AKAD MURABAHAH
Pengertian Akad Murabahah
Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan
menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang
disepakati oleh penjual dan pembeli.
(2) (3)
Produsen
supplier
Keterangan:
(1) Melakukan akad murabahah
(2) Penjual memesan dan membeli pada supplier/ produsen
(3) Barang diserahkan dari produsen
(4) Barang diserahkan kepada pembeli
(5) Pembayaran dilakukan oleh pembeli
Jenis Akad Murabahah
2. Murabahah tanpa pesanan (bersifat tidak mengikat)
Penjual melakukan pembelian barang tanpa ada pemesanan dari
pembeli.
Keterangan:
(1) Melakukan akad murabahah
(2) Barang diserahkan kepada pembeli
(3) Pembayaran dilakukan oleh pembeli
Dasar Syariah- Sumber Hukum Akad Murabahah
1. Al-Qur'an
Hai orang-orang yang beriman! janganlah kamu saling memakan (mengambil)
harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan sukarela di antaramu...(QS 4:29)
....dan jika (orang yang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh
sampai ia berkelapangan. (QS 2:280)
... dan tolong menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa... (QS 5:2)
Hai orang yang beriman! Jika kamu melakukan transaksi utang piutang untuk
jangka waktu yang ditentukan, tuliskanlah... (QS 2:282)
Lanjutan...
2. Al-Hadis
Dari Abu Sa'id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya jual beli itu
harus dilakukan suka sama suka. (HR. Al-Baihaqi, Ibnu Majah, dan Shahih menurut
Ibnu Hibban)
Rasulullah SAW bersabda: Ada tiga hal yang mengandung keberkahan: jual beli
secara tangguh, muqaradhah (mudharabah) dan mencampur gandum dengan
jewawut untuk keperluan rumah tangga bukan untuk dijual. (HR. Ibnu Majah dari
Shuhaib)
Allah mengasihi orang yang memberikan kemudahan bila ia menjual dan membeli
serta di dalam menagih haknya. (Dari Abu Hurairah)
Orang yang melepaskan seorang muslim dari kesulitannya di dunia, Allah akan
melepaskan kesulitannya di hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba Nya
selama ia (suka) menolong saudaranya. (HR. Muslim)
Lanjutan...
Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu menghalalkan
harga diri dan pemberian sangsi kepadanya. (HR. Abu Dawud, Ibn Majah, dan
Ahmad)
b. Murabahah tanpa pesanan atau murabahah pesanan tidak mengikat: aset dinilai
sebesar biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi, dan dipilih mana
yang lebih rendah. Jika nilai bersih yang dapat direalisasi < biaya perolehan, maka
selisihnya diakui sebagai kerugian.
Jika terjadi penurunan nilai untuk murabahah pesanan tidak mengikat, maka jurnal:
Dr. Kerugian Penurunan Nilai xxx
Kr. Aset Murabahah xxx
Lanjutan...
b. Terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadi hak pembeli. Jurnal:
Dr. Kas xxx
Kr. Utang xxx
c. Terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadi hak penjual. Jurnal:
Dr. Kas xxx
Kr. Pendapatan Murabahah xxx
d. Jika terjadi setelah akad murabahah dan tidak diperjanjikan dalam akad, maka akan menjadi
hak penjual. Jurnal:
Dr. Kas xxx
Kr. Pendapatan Operasional Lain xxx
Lanjutan...
4. Kewajiban penjual kepada pembeli atas pengembalian diskon tersebut akan tereliminasi
pada saat:
a. dilakukan pembayaran kepada pembeli. Jurnal:
Dr. Utang xxx
Kr. Kas xxx
atau
b. dipindahkan sebagai dana kebajikan jika pembeli sudah tidak dapat dijangkau oleh penjual.
Jurnal:
Dr. Utang xxx
Kr. Kas xxx
dan
Dr. Dana Kebajikan-Kas xxx
Kr. Dana Kebajikan-Potongan Pembelian xxx
5. Pengakuan keuntungan murabahah:
a. Jika penjualan dilakukan secara tunai atau secara tangguh sepanjang masa angsuran
murabahah tidak melebihi satu periode laporan keuangan, maka keuntungan murabahah
diakui pada saat terjadinya akad murabahah:
Dr. Kas xxx
Dr. Piutang Murabahah xxx
Kr.Aset Murabahah xxx
Kr. Pendapatan Margin Murabahah xxx
Lanjutan...
b. Apabila angsuran murabahah lebih dari satu periode laporan keuangan, maka:
1) keuntungan diakui saat penyerahan aset murabahah dengan syarat apabila risiko
penagihannya kecil, maka dicatat dengan cara yang sama pada butir a.
2) keuntungan diakui secara proporsional dengan besaran kas yang berhasil ditagih
dari piutang murabahah (metode ini digunakan untuk transaksi murabahah tangguh
dengan risiko piutang tidak tertagih relatif besar dan/atau beban untuk mengelola
dan menagih piutang yang relatif besar).
Pada saat penjualan kredit dilakukan:
Dr. Piutang Murabahah xxx
Kr. Aset Murabahah xxx
Kr. Margin Murabahah Tangguhan xxx
Margin Murabahah Tangguhan disajikan sebagai akun kontra dari Piutang Murabahah.
6. Pada saat akad murabahah: Piutang diakui sebesar biaya perolehan ditambah
dengan keuntungan yang disepakati.
Pada akhir periode laporan keuangan: Piutang murabahah dinilai sebesar nilai bersih
yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian piutang.
8. Denda: dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan
akad, dan denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan.
Dr. Dana Kebajikan-Kas xxx
Kr. Dana Kebajikan-Denda xxx
Lanjutan...
9. Pengakuan dan pengukuran penerimaan uang muka adalah sebagai berikut:
a. Uang muka diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima;
b. pada saat barang jadi dibeli oleh pembeli maka uang muka diakui sebagai
pembayaran piutang (merupakan bagian pokok);
c. jika barang batal dibeli oleh pembeli maka uang muka dikembalikan kepada pembeli
setelah diperhitungkan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual).
d. Pesanan dibatalkan, uang muka yang dibayar oleh calon pembeli lebih kecil
daripada biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual.
Dr. Kas/ Piutang xxx
Dr. Utang Lain-Uang Muka Murabahah xxx
Kr. Pendapatan Operasional xxx
11. Pengungkapan
Penjual mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan transaksi murabahah,
tetapi tidak terbatas pada:
a. harga perolehan aset murabahah;
6. Penyajian
Beban murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra account)
utang murabahah.
7. Pengungkapan
Pembeli mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan transaksi murabahah,
tetapi tidak terbatas pada:
a. nilai tunai aset yang diperoleh dari transaksi murabahah;
1 Desember 2013
Jika pembeli tidak dapat Dana Kebajikan-Kas 48.000 Kerugian 1.000
membayar karena Dana Kebajikan-Denda 48.000 Kas 1.000
kelalaiannya sehingga
dikenakan denda Rp1.000.
Kas 48.000
Pada saat pelunasan (dengan Margin murabahah Utang murabahah 48.000
dicicil 5 kali) dan dilakukan tangguhan 12.000 Beban murabahah 12.000
amortisasi atas keuntungan Piutang murabahah 48.000 Kas 48.000
dan biaya ditangguhkan. Pendapatan margin Beban murabahah
murabahah 12.000 tangguhan 12.000
Ilustrasi Akuntansi Akad Murabahah-Non Tunai
Jika penjual adalah produsen (Menggunakan akun Harga Pokok Penjualan)
Transaksi (dalam ribuan Penjual Pembeli
rupiah)
1 Februari 2013
Jika pembeli dapat melunasi Margin murabahah Utang murabahah 144.000
lebih cepat dari yang tangguhan 36.000 Beban murabahah 31.000
seharusnya, maka penjual Kas 139.000 Beban murabahah
dapat memberikan potongan. Piutang Murabahah 44.000 tangguhan 36.000
Pada saat pembayaran cicilan Pendapatan margin Kas
ke-3, dilunasi kemudian murabahah 31.000 139.000
dengan pemberian potongan
sebesar Rp5.000
(31.000=36.000-5.000)
Ilustrasi Akuntansi Akad Murabahah
Penyelesaian Utang Piutang Murabahah Bermasalah-Restrukturisasi Utang Piutang
Transaksi (dalam ribuan rupiah) Penjual/Kreditur Pembeli/ Debitur
13 Mei 2015
Penjual dan pembeli melakukan Aset 1.000.000
akad murabahah. Penjual Kas/utang 1.000.000
membeli dari pihak lain barang
yang akan dijual kepada pembeli
dengan harga Rp1.000.000.
Barang akan diserahkan pada
pembeli tanggal 1 Juni 2015.