Nama Kelompok
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada
penyakit hiperemesis gravidarum adalah sebagai berikut:
Analisa urin
Darah rutin
Na, Cl, K, glukosa, kreatinin, dan asam urat
Fungsi hati (SGOT,SGPT, alkaline fosfatase)
Pemeriksaan tiroid (tiroksin dan TSH)
USG
Pencegahan hiperemesis gravidarum
1. Memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang
fisiologik.
2. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang kadang muntah merupakan gejala yang
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
3. Menganjurkan mengubah makan sehari hari dengan makanan dalam jumlah kecil tapi sering
4. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, terlebih dahulu
makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat
5. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan
6. Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin
7. Menghindari kekurangan kardohidrat merupakan factor penting, dianjurkan makanan yang
banyak mengandung gula (Wiknjosastro, 2005).
Penatalaksanaan
Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang maka
diperlukan:
1. Obat obatan
2. Isolasi
3. Terapi psikologika
4. cairan parenteral
5. Menghentikan kehamilan
Komplikasi
3. Riwayat menstruasi
a. kemungkinan menarche usia 12-14 tahun
b. siklus 28-30 hari
c. lamanya 5-7 hari
d. banyaknya 2-3 kali ganti duk/hari
e. kemungkinan ada keluhan waktu haid seperti nyeri, sakit kepala, dan muntah.
4.Riwayat perkawinan
Kemungkinan terjadi pada perkawinan usia muda
8.Data penunjang
Data penunjang didapat dari hasil laboratorium, yaitu
pemeriksaan darah dan urin.
Diagnosa Keperawatan
Evaluasi