Para manejer saat ini diharuskan untuk memiliki pengetahuan
lain yaitu humanistis dan science. Pengetahuan humanistis diperlukan dengan alasan untuk keseimbangan pandangan dan juga demi keperluan-keperluan yang sensitif dalam mendeteksi akibat-akibat sosial dari keputusan yang diambil. Pengetahuan science dibutuhkan seorang manajer dalam membedakan ahli yang baik dan tidak baik dalam bidangnya, karena dalam lapangan manajemen penuh dengan pertentangan para ahli. Perlunya Pandangan Internasional Koneksi internasional dibutuhkan dalam berhubungan dengan pelanggan dan rekan-rekan asing. Pandangan internasional akan terus meluas karena penduduk semakin bertambah dan kebutuhan pun akan semakin meningkat. Pertumbuhan dalam kapasistas industri karena kemajuan teknologi yang saat ini semakin pesat menjadi sebuah tanda bahwa dibutuhkan lebih banyak tenaga ahli yang kompeten untuk melakukan ekspor dengan strategi pemasaran yang tepat serta memperhatikan standar mutu produk, menjaga konsistensi pasokan produk, memahami aturan ekspor, dan mengetahui prosedur teknis ekspor. Tanggung Jawab Domestik
Selain tanggung jawab interasional dari manajemen bertambah,
tanggung jawab domestik terhadap masyarakat juga akan semakin besar. Besarnya investasi menyebabkan banyak perusahaan yang tidak dapat mengusahakannya, sebab lain mengapa industri harus mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan pemerintah adalah bahwa pemerintah mungkin menunjukkan minat yang makin bertambah atas keperluan-keperluan industri swasta seperti besarnya upah dalam industri-industri penting, selain itu peran utama pemerintah adalah untuk menyusun peraturan dan perundang-undangan ketenagakerjaan agar hubungan antara pekerja dan pengusaha berjalan serasi dan seimbang dilandasi oleh pengaturan hak dan kewajiban yang adil. Pasal 102 UU No. 13 tahun 2003 (UU Ketenagakerjaan) yang mengatur fungsi dan peran pemerintah, pekerja dan perusahaan dalam ketenagakerjaan. Bunyi lengkap dari Pasal 102 UU Ketenagakerjaan tersebut adalah sebagai berikut : Dalam melaksanakan hubungan industrial, pemerintah mempunyai fungsi menetapkan kebijakan, memberikan pelayanan, melaksanakan pengawasan, dan melakukan penindakan terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan. Dalam melaksanakan hubungan industrial, pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruhnya mempunyai fungsi menjalankan pekerjaan sesuai dengan kewajibannya, menjaga ketertiban demi kelangsungan produksi, menyalurkan aspirasi secara demokratis, mengembangkan keterampilan, dan keahliannya serta ikut memajukan perusahaan dan memperjuangkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya. Dalam melaksanakan hubungan industrial, pengusaha dan organisasi pengusahanya mempunyai fungsi menciptakan kemitraan, mengembangkan usaha, memperluas lapangan kerja, dan memberikan kesejahteraan pekerja/buruh secara terbuka, demokratis, dan berkeadilan.