Anda di halaman 1dari 34

HERNIA NUKLEUS

PULPOSUS

Pembimbing :

dr. Jan Andries Tangkilisan


Disusun :

Anindita Dyah Larasati


08-148
Anatomi
Vertebrae dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Vertebrae verae (ruas tulang
sejati)
Vertebrae cervicales : 7 buah
Vertebrae thoracales : 12buah
Vertebrae lumbales : 5 buah

2. Vertebrae spuriae (ruas tulang


belakang palsu)
Vertebrae sacrales : 5buah
Vertebrae coccygeales: 4buah
Diskus Intervertebralis

- Terdiri dari:
- - anulus fibrosus
- - nukleus pulposus
- - lempeng
kartilago/rawan hialin.

- Anulus fibrosus
merupakan cincin
tersusun atas 10-
12lapis jaringan ikat
yang konsentrik dan
fibrokartilago
Diskus intervertebralis

Struktur yang melingkari


kanalis posterior
dibentuk oleh:
- 2 pedikel
- 2 lamina, dan
- prosesus spinosus
Diskus intervertebralis

Pada sisi kanan dan kiri tiap level spinal


ada akar saraf yang mengandung
komponen sensorik dan motorik

Di daerah lumbal juga mempunyai akar


saraf motorik dan sensorik lumbal mau
pun sakral kauda ekuina
Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

HNP (Hernia Nukleus


Pulposus) yaitu keluarnya
nukleus pulposus dari discus
yg melalui robekan annulus
fibrosus hingga keluar ke
belakang/dorsal menekan
medulla spinalis atau
mengarah ke dorsolateral
menekan radix spinalis
sehingga menimbulkan
gangguan.
Etiologi
Degenerasi diskus
intervertebralis
Trauma minor pada
pasien tua dengan
degenerasi
Trauma berat atau
terjatuh
Mengangkat atau
menarik benda berat
Faktor-faktor yang menyebabkan
timbulnya HNP :
1. Aliran darah ke discus berkurang
2. Beban berat
3. Ligamentum longitudinalis posterior
menyempit
PATOFISIOLOGI
Bag. Posterior anulus fibrosus discus Ruptur

nucleus pulposus centralis Tertekan ke posterior

Menonjol (protrusio)

Keluar dari anulus dan masuk ke kanalis spinalis
(prolapsus)

Menjepit akar saraf ipsilaterlal

Nyeri radikuler
Stadium HNP

Degenerasi diskus

Prolaps/ protusi

Ekstrusi

Sekuestrasi diskus
1. Disc Degeneration:
Terjadi perubahan kimiawi berhubungan proses penuaan, sehingga
menyebabkan diskus menjadi lemah tetapi tanpa terjadinya herniasi
2. Disc Prolapse (bulge atau protrusion):
Perubahan bentuk atau posisi dari diskus intervertebralis dengan
sedikit desakan (bulging atau protrusion) ke arah kanalis spinalis
3. Extrusion:
Bahan seperti gel (nucleus pulposus) menerobos keluar dari dinding
annulus fibrosus tetapi masih tetap berada di dalam diskus
intervertebralis
4. Sequestration or Sequestered Disc:
Nucleus pulposus menerobos keluar dari annulus fibrosus dan
bahkan dapat bergerak keluar dari diskus intervertebralis sampai ke
dalam kanalis spinalis.
Gejala
Nyeri mulai dari pantat, menjalar kebagian belakang
lutut, kemudian ke tungkai bawah (sifat nyeri radikuler).
Nyeri semakin hebat bila penderita mengejan, batuk,
mengangkat barang berat.
Nyeri bertambah bila ditekan antara daerah disebelah L5
S1 (garis antara dua krista iliaka).
Nyeri Spontan
Sifat nyeri adalah khas, yaitu dari posisi berbaring ke
duduk nyeri bertambah hebat, sedangkan bila berbaring
nyeri berkurang atau hilang.
Akar
Lokasi Kelemahan
Saraf yang Nyeri Parastesia Atrofi Refleks
Herniasi Otot
terkena
L4-L5 L5 Diatas sendi Kesulitan Tungkai Tidak Refleks lutut
sakroiliaka, lateral Dorsofleksi lateral, bermakna. dan
paha dan betis, medial kaki dan atau bagian distal pergelangan
kaki yang menyebar jempol kaki, kaki, kaki
ke bawah panggul da kesulitan diantara jari mungkin
tungkai. berjalan kaki pertama berkurang.
dengan tumit. dan kedua.
L5-S1 S1 Diatas sendi Melemahnya Pertengahan Gastroknemius. Refleks
satroiliaka, bagian fleksi plantar, betis dan pergelangan
posterior seluruh abduksi jari lateral kaki kaki
tungkai sampai ke kaki dan otot termasuk jari berkurang.
tumit, aspek lateral hamstring, kaki keempat
kaki. kesulitas dan kelima.
berjalan jinjit.

