Anda di halaman 1dari 39

Best Side Teaching

Sindrom Guillen Barre

Chyntia Yuspita 1110070100034


Pembimbing
dr. Metrizal, SpA, M.Biomed

1
Definisi

Kejang demam adalah bangkitan


kejang yang terjadi karena kenaikan
suhu tubuh (suhu rektal >38C) yang
disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium, terjadi pada anak
berusia lebih dari 3 bulan dan tidak
ada riwayat kejang tanpa demam
sebelumnya.

2
Etiologi

ISPA

ISK Otitis
Media

DEMAM
Gastroente
tonsilitis ritis

Bronkopneu Pneumonia
monia

3
Epidemiologi

Kejang demam terjadi pada 2%


- 4% dari populasi anak 6 bulan
- 5 tahun. 80% merupakan
kejang demam sederhana,
sedangkan 20% kasus adalah
kejang demam kompleks.

4
Faktor Resiko

Umur

Meningitis Keterlambatan
Perkembangan

Ibu
perokok Riw. Kejang
keluarga

Demam Sering
tinggi demam

5
Patofisiologi

6
Klasifikasi

Kejang demam sederhana

Kejang demam komplek

7
Manifestasi Klinis

Peningkatan suhu tubuh yang tinggi (>


39C )

Serangan kejang terjadi dalam 24 jam


pertama timbulnya demam

Serangan kejang demam bisa berlangsung


< 15 menit atau > 15 menit

Sifat bangkitan kejang

Kejang dapat berulang atau tidak


berulang
8
Diagnosis

Diagnosis kejang demam ditegakkan berdasarkan


kriteria Livingston yang telah dimodifikasi, yang merupakan pedoman
yang dipakai oleh Sub Bagian Saraf Anak IKA FKUI-RSCM Jakarta,
yaitu:
Umur anak ketika kejang antara 6 bulan 6 tahun
Kejang berlangsung hanya sebentar saja, tidak lebih dari 15menit
Kejang bersifat umum
Kejang timbul 16 jam pertama setelah timbulnya demam
Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal
Pemeriksaan EEG yang dibuat setidaknya 1 minggu sesudah suhu
normal tidak menunjukkan kelainan
Frekuensi bangkitan kejang dalam satu tahun tidak melebihi 4 kali
9
Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Lumbal

Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan cairan


rutin tidak dianjurkan, dan serebrospinal dilakukan untuk
dapat dikerjakan untuk menegakkan atau
mengevaluasi sumber infeksi menyingkirkan kemungkinan
atau mencari penyebab meningitis. Pemeriksaan pungsi
demam, seperti darah lumbal dianjurkan pada :
perifer, elektrolit dan gula Bayi <12 bulan : sangat
darah. dianjurkan dilakukan
Bayi 12-18 bulan
: dianjurkan
Bayi > 18 bulan : tidak
rutin bila yakin bukan
meningitis secara klinis tidak
perlu dilakukan pungsi lumbal

10
Elektroensefalografi Pencitraan

Pemeriksaan EEG masih Dengan indikasi seperti:


dapat dilakukan pada Kelainan neurologik fokal
keadaan kejang demam yang menetap
yang tidak khas. Misalnya: (hemiparesis)
kejang demam kompleks Parese nervus VI
pada anak usia lebih dari Papiledema
6 tahun, atau kejang
demam fokal.

11
Diagnosa Banding

Kelainan Gangguan Epilepsi


Intrakranium Metabolik

Meningitis Hipoglikemi Epilepsi Triggered


Encephalitis Gangguan by Fever (ETOF)
Abses otak elektrolit
Sinkop

12
Penatalaksanaan

Pada saat demam

Antipiretik Antikonvulsan
Dosis parasetamol yang Pemakaian diazepam
digunakan adalah 10-15 oral dosis 0.3 mg/kg
mg/kg/kali diberikan 4 - setiap 8 jam saat demam
5 kali. menurunkan resiko kejang

Dosis Ibuprofen 5-10 diazepam rektal dosis 0.5


mg/kg/kali, 3-4 kali mg/kg setiap 8 jam pada
sehari suhu > 38.5oC

13
Pemberian Obat Rumat

Indikasi
Kejang lama > 15 menit

Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau


sesudah kejang

Kejang fokal
Kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam.
Kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan
Kejang demam > = 4 kali per tahun

