Anda di halaman 1dari 36

KODE ETIK PROFESI

KEBIDANAN
By

Zulkipli, S. Kep. Ns
Definisi Profesi Bidan
Profesi berasal dari kata Prosefio (latin) yang
berarti pengakuan.
Profesi adalah suatu tugas atau kegiatan
fungsional dari suatu kelompok tertentu yg
diakui dalam melayani masyarakat.
Profesi adalah pekerjaan yg membutuhkan
pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus.
Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi
profesi, kode etik serta sertifikasi dan lisensi
khusus untuk bidang profesi tertentu
Next
Bidan adalah seorang wanita yg telah mengikuti
dan menyelesaikan pendidikan pendidikan bidan yg
telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai
dengan persyaratan yg berlaku, dicatat (registrasi)
dan diberi izin secara sah untuk menjalankan
praktik.
Bidan adalah satu profesi tertua. Bidan terlahir
sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan
menolong ibu dalam melahirkan bayinya sampai
ibu dapat merawat bayinya dng baik.
Bidan mempunyai ciri khas yg khusus yaitu sebagai
pelayan profesional yg merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan.
Next.
Bidan mempunyai tugas yang unik, yaitu :
1. Selalu mengedepankan fungsi ibu sebagai pendidik bagi anak-anaknya
2. Memiliki kode etik dgn serangkaian pengetahuan ilmiah yg didapat
melalui proses pendidikan dan jenjang tertentu
3. Keberadaan bidan diakui memiliki organisasi profesi yg bertugas
meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat
4. Anggotanya menerima jasa atas pelayanan yg dilakukan dng tetap
memegang teguh kode etik
Profesi bidan adalah suatu jabatan profesi yg disandang oleh anggota
profesi bidan yg mempunyai ciri-ciri yg mampu menunjukkan sebagai
jabatan yg profesional yg memiliki pengetahuan khusus, melaksanakan
peranan bermutu, melaksanakan cara yg disepakati, merupakan
ideologi, terikat pada kesetiaan yg diyakini dan melalui pendidikan
perguruan tinggi.
Ciri-Ciri Profesi
Menurut Atik Purwandari ciri-ciri profesi meliputi
1. Bersifat unik
2. Dikembangkan dng teliti
3. Mempunyai wadah organisasi
4. Pekerjaan yg mempunyai kode etik
5. Pekerjaan yg mendapat imbalan jasa
6. Pekerjaan yg dilaksanakan oleh orang yg memiliki profesi tersebut.
Menurut Djaman Satori, dkk ciri-ciri profesi adalah :
1. Ada standar untuk kerja yg baku dan jelas
2. Ada lembaga pendidikan khusus yg menghasilkan pelakunya dengan
program dan jenjang pendidikan yg baku
3. Ada organisasi profesi yg mewadahi para pelakunya
4. Ada etika dan kode etik yg mengatur pelaku etik para anggotanya dalam
memperlakukan kliennya
5. Ada sistem imbalan jasa pelayanan yg adil dan baku
6. Ada pengakuan masyarakat terhadap pekerjaan itu sebagai profesi
Next
Menurut Omstein dan Levine adalah :
1. Melayani masyarakat, merupakan karier yang dilaksanakan
sepanjang hayat
2. Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu diluar
jangkauan khalayak ramai
3. Menggunakan hasil, penelitian dan aplikasi dari teori ke
praktik
4. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yg panjang
5. Terkendali berdasarkan lisensi baku dan atau mempunyai
persyaratan masuk (memerlukan izin tertentu)
6. Otonomi dalam mengambil keputusan tentang ruang lingkup
kerja tertentu
7. Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yg diambil
dan untuk kerja yg ditampilkan yg berhubungan dgn layanan
yg diberikan.
Next
8. Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien dengan
penekanan terhadap layanan yg diberikan.
9. Menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya.
10. Menggunakan organisasi yg diatur oleh anggota profesi sendiri
11. Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elite untuk
mengetahui dan mengakui keberhasilan anggotanya.
12. Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal-hal yg
menggunakan atau menyangsikan yg berhubungan dng layanan
yg diberikan.
13. Mempunyai kadar kepercayaan yg tinggi dari publik dan
kepercayaan dari setiap anggotanya
14. Mempunyai status sosial dan ekonomi yg tinggi (bila
dibandingkan dng jabatan lain).
