Anda di halaman 1dari 20

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Nama Kelompok

1. Retno Dasih Dwi Rury S.A (05201211013)


2. Rizal Wahyu Matroni (05201211043)
Definisi
Etiologi
Belum pasti, namun diduga dipengaruhi oleh berbagai factor berikut ini :

1. factor predisposisi seperti primigravida, molahidatidosa, dan kehamian


ganda,keracunan.
2. factor organic seperti alergi masuknya vilikhorialis dalam sirkulasi, perubahan
metabolic akibat kehamilan, dan resistensi ibu yang menurun.
3. factor psikologi : keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut
terhadap kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab, dan
sebagainya.
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
1. Tingkat I
Pada tingkatan ini ibu hamil merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa
nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistolik menurun,
dapat disertai peningkatan suhu tubuh, turgor kulit berkurang, lidah kering dan mata cekung.
2) Tingkat II
turgor kulit lebih menurun, lidah kering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, tekanan darah turun,
suhu kadang-kadang naik, mata cekung dan sedikit ikterus, berat badan turun, hemokonsentrasi,
oligouria, dan konstipasi. Aseton dapat tercium dari hawa pernapasan karena mempunyai aroma yang
khas, dan dapat pula ditemukan dalam urine.
3) Tingkat III
muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, tekanan
darah menurun, serta suhu meningkat. Komplikasi fatal terjadi pada
susunan saraf yang dikenal sebagai wenickle ensefalopati.
Akibat dari Hiperemesis Gravidarum
HIPEREMESIS GRAVIDARUM TIDAK HANYA MENGANCAM KEHIDUPAN KLIEN, NAMUN
DAPAT MENYEBABKAN EFEK SAMPING PADA JANIN SEPERTI ABORTUS, BERAT BADAN
LAHIR RENDAH, KELAHIRAN PREMATUR DAN MALFORMASI PADA BAYI LAHIR (GROSS
DALAM RUNIARI, 2010 HAL 61).
Pemeriksaan Diagnostik

Diagnosis hiperemesis gravidarum ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik,


serta pemeriksaan penunjang.

a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada
penyakit hiperemesis gravidarum adalah sebagai berikut:
Analisa urin
Darah rutin
Na, Cl, K, glukosa, kreatinin, dan asam urat
Fungsi hati (SGOT,SGPT, alkaline fosfatase)
Pemeriksaan tiroid (tiroksin dan TSH)
USG
Pencegahan hiperemesis gravidarum

1. Memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang
fisiologik.
2. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang kadang muntah merupakan gejala yang
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
3. Menganjurkan mengubah makan sehari hari dengan makanan dalam jumlah kecil tapi sering
4. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, terlebih dahulu
makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat
5. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan
6. Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin
7. Menghindari kekurangan kardohidrat merupakan factor penting, dianjurkan makanan yang
banyak mengandung gula (Wiknjosastro, 2005).
Penatalaksanaan
Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang maka
diperlukan:

1. Obat obatan
2. Isolasi
3. Terapi psikologika
4. cairan parenteral
5. Menghentikan kehamilan
Komplikasi

Ensefalopati Wernicke dengan gejala nistagmus,


diplopia dan perubahan
mental, serta payah hati dengan gejala timbulnya
ikterus. (Arif, 2000).
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
PENGKAJIAN

1. Data riwayat kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang


yaitu mual dan muntah yang terus menerus, merasa lemah dan kelelahan, merasa haus dan terasa
asam di mulut, serta konstipasi dan demam. Selanjutnya dapat juga ditemukan berat badan yang
menurun. Turgor kulit yang buruk dan gangguan elektrolit. Terjadinya oliguria, takikardia, mata cekung
dan ikterus.

b. Riwayat kesehatan dulu


-kemungkinan ibu pernah mengalami hiperemesis gravidarum selumnya.
-kemungkinan ibu pernah mengalami penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan yang
menyebabkan mual muntah.

c. Riwayat penyakit keluarga


Kemungkinan adanya riwayat kehamilan ganda pada keluarga.
2. Data fisik biologis
mamae yang membengkak, hiperpigmentasi pada areola mamae, terdapat
kromosom grafidarum, mukosa membrane dan bibir kering,turgor kulit buruk,
mata cekung dan sedikit ikterik, ibu tampak pucat dan lemah, takikardi,
hipotensi, serta pusing dan kehilangan kesadaran.

3. Riwayat menstruasi
a. kemungkinan menarche usia 12-14 tahun
b. siklus 28-30 hari
c. lamanya 5-7 hari
d. banyaknya 2-3 kali ganti duk/hari
e. kemungkinan ada keluhan waktu haid seperti nyeri, sakit kepala, dan muntah.

4.Riwayat perkawinan
Kemungkinan terjadi pada perkawinan usia muda

5.riwayat kehamilan dan persalinan


a. Hamil muda : ibu pusing, mual dan muntah, serta tidak ada nafsu makan
b. Hamil tua : pemeriksaan umun terhadap ibu mengenai kenaikan berat badan,
mudah marah, cemas, dan tingkat kesadaran.
6. Data psikologi
keadaan jiwa ibu sehubungan dengan prilaku terhadap kehamilan.
Keadaan jiwa ibu yang labil, mudah marah, cemas, takut akan
kegagalan persalinan, mudah menangis, sedih, serta kekecewaan
dapat memperberat mual dan muntah.

7.Data sosial ekonomi


pada umumnya terjadi pada tingkat ekonomi menengah
kebawah, hal ini diperkirakan dipengaruhi oleh tingkat
pengetahuan yang dimiliki.

8.Data penunjang
Data penunjang didapat dari hasil laboratorium, yaitu
pemeriksaan darah dan urin.
Diagnosa Keperawatan

a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nausea dan


vomitus yang menetap.
b. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus
dan asupan cairan yang tidak adekuat.
c. Ketakutan berhubungan dengan efek hiperemesis pada kesejahteraan janin.
d. Gangguan rasa nyaman : nyeri (perih) berhubungan dengan muntah yang
berlebihan, peningkatan asam lambung.
e. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan berhubungan dengan
keterbatasan informasi.
f. Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan darah dan
nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi
g. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakadekuatan sumber energy
sekunder.
Intervensi keperawatan
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nausea dan vomitus yang menetap.
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil :
1) Klien akan mengkonsumsi asupan oral diet yang mengandung zat gizi yang adequat.
2) Klien tidak mengalami nausea dan vomitus.
3) Klien akan menoleransi diit yang telah di programkan.
4) Klien akan mengalami peningkatan berat badan yang sesuai selama hamil.
Intervensi :
1) Catat intake dan output.
Rasional: menentukan hidrasi cairan dan pengeluaran melalui muntah.
2) Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering
Rasional: dapat mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
3) Anjurkan untuk menghindari makanan yang berlemak
Rasional : dapat merangsang mual dan muntah.
4) anjurkan untuk makan makanan selingan seperti biskuit, roti dan teh (panas) hangat sebelum
bangun tidur pada siang hari dan sebelum tidur.
Rasional: makanan selingan dapat mengurangi atau menghindari rangsang mual muntah yang berlebih
5)Test urine terhadap aseton, albumin dan glukosa.
Rasional: menetapkan data dasar dilakukan secara rutin untuk mendeteksi situasi potensial resiko
tinggi seperti ketidakadekuatan asupan karbohidrat, Diabetik keton asidosis dan Hipertensi (Doenges,
2001:57).
b. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus dan asupan cairan yang tidak adekuat.
Tujuan : kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria hasil :
1) Keseimbangan cairan dan elektrolit akan kembali ke kondisi normal, yang terbukti dengan turgor kulit normal,
membran mukosa lembab, berat badan stabil, tanda-tanda vital dalam batas normal, elektrolit, serum, hemoglobin,
hematokrit, dan berat jenis urin akan berada dalam batas normal.
2) Klien tidak akan muntah lagi
3) Klien akan mengkonsumsi asupan dalam jumlah yang adekuat.
Intervensi:
1) Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
Rasional : Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar hormon Korionik gonadotropin (HCG),
perubahan metabolisme karbohidrat dan penurunan motilitas gastric memperberat mual/muntah pada kehamilan.
2) Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (misalnya Ulkus peptikum, gastritis)
Rasional: Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain untuk mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi
intervensi.
3) Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan berat jenis urine. Timbang BB klien setiap
hari.
Rasional: Sebagai indikator dalam membantu mengevaluasi tingkat atau kebutuhan hidrasi.
4) Anjurkan peningkatan asupan minuman bikarbonat, makan sesering mungkin dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi
karbonat seperti : roti kering sebelum bangun dari tidur.
Rasional: Membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman lambung. (Doenges, 2001:61)
Implementasi

Setelah intervensi keperawatan, selanjutnya rencana


tindakan tersebut diterapkan dalam situasi yang nyata
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Evaluasi

Merupakan hasil perkembangan ibu dengan


berpedoman kepada hasil dan tujan yang hendak di
capai.
THANKS FOR YOUR ATTENTION..!!!

Anda mungkin juga menyukai