Gizi Buruk
Gizi Buruk
N 111 15 036
PEMBIMBING : dr. Yosephina P.
Keadaan gizi yang baik adalah syarat utama untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Masalnah gizi dapat
terjadi disetiap fase kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan peampai dengan usia lanjut. Pada fase kedua kehidupan
manusia, yaitu bayi dan balita, merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Apabila pada fase tersebut
mengalami gangguan gizi maka akan bersifat permanen, tidak dapat dialihkan walaupun kebutuhan gizi pada masa selanjutnya
terpenuhi
Berdasarkan hasil penimbangan balita diposyandu, ditemukan sebanyak 26.518 balita gizi buruk pada tahun 2015. Kasus gizi
buruk yang dimaksud ditentukan berdasarkan perhitungna berat bada menurut tunggu badan balita Z score < -3 standar deviasi
(balita sangat kurus ). 2
Dengan demikian penemuan kasus balita gizi buruk masih jauh dibandingan perkiraan kasus gizi buruk yang ada di masyarakat.
Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan parisipasi masyarakat dalam posandu.Dari data sekunder yang diperoleh
dari puskesmas Pandere tahun 2014, gizi buruk masih ditemukan , setidaknya terdapat 2 orang pasien gizi buruk dan 2249 balita
dengan status gizi kurang
Dari data sekunder yang diperoleh dari puskesmas Pandere tahun 2014, gizi buruk masih ditemukan , setidaknya terdapat 2
orang pasien gizi buruk dan 2249 balita dengan status gizi kurang
Adapun tujuan penyusunan refleksi kasus ini meliputi :
Ayah
Nama : Tn. I
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 42
Suku : Kaili
Alamat : : Ds. Pandere dusun 1 lorong baloli.
Pekerjaan : Buruh Tani
Ibu
Nama : Ny. R
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 32 Tahun
Suku : Kaili
Alamat : : Ds. Pandere dusun 1 lorong baloli
Pekerjaan : IRT
Deskripsi Kasus
Pasien, seorang anak laki-laki perempuan berusia 18 bulan menderita kekurangan gizi sejak 1 tahun
belakangan, tumbuh kembang tidak sesuai dengan usianya, dimana pasien belum dapat duduk,berjalan dan
berkomunikasi.
Pasien mengalami kekurangan gizi sejak lahir, dan sering disertai dengan batuk ataupun diare
tidak ada yang mengalami gizi kurang di keluarga, ataupun penyakit lainnya.
Keluarga pasien terdiri dari ayah ibu, pasien dan 3 orang kakak tirinya.
Pasien tidak pernah berinteraksi dengan lingkugan luar rumahnya, krena
tidak bisa berjalan dan berkomunisai dan hanya menghabiskan
waktu dirumah. Keluarga pasien tergolong dalam ekonomi lemah.
Dengan penghasilan rata-rata Rp. 250.000-350.000 Per bulan.
Riwayat Imunisasi :
Imunisasi dasar lengkap, baik Hepatitis B, Polio, BCG, DPT, dan terakhir
imunisasi Campak saat usia 9 bulan.
Identifikasi Masalah Pada pasien
Kader Petugas
poliklinik
Petugas gizi di
PKM
VERIFIKASI
GIZI
GIZI
BURUK
KURANG
PMT
TATA
PEMULIHAN
LAKSANA
Kesimpulan
Kejadian gizi kurang maupun gizi buruk pada balita di lingkungan puskesmas Pandere, tentu saja
tidak bisa lepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat menurut H.L
Bloom, salah satu faktor yang berperan sangat penting adalah, faktor pelayanan
kesehatan,lingkungan dan faktor perilaku dari masyarakat itusendiri.Program penuntasan gizi krang
dan gizi buruk tidak akan berjalan tanpa adanya kerja sama yang akti dan sinergis, baik dari
masyarakat sebagai pasien, puskesmas sebagai lini pertama penyelenggara program kesehatan, dan
pemerintah setempat dan pusat, sebagai pemangku kebijakan.
saran
Tanpa mengurangi rasa hormat, demi man masalah genungari angka gizi kurang dan penuntasan
masalah gizi buruk di wilayah Puskesmas Pandere. Berikut beberapa saran yang dapat dicanangkan:
Promosi Kesehatan
Peningkatan upaya promosi kesehatan yang bukan hanya dilakukan oleh pemegang program
promosi kesehatan namun dilakukan kerjasama oleh pemegang program gizi agar informasi yang
diberikan sesuai dengan panduan dan kebutuhan masyarakat.
Memberikan perlindungan umum-khusu terhadap penyakit tertentu.
Penengakkan diagnosis secara dini dan pengobatan yang cepat tepat
Memberiikan pengetahuan kepada kader bagaimana mendeteksi gizi kurang secara sistematis, dan
melakukan pemeriksaan lanjutan di pusat kesehatan masyarakat.
Pembatasan kecacatan.
Melakukan penatalaksanaan dan pemantaua secara ketat pada balita gizi kurang yang datang ke
Posyandu
Pemulihan Kesehatan
Mealakukan pemamtau pada dan evaluasi yang. berkesinambungan pada pasien agar mendapatkan
gizi yang seimbang