Karasteristik Profesi
Karasteristik suatu profesi (Abraham Flexner, 1915) adalah
intelektual, berdasarkan ilmu dan belajar untuk tujuan praktik
dan pelayanan, dapat diajarkan, terorganisasi secara internal
dan altruistik.
Menurut Edgar Schein(1974), karasteristik profesi adalah :
1. Para profesional terkait dgn pekerjaan seumur hidup dan
menjadi sumber penghasilan utama.
2. Profesional mempunyai motivasi kuat atau panggilan sebagai
landasan bagi pemilihan karier profesionalnya dan
mempunyai komitmen seumur hidupmyg mantap terhadap
kariernya.
3. Profesional memiliki kelompok ilmu pengetahuan dan
keterampilan khusus yg diperolehnya melalui pendidikan dan
latihan yang lama
4. Profesional mengambil keputusan demi kliennya
berdasarkan aplikasi prinsip-prinsip dan teori-teori.
Next..
5. Profesional berorientasi pada pelayanan, menggunakan keahlian
demi kebutuhan khusus klien.
6. Pelayanan yg diberikan kepada klien didasarkan pada kebutuhan
obyektif klien
7. Profesional lebih mengetahui apa yg baik untuk klien dari pada
klien sendiri.
8. Profesional mempunyai otonomi dalam mempertimbangkan
tindakannya.
9. Profesional membentuk perkumpulan profesi yg menetapkan
kriteria penerimaaan, standar pendidikan, perizinan atau ujian
masuk formal, jalur karier dalam profesi dan batasan peraturan
untuk profesi
10. Profesional mempunyai kekuatan dan status dalam bidang
keahliannya dan pengetahuan mereka dianggap khusus.
11. Profesional dalam menyediakan pelayanan, biasanya tidak
diperbolehkan mengadakan advertensi atau mencari klien.
Next
Karasteristik Profesi menurut Kelly & Joel (1995) adalah :
1. Memiliki dan memperkaya tubuh pengetahuan (Body of
knowledge) melaui penelitian, keterampilan dan
pelayanan.
2. Memiliki kemampuan memberikan pelayanan yg unik
kepada orang lain
3. Pendidikan yg memenihi standar
4. Terdapat pengendalian terhadap praktik.
5. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat (Accountable)
terhadap tindakan asuhan yg dilakukan.
6. Merupakan karier seumur hidup
7. Mempunyai fungsi mandiri dan kolaborasi
Next..
Greenwood, E (1957) menyebutkan
terdapat lima karasteristik suatu profesi,
yaitu :
1. Teori yang spesifik (systematic theory)
2. Otoritas ( authority)
3. Wibawa/martabat (prestige)
4. Kode etik (code of ethics)
5. Budaya profesional (professional culture)
Tujuan Kode Etik dalam Pelayanan
Kebidanan
Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma
yg harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yg
bersangkutan didalam melaksanakan tugas profesinya
dan dalam hidupnya di masyarakat.
Secara umum tujuan menciptakan kode etik adalah
sebagai berikut :
1.Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi
2.Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para
anggota
3.Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
4.Untuk meningkatkan mutu profesi
Dimensi dan Prinsip Kode Etik
Dimensi kode etik :
1. Anggota profesi dan klien/pasien
2. Anggota profesi dan sistem kesehatan
3. Anggota profesi dan profesi kesehatan
4. Anggota profesi dan sesama anggota profesi.
Prinsip kode etik :
1. Menghargai otonomi
2. Melakukan tindakan yg benar
3. Mencegah tindakan yg dapat merugikan
4. Memberlakukan manusia dng adil
5. Menjelaskan dgn benar
6. Menepati janji yang telah disepakati
7. Menjaga kerahasiaan
Kode Etik Kebidanan
Kode etik bidan Indonesia pertama kali disusun tahun 1986 dan
disyahkan dlm kongres nasional IBI X tahun 1988, yang
mengandung beberapa kekuatan yg semuanya tertuang dalam
mukadimah, tujuan dan bab.
Secara umum kode Etik tersebut berisi 7 Bab yaitu:
1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat (6 butir)
a. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan sumpah jabatannya dlm melaksanakan
tugas pengabdiannya
b. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya
menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yg
utuh dan memelihara citra bidan.
c. Setiap bidan dlm menjalankan tugasnya senantiasa
berpedoman pada peran, tugas dan tanggung jawab
sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
Next..
d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya
senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan
tanggung jawab sesuai dgn kebutuhan klien,
keluarga dan masyarakat.
e. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya
senantiasa mendahulukan kepentingan klien,
keluarga dan masyarakat dng identitas yg sama
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
kemampuan yg dimiliki
f. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yg
serasi dlm hubungan pelaksanaan tugasnya, dng
mendorong partisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatannya secara
optimal.
Next.
2.Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir) :
a. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan
paripurna terhadap klien, keluarga dan masyarakat
sesuai dng kemampuan profesi yg dimilikinya
berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat
b. Setiap bidan berhak memeberikan pertolongan
dan mempunyai kewenangan dlm mengambil
keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan
mengadakan konsultasi dan atau rujukan.
c. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan
keterangan yg dapat dan atau dipercayakan
kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan
atau diperlukan sehubungan kepentingan klien.
Next.
3. Kewajiban bidan terhadap teman sejawat dan tenaga kesehatan
lainnya (2 butir)
a. Setiap bidan harus menjalin hubungan dgn teman
sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yg serasi
b. Setiap bidan dlm menjalankan tugasnya harus saling
menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga
kesehatan lainnya.
4. Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir)
a. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung
citra profesinya dng menampilkan kepribadian yg tinggi
dan memberikan pelayanan yg bermutu kepada masyarakat
b. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan
meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dng
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dlm kegiatan penelitian
dan kegiatan sejenis yg dapat meningkatkan mutu dan citra
profesinya.
Next.
5. Kewajiban terhadap diri sendiri (2 butir) :
a. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat
melaksanakan tugas profesinya dng baik.
b. Setiap bidan harus berusaha secara terus menerus untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dng
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air (2 butir) :
a. Setiap bidan dlm menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan
ketentuan-ketentuan pemerintah dlm bidang kesehatan, khususnya
dlm pelayanan KIA/KB kesehatan keluarga dan masyarakat
b. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan
menyumbangkan pemikirannya kepada pemerintah untuk
meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama
pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.
7. Penutup (1 butir)
Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari senantiasa
menghayati dan mengamalkan kode etik bidan Indonesia
Hak Bidan
1. Bidan berhak mendapat perlindungan dlm melaksanakan
tugas sesuai dng profesinya
2. Bidan berhak untuk bekerja sesuai dng standar profesi pada
setiap tingkat/jenjang pelayanan kesehatan
3. Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan keluarga
yg bertentangan dng peraturan perundangan dan kode etik
profesi
4. Bidan berhak atas privasi/kedirian dan menuntut apabila
nama baiknya dicemarkan oleh pasien, keluarga maupun
profesi lain.
5. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan jenjang
karier dan jabatan yg sesuai
6. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri
baik melalui pendidikan maupun pelatihan
7. Bidan berhak mendapat kompensasi dan kesejahteraan yg
sesuai.
Kewajiban Bidan
1. Kewajiban Bidan terhadap pasien dan masyarakat
a. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan sumpah jabatannya dlm melaksanakan
tugas pengabdiannya
b. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi
harkat dan martabat kemanusiaan yg utuh dan memelihara citra bidan.
c. Setiap bidan dlm menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman
pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan
klien, keluarga dan masyarakat.
d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman
pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dgn kebutuhan klien,
keluarga dan masyarakat.
e. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
mendahulukan kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dng
identitas yg sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan
yg dimiliki
f. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yg serasi dlm hubungan
pelaksanaan tugasnya, dng mendorong partisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.
Next..
g. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan
kebidanan yg sesuai dgn standar profesi dng
menghormati hak-hak pasien
h. Bidan wajib merujuk pasien dng penyulit kepada
dokter yg mempunyai kemampuan dan keahlian
sesuai dng kebutuhan pasien
i. Bidan wajib memberikan kesempatan kpd pasien
untuk didampingi oleh suami atau keluarga
j. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien
untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinan
k. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yg
diketahui tentang seorang pasien.
2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya.
a. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan
paripurna terhadap klien, keluarga dan masyarakat sesuai
dng kemampuan profesi yg dimilikinya berdasarkan
kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat
b. Setiap bidan berhak memeberikan pertolongan dan
mempunyai kewenangan dlm mengambil keputusan dalam
tugasnya termasuk keputusan mengadakan konsultasi
dan atau rujukan.
c. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yg
dapat dan atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila
diminta oleh pengadilan atau diperlukan
sehubungan kepentingan klien.
d. Bidan wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dng
hubungan hukum antara bidan tersebut dng rumah
bersalin dan sarana pelayanan dimana ia bekerja.
e. Bidan wajib memberikan informasi yg akurat tentang tindakan
yg akan dilakukan serta resiko yg mungkin dapat timbul
f. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis atas tindakan yg
akan dilakukan
g. Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yg
diberikan.
3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya.
a. Setiap bidan harus menjalin hubungan dgn teman
sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yg serasi
b. Setiap bidan dlm menjalankan tugasnya harus saling
menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga
kesehatan lainnya.
c. Bidan wajib bekerja sama dng profesi lain dan pihak terkait
secara timbal balik dlm memberikan auhan kebidanan
4. Kewajiban bidan terhadap profesinya
a. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung
citra profesinya dng menampilkan kepribadian yg tinggi
dan memberikan pelayanan yg bermutu kepada masyarakat
b. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan
meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dng
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dlm kegiatan penelitian
dan kegiatan sejenis yg dapat meningkatkan mutu dan citra
profesinya.
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri
a. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat
melaksanakan tugas profesinya dng baik.
b. Setiap bidan harus berusaha secara terus menerus untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dng
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan
penampilan diri
d. Bidan wajib mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta menambah ilmu pengetahuannya
melalui pendidikan formal atau non formal.
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa dan tanah
air
a. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
melaksanakan ketentuan-ketentuan pemerintah dlm
bidang kesehatan khususnya dlm pelayanan KIA/KB dan
kesehatan keluarga.
b. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan
menyumbangkan pemikirannya kepada pemerintah untuk
meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan
terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.
Hak Pasien
1. Hak untuk mendapatkan pelayanan yg manusiawi
2. Hak memperoleh asuhan kebidanan yg bermutu baik
3. Hak untuk memilih bidan atau tenaga kesehatan yg merawat
4. Hak untuk meminta dokter atau tenaga kesehatan yg merawat agar
mengadakan konsultasi dng dokter atau tenaga kesehatan lainnya
5. Hak atas privacy dan kerahasiaan berkenaan penyakit yg diderita
6. Hak untuk mendapatkan informasi yg jelas tentang :
a. Penyakit yg diderita
b. Tindakan medis apa yg akan dilakukan dan kemungkinan timbulnya
penyulit sebagai akibat tindakan tersebut.
c. Alternatif pengobatan
d. Prognosis atau perjalanan penyakit, serta
e. Perkiraan biaya pengobatan
Next..
7. Hak meminta untuk tidak diinformasikan
tentang penyakitnya kpd orang atau pihak lain.
8. Hak untuk menolak tindakan yg akan
dilakukan terhadap dirinya
9. Hak untuk mengajukan keluhan-keluhan dan
memperoleh tanggapan segera
10. Hak untuk didampingi keluarga pada saat
kondisi kritis
11. Hak mengakhiri pengobatan dan rawat inap
atas tanggung jawab sendiri
12. Hak untuk menjalankan ritual agama dan
kepercayaannya di Rumah Sakit, selama tidak
mengganggu pengobatan dan pasien yg lain
Kewajiban pasien
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk
mentaati segala peraturan dan tata tertib di
Rumah Sakit atau tempat pelayanan
kesehatan lainnya
2. Pasien wajib untuk menceritakan secara
jujur tentang segala sesuatu mengenai
penyakit yg dideritanya.
3. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala
instruksi dokter dlm rangka pengobatannya
4. Pasien dan atau penanggungnya
berkewajiban untuk memenuhi segala
perjanjian yg ditandatanganinya.
Penyimpangan Kode Etik Profesi
Kebidanan
Kode etik adalah norma-norma yg harus di
indahkan oleh setiap anggota profesi yg
bersangkutan di dlm melaksanakan tugas
profesinya dan dalam hidupnya didalam
masyarakat.
Sebagai tenaga profesional bidan memikul
tanggung jawab dlm melaksanakan tugasnya
Salah satu tanggung jawab bidan yaitu
tanggung jawab terhadap masyarakat baik
secara mandiri maupun maupun tenaga
kesehatan lainnya.
