Anda di halaman 1dari 29

H. ABDUL MUIS, M.

Si

FASILITATOR BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH


PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
1.Nama : H.Abdul Muis,M.Si
2.NIP : 197302061994031006
3.Pendidikan : S1 : IKIP
S2 : ADM.NEGARA
4.Alamat: Jl.M.Said Kelurahan Lok Bahu Samarinda
5.Pengalaman Behubungan dengan kebencanaan
- Ketua MDMC PWM Kaltim
- Fasilitator PB tahun 2009 sekarang
(Sekolah siaga bencana, Kesiapsiagaan PB, Penyusunan Renkon )

BIODATA
2
APA ITU
BENCANA ?

3
PROFIL BENCANA

Earthquake & Tsunami


Floods
Earthquake Volcanoes Eruption

Flash floods & Landslides


Bomb Blast

Conflict Social unrest

Transportation Accident Cyclone

Infectious Diseases

Black Outs
4
Industrial Accident
BENCANA ADALAH
PENGERTIAN AWAM :

sesuatu yang mengerikan, mencekam, mengancam,


menyusahkan, serta merugikan

SECARA TEKNIS :
rangkaian kalkulasi angka, peristiwa, volume, prediksi,
sebaran dalam indikator-indikator yang dikenal luas
oleh masyarakat sebagai kerugian seperti hilang,
hanyut, mati, runtuh,dsb

5
BENCANA

UU No. 24 /2007

BENCANA adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang


mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

6
Jenis Bencana (UU 24/2007)
Bencana alam diakibatkan peristiwa alam (antara lain
gempabumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin
topan, dan tanah longsor)

Bencana non-alam diakibatkan peristiwa nonalam (antara lain


berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah
penyakit).

Bencana sosial diakibatkan peristiwa yang diakibatkan oleh


manusia (konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas
masyarakat, dan teror).

7
Pengelompokan jenis bencana:

Geologi Teknologi
Gempabumi, tsunami, Kecelakaan transportasi,
longsor / gerakan tanah, kegagalan industri
letusan gunung api Lingkungan
Hidro-meteorologi Kebakaran, kebakaran hutan,
(hapus penggundulan hutan),
Banjir, topan, banjir bandang, pencemaran, abrasi
kekeringan, rob / air laut
Sosial
pasang
Konflik, terorisme
Biologi
Epidemi, penyakit tanaman,
hewan

8
PROFIL KEBENCANAAN DI INDONESIA

Eurasian Plate

Pacific Plate

12 cm/yr

5-6 cm/yr India-Australian Plate

Crustal motions from GPS study (Bock et al, 2004) 9


Pencegahan
Pem ulihan dan Mitigasi

Tanggap
Kesiapsiagaan
Darurat

BENCANA
Kejadian Bencana

Pemicu

Bahaya

Risiko BENCANA
Bencana

Kerentanan

11
Bahaya (hazard)
Suatu kondisi, secara alamiah maupun
karena ulah manusia, yang berpotensi
menimbulkan kerusakan atau kerugian
dan kehilangan jiwa manusia.

Bahaya berpotensi menimbulkan


bencana, tetapi tidak semua bahaya
selalu menjadi bencana.

12
Kerentanan (vulnerability)
Sekumpulan kondisi dan atau suatu
akibat keadaan (faktor fisik, sosial,
ekonomi dan lingkungan) yang
berpengaruh buruk terhadap upaya-
upaya pencegahan dan
penanggulangan bencana.

13
Faktor-faktor Kerentanan
Kebijakan:
Adanya kebijakan pembangunan yang tidak
mempertimbangkan PRB, tidak ada kebijakan PRB
Fisik:
Prasarana dasar, konstruksi, bangunan
Ekonomi:
Kemiskinan, penghasilan, nutrisi,
Sosial:
Pendidikan,kesehatan, politik, hukum,
kelembagaan
Lingkungan:
tanah,air, tanaman, hutan, lautan

14
Bahaya dan Kerentanan
Bahaya merupakan fenomena atau kondisi yang
sulit untuk dirubah atau diperbaiki.
Kerentanan merupakan situasi/sikap/ perilaku
individu/masyarakat yang relatif dapat
dilakukan perubahan.
Oleh karena itu Pengurangan Risiko Bencana
dapat dilakukan dengan cara memperkecil
kerentanan.

15
Risiko = Hazard (bahaya) x Vulnerability (kerentanan)/
Capacity (kemampuan)

Bahaya Bencana Kerentanan

16
SEBAB..AKIBAT ???
APA ITU RISIKO ?

17
Risiko adalah
Kemungkinan paling buruk yang dapat
terjadi ketika bahaya datang.

Risiko bisa berupa hilangnya nyawa,


harta atau dampak psikologis yang
muncul akibat bahaya

18
Bencana (disaster) merupakan fungsi
dari bahaya, kerentanan, dan
kemampuan suatu daerah.

R = HxV/C

R = Risiko
H (azard) = Bahaya
V (ulnerability) = kerentanan
C (apacity) = kemampuan

19
PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Bahaya Kerentanan

20
Berbagai Pandangan
tentang BENCANA

Konvensional
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Terapan
Progresif
Ilmu Sosial
Holistik

21
Pandangan Konvensional
Pandangan ini menganggap bencana merupakan
takdir.

Terjadinya bencana merupakan suatu:


musibah atau kecelakaan;
tidak dapat diprediksi;
tidak menentu terjadinya;
tidak terhindarkan;
tidak dapat dikendalikan.

Masyarakat dipandang sebagai korban dan


penerima bantuan dari pihak luar.
22
Pandangan Ilmu Pengetahuan Alam

Pandangan ini menganggap bencana sebagai


unsur lingkungan fisik yang membahayakan
kehidupan manusia.
Sebagai kekuatan alam yang luar biasa.
Bencana merupakan proses geofisik, geologi
dan hidrometeorologi.
Pandangan ini menganggap semua bencana
adalah peristiwa alamiah, tidak
memperhitungkan manusia sebagai penyebab
bencana.

23
Pandangan Ilmu Terapan

Pandangan ini melihat bencana didasarkan pada


besarnya ketahanan atau tingkat kerusakan akibat
bencana.
Pandangan ini dilatar-belakangi oleh ilmu-ilmu
teknik sipil bangunan/konstruksi.
Pengkajian bencana lebih ditujukan pada upaya
untuk meningkatkan kekuatan fisik struktur
bangunan untuk memperkecil kerusakan.

24
Pandangan Progresif
Pandangan ini menganggap bencana
sebagai bagian yang biasa dan selalu
terjadi dalam pembangunan.
Bencana sebagai masalah yang tidak
pernah berhenti dalam proses
pembangunan.
Peran pemerintah dan masyarakat
dalam manajemen bencana adalah
mengenali bencana itu sendiri.

25
Pandangan Ilmu Sosial
Pandangan ini memfokuskan pada bagaimana
tanggapan dan kesiapan masyarakat
menghadapi bahaya.
Bahaya adalah fenomena alam, akan tetapi
bencana bukanlah alami.
Besarnya bencana tergantung pada perbedaan
tingkat kerentanan masyarakat menghadapi
bahaya atau ancaman bencana.

26
Pandangan Holistik
Pendekatan ini menekankan
pada bahaya dan kerentanan,
serta kemampuan masyarakat
dalam menghadapi bahaya
dan risiko.
Gejala alam dapat menjadi
bahaya, jika mengancam
manusia dan harta benda.
Bahaya akan berubah menjadi
bencana, jika bertemu dengan
kerentanan dan
ketidakmampuan masyarakat

27
..WASPADA .
BENCANA BISA DATANG
KAPAN SAJA.
DIMANA SAJA
DAN DAPAT MENIMPA
SIAPA SAJA..

LEBIH BAIK SIAP SIAGA


DARI PADA PORAK PORANDA

28
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai