Tuberkulosis Paru
Pembimbing
dr. Erlina Panca Putri, MH
dr. H. Hamzah, MM
PASIEN
UPTD Puskesmas Sukamerindu
No. Berkas :
O1/KedKomunitas/2017/FKIK/UNIB
No. Rekam Medis:
2530
Data Administrasi:
Sabtu, 8 Juli 2017
Pasien Keterangan
Nama Ny. S Pasien
Umur / tgl. Lahir 33 tahun
Alamat Jl. Kalimantan, Kampung
Kelawi RT. 06 Kec. Sungai
Serut, Bengkulu
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan SD
Pekerjaan Pedagang
Status Sudah menikah
perkawinan
Kedatangan 1
yang ke
Telah diobati Ya/ tidak
sebelumnya
Alergi obat Ya/tidak Bilaya
ANAMNESIS (subyektif)
Alasan kedatangan : Sesak napas
yang semakin memberat
sejak 3 hari yang lalu.
Kekhawatiran : Tidak bisa
bernafas.
Harapan : Tidak sesak lagi.
Keluhan
Persepsi
lain /tambahan: Pasien tidak bisa
sembuh
Pasien .
mengeluh demam yang hilang timbul,
batuk berdahak, kurang nafsu makan,
penurunan berat badan.
Perjalanan Penyakit
Sekarang
Sejak 3 tahun yang lalu pasien mengeluh mengalami
batuk berdahak. Dahak berwarna kuning kehijauan,
darah (-). Batuk dirasakan memberat pada malam hari
sehingga saat malam hari pasien sering terbangun.
Saat batuk, sesak yang dirasakan pasien semakin
memberat. Pasien juga mengeluh sering mengalami
demam yang hilang timbul. Pasien juga mengeluh
sering keluar keringat dingin di malam hari dan badan
terasa lemas.
Pasien sudah berobat ke puskesmas dan diberikan
obat, namun belum ada perubahan. Lalu pasien
berobat ke RS Bhayangkara, di RS tersebut pasien
diperiksa dahak dan hasilnya (+) mengalami TB.
Pasien diberikan obat rutin untuk TB, namun tidak
Perjalanan Penyakit
Sekarang
Sejak 3 hari yang lalu pasien mengalami sesak napas
yang semakin memberat disertai demam yang tinggi.
Sesak terutama muncul saat pasien sedang batuk.
Sesak tidak dipengaruhi oleh perubahan posisi dan
perubahan cuaca.Pasien sering terbangun pada
malam hari karena sesak. Pasien merasakan bahwa
nafsu makannya berkurang dan berat badannya
semakin lama semakin turun.Pasien mengatakan
bahwa 3 bulan yang lalu berat badannya 46 kg dan
saat ini menjadi 40 kg. Lalu pasien datang ke
puskesmas Sukamerindu untuk mengobati
keluhannya tersebut.
Riwayat Penyakit
Dahulu
Pasien sudah pernah didiagnosis TB 3
tahun lalu dan minum OAT selama 2
minggu
Riwayat alergi makanan dan alergi obat
tidak ada.
Riwayat Penyakit
Keluarga
Riwayat alergi (-)
Suami pasien pernah menderita TB
saat berusia 14 tahun serta mendapat
terapi berupa suntik setiap hari selama
2 bulan dan telah dinyatakan sembuh.
Riwayat Kebiasaan, Sosial,
Ekonomi dan Lingkungan
Pasien tinggal bersama suami dan dua orang anak yang
berusia 6 tahun dan 10 tahun. Pasien tinggal di rumah
kontrakan bedengan yang padat penduduk, dengan dinding
kayu dan lembab. Ventilasi dan jendela satu buah di depan
rumah. Setiap pagi cahaya dapat masuk melewati pintu dan
jendela, namun pintu dan jendela jarang dibuka dan cahaya
hanya masuk ke ruang tamu melalui ventilasi saja. Kamar
tidur satu buah tanpa jendela dan ventilasi. Kamar mandi
terletak di luar rumah yang digunakan bersama-sama
tetangga lainnya. Sumber air berupa air sumur.
Pasien sering membuang dahak di halaman rumahnya.
Aktivitas pasien sehari-hari yaitu berdagang ikan di pasar
bersama suaminya. Pasien dan suaminya berangkat pagi
sekitar pukul 08.00 WIB dan pulang sekitar pukul18.00 WIB.
Suami pasien seorang perokok, merokok 1 bungkus per hari
rokok kretek dan sering merokok di dalam rumah. Suami
Rumah Pasien
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
Nadi : 84 x/menit
Pernapasan : 26 x/menit
Tekanan Darah : 90/50 mmHg
Suhu Badan : 36,8 C
Status Gizi
Tinggi Badan : 151 cm
Berat Badan : 40 Kg
Status Gizi : Gizi kurang
Bentuk badan : Astenikus
Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis,
KU : Tampak sakit sedang
Pengkajian Masalah Kesehatan Pasien
DIAGNOSTIK HOLISTIK
(Assessment)
Aspek Personal
Pasien dan keluarga belum paham mengenai
peyakit yang dideritanya, apa penyebab
penyakitnya, bagaimana mencegah penularan
dan komplikasi dari penyakit yang di derita
oleh pasien.
Pasien harus minum obat rutin setiap hari
selama 6 bulan
DIAGNOSTIK HOLISTIK
Aspek Klinik : (Assessment)
Sesak nafas
Batuk berdahak
Kurang nafsu makan
Lemas
Keringat di malam hari
Berat badan turun menjadi 40 kg (Sebelum sakit :
48kg)
Lingkar perut 72 cm
Tekanan darah 90/50 mmHg
Diagnosis kerja : Tuberkulosis Paru
Prognosis : Dubia
DIAGNOSTIK HOLISTIK
(Assessment)
Aspek risiko internal :
Faktor Internal : Status gizi kurang
Aspek psikososial keluarga :
Kurangnya pengetahuan keluarga terhadap
penyakit yang dialami pasien dan cara
penularan penyakitnya.
Perlunya dukungan keluarga terutama dalam
pengawasan minum obat.
Suami pasien seorang perokok dan sering
merokok di dalam rumah.
Kurangnya kesadaran pasien dan keluarga
Rencana Penatalaksanaan
(Planning)
Rencana Penatalaksanaan
(Planning)
Aspek Klinik
Rencana Penatalaksanaan (Planning)
Aspek Klinis
Rencana Penatalaksanaan (Planning)
Aspek Klinis
Rencana Penatalaksanaan (Planning)
Aspek Resiko Interal
Rencana Penatalaksanaan (Planning)
Aspek Psikososial dan Lingkungan
Rencana Penatalaksanaan (Planning)
Aspek Psikososial dan Lingkungan
TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI
AWAL
PENATALAKSANAAN
PASIEN DALAM BINAAN
PERTAMA
Diagnosis Holistik pada Saat
Berakhirnya Pembinaan Pertama
Aspek personal :
Pasien dan keluarga belum paham
mengenai peyakit yang dideritanya,
apa penyebab penyakitnya, bagaimana
mencegah penularan dan komplikasi
dari penyakit yang di derita oleh pasien.
Pasien harus minum obat rutin setiap
KESIMPULAN PENATALAKSANAAN
PASIEN DALAM BINAAN PERTAMA
Aspek klinik:
Pasien sesak
Berat badan turun
Pasien pernah didiagnosis TB paru 3 tahun lalu namun hanya
minum obat selama 2 minggu
Berat badan tetap 40 kg
Tekanan darah 90/50 mmHg
Frekuensi nafas 24x/menit
Heart Rate 84x/menit
Pemeriksaan Fisik Paru
Inspeksi : dinding dada datar, simetris kiri dan kanan
Palpasi : stem fremitus simetris kiri dan kanan
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler +/+, Ronki +/+, Wheezing -/-
Pasien didiagnosis TB paru (kasus baru)
KESIMPULAN PENATALAKSANAAN
PASIEN DALAM BINAAN PERTAMA
5
Pengkajian Masalah
Kesehatan Keluarga
Diagnosis Kesehatan
Keluarga
Masalah internal keluarga
Masalah biologis : -
Masalah psikososial : -
Kurangnya pengetahuan pasien dan
keluarga mengenai penyakit yang diderita
pasien