Anda di halaman 1dari 48

RESPIRASI

OLEH :
KELOMPOK 6
Alda Natsya Solin
Dina Asfika
Ika Rifayanti
Inda Uli Hutagulung
Lisma Sinambela

BIOLOGI ND A 2016

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
Pengertian Respirasi

Respirasi adalah proses penguraian bahan makanan


yang menghasilkan energi.
Respirasi terjadi pada seluruh bagian tubuh
tumbuhan, pada tumbuhan tingkat tinggi respirasi
terjadi baik pada akar, batang maupun daun dan
secara kimia pada respirasi aerobic pada karbohidrat
(glukosa) adalah kebalikan fotosintesis.
Pada respirasi pembakaran glukosa oleh oksigen
akan menghasilkan energy karena semua bagian
tumbuhan tersusun atas jaringan dan jaringan
tersusun atas sel, maka respirasi terjadi pada sel.

(Campbell, 2002)
Tumbuhan hijau bernapas dengan mengambil
oksigen dari lingkungan, tidak semua tumbuhan
bernapas dengan menggunkan oksigen.
Tumbuhan tak berklorofil benapas tanpa
memerlukan oksigen.
Tumbuhan yang bernapas secara anaeraob
mendapatkan energy dengan cara menguraikan
bahan bahan tertentu dimana mereka hidup.
Dalam proses pernapasan aerob / anaerab akan
dihasilkan gas karbondioksida dan uap air.
Semua sel aktif terus menerus melakukan respirasi,
sering menyerap O2 dan meleapskan CO2 dalam
volume yang sama

(Kimball, 1983).
Ringkasan reaksi respirasi (aerob) dengan substrat glukosa
adalah sebagai berikut:
C6H12O6 ----- 6CO2 + 6H2O + Energi (680 kkal)

(Campbell, 2002)

Faktor-faktor yang mempengaruhi


respirsi
1. Ketersediaan Substrat 2. Ketersediaan Oksigen
Tumbuhan dengan kandungan Ketersediaan oksigen akan
substrat yang rendah akan mempengaruhi laju respirasi,
melakukan respirasi dengan laju namun besarnya pengaruh
yang rendah pula. Demikian tersebut berbeda bagi masing-
sebaliknya bila substrat yang masing spesies dan bahkan
tersedia cukup banyak maka laju berbeda antara organ pada
respirasi akan meningkat. tumbuhan yang sama
3. Suhu 4. Tipe dan Umur Tumbuhan.
Pengaruh faktor suhu bagi laju Masing-masing spesies
respirasi tumbuhan sangat terkait tumbuhan memiliki perbedaan
dengan faktor Q10, dimana metabolisme, dengan demikian
umumnya laju reaksi respirasi akan
meningkat untuk setiap kenaikan kebutuhan tumbuhan untuk
suhu sebesar 100 C, namun hal ini berespirasi akan berbeda pada
tergantung pada masing-masing masing-masing spesies
spesies.
5. Kadar CO2 dalam udara
6. Persediaan air
Sebagai hasil akhir reaksi, konsentrasi
yang tinggi dari karbondioksida Jika kadar air sedikit maka
dierkirakan akan menghambat respirasi. respirasi kecil.
Memang respirasi agak dihambat tetapi
hanya pada konsentrasi yang sangat
melampaui konsentrasi yang biasa
terdapat dalam udara. 8. Luka dan Stimulasi Mekanis
Telah lama diketahui bahwa
7. Cahaya stimulus mekanis pada jaringan
daun menyebabkan respirasi
Cahaya menambah panas , naik. Untuk sementara, biasanya
panas menambah kegiatan beberapa menit hingga saat
respirasi. jam.

Salisbury and Rose, 1993)


Organel yang berperan dalam
respirasi

Mitokondria
Mitokondria adalah organel berbentuk batang yang
dapat dianggap sebagai generator energi pada sel,
dengan mengubah nutrien dengan oksigen menjadi
energi.
Mitokondria tersebar dalam sitosol sel eukaryot.
Fungsi utamanya adalah mengubah energi potensial
dalam molekul bahan makanan menjadi ATP.
Jumlah mitokondria di dalam sel berkorelasi dengan
tingkat aktivitas metabolismenya, dari terdiri dari 1
hingga ribuan.
(Ismail, 2002)
Struktur mitokondria
Mitokondria dibungkus oleh suatu selubung yang
terdiri dari dua membran.
Membran luar halus, tetapi membran dalamnya
berlekuk-lekuk dan disebut krista.
Membran dalam membagi mitokondria menjadi dua
ruangan internal, yaitu ruang intermembran yang
terletak di antara membran luar dan membran dalam
dan matriks mitokondria yang dilingkupi oleh
membran dalam.
Maka kita ketahui struktur mitokondria terdiri dari ;
1. Membran luar
2. Membran dalam
3. Matriks

(Ismail, 2006)
(Ismail, 2006)
Substrat Respirasi dan Hasil
Bagi Respirasi (Quotient
Respiratory)
Substrat Respirasi
Substrat respirasi adalah setiap bahan
organik tumbuhan yang teroksidasi sebagian
(menjadi senyawa teroksidasi) atau reteduksi
sempurna (menjadi karbondioksida dan uap
air) dalam metabolisme respiratoris.
Umumnya substrat untuk respirasi adalah zat
yang tertimbun dalam jumlah yang relatif
banyak dalam sel tumbuhan dan bukan zat
Karbohidrat merupakan substrat utama respirasi
dalam sel-sel tumbuhan dengan glukosa sebagai
molekul pertama. Substrat respirasi yang paling
penting di antara karbohidrat adalah sukrosa
(disakarida= glukosa dan fruktosa) dan pati (sering
terdapat dalam sel tumbuhan sebagai cadangan
karbohidrat). Dalam beberapa jaringan tumbuhan,
selain karbohidrat, senyawa lain kadang-kadang dapat
menjadi substrat respirasi.
Pada keadaan tertentu dalam beberapa
jaringan tumbuhan juga, beberapa asam
organik dapat digunakan sebagai substrat
respirasi, misalnya asam organik berkerbon
empat (asam malat ) dan asam organik
berkarbon dua (asam glikolat). Protein
jarang direspirasi kecuali dalam keadaan
tertentu. Protein akan diubah menjadi
asam-asam amino yang kemudian asam
amino diubah menjadi senyawa antara
respirasi karbohidrat. Dengan demikian,
asam amino direspirasi oleh jalur yang
Respirasi pada tumbuhan pada dasarnya sama
dengan hewan, namun juga ada kekhasannya.
Proses respirasi pada dasarnya adalah proses
pembongkaran zat makanan sumber energi
(umumnya glukosa) untuk memperoleh energi
kimia berupa ATP. Namun demikian, zat
sumber energi tidak selalu siap dalam bentuk
glukosa, melainkan masih dalam bentuk
cadangan makanan, yaitu berupa sukrosa atau
amilum. Karena itu zat tersebut harus terlebih
dahulu di bongkar secara hidrolitik. Demikian
pula bila zat cangan makanan yang hendak
dibongkar adalah lipida (lemak) atau protein.
Proses pembongkaran ( degradasi ) adalah
sebagai berikut :

Karbohidrase
Sukrosa / Amilum Glukosa
Lipase
Lipida
Gliserol+Asam lemak

Proteinase
Protein Asam
asam amino
Dalam beberapa jaringan tumbuhan, selain
karbohidrat, senyawa lain kadang-kadang dapat
berperan sebagai substrat respirasi. Misalnya,
biji jarak, mengandung banyak lemak sebagai
bahan cadangan yang terdapat dalam jaringan
endosperm yang mengelilingi embrio. Selama
beberapa hari selama perkecambahan, lemak-
lemak ini diubah terutama menjadi sukrosa yang
selanjutnya diserap dan direspirasi oleh embrio
yang sedang tumbuh.
(a)
(b)

(c)

Gambar 2.8 Struktur sukrosa (a) serta amilosa (b) dan


amilopektin (c)
Pemecahan amilum dan sukrosa
1. Dalam stroma kloroplas, hidrolisis amilum (amilosa
dan amilopektin) dikatalisis oleh -amilase (memecah
secara acak), -amilase (memecah tiap ikatan kedua
dari luar) dan limit dextrinase (memotong titk
percabangan).
2. Produk utama adalah disakarida maltosa, yang
dikalisis menjadi glukosa oleh -glukosidase. Produk
dikeluarkan dari plastida ke sitosol .
Kuosien Respirasi (Respiratory Quotient,
RQ)
Bahan apa yang digunakan sebagai substrat respirasi dapat
diketahui bila volume oksigen yang digunakan dan volume
karbondioksida yang dikeluarkan dapat dihitung. Nisbah CO2
terhadap O2 disebut kuosien respirasi atau RQ.
Volume
karbondioksida yang
dikeluarkan
RQ =