Next.
Derasnya arus globalisasi yg semakin
mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat
dunia, maka akan mempengaruhi munculnya
masalah/penyimpangan etik sebagai akibat
dari kemajuan teknologi/ilmu pengetahuan yg
menimbulkan konflik terhadap nilai.
Arus kesejagatan ini tidak bisa dibendung
pasti akan mempengaruhi pelayanan
kebidanan
Penyimpangan kode etik mungkin saja terjadi
juga dlm praktik kebidanan misalnya praktik
mandiri.
Penegakan Hukum terhadap
Pelanggaran Kode Etik Bidan
Negara hukum (rechtstaat), mengandung
sekurang-kurangnya 2 makna :
1. Yang pertama adalah pengaturan mengenai
batasan-batasan peranan negara atau
pemerintahan dan mencampuri kehidupan dan
pergaulan masyarakat
2. Yang kedua adalah jaminan-jaminan hukum atas
hak-hak, baik sipil atau hak-hak pribadi (individual
rights) hak-hak politik (political rights) maupun
hak-hak sebagai sebuah kelompok atau hak-hak
sosial sebagai hak asasi yg melekat secara
alamiah pada setiap insan, baik secara pribadi
atau kelompok
Next
Menurut pasal 1 ayat 3 UU Nomor 23 tahun1992
tentang kesehatan yg dimaksud dng tenaga
kesehatan adalah tiap orang yg mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan atau keterampilan melalui pendidikan
di bidang kesehatan yg untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
Berdasarkan pasal 50 UU kesehatan tenaga
kesehatan bertugas menyelenggarakan atau
melakukan kegiatan kesehatan sesuai dgn bidang
keahlian atau kewenangan tenaga kesehatan yg
bersangkutan
Next.
Berdasarkan pasal 2 ayat (1), tenaga
kesehatan terdiri dari :
1.Tenaga medis
2.Tenaga keperawatan dan bidan
3.Tenaga kefarmasian
4.Tenaga kesehatan masyarakat
5.Tenaga gizi
6.Tenaga keterapian fisik
7.Tenaga keteknisan medis
Sanksi Penyimpangan Kode etik
Bidan
1. Aspek Hukum
Dalam melakukan praktik kebidanan,
seorang bidan berpedoman pada
KEPMENKES Nomor
900/MENKES/VII/2002 tentang registrasi
dan praktik bidan. Tugas dan wewenang
bidan tertuang dlm Bab V pasal 14- 20 yg
garis besarnya berisi tentang bidan dalam
menjalankan praktiknya berwenang
memberikan pelayanan kesehatan yg
meliputi pelayanan kebidanan, pelayanan KB
dan pelayanan kesehatan masyarakat
Next
2. Aspek Etika
Kode etik dibuat oleh kelompok-kelompok profesi
yg ada di bidang kesehatan, dng ketentuan pokok
bahwa peraturan yg dibuat tersebut tidak
bertentangan dng peraturan yg ada di atas.
Dalam kode etik terdapat pengenaan sanksi apabila
ada pelanggaran yg berupa sanksi administratif,
seperti penurunan pangkat, pencabutan izin atau
penundaan gaji.
3. Aspek Agama
Semua agama melarang tindakan yg bisa mengancam
nyawa manusia bahkan membunuh, karena dasarnya
semua makhluk hidup (manusia) ciptaan tuhan yg
memiliki hak untuk hidup, meskipun masih berada
dlm kandungan.
Peran Organisasi Profesi terhadap
Penyimpangan Kode Etik
Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh organisasi
untuk para anggotanya.
Kode etik suatu organisasi akan mempunyai pengaruh
yg kuat dalam menegakkan disiplin di kalangan profesi
jika semua orang yg menjalankan profesi yg sama
tergabung dlm suatu organisasi profesi
Setiap orang yg menjalankan profesi secara otomatis
tergantung dlm suatu organisasi atau ikatan profesi.
Apabila ada anggota yg terbukti tidak bersalah maka
organisasi profesi akan memebela dan memberikan
dukungan secara penuh, akan tetapi bila terbukti
bersalah maka organisasi akan memberikan sanksi
sesuai dng pelanggaran yg dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai