Anda di halaman 1dari 55

L2: SPLTV

1. MATRIKS
2. METODE ELIMINASI GAUSS
3. METODE ITERASI GAUSS
SEIDEL
4. METODE DEKOMPOSISI LU
MATRIKS

Definisi Matriks
Adalah kumpulan bilangan yang
disajikan secara teratur dalam baris dan
kolom.
Notasi Matriks

a11 a12 . a1n

a21 a22 . a2n


A = --
.
.
am1 am2 . amn
Ukuran Matrik atau Ordo Matrik A
adalah
mxn
dimana :
m = banyak baris
n = banyak kolom
Elemen matrik aij artinya elemen baris
ke-I dan kolom ke-j pada matrik A
Jenis-jenis matriks

1.Vektor adalah matriks yang hanya mempunyai satu baris


dan satu kolom
- jika matriks [A] hanya mempunyai satu baris maka disebut
vektor baris
- jika matriks [A] hanya mempunyai satu baris maka disebut
vektor baris
2.Matriks bujur sangkar bila ordo A adalah m x n dimana m =
n
3. Matriks Nol adalah matriks yang elemen elemennya nol
4. Matriks diagonal adalah matriks yang hanya elemen-
elemen diagonal tidak sama dengan nol
5. Matriks Identitas adalah bentuk khusus dari matriks
diagonal dimana elemen-elemen diagonalnya sama
dengan nol
6. Matriks segitiga adalah suatu matriks persegi dikatakan
sebagai matriks segitiga jika elemenelemen yang ada di
bawah atau di atas diagonal utamanya (salah satu, tidak
kedua-duanya) bernilai nol. Jika elemen-elemen yangada di
bawah diagonal utama bernilai nol maka disebut sebagai
matriks segitiga atas. Sebaliknya, jika elemen-elemen yang
ada di atas diagonal utamanya bernilai nol maka disebut
sebagai matriks segitiga bawah.
Penambahan matriks

Sesuatu matriks boleh ditambah


jika kedua matriks mempunyai
susunan yang sama.Begitu juga
dengan pengurangan matriks,
Contoh 1 penambahan matriks:
Contoh 2 Pengurangan Matriks
Perkalian Skalar

ka11 ka12 . ka1n


ka21 ka22 . ka2n
kA =
. .
. .
kam1 kam2 . kamn
Contoh 3 perkalian skalar
Perkalian matriks dengan matriks
Dua buah matriks A(m x n) dan B(n x k) dapat
dikalikan apabila memenuhi syarat:
Jika dan hanya jika jumlah kolom matrik
A sama dengan jumlah baris matriks B
Ordo matriks hasil perkalian A dan B
adalah ( m x k )
Contoh 4 perkalian matriks
dengan matriks
Contoh 4
Determinan Matriks

Jika suatu matriks adalah matriks


bujur sangkar maka mempunyai nilai
determinannya
Determinan matriks A di dinotasikan
dengan | A |
Cara menghitung determinan
tergantung ordo matriks tersebut
Determinan matriks ordo 2 x 2

a11 a12
A=
a21 a22

det.A = |A| = a11a22 - a21a12


Determinan matriks ordo 3 x 3

a11 a12 a13

A= a21 a22 a23

a31 a32 a33


Determinan matrik A ( 3 x 3 ) dihitung
menggunakan metode SARRUS:

| A | = a11 a22a33 + a12 a23a31 + a13 a21a32


- a31 a22a13 - a32 a23a11 - a33 a21a12
Contoh 5 determinan

Matriks 2x2
Contoh 5 Matriks 3x3
Matriks Invers

Sebuah matriks A dikatakan mempunyai


invers apabila matriks A adalah matriks Non
singular, yaitu matriks bujur sangkar yang
determinannya tidak sama dengan nol, ditulis
dengan A- 1 sehingga berlaku:
A-1 A = A A-1 = I
dimana I adalah matriks identitas
Menentukan matriks invers

Menggunakan metode Adjoin:

Adjoin A
A- 1 =
Det. A
Adjoin A adalah transpose dari matrik
kofaktor-kofaktor dari matrik A

A11 ... An1


A12 An2
Adjoin A = . .
. .
A1n Ann
...
Ai j adalah kofaktor dari elemen ai j dimana :
Ai j = ( - 1 )i+ j | Mi j |
Mi j adalah submatrik dari A yang diperoleh
dengan jalan menghilangkan baris ke i dan
kolom ke j pada A
Contoh 6 Matriks invers
Contoh 6
KESAMAAN MATRIKS
Dua matriks adalah sama jika mempunyai susunan yang
sama dan unsur sepadan yang sama.
Contoh 7:
Metode Eliminasi Gauss
Metode Eliminasi Gauss yaitu menghilangkan atau
mengurangi jumlah variable sehingga dapat
diperoleh nilai dari suatu variable bebas
matrik diubah menjadi augmented matrik :

a11 a12 ... a1n b1



a
21 a22 ... a2n b2
... ... ... ... ...


an1 an2 ... ann bn
Metode Eliminasi Gauss
ubah matrik menjadi matrik segitiga atas atau
segitiga bawah dengan menggunakan OBE
(Operasi Baris Elementer).

a11 a12 a13 ... a1n b1 c11 c12 c13 ... c1n d1
a a22 a23 ... a2n b2
0 c c23 ... c2n d2
21 22
a31 a32 a33 ... a3n b3 0 0 c33 ... c3n d3

... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ...
bn
an1 an2 an3 ... ann 0 0 0 ... cnn dn
Metode Eliminasi Gauss
Sehingga penyelesaian dapat diperoleh
dengan:
dn
xn =
cnn

xn 1 =
1
c n 1,n xn + d n 1
cn 1,n 1
.....................................

x2 =
1
d 2 c23 x3 c24 x4 ... c2n xn
c22

x1 =
1
d1 c12 x2 c13 x3 ... c1n xn
c11
Contoh 1:
Selesaikan sistem persamaan berikut:
x1 x2 x3 6
x1 2x2 x3 2
2x1 x2 2x3 10
Augmented matrik dari persamaan linier simultan tersebut :

1 1 1 6
1 2 1 2


2 1 2 10

Contoh 1 :

Lakukan operasi baris elementer


1 1 1 6
B2 B1
0 1 2 4
B3 2B1
0 1 0 2

1 1 1 6
B3 B2 0 1 2 4


0 0 2 6

Contoh 1:
Penyelesaian :
6
x3 3
2
x2 4 (2)3 2
1
1
x1 6 2 3 1
1
1
Algoritma Eliminasi Gauss
Algoritma Eliminasi Gauss
Metode Iterasi Gauss-Seidel
Metode interasi Gauss-Seidel adalah metode yang
menggunakan proses iterasi hingga diperoleh nilai-
nilai yang berubah.
Bila diketahui persamaan linier simultan

a11 x1 + a12 x2 + a 13 x3 + ... + a1n xn b1


a 21 x1 + a22 x2 + a 23 x3 + ... + a2n xn b2
a31 x1 + a32 x2 + a 33 x3 + ... + a3n xn b3
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
a n1 x1 + an2 x2 + a n3 x3 + ... + ann xn bn
Metode Iterasi Gauss-Seidel
Berikan nilai awal dari setiap xi (i=1 s/d n) kemudian
persamaan linier simultan diatas dituliskan menjadi:

1
x 1 = (b 1 a12 x 2 a 13 x 3 .. .. a 1n x n )
a11
1
x 2 = (b 2 a21 x1 a 23 x 3 .. . . a2n x n )
a2 2
. .. .. ..... .. ...... .. .. . .. .. . .. .. . .. .. ... .. .. ...... .. ... .. .. . ...
1
x n = (bn a n1 x 1 an2 x 2 . ... a nn 1 x n 1)
ann
Metode Iterasi Gauss-
Seidel
Dengan menghitung nilai-nilai xi (i=1 s/d n)
menggunakan persamaan-persamaan di atas secara
terus-menerus hingga nilai untuk setiap xi (i=1 s/d n)
sudah sama dengan nilai xi pada iterasi sebelumnya
maka diperoleh penyelesaian dari persamaan linier
simultan tersebut.
Atau dengan kata lain proses iterasi dihentikan bila
selisih nilai xi (i=1 s/d n) dengan nilai xi pada iterasi
sebelumnya kurang dari nilai tolerasi error yang
ditentukan.
Untuk mengecek kekonvergenan
Contoh 1:

Jawab :
Contoh 1

Nilai iterasi ke-7 sudah


tidak berbeda jauh
dengan nilai iterasi ke-6
Maka proses dihentikan
dan diperoleh penyelesaian:
Algoritma Eliminasi Gauss
Seidell
Alogoritma Eliminasi Gauss
Seidell
Metode Dekomposisi LU
Jika matriks A non singular ( matriks yang
mempunyai invers ), maka ia dapat difaktorkan
( diuraikan atau dikekomposisi ) menjadi matriks
segitiga bawah, L (Lower) dan matriks segitiga
atas, U (Upper) dengan cara melakukan
sejumlah transformasi elementer pada baris
seperti contoh sebelumnya, A = LU.
Perubahan tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut

A
Transf.elementer U

pada baris L
Pada matriks segitiga bawah, L, semua elemen diagonal
utamanya berharga 1, sedangkan pada matriks segitiga
atas, U tidak ada aturan khusus pada elemen diagonal
utamanya. Setelah pemfaktoran matriks A menjadi
matriks L dan matriks U, maka kedua matriks tersebut
dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan
linier AX = B, yaitu sebagai berikut. Tinjau SPL AX = B,
kemudian faktorkan A menjadi L dan U, sehingga A =
LU, sehingga LUX = B. Misalkan UX = y, maka Ly = B.
Untuk memperoleh , kita gunakan teknik substitusi maju
( forward substitution ), sbb,
Dan untuk memperoleh solusi SPL, , kita gunakan
teknik substitusi mundur ( back substitution )
sbb,
Contoh 1

Tentukan X1,X2,X3 dan X4 dari sistem


persamaan linier di bawah ini dengan metode
dekomposisi LU
CONTOH 1
CONTOH 1
CONTOH 1
CONTOH 1
Algoritma Metode Dekomposisi
LU

1. Mendapatkan matriks [L] dan [U].


2. Menyelesaikan [L]{z} = (b).
3. Menyelesaikan [U]{x} = {z}
Soal :
1. Selesaikan persamaan berikut dengan
metode Eliminasi Gauss
Soal :

2. Selesaikan persamaan berikut dengan


metode Eliminasi Gauss Seidell
Soal :

3. Selesaikan matriks berikut dengan


metode Dekomposisi LU

Anda mungkin juga menyukai