C5-C6 C6 Nyeri leher yang Biseps. Jempol dan - Refleks


menyebar ke bahu, telunjuk. biseps
lengan atas. berkurang.
Pemeriksaan Motoris 6
Gaya jalan yang khas, membungkuk dan miring ke sisi
tungkai yang nyeri dengan fleksi di sendi panggul dan
lutut, serta kaki yang berjingkat.
Motilitas tulang belakang lumbal yang terbatas.

Pemeriksaan Sensoris
Lipatan bokong sisi yang sakit lebih rendah dari sisi yang
sehat.
Skoliosis dengan konkavitas ke sisi tungkai yang nyeri,
sifat sementara.
Tes-tes Khusus
Tes Laseque (Straight Leg Tes Patrick
Raising Test = SLRT)
Pada tes ini, pertama telapak Tes ini dilakukan untuk
kaki pasien ( dalam mendeteksi kelainan di
posisi0) didorong
kearah muka kemudian
pinggang dan pada sendi
setelah itu tungkai pasien sakro iliaka. Tindakan
diangkat sejauh 40 dan yang dilakukan adalah
sejauh 90. fleksi, abduksi, eksorotasi
dan ekstensi.
3. Test Kebalikan Patrick
Dilakukan gerakan gabungan dinamakan
fleksi, abduksi, eksorotasi, dan ekstensi
meregangkan sendi sakroiliaka. Test
Kebalikan Patrick positif menunjukkan
kepada sumber nyeri di sakroiliaka di
tungkai sebelahnya.
4. Gangguan sensibilitas
pada bagian lateral jari ke 5 (S1), atau
bagian medial dari ibu jari kaki (L5).
5. Gangguan motoris
penderita tidak dapat dorsofleksi, terutama ibu
jari kaki (L5), atau plantarfleksi (S1).
Tes dorsofleksi : penderita jalan diatas tumit
Tes plantarfleksi : penderita jalan diatas jari kaki
6. Kadang-kadang terdapat gangguan autonom
yaitu retensi urine, merupakan indikasi untuk
segera operasi.
7. Kadang-kadang terdapat anestesia di
perineum, juga merupakan indikasi untuk
operasi.
8. Tes Kernique
9. Tes Naffziger
10. Tes Valsava
Tes Refleks
Refleks tendon achilles menurun atau
menghilang jika radiks antara L5 S1
terkena.
Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin : tidak spesifik
Urine rutin : tidak spesifik
Liquor cerebrospinalis : biasanya normal.
Jika terjadi blok akan didapatkan
peningkatan kadar protein ringan dengan
adanya penyakit diskus. Kecil manfaatnya
untuk diagnosis.
Myelogram
mungkin disarankan untuk menjelaskan ukuran
dan lokasi dari hernia. Bila operasi
dipertimbangkan maka myelogram dilakukan
untuk menentukan tingkat protrusi diskus.
MRI
tulang belakang bermanfaat untuk diagnosis
kompresi medula spinalis atau kauda ekuina.
Alat ini sedikit kurang teliti daripada CT scan
dalam hal mengevaluasi gangguan radiks saraf.
Foto
foto rontgen tulang belakang. Pada
penyakit diskus, foto ini normal atau
memperlihatkan perubahan degeneratif
dengan penyempitan sela invertebrata dan
pembentukan osteofit.
EMG
untuk membedakan kompresi radiks dari
neuropati perifer
Myelo-CT untuk melihat lokasi HