Karena aritmia lazim ditemukan pada fase akut IMA, hal ini dapat pula dipandang sebagai bagian
perjalanan penyakit IMA. Karena prevalensi aritmia terutama paling sering pada 24 jam pertama
sesudah serangan dan banyak berkurang pada hari-hari berikutnya.
Aritmia
Umumnya disebabkan oleh vagotonia dan sering menyertai IMA inferior atau posterior. Dapat
menimbulkan keluhan, hipotensi, gagal jantung, dan peingkatan iritabilitas ventrikel.
Sinus
Bradikardia
Terjadi kira-kira 12% dari pasien IMA. Trombud mural dapat ditemukan di
Kondisi ini terjadi akibat IMA yang luas ventrikel kiri pada tempat IMA dan
dan mortalitas kira-kira 90-95%. 1 kadang-kadang terjadi dalam 24 jam.
Potensi terjadinya
Potensial serangan
aritmia yang gawat
iskemia lebih jauh
(artimia ventrikel, dll)
Potensial perburukan
gangguan hemodinamik
lebih jauh (bergantung
terutama pada luas
daerah infark).
3. TATALAKSANA LANJUT INFARK MIOKARD AKUT
Terapi invasif
Berdasarkan stratifikasi risiko, dapat ditentukan kebutuhan untuk
dilakukan strategi invasif dan waktu pelaksanaan revaskularisasi. Waktu
pelaksanaan angiografi ditentukan berdasarkan beberapa parameter
dan dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:
1. Strategi invasif segera (<2 jam, urgent)
Dilakukan bila pasien memenuhi salah satu kriteria risiko sangat tinggi
(very high risk)
Anti Iskemia
Nitrat
Beta Blocker Sublingual / IV (maksimal 3x
pemberian dengan interval 5 menit) Calcium channel blockers (CCBs)
Indikasi : hipertensi, takikardi,
disfungsi fentrikel kiri Jenis obat : Jenis obat :
Jenis obat : Isosorbid dinitrate (ISDN) Verapamil
Sublingual 2,515 mg (onset 5 180-240 mg/hari dibagi 2-3 dosis
Atenolol (50-200mg/hari)
menit), Oral 15-80 mg/hari dibagi 2- Diltiazem
Bisoprolol (10mg/hari) 3 dosis, IV 1,25-5 mg/jam 120-360 mg/hari dibagi 3-4 dosis
Carvedilol (2x6,25 mg/hari, titrasi Isosorbid 5 mononitrate Nifedipine GITS (long acting)
sampai maksimum 2x25 mg/hari) Oral 2x20 mg/hari 30-90 mg/hari
Metoprolol (50-200mg/hari) Nitroglicerin (trinitrin, TNT, glyceryl Amlodipine
Propanolol 2x20-80mg/hari) trinitrate)
5-10 mg/hari
Sublingual tablet 0,3-0,6 mg1,5 mg
Intravena 5-200 mcg/menit
Penghambat Reseptor
Anti platelet Glikoprotein IIb/IIIa Antikoagulan
Antman, A. M., Braunwald, E. Acute Myocardial Infarction. In Braunwald, Fauci, Kasper, Hauser, Longo, Jameson
(Eds). Harrisons Principless of Internal Medicine. 15th Edition. Volume 1. McGraw-Hill. USA. 2001. Pg.
1386- 1399.
Harun, S. Infark Miokard Akut. In Noer, Sjaifoellah (Ed). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi Ketiga. Balai
Penerbit FKUI. Jakarta. 1996. Pg. 1098-1108
Kumar. Myocardial Infarction. In Pathologic Basis of Disease. 7th Edition. Saunders. Philadephia. 1999.
Rilantono, L.I., Baraas F. (Eds). Infark miokard akut. In Buku Ajar Kardiologi. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2004.