Volume oksigen yang


digunakan

Dari nilai RQ dapat diperkirakan substrat yang digunakan


dalam repirasi. Jika karbohidrat, misalnya sukrosa, fruktosa,
Secara umum, nilai RQ substrat respirasi adalah:
a) karbohidrat (glukosa) 1.0
b) protein 0.9
c) lemak (lipid) 0.7
Masalahnya rumit karena setiap saat berbagai
jenis senyawa dapat direspirasikan, sehingga RQ
yang terukur merupakan angka rerata yang
bergantung dari sumbangan tiap-tiap substrat dan
kandungan karbon, hidrogen dan oksigennya.
1. Respirasi aerob
: C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + 36 ATP

Glikolisis
Dekarboksilasi Oksidatif
Tiga tahap Siklus / daur Krebs

Sistem transpor elektron

2. Respirasi anaerob
Fermentasi alkohol
(fermentasi)
Fermentasi asam laktat
Respirasi Aerob
Respirasi aerob merupakan proses pembakaran zat yang
melibatkan oksigen dari pernapasan. Oksigen akan digunakan sebagai
penerima elektron terakhir dalam pembentukan ATP. Respirasi pada tingkat
organisme berupa pertukaran oksigen dengan karbon dioksida di dalam
alveolus paru-paru. Sedangkan respirasi pada tingkat sel terjadi didalam
mitokondria

Respirasi anaerob
merupakan respirasi yang tidak membutuhkan
oksigen bebas sebagai penerima elektron akhir
pada saat pembentukan ATP. Respirasi anaerob juga
memerlukan glukosa sebagai substrat. Respirasi
anaerob merupakan proses fermentasi.
Diagram of the Process
Terjadi di
Cristae

Terjadi di
sitoplasma

Terjadi di matrix
RESPIRASI AEROB
Glikolisis
Dekarboksilasi Oksidatif
Tiga tahap Siklus Krebs
Sistem transpor elektron
GLIKOLISIS

Di sitoplasma
Pemecahan glukosa untuk menjadi asam piruvat
Glukosa + 2ADP + 2Po4 2 asam piruvat+ 2ATP + 4H
Lalu asam piruvat akan mengalami degradasi glukosa
(dekarboksilasi oksidatif) menjadi Asetil koenzim A
Asam piruvat + 2KoA Asetil koA + 2CO2 + 4H
Glukosa > 2 asam piruvat > 2 asetil KoA
Asetil koA masuk ke Siklus Krebs
Enzim fosfofruktokinase
Dekarboksilasi Oksidatif
tahap ini merupakan tahap dimana peroses
bergabungnya asam piruvat dengan koenzim A
membentuk Asetil Koenzime A, dan melepas 1 molekul
CO2

terjadi di matriks mitokondria


terjadi reaksi antara asam piruvat menjadi asetil Ko-A
menghasilkan 2 molekul Asetil ko-A, 2 molekul co2, 2
molekul NADH2
Dekarboksilasi Oksidatif
SIKLUS KREBS

Disebut juga siklus asam sitrat


Degradasi 1 asam piruvat 2 asetil KoA
Asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat (Krebs)
Siklus ini dapat berlangsung berulang kali
Asetil KoA sebagai pemicu reaksi siklus
Asetil koA bergabung dengan asam oksaloasetat asam sitrat
gugus koA dilepaskan dapat digunakan berulang kali untuk
pembentukan lebih banyak lagi asetil koA dari asam piruvat
(dekarboksilasi oksidatif)
Siklus ini menghasilkan 1 ATP dari 1 asetil koA
2 Asetil koA + 6H2O + 2ADP 4CO2 + 16H + 2CoA + 2ATP
Disebut juga siklus asam trikarboksilat (tricarboxylic acid
cycle = TCA cycle) atau siklus krebs
Letak : di dalam mitokondria
Lokasi selular :
di dalam sel-sel jaringan hewan mamalia semua komponen
siklus asam sitrat terdapat di dalam matriks mitokondria
ke luar masuknya metabolit daur ini melalui membran
mitokondria merupakan proses yg aktif dan terkendali
Jalur reaksi Siklus Krebs
TAHAPAN REAKSI SIKLUS ASAM SITRAT
Tahap 1. sitrat sintase
Asetil KoA + oksaloasetat + H2O --> sitrat + KoA-SH
Merupakan reaksi kondensasi aldol yg disertai hidrolisis dan
berjalan searah

Tahap 2
Sitrat diubah menjadi isositrat oleh enzim akonitase yg
mengandung Fe++ --> caranya : mula2 terjadi dehidrasi
menjadi cis-akonitat ( yg tetap terikat enzim ) --> kemudian
terjadi rehidrasi menjadi isositrat

Reaksi ini dapat dihambat oleh fluoroasetat


Tahap 3
Isositrat dioksidasi menjadi oksalosuksinat (terikat enzim)
oleh isositrat dehidrogenase yg memerlukan NAD+
Reaksi ini diikuti dekarboksilasi oleh enzim yg sama menjadi
-ketoglutarat. Enzim ini memerlukan Mn++ /Mg++
Ada 3 jenis isozim isositrat dehidrogenase :
satu jenis isozim menggunakan NAD+ --> isozim ini hanya
ditemukan di dalam mitokondria --> NADH + H+ yg terbentuk akan
diteruskan dalam rantai respirasi
Dua jenis isozim yg lain menggunakan NADP+ dan ditemukan
dalam mitokondria dan sitosol
Tahap 4
Dekarboksilasi oksidatif -ketoglutarat (caranya seperti
pada dekarboksilasi oksidatif piruvat) menjadi suksinil KoA
oleh enzim -ketoglutarat dehidrogenase kompleks
Enzim ini memerlukan kofaktor seperti : TPP, Lipoat, NAD+,
FAD dan KoA-SH
Reaksi ini secara fisiologis berjalan searah
Reaksi ini dapat dihambat oleh arsenit --> mengakibatkan
akumulasi / penumpukan -ketoglutarat
Tahap 5 Suksinat thikonase
Suksinil KoA -------------------------> Suksinat
Reaksi ini memerlukan ADP atau GDP yg dengan Pi akan
membentuk ATP atau GTP. Juga memerlukan Mg++
Reaksi ini merupakan satu2nya dalam TCA cycle yg membentuk
senyawa fosfat berenergi tinggi pada tingkat substrat
Pada jaringan dimana glukoneogenesis terjadi ( hati & ginjal)
terdapat 2 jenis isozim suksinat thiokonase, satu jenis spesifik
GDP, satu jenis untuk ADP.
Pada jaringan nonglukoneogenik hanya ada isozim yg
menggunakan ADP
Tahap 6 Suksinat dehidrogenase
Suksinat + FAD <-----------------------> Fumarat + FADH2
Reaksi ini tdak lewat NAD, dihambat oleh malonat
Tahap 7 Fumarase
Fumarat + H2O <----------------> L-Malat
Tahap 8 Malat dehidrogenase
L-Malat + NAD+ <------------> Oksaloasetat + NADH + H+
Reaksi ini membentuk kembali oksaloasetat

Reaksi total :
Asetil KoA + 3NAD+ + FAD + ADP (atau GDP) + Pi + H2O -----> 2CO2 +
KoA-SH + 3 NADH + 3 H+ + FADH2 + ATP ( atau GTP)
LIHAT GAMBAR SIKLUS ASAM SITRAT
REAKSI DEHIDROGENASE
* yg menggunakan NAD+ ------> 3 ATP
* yg menggunakan FAD (tak lewat NAD+) ----> 2 ATP
Suksinat thikonase : 1 ATP atau 1 GTP
Reaksi yg menghasilkan CO2 ( dekarboksilasi oksidatif) :
reaksi yg dikatalisis oleh isositrat dehidrogenase dan -
ketoglutarat dehidrogenase kompleks
Vitamin B yg berperan pada TCA cycle sbg bentuk ko-
enzimnya :
Thiamin ------> TPP
Niacin ------> NAD
Riboflavin ------> FAD
Asam pantotenat ------> KoA
JUMLAH ENERGI YANG TERBENTUK

Oksidasi 1 mol asetil KoA lewat TCA cycle menghasilkan :


3 mol (NADH + H+) yg akan masuk rantai respirasi menghasilkan 3
x 3 mol ATP = 9 mol AP
1 mol FADH2 yg akan masuk rantai respirasi menghasilkan 2 mol
ATP
Enzim suksinat thiokinase menghasilkan 1 mol ATP (atau GTP)
Jadi dari 1 mol asetil KoA dihasilkan 12 mol senyawa fosfat
berenergi tinggi
PRODUK TCA CYCLE
Partisipasi Siklus Krebs pd perubahan glukosa
menjadi asam lemak
Transpor Elektron
1. Terjadi dikrista mitokondria
2. Terdapat akseptor elektron terakhir berupa o2 yang
membentuk H2O
3. terjadi perombakan NADH2 dan FADH2 mejadi
ATP
Transpor Elektron
Transpor Elektron
Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob merupakan respirasi yang
tidak membutuhkan oksigen bebas sebagai penerima
elektron akhir pada saat pembentukan ATP. Respirasi
anaerob juga memerlukan glukosa sebagai substrat.
Respirasi anaerob merupakan proses fermentasi.
Fermentasi Alkohol
Peroses Fermentasi Etanol

Anda mungkin juga menyukai