Anda di halaman 1dari 11

Bahasa indonesia

Penggunaan tanda baca dengan benar

Pengertian Tanda baca


Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan
dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu
bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur
dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda
yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda
baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus
berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu
gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan
penulis
Jenis jenis tanda baca

1. Tanda titik (.)


2. Tanada koma (,)
3. Tanda titik koma (;)
4. Tanada titik dua (:)
5. Tanda hubung (-)
Penggunaan huruf kapital dengan huruf
miring

A. HURUF BESAR ATAU HURUF KAPITAL


Istilah huruf besar yang digunakan disini bersinonimdengan
huruf kapital. Dalam bahasa Inggris, kedua istilah itu disebut
capital letter.
Memang, bagi orang tertentu huruf besar bersifat
ambiguitas, mengandung makna taksa atau berarti dua.
Dengan demikian, dapat terjadi seperti di bawah ini.
Huruf besar berarti huruf yang besar (big letter) atau
huruf besar berarti huruf kapital (capital letter).
Harus kita sadari benar bahwa tidak semua huruf
besar merupakan huruf besar atau kapital. Walaupun
berbentuk kecil, suatu huruf dapat juga merupakan huruf
kapital atau huruf besar.
B. HURUF MIRING
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar
yang dikutip dalam tulisan.
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian
kata, kata, atau kelompok kata.
3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing
kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Menulis angka dan lambang bilangan
dengn benar
A. Angka dan Lambang Bilangan
Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata. Angka dipakai
sebagai lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim
digunakan angka Arab atau angka Romawi.
1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata ditulis dengan huruf, kecuali jika bilangan itu dipakai secara
berurutan seperti dalam perincian atau paparan.
2. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika lebih dari dua
kata, susunan kalimat diubah agar bilangan yang tidak dapat ditulis
dengan huruf itu tidak ada pada awal kalimat.
3. Angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat dieja sebagian
supaya lebih mudah dibaca.
4.Angka digunakan untuk melambangkan nomor jalan, rumah,
apartemen, atau kamar.
Penggunaan ejaan puebi (pedoman
umum ejaan bahasa indonesia)
Penyempurnaan terhadap ejaan bahasa Indonesia telah dilakukan oleh
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Penyempurnaan tersebut menghasilkan
naskah yang pada tahun 2015 telah ditetapkan menjadi Peraturan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015
tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
I. PEMAKAIAN HURUF
II. PENULISAN KATA
III. PEMAKAIAN TANDA BACA
IV. PENULISAN UNSUR SERAPAN
Menulis singkatan dan akronim dengan
benar
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar atau membaca
sebuah singkatan. Yang populer saat ini adalah singkatan untuk nama
orang, misalnya Susilo Bambang Yudhoyono disingkat menjadi SBY,
Jusuf Kalla menjadi JK, dan Bambang Pamungkas menjadi BP.
Singkatan nama memang sedang menjadi trend. Namun, kadang
penyingkatan semacam ini menimbulkan kerancuan karena persamaan
huruf depan dari dua nama orang yang berbeda. Contoh: Bambang
Widjojanto (BW) dengan Budi Waseso (BW). Dua nama ini agak sulit
dijadikan singkatan karena punya huruf awal yang sama. Karena itu,
orang lalu membuat pemendekan lain untuk nama Budi Waseso
menjadi Buwas. Pemendekan nama ini disebut dengan akronim.
Penulisan singkatan

a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau


pangkat. Singkatan ini diikuti dengan tanda titik dibelakang tiap-tiap
singkatan itu.
b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,
badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas
gabungan huruf awal pada tiap-tiap kata . Bentuk singkatan ini ditulis
dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.
c. Singkatan kata yang berupa gabungan huruf dari satu kata yang
diikuti dengan tanda titik.
d. Singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua atau tiga kata,
biasanya disingkat dengan mengambil huruf awal pada tiap-tiap kata,
kemudian diakhiri dengan tanda titik.
e. Singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua huruf (lazim
digunakan dalam surat menyurat). Singkatan ini di tulis dengan huruf
kecil dan diikuti oleh tanda titik antar huruf pada singkatan.
Pengertian Akronim
Akronim adalah singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlakukan
sebagai sebuah kata.

Penulisan Akronim
a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-
unsur nama diri. Akronim ini ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda
titik.
b. Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur
ditulis dengan huruf awal kapital.
c. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan dari dua kata
atau lebih. Akronim ini ditulis dengan huruf kecil.
Menggunakan unsur sarapan sesui
dengan kaidah

Anda mungkin juga menyukai