1
Definisi
2
Etiologi
ISPA
ISK Otitis
Media
DEMAM
Gastroente
tonsilitis ritis
Bronkopneu Pneumonia
monia
3
Epidemiologi
4
Faktor Resiko
Umur
Meningitis Keterlambatan
Perkembangan
Ibu
perokok Riw. Kejang
keluarga
Demam Sering
tinggi demam
5
Patofisiologi
6
Klasifikasi
7
Manifestasi Klinis
10
Elektroensefalografi Pencitraan
11
Diagnosa Banding
12
Penatalaksanaan
Antipiretik Antikonvulsan
Dosis parasetamol yang Pemakaian diazepam
digunakan adalah 10-15 oral dosis 0.3 mg/kg
mg/kg/kali diberikan 4 - setiap 8 jam saat demam
5 kali. menurunkan resiko kejang
13
Pemberian Obat Rumat
Indikasi
Kejang lama > 15 menit
Kejang fokal
Kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam.
Kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan
Kejang demam > = 4 kali per tahun
14
Antikonvulsan
15
16
Beberapa hal yang harus dikerjakan bila kejang
Tetap tenang dan tidak panik
Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher
Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala
miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung.
Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukkan
sesuatu kedalam mulut
Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang
Tetap bersama pasien selama kejang
Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang
telah berhenti
Bawa kedokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5
menit atau lebih.
17
Prognosis
18
Laporan Kasus
A. ANAMNESIS
Identitas Pasien :
Nama : Anak KP
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 1 tahun 11 bulan
Anak ke : 2 dari 3 bersaudara
Suku bangsa : Minang
Alamat : Sungai Tanang
19
Keluhan Utama:
Kejang sejak 12 jam sebelum masuk rumah sakit
20
Pilek tidak ada
Sesak nafas tidak ada
Sakit kepala tidak ada
Nafsu makan normal
BAK dan BAB dalam batas normal
21
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga dengan keluhan kejang sebelumnya
Riwayat Kehamilan
Selama hamil Ibu tidak pernah menderita penyakit yang berat,
DM, Hipertensi maupun infeksi
Pemeriksaan kehamilan teratur ke Bidan, Imunisasi TT ada.
Kuantitas dan kwalitas makanan selama hamil cukup.
Tidak ada riwayat minum obat/ jamu, penyinaran, merokok atau
minuman beralkohol
Lama hamil cukup bulan.
22
Riwayat Kelahiran
Anak lahir spontan di tolong dokter, cukup bulan, berat badan lahir
3200 gr, panjang badan lahir 47 cm, langsung menangis.
23
Riwayat Imunisasi
Imunisasi yang diberikan
HB0
BCG, Polio 1
DPT-Hib-HB1, Polio 2
DPT-Hib-HB2, Polio 3
DPT-Hib-HB3, Polio 4
Campak
25
Riwayat Perumahan dan Lingkungan
Rumah tempat tinggal : Permanen
Sumber air minum : Galon
Buang air besar : Jamban di dalam rumah
Pekarangan : Cukup luas
Buang sampah : Dibuang ke bak penampungan sampah
Kesan lingkungan : Higiene dan sanitasi lingkungan baik
B. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : CMC
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Frekuensi Nadi : 104 x/menit
Frekuensi Nafas : 25 x/menit
Suhu : 37,6 C
26
Sianosis : Tidak ada
Ikterus : Tidak ada
Anemis : Tidak ada
Edema : Tidak ada
Berat Badan : 13 kg
Tinggi Badan : 88 cm
Status Gizi BB/U : -2 SD sampai +2SD
TB/U : -2 SD sampai +2SD
BB/TB : -2 SD sampai +2SD
Kesan : Gizi baik
27
Kulit teraba hangat, turgor kembali cepat.
Kepala bentuk bulat simetris, rambut hitam tak mudah dicabut,
lingkaran kepala 48 cm (Normal menurut standar
Nellhauss).
Mata Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor
2mm/2mm, refleks cahaya positif/positif
28
Paru
Inspeksi : normochest, simetris kiri = kanan
Palpasi : fremitus kiri = kanan
Perkusi : sonor
Auskultasi : bronkovesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : irama jantung reguler, bising tidak ada
Abdomen
Inspeksi : tidak membuncit, distensi tidak ada
Palpasi : Turgor baik, hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus positif normal
29
Punggung Tidak ada kelainan
Alat kelamin Tidak ada kelainan
Ekstremitas Akral hangat, refilling kapiler baik, Refleks Fisiologis
positif/positif, Refeleks patologis negatif/negatif
C. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah
- Hb : 11.0 gr %
- Ht : 34.3 %
- Leukosit : 7.78 /mm3
- trombosit : 314.000/mm3
Kesan : Normal
Urinalisa
Dalam batas normal
30
D. DIAGNOSIS KERJA
Kejang Demam Komplek
E. TERAPI
IVFD KA-EN IB 15 tts/menit
Sibital 2 x 25 mg IV
Paracetamol 3 x 150 mg PO
Ambroxol 3 x 6,5 mg PO
Cefixime 2 x 50 mg PO
Luminal 2 x 25 mg PO
Diet ML 1000 kkal
31
32
Diskusi Kasus
Klasifikasi
Kejang
Demam Pada kasus ini kejang
demam kompleks
merupakan diagnosa
yang paling mendekati
terhadap keluhan pasien
dimana dalam 24 jam
Kejang Kejang terjadi > 1x kejang.
Demam Demam
Sederhana Kompleks
33
Dari hasil pemeriksaan fisik anak demam ( T = 37,6 oC), TD, nadi,
nafas dalam keadaan stabil.
34
Anamnesis
Kejang Demam
Kompleks
Pemeriksaan
Fisik
Antipiretik seperti paracetamol dengan
dosis 10-15 mg/kgBB sebanyak 3 - 4 x/hari
Dan antikonvulson seperti fenobarbital
dengan dosis rumatan 3-4 mg/kgBB/hari.
Pemberian mukolitik dan antibiotik untuk
mengatasi gejala batuk dan perkiraan
penyebab lain dari demam pada pasien.
35
TERIMA KASIH
36
37
38
39