Anda di halaman 1dari 10

METODE PENELITIAN KUANTITATIF

PENELITIAN TERMAL RUANG TUNGGU


DI STASIUN KOTA JAKARTA
Rumusan Masalah
Tujuan
Bagaimana kenyamanan
Penelitian yang
termal di ruang tunggu
bertujuan mengetahui
Stasiun Kota Jakarta?
kenyamanan termal para
Faktor-faktor apa saja yang
pengguna ruang tunggu
dapat mempengaruhi
Stasiun Jakarta Kota.
kenyamanan termal?
Tinjauan Teori
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kenyamanan Termal

Faktor-faktor iklim
Faktor-faktor individu
Suhu Udara
Jenis Aktivitas/Laju Metabolisme
Kelembaban Udara Relative
Jenis Pakaian
Kecepatan Udara
Instrument Penelitian
Jurnal ini menggunakan instrumentasi dengan alat ukur tertentu yang
sudah baku, seperti termometer, anemometer dan hygrometer. Ketiga
Alat ini merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui suhu udara
ruangan, kecepatan angin, dan kelembapan dari ruang tunggu Stasiun
Jakarta Kota. Pengukuran dilakukan di tengah-tengah ruangan yang
ditentukan agar didapat data suhu pengukuran yang seimbang dan valid.
Metode/Teknik
MASYARAKAT YANG
150 ORANG
BERADA DI STASIUN (SAMPLE) 1. Dipilih secara acak
KOTA JAKARTA 2. Rentan waktu antara 07.30-
Alasan
14.00
3. Berada di ruang tunggu
stasiun
4. Dalam keadaan relaks
1. Dibutuhkannya sample 5. Tidak memakai baju tebal
POPULASI dalam jumlah yang
banyak
2. Agar memperkecil angka
perbedaan dengan
kenyataannya
STRATIFIED RANDOM
3. Menperkecil adanya
SAMPLING
sampling error
PURPOSIVE SAMPLES
LangkahLangkah pengukuran lapangan

1. Mengukur faktor yang berpengaruh terhadap kenyamanan termal seperti : suhu


udara, kecepatan udara, kelembaban udara, pengukuran tersebut dilakukan di
tengah-tengah ruangan yang telah ditentukan.
2. Pengukuran tersebut diiringi dengan pembagian kuisioner terhadap responden
untuk mengetahui skala termal yang dirasakan responden.
3. Pencatatan hasil pengukuran di satukan dengan kuisiioner responden agar tidak
terpisah.
4. Setiap waktu yang berbeda pengukuran dilakukan terus menerus sampai batas
waktu pengukuran di hari itu.
5. Membuat sketsa denah pada gedung stasiun Jakarta kota sesuai dengan ukuran.
6. Mendokumentasi langkah-langkah penelitian ini lewat foto dan lain-lain.
Metode analisa data
Metode analisa data
Metode analisa data

Data berupa distribusi sensasi termal di klasifikasikan berdasarkan


standar kenyamanan, lalu dibuat grafik regresinya berdasarkan jenis
kelamin dari responden.
Hasil
Sensasi termal mengacu pada tingkat metabolism.
Tingkat metabolism dapat diukur dengan variabel yang meliputi kegiatan,
ketahanan pakaian, suhu udara, kelembaban udara.
Kenyamanan termal pada saat penelitian adalah 20% dari 150 responden
yang merasa nyaman dan 80% dari 150 responden di ruang tunggu Stasiun
Jakarta kota yang merasa Panas artinya suhu dalam ruang tunggu Stasiun
Jakarta Kota tidak nyaman.

Anda mungkin juga menyukai