Penyebab
Bacillus anthracis, bakteri gram positif
berbentuk batang, berspora.
Infeksi kulit terjadi melalui kontak
dengan jaringan, bulu binatang yang
sakit dan mati atau tanah yang
terkontaminasi (antraks kulit).
Infeksi juga dapat melalui inhalasi spora
(antraks paru) atau memakan daging
tercemar yang tidak dimasak dengan
baik (antraks saluran pencernaan).
Jarang terjadi penularan dari orang ke
orang.
Gejala antraks kulit:
3-5 hari setelah endospora masuk ke
dalam kulit timbul makula kecil warna
merah yang berkembang menjadi papel
gatal dan tidak nyeri.
Dalam 1-2 hari terjadi vesikel, ulkus dan
ulcerasi yang dapat sembuh spontan
dalam 2-3 minggu. Dengan antibiotika
mortalitas antraks kulit kurang dari 1%.
Gejala antraks saluran pencernaan
bentuk intestinal berupa mual, demam,
nafsu makan menurun, abdomen akut,
hematemesis, melena.
Bila tidak segera diobati dapat
mengakibatkan kematian.
Bentuk orofaring menimbulkan gejala
demam, sukar menelan, limfadenopati
regional.
Gejala antraks paru ada 2 tahap.
Tahap 1: ringan berlangsung 3 hari
pertama: flu, nyeri tenggorok, demam
ringan, batuk non produktif, nyeri otot,
mual muntah, tidak terdapat coryza.
Tahap 2: ditandai gagal napas, stridor dan
penurunan kesadaran dan sepsis sampai
syok. Sering berakhir dengan kematian.
Meningitis antraks terjadi pada 50%
kasus antraks paru.
Pencegahan antraks pada manusia
berupa upaya umum seperti kebersihan
tangan,
memasak daging dengan semestinya dan
tindakan khusus berupa vaksinasi dan
pemberian antibiotika.
Penyebab
Tuberkulosis (TB) disebabkan oleh
kuman atau basil tahan asam (BTA) yakni
Mycobacterium
tuberkulosis.
Kuman ini cepat mati bila terkena sinar
matahari langsung, tetapi dapat bertahan
hidup beberapa hari di tempat yang
lembab dan gelap.
Penyakit TB paru termasuk relatif mudah
menular dari orang ke orang melalui
droplet nuklei.
Bila seseorang batuk, dalam sekali batuk
terdapat 3000 percikan dahak (droplets)
yang mengandung kuman yang dapat
menulari orang lain disekitarnya.
Gejala klinis penyakit TB paru yang
utama adalah batuk terus menerus
disertai dahak selama 3 minggu atau
lebih, batuk berdarah, sesak napas, nyeri
dada, badan lemah, sering demam, nafsu
makan menurun dan penurunan berat
badan.
Pengobatan spesifik dengan kombinasi
obat anti tuberkulosis (OAT), dengan
metode
DOTS (Directly Observed Treatment
Shortcourse),
pengobatan dengan regimen jangka
pendek dibawah pengawasan langsung
Pengawas Minum Obat (PMO).
Untuk pasien baru TB BTA (+), WHO
menganjurkan pemberian 4 macam obat
setiap hari selama 2 bulan terdiri dari
Rifampisin, INH, PZA dan Etambutol
diikuti INH dan rifampisin 3 kali
seminggu selama 4 bulan.
Pengobatan diberikan dalam 2 tahap
1. Tahap Intensip
- p diberikan obat setiap hari dan
diawasi langsung
- jika diberikan secara benar, p yg
menular mjd tdk menular- 2 mg
- Sebagian besar p BTA positif mjd BTA
negatif
Tugas Mandiri....