Anda di halaman 1dari 42

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI LAPORAN KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN OKTOBER 2016


UNIVERSITAS PATTIMURA

MOLA HIDATIDOSA

Oleh
Vito Oeibisono
2010-83-023
Pembimbing
Dr. DANNY TALIAK Sp. OG
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT UMUM DR.M. HAULUSSY AMBON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
9/26/17 2016 1
Mola Hidatidosa
Penyakit yang disebabkan oleh Vili Chorialis yang
mengalami degenerasi hidropik, sehingga berupa
Definisi seperti buah anggur sehingga sering disebut sebagai
hamil anggur.

Jaringan trofoblast pada villus kadang-kaang


berproliferasi ringan-keras, dan mengeluarkan
hormon HCG dlm jumlah yang lebih besar
dari kehamilan biasa

FK.UNPATTI
EPIDEMIOLOGI
Tidak ada ras atau etnis khusus yang menjadi
predileksi bagi suatu kehamilan mola, Mola
Hidatidosa sering terjadi pada wanita usia
reproduktif. Wanita dewasa muda atau
perimenopause berisiko tinggi untuk kehamilan
mola. Wanita dengan usia lebih dari 35 tahun 2 kali
lipat lebih beresiko. Dan wanita dengan usia lebih
dari 40 tahun beresiko 7 kali lipat dibandingkan
dengan wanita yang usianya lebih muda.

Company Logo
ETIOLOGI
Teori dari ACOSTA SISON yaitu defisiensi protein,
karena kenyataan membuktikan bahwa
penyakit ini lebih banyak ditemukan pada
wanita dari golongan sosial ekonomi rendah

Company Logo
Ada beberapa teori yang dianjurkan
untuk menerangkan patogenesis dari
penyakit trofoblas.

1 Teori Missed Abortion

2 Teori Neoplasma dari PARK

3 Teori Sitogenetika
Company Logo
KLASIFIKASI
1 2

Mola Hidatidosa Komplit Mola Hidatidosa Inkomplit


( Klasik) ( Parsial)
tidak ditemukan janin dan disertai janin atau bagian dari
hampir seluruh vili khorialis janin. Umumnya janin mati
berubah menjadi kumpulan pada bulan pertama atau ada
gelembung yang jernih yang juga yang hidup sampai cukup
mempunyai ukuran yang besar atau bahkan ATERM.
bervariasi mulai dari yang lebih Bila ada mola yang disertai
mudah terlihat sampai beberapa
janin ada 2 kemungkinan,
cm dan bergantung dalam
pertama kehamilan kembar
beberapa kelompok dari tangkai
dimana 1 janin tumbuh normal
yang tipis. Dapat tumbuh cukup
besar mencapai ukuran uterus dan hasil konsepsi yang 1 lagi
kehamilan normal lanjut. mengalami mola parsial.
FK.UWKS
GAMBAR SPESIMEN MOLA HIDATIDOSA

Spesimen Mola Hidatidosa


Inkomplit

Spesimen Mola Hidatidosa


komplit (Klasik)

Company Logo
Gambaran USG
MRI
MANIFESTASI KLINIK
Terdapat gejala- gejala hamil muda
Kadangkala ada tanda toksemia gravidarum
Terdapat perdarahan yang sedikit atau
banyak, tidak teratur, warna tengguli tua atau
kecoklatan seperti bumbu rujak.
Pembesaran uterus tidak sesuai (lebih besar)
dari usia kehamilan seharusnya
Keluar jaringan mola seperti anggur atau
mata ikan yang merupakan diagnosa pasti
Company Logo
PEMERIKSAAN FISIK
1 Muka tampak pucat, kekuningkuningan (mola face)

2 Uterus lebih besar dari usia kehamilan

3 Tidak teraba bagianbagian dari janin, ballottement (-)


Terjadi Fenomena Harmonika
4 membesar ketika mola terbentuk dan mengecil
saat terjadi perdarahan terjadi berulangulang

5 Tidak Terdengar DJJ


PEMERIKSAAN FISIK
Kadar HCg tinggi Uji biologik dan imunologik
6 (Galli Mainini & Planotest [diencerkan 10x]) positif
Uterus terasa lembek, terdapat perdarahan & jar. dlm
7 kanalis servikalis dan vagina
Uji sonde memakai metode Acosta Sison
8 Bila tidak ada tahanan kemungkinan besar mola

9 Foto rontgent tidak terlihat tulang-tulang janin

10 USG Snow Storm Appearance

Company Logo
Gelembung mola
Sejumlah vili chorialis
memiliki panjang sekitar 3 cm

Company Logo
USG

Company Logo
RONGENT

X-ray of the lung


field may show one
large shadow
(cannon ball
metastasis) or
numoerous
trophoblastic
emboli (snow
storm)

Company Logo
KOMPLIKASI
1 2 3

PERDARAHAN PERFORASI MENJADI GANAS


HEBAT KARENA Emboli udara
KEGANASAN Koagulopati
& KARENA MOLA
ANEMIA TINDAKAN HIDATIDOSA

CHORIONIC
SYOK
Ca
DIAGNOSIS BANDING
KEHAMILAN GANDA
HIDRAMNION
ABORTUS

Company Logo
DIAGNOSIS
1 2

Diagnosa Klinik Diagnosa Morfologik


1. Non Metastatik Mola Hidatidosa
Non Invasif
2. Metastatik
Invasif
a. Lokal (pelvis) Chorionic Ca
b. Ekstrapelvik Tidak Bisa Ditentukan

FK.UWKS
PENATALAKSANAAN

Terapi Follow Up Sitostatika


profikasis

Manual / minggu pada


triwulan pertama
Therapy /2 minggu pada Pemberian
ThemeGallery is a
triwulan ke 3 Methotrexate is
ThemeGallery (MTX)
a
Design Digital Design
20-25Digital
mg IM/hari
Medicine /bulan&pada
Content 6 bulan
Contents Content & Contents
berikutnya
mall developed by mallselama 5 hari
developed by
Therapy Guild
Design Inc. tahun Dactinomisin
Guild 10-12
Design Inc.
/2 bulan pada
berikutnya g/kg IV/hr selama 5
Operation Selanjutnya / 3 hari

Therapy bulan
FK.UWKS
THERAPY
MANUAL THERAPY

MANUAL DIGITAL COURETTAGE


Sebelum courettage lakukan pemeriksaan TSHS, free T4 terlebih dahulu hati2
hyperthyroid

MEDICINE THERAPY

ANTIBIOTIKA, UTERO TONIKA, 10 IU oksitosin dalam 500 mL N/RL dengan kecepatan 40-
60 TPM, O2, transfusi bila Hb< 8g%

OPERATION THERAPY

HISTEREKTOMI TOTAL PADA MOLA DENGAN RESIKO TINGGI YAITU :


Usia > 30 tahun
G4 atau lebih
Mola besar (setinggi pusat atau lebih)
Company Logo
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : Ny. S.R
Usia : 35 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Passo
MRS : 27 September 2016
ANAMNESIS
Keluhan
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Status Generalis
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Frekuensi nadi : 80 x/menit
Frekuensi napas : 20 x/menit
Suhu : 36,5oC
Pemeriksaan Fisik Umum
Mata : anemis (-/-), ikterus (-/-)
Jantung : S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Ekstremitas : edema (-) akral teraba hangat (+)
STATUS GINEKOLOGI
Abdomen :
Inspeksi: abdomen tampak mengalami pembesaran, tidak ada tanda-
tanda peradangan, bekas operasi (-).
Palpasi: teraba tinggi fundus uteri setinggi umbilikus, balotement (-), tidak
teraba bagian janin, nyeri tekan (+)
Auskultasi : DJJ (-)
Inspekulo
Porsio ukuran normal, tampak licin, erosi (-), tampak jaringan mola, stolsel
(+), perdarahan aktif (-), massa (-), peradangan (-)
VT :
Dinding vagina normal, massa (-), porsio licin, (+), teraba jaringan (+),
nyeri goyang porsio (-), Adneksa Parametrium Cavum Douglass dextra et
sinistra dbn, korpus uteri antefleksi, lunak.
Laboratorium
Pemeriksaan Darah Lengkap :
Hb : 12,4 g/dL
Ht : 38,4 %
Eritrosit : 4,35 juta/uL
Lekosit : 9900/uL
Trombosit : 386000/ uL
MCV : 88,2 fl Urin lengkap :
MCH : 27,8 pg

Warna : kuning
MCHC : 31,5 %
SGOT : 40 U/L Kejernihan : keruh
SGPT : 41 U/L Ph : 6,5
GDP : 98 mg/dl Berat Jenis : 1025
Ureum : 23 mg/dL
Glukosa : negatif
Kreatinin :0,74 mg/dL
Asam urat : 3.8 mg/dL
Bilirubin : negatif
Kolesterol : 181mg/dL Eritrosit : 8-10
TG :162 mg/dL Lekosit : 20-30
HDL : 46 mg/dL
LDL :102 mg/dL
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ultrasonografi (USG) Abdomen :
Gambaran honeycomb appereance
RESUME
Anamnesis
Pasien merupakan rujukan dr. Sp.OG, datang ke RSUD. Dr. M. Haulussy dengan
keluhan keluar darah dari vagina sejak satu bulan sebelum masuk rumah sakit.
Pasien mengaku darah yang keluar dari vagina berwarna hitam seperti bumbu
rujak. Pasien mengaku dalam sehari habis 2 pembalut sehari. Pasien mengaku
terdapat nyeri perut. Pasien juga mengaku pusing dan lemas. Selama hamil, pasien
tidak pernah merasakan gerak janin.
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan didapatkan keadaan umum dalam batas normal. Pada pemeriksaan
obstetrik, pada inspeksi abdomen tampak mengalami pembesaran. Pada palpasi
teraba tinggi fundus uteri setinggi umbilikus, balotement (-), tidak teraba bagian
janin, nyeri tekan (+). Pada pemeriksaan inspekulo tampak jaringan mola, stolsel
(+). Pada pemeriksaan VT ditemukan teraba jaringan (+), konsistensi korpus uteri
lunak.

Pemeriksan penunjang
USG : gambaran Honeycomb App
DIAGNOSIS
Mola Hidatidosa
Penatalaksanaan

Rencana
TINDAKAN KURETASE
Kosongkan kandung kemih
Pasien tidur telentang dengan posisi litotomi dan pasien dalam keadaan narkose umum
Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah vulva, vagina dan sekitarnya
Pasang spekulum sims post lalu spekulum sims ant, tampak portio, jepit portio dengan
tenakulum di jam 12, sims atas dilepas dan sims bawah dipegang oleh asisten.
Lakukan sondase uterus dengan alat sonde panjang kavum uteri 7 cm, dengan arah
anteflexi.
Keluarkan jaringan dengan sendok kuret paling besar yang mungkin masuk lubang portio
Lakukan kuret secara tajam dan sistematis, mulai dari jam 12 searah jarum jam, dari angka
genap lalu ganjil,
Keluar jaringan mola sebanyak 300 cc, darah 100 cc
Jaringan di PA kan
Setelah kesan : bersih (tampak gelembung-gelembung dan suara kerokan), kuret selesai
dilakukan
Tenakulum dilepas, spekulum bawah dilepas.
Dilakukan kembali tindakan aseptik dan antiseptik pada vagina pasien
Observasi keadaan umum dan tanda tanda vital : TD, nadi dan frekuensi nafas
Cont
Penemuan Intra Kuretase:
Darah keluar bersama cairan berwarna coklat dan jaringan mola
300 gram dan darah 100cc
Instruksi Post Kuretase :
Biopsi hasil kuret PA
Rencana kuretase ke 2
IVFD RL/ D5 % 2:1 21 TPM
Balance cairan
Cefotaxime 2x 1 gr/iv
Metronidazole 2x 0,5 gr/iv
Cefradroxil 2x 500mg
Methergin tab 3 x 0,25mg
FOLLOW UP
28/09/2016 (07.00 WIT)
S: lemas, perdarahan aktif (-)
O: Status generalis
KU : baik
Kes : compos mentis
TD : 120/70 mmHg
Nadi: 88 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu: 36,7oC
Status ginekologi:
pemeriksaan luar: TFU 2 jari diatas simfisis pubis, kontraksi Uterus baik, perdarahan aktif(-)
A: Post kuretase mola hidatidosa hari 1
P: IVFD RL/ D5 % 2:1 21 TPM
Balance cairan
Cefotaxime 2x 1 gr/iv
Metronidazole 2x 0,5 gr/iv
Methergin 3x 1 tab
FOLLOW UP
29/09/2016 (07.00 WIT)
S: perdarahan aktif (-)
O: Status generalis
KU : baik
Kes : compos mentis
TD : 120/80 mmHg
Nadi: 78 x/menit
RR : 18 x/menit
Suhu: 36,8oC
Status ginekologi:
pemeriksaan luar: TFU 2 jari diatas simfisis pubis, kontraksi Uterus baik, perdarahan aktif(-)
A: Post kuretase mola hidatidosa hari ke 2
P:
Rawat jalan
Cefradroxil 2x 500mg
Methergin 3 x 2,5mg
Control poli untuk kuretase ke 2 (05.10/2016)
PEMBAHASAN
ANAMNESIS
TEORI KASUS
Perdarahan vaginal Darah keluar kehitaman seperti bumbu
Uterus membesar (distensi) oleh karena rujak.
jumlah darah yang banyak, dan cairan Mual,muntah 5-6x/hari
gelap bisa mengalir melalui vagina. Gejala Tidak merasakan gerak janin
ini terdapat dalam 97% kasus.
Hiperemesis
Hipertiroid.
Gerak bayi tidak dirasakan ibu
gejala preeklamsia yang terjadi pada
27% kasus dengan karakteristik hipertensi
( TD > 140/90 mmHg), protenuria (>300
mg.dl), dan edema dengan hiperefleksia
TEORI KASUS
Inspeksi : wajah Mola Palpasi : teraba TFU setinggi umbilikus
Palpasi : yang tidak sesuai dengan usia kehamilan,
Uterus membesar tidak sesuai dengan balotement(-), tidak teraba bagian-bagian
tuanya kehamilan, teraba lembek janin
Tidak teraba bagian-bagian janin dan Auskultasi : DJJ (-)
ballotement dan gerakan janin. Imspekulo: tampak jaringan mola,
Auskultasi : tidak terdengar bunyi denyut stosel(+)
jantung janin VT: teraba uterus lembek
VT :
Uterus terasa lembek
Terdapat perdarahan dalam kanalis
servikalis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Teori kasus
Pada pemeriksaan penunjang USG : Pada pemeriksaan USG : ditemukan
tampak gambaran Honeycomb App, atau gambaran Honeycomb App
gambaran Snow storm Appereance
Kadang ditemukan cyst teka lutein

Anda mungkin juga menyukai