CHF

Disusun oleh:
Sofia Eugenia Manginte
FAA 113 019
Pembimbing:

dr. Sanggap Sitompul, Sp. JP FIHA (K)

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT DALAM

RSUD DR. DORIS SYLVANUS/FK-UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PALANGKA RAYA
2017
 PENDAHULUAN
Gagal jantung adalah kumpulan gejala yang kompleks dimana
memiliki :
nafas pendek yang tipikal saat istirahat atau saat melakukan aktifitas
disertai / tidak kelelahan);
tanda retensi cairan (kongesti paru atau edema pergelangan kaki);
adanya bukti objektif dari gangguan struktur atau fungsi jantung
saat istirahat

Perhimpunan dokter spesialis kardiovaskular Indonesia. Pedoman tatalaksana Gagal Jantung. Edisi pertama. 2015.
 Diagnosis
Diagnosis dibuat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang.

Kriteria Framingham dapat pula dipakai untuk diagnosis gagal jantung yaitu dengan terpenuhinya 2
kriteria mayor atau 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor.

Adapun kriteria Framingham sebagai berikut:

Kriteria mayor : Kriteria minor :
Distensi vena leher Edema ekstremitas
Paroksismal nocturnal dispnu Batuk malam hari
Ronki paru Dispnea deffort
Kardiomegali Hepatomegali
Edema paru akut Efusi pleura
Peninggian tekanan vena jugularis Penurunan kapasitas vital 1/3 dari
Irama jantung Gallop S3 normal
Refluks hepatojugular Takikardia (>120 x/menit)
IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : Ny.Astuti
Alamat : JL. G.obos
Umur : 43 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
No RM : 05.09.51
Pekerjaan : IRT
MRS : 07/08/2017 jam 12.40WIB (IGD)
Tgl pemeriksaan : 07/08/2017 jam 12.40WIB

Keluhan utama : Sesak Napas sejak 3 jam SMRS

 ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluhkan sesak nafas dan kadang-kadang terbangun
pada malam hari karena sesak nafas.
Pasien juga mengeluhkan Jantung berdebar-debar.

Riwayat penyakit dahulu :

Riwayat hipertensi (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tampak lemas, pucat
Kesadaran : kompos mentis
Tanda-tanda vital
TD : 130/90 mmHg
N : 88x/menit
RR : 20x/menit
T : 36.80C
 PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Konjungtiva tidak anemis , Sklera tidak
ikterik
Pupil : bulat, isokor diameter
3mm/3mm, refleks cahaya +/+
Mulut : Tidak kotor, faring tidak anemis
Leher : JVP (+), Tidak teraba
pembesaran KGB dan tiroid
Thoraks
Paru-paru
Inspeksi : gerakan dinding dada simetris
kiri dan kanan
Palpasi : vokal fremitus kanan=kiri
Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi: vesikuler (+/+), ronki (-/-),
wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba ICS 6 linea axilaris
anterior
Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 normal,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : perut tampak cembung, pelebaran
vena (-)
Auskultasi : bising usus (+)
Palpasi : supel, hepatomegali (-)
Perkusi : timpani, asites (-)
Ekstremitas : atas oedem (-/-)
bawah oedem (-/-)
Hakral hangat, capillary refill time < 2 detik,
sianosis (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Darah Rutin

WBC : 9,29 x 10^3
RBC : 5,00 x 10^6
HGB : 14.7
PLT : 302x 10^3 /uL
Kimia Darah
GDS : 111mg/dL
Kreatinin: 1.1 mg/Dl
 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Thoraks

Kesan :
Kardiomegali, CTR
72%
 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil EKG
DIAGNOSIS
Diagnosis Kerja :
- CHF dan IHD
Terapi awal IGD
O2 4 ltr
duduk
Inf. Inf. NacL 0,9 % 500 cc/24 jam
Inj. Digoxin 1 Amp IV
Daftar Pustaka
1. Perhimpunan dokter spesialis kardiovaskular Indonesia. Pedoman tatalaksana
Hipertensi pada Penyakit Kardiovaskular. Edisi pertama. 2015.

2. Guideline for the Prevention, Detection and Management of Chronic Heart Failure in
Australia. National Heart Foundation of Australia. Serial on Internet. 2011. [cited on
June 1, 2013]. Available from :
www.heartfoundation.org.au/.../chronic_heart_failure_guidelines_2011.pdf

3. Perhimpunan dokter spesialis kardiovaskular Indonesia. Pedoman tatalaksana Gagal

Jantung. Edisi pertama. 2015.