HEME + Globin CO
BILIVERDIN
HATI
UCB
BILIRUBIN
Alb
Bilirubin bebas/
tidak terkonyugasi
Bilirubin terkonyugasi
Bilirubin
Tidak terkonyugasi Terkonyugasi (direk):
(indirek): ! Bilirubin direk
! Bilirubin indirek ! Larut dalam air
! Tidak larut dalam air ! Tidak larut dalam lemak
! Berikatan dengan albumin untuk! Tidak toksik untuk otak
transport
! Komponen bebas larut dalam
lemak
! Komponen bebas bersifat toksik
untuk otak
BILIRUBIN
UnconjugatedConjugated
Bilirubin IndirekDirek
Larutdalamair (-)(+)
Larutdalamlemak (+)(-)
Bersenyawadengan (+)(-)
albumin
Bilirubinbebas ToksikdiotakTidak
Keracunan Bilirubin
Kadar bilirubin indirek
$ 20 mg/dl ? > 25 mg/dl ? > 30 mg/dl ?
! Usia kehamilan
! Hemolisis
! Morbiditas lain: asfiksia, hipoglikemia, asidosis, sepsis
! Obat yang menggantikan bilirubin dari ikatan dengan albumin
Mengapa bayi mengalami ikterus pada minggu
pertama kehidupan?
1. Hiperbilirubinemia fisiologis
2. Inkompatibilitas golongan darah ABO
3. Breast Milk Jaundice
4. Inkompatibilitas golongan darah rhesus
5. Infeksi
6. Hematoma sefal, hematoma subdural, excessive bruising
7. IDM (Infant of Diabetic Mother)
8. Polisitemia / hiperviskositas
9. Prematuritas / BBLR
10. Asfiksia (hipoksia, anoksia), dehidrasi-asidosis, hipoglikemia
11. Lain-lain
%
ETIOLOGI
Penyebab yang jarang :
1. Defisienasi G 6 PD (Glucose 6 Phosphat Dehydrogenase)
2. Defisiensi piruvat kinase
3. Sferositosis kongenital
4. Lucey Driscoll syndrome (ikterus neonatorum familial)
5. Hipotiroidism
6. Hemoglobinopathy
HIPERBILIRUBINEMIA PENYEBAB
PRODUKSI BERLEBIHAN (HEMOLISIS)
! Prematuritas
! Hipotiroidisme
! Bayi dari ibu penderita diabetes
! Defisiensi enzim konyugasi uridin difosfat glukuronil
transferase herediter
! Kelainan metabolisme lain
HIPERBILIRUBINEMIA PENYEBAB
disekresi, tetapi diabsorbsi kembali dari lambung/ sal cerna
! SIRKULASI ENTEROHEPATIK
! Penurunan asupan enteral
! Stenosis pilorik
! Atresia/stenosis usus
! Ileus mekonium
! Sumbatan/ plug mekonium
! Penyakit Hirschsprung
GANGGUAN OBSTRUKTIF :
Hiperbilirubinemia Direk
! Kolestasis
! Atresia biliaris
! Kista koledokus
! Sepsis bakterial
! Infeksi intra uterus: TORCH
! Asfiksia
HIPERBILIRUBINEMIA Diagnosis
! Riwayat
! Pemeriksaan fisis:
! Usia kehamilan
! Aktivitas/pemberian minum
! Kadar ikterus
! Pucat
! Hepatosplenomegali
! Memar, hematoma sefal
% DIAGNOSIS :
&
Laboratorium : bilirubin total dan direk
golongan darah ibu dan Rh
golongan darah bayi dan Rh
tes Coombs direk
hemoglobin
darah lengkap dan hapusan darah
hitung retikulosit
skrining G 6 PD
kadar albumin
Ikterus yang berkembang secara cepat
pada hari ke-1
Kemungkinan besar
! Rhesus, ABO, atau penyakit hemolitik lain
! Sferositosis
! Kemungkinan besar
! Infeksi
! Defisiensi G-6-P-D
! Kemungkinan yang lebih jarang
! Rh, ABO, sferositosis
Tatalaksana Hiperbilirubinemia pada Neonatus
Usia Kehamilan 35 Minggu atau Lebih
! Laju sefalokaudal
! Wajah: 5 mg/dl (kurang lebih)
! Dada atas: 10 mg/dl (kurang lebih)
! Abdomen dan paha atas: 15 mg/dl (kurang lebih)
! Telapak kaki: 20 mg/dl (kurang lebih)
! Pemeriksaan secara visual mungkin membuat kita kurang
tepat memahami situasi
Bilirubinometer Transkutan
Berguna sebagai alat penapisan
Pengukuran TcB cukup akurat pada
sebagian
besar bayi dengan TSB < 15mg/ dL.
Tidak bergantung pada usia, ras, dan berat
badan
Tidak akurat setelah fototerapi
Menilai Faktor Risiko Ikterus
! Ketidaksesuaian golongan darah dengan DAT positif
! Usia kehamilan 35-36 minggu
! Pemberian ASI eksklusif ibu dengan anak pertama
! Hematoma sefal atau memar yang nyata
! Ras Asia
! Kakaknya juga mengalami ikterus yang nyata
! Ikterus pada 24 jam pertama
! Kadar bilirubin sebelum bayi pulang pada zona berisiko
tinggi
Nomogram untuk penentuan risiko berdasarkan kadar
bilirubin serum spesifik berdasarkan waktu, pada saat bayi
pulang (Bhutani et al., Pediatrics 1999)
Panduan untuk fototerapi pada bayi dengan usia kehamilan 35 minggu atau
lebih ( American Academy of Pediatrics, Juli 2004)
FOTOTERAPI
(Ramasethu J. : Neo Intensive Care Workshop, RSAB Harapan Kita, Jkt, 2002)
Fototerapi Intensif
! Sumber cahaya: cahaya alami siang hari, cahaya putih,
cahaya biru, neon fluoresen biru khusus, lampu halogen
tungten, selimut serabut optik, dioda yang memancarkan
cahaya galium nitrida.
! Jarak dari cahaya :cahaya fluoresen harus berada sedekat
mungkin (sampai 10 cm dari bayi), sinar halogen dapat
menyebabkan panas berlebihan
! Daerah permukaan: maksimal, lepas semua pakaian
kecuali popok, popok juga dapat dilepas. Mata ditutup.
! Berkala versus kontinyu
! Hidrasi
Komplikasi fototerapi
Bergantung kepada:
! usia bayi
! penyebab hiperbilirubinemia
PENGHENTIAN TERAPI SINAR :
TerapisinarTransfusiTukar
BayisehatFaktorRisiko*BayisehatFaktorRisiko*
Usia mg/dLmol/Lmg/dLmol/Lmg/dLmol/Lmg/dL mol/L
Hari1 Setiapikterusyangterlihat1526013 220
Hari2 15 260 13 2202542515 260
Hari3 18 310 16 2703051020 340
Hari4 20 340 17 2903051020 340
dst
Partially packed
Red Blood Cells
Produk sisa