14
Antikonvulsan

Dosis asam valproat 15-40 mg/kg/hari


dalam 2-3 dosis

Dosis fenobarbital 3-4 mg/kg per hari


dalam 1-2 dosis

15
16
Beberapa hal yang harus dikerjakan bila kejang
Tetap tenang dan tidak panik
Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher
Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala
miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung.
Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukkan
sesuatu kedalam mulut
Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang
Tetap bersama pasien selama kejang
Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang
telah berhenti
Bawa kedokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5
menit atau lebih.
17
Prognosis

Prognosis dari kejang


demam umumnya baik

18
Laporan Kasus

A. ANAMNESIS
Identitas Pasien :
Nama : Anak KP
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 1 tahun 11 bulan
Anak ke : 2 dari 3 bersaudara
Suku bangsa : Minang
Alamat : Sungai Tanang

Alloanamnesis (Diberikan oleh Ibu Kandung)


Seorang pasien laki-laki umur 1 tahun 11 bulan dirawat di bangsal
Anak RSUD dr. Achmad Mochtar Bukittinggi sejak tanggal 20 Juli
2017 dengan :

19
Keluhan Utama:
Kejang sejak 12 jam sebelum masuk rumah sakit

Riwayat Penyakit Sekarang :


Batuk sejak 17 jam sebelum masuk rumah sakit, sesekali dan
berdahak
Demam sejak 13 jam sebelum masuk rumah sakit, tinggi, terus
menerus, tidak menggigil, tidak berkeringat
Kejang sejak 12 jam sebelum masuk rumah sakit sebanyak 2 kali
dan 1 kali saat tiba di IGD RSUD dr. Achmad Mochtar, selama
+ 3 menit, kejang seluruh tubuh
Muntah sejak 9 jam sebelum masuk rumah sakit sebanyak satu
kali, berisi makanan yang dimakan, sebanyak + setengah gelas,
tidak berlendir, tidak berdarah, tidak berbau dan tidak
menyemprot

20
Pilek tidak ada
Sesak nafas tidak ada
Sakit kepala tidak ada
Nafsu makan normal
BAK dan BAB dalam batas normal

Riwayat Penyakit Dahulu


Sebelumnya pasien pernah mengalami kejang sebanyak 2 kali
Kejang pertama terjadi pada usia 1,6 tahun sebanyak 1 kali
selama + 2 menit
Kejang kedua terjadi 1 minggu yang lalu pada tanggal 11 Juli
2017 dan dirawat di RSUD dr. Achmad Mochtar Bukittinggi,
kejang satu kali dengan durasi + 3 menit

21
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga dengan keluhan kejang sebelumnya

Riwayat Kehamilan
Selama hamil Ibu tidak pernah menderita penyakit yang berat,
DM, Hipertensi maupun infeksi
Pemeriksaan kehamilan teratur ke Bidan, Imunisasi TT ada.
Kuantitas dan kwalitas makanan selama hamil cukup.
Tidak ada riwayat minum obat/ jamu, penyinaran, merokok atau
minuman beralkohol
Lama hamil cukup bulan.

22
Riwayat Kelahiran
Anak lahir spontan di tolong dokter, cukup bulan, berat badan lahir
3200 gr, panjang badan lahir 47 cm, langsung menangis.

Riwayat Makanan dan Minuman


Bayi, ASI : 0 6 bulan
Susu formula : 6 bulan - sekarang
Buah, biskuit : 6 - 9 bulan
Bubur susu : 6 - 9 bulan
Nasi Tim : 9 - 12 bulan
Anak, Makanan utama nasi 3 kali/hari, porsi porsi dewasa.
Daging : 1x seminggu
Ikan : 7x seminggu
Telur : 7x seminggu
Sayur mayur : 10 - 14x seminggu
Kesan makanan dan minuman : kualitas dan kuantitas baik.

23
Riwayat Imunisasi
Imunisasi yang diberikan
HB0

BCG, Polio 1

DPT-Hib-HB1, Polio 2

DPT-Hib-HB2, Polio 3

DPT-Hib-HB3, Polio 4

Campak

Kesan : Imunisasi dasar lengkap, booster tidak diberikan, imunisasi


dilakukan di RSAM dan Puskesmas

Riwayat Sosial Ekonomi dan Keluarga


Anak ke-2 dari 3 bersaudara
Ayah : Pendidikan SMA, Karyawan Swasta
Ibu : Pendidikan SMA, Ibu rumah tangga
Penghasilan dalam keluarga Rp. 2.500.000/bulan
24
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Gigi pertama 6 bulan Isap jempol tidak ada

Tertawa 3 bulan Gigit kuku tidak ada

Miring 3 bulan Ngompol tidak ada

Tengkurap 3 bulan Aktif sekali tidak ada

Duduk 6 bulan Apati tidak ada

Berdiri 11 bulan Membangkang tidak ada

Berbicara 12 bulan Ketakutan tidak ada

KESAN : Pertumbuhan fisik dan perkembangan mental normal

25
Riwayat Perumahan dan Lingkungan
Rumah tempat tinggal : Permanen
Sumber air minum : Galon
Buang air besar : Jamban di dalam rumah
Pekarangan : Cukup luas
Buang sampah : Dibuang ke bak penampungan sampah
Kesan lingkungan : Higiene dan sanitasi lingkungan baik

B. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : CMC
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Frekuensi Nadi : 104 x/menit
Frekuensi Nafas : 25 x/menit
Suhu : 37,6 C
26
Sianosis : Tidak ada
Ikterus : Tidak ada
Anemis : Tidak ada
Edema : Tidak ada
Berat Badan : 13 kg
Tinggi Badan : 88 cm
Status Gizi BB/U : -2 SD sampai +2SD
TB/U : -2 SD sampai +2SD
BB/TB : -2 SD sampai +2SD
Kesan : Gizi baik

27
Kulit teraba hangat, turgor kembali cepat.
Kepala bentuk bulat simetris, rambut hitam tak mudah dicabut,
lingkaran kepala 48 cm (Normal menurut standar
Nellhauss).
Mata Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor
2mm/2mm, refleks cahaya positif/positif

Telinga Tidak ada kelainan


Hidung Tidak ada kelainan
Mulut Mukosa mulut dan bibir basah, palatum tidak terbelah
Tonsil T1 T1 , tidak hiperemis
Faring Tidak hiperemis
Leher Kaku kuduk (-), KGB tak membesar, JVP sukar dinilai

28
Paru
Inspeksi : normochest, simetris kiri = kanan
Palpasi : fremitus kiri = kanan
Perkusi : sonor
Auskultasi : bronkovesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : irama jantung reguler, bising tidak ada
Abdomen
Inspeksi : tidak membuncit, distensi tidak ada
Palpasi : Turgor baik, hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus positif normal

29
Punggung Tidak ada kelainan
Alat kelamin Tidak ada kelainan
Ekstremitas Akral hangat, refilling kapiler baik, Refleks Fisiologis
positif/positif, Refeleks patologis negatif/negatif

C. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah
- Hb : 11.0 gr %
- Ht : 34.3 %
- Leukosit : 7.78 /mm3
- trombosit : 314.000/mm3
Kesan : Normal
Urinalisa
Dalam batas normal

30
D. DIAGNOSIS KERJA
Kejang Demam Komplek

E. TERAPI
IVFD KA-EN IB 15 tts/menit
Sibital 2 x 25 mg IV
Paracetamol 3 x 150 mg PO
Ambroxol 3 x 6,5 mg PO
Cefixime 2 x 50 mg PO
Luminal 2 x 25 mg PO
Diet ML 1000 kkal

31
32
Diskusi Kasus

Klasifikasi
Kejang
Demam Pada kasus ini kejang
demam kompleks
merupakan diagnosa
yang paling mendekati
terhadap keluhan pasien
dimana dalam 24 jam
Kejang Kejang terjadi > 1x kejang.
Demam Demam
Sederhana Kompleks

33
Dari hasil pemeriksaan fisik anak demam ( T = 37,6 oC), TD, nadi,
nafas dalam keadaan stabil.

Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, hasil pemeriksaan


fisik lainnya telinga, hidung, tonsil, faring, leher, jantung, paru,
abdomen, genitalia, dalam batas normal. Untuk status gizi pasien
yaitu gizi baik

Keadaan Umum baik atau sakit sedang

34
Anamnesis

Kejang Demam
Kompleks

Pemeriksaan
Fisik
Antipiretik seperti paracetamol dengan
dosis 10-15 mg/kgBB sebanyak 3 - 4 x/hari
Dan antikonvulson seperti fenobarbital
dengan dosis rumatan 3-4 mg/kgBB/hari.
Pemberian mukolitik dan antibiotik untuk
mengatasi gejala batuk dan perkiraan
penyebab lain dari demam pada pasien.

35
TERIMA KASIH

36
37
38
39

Anda mungkin juga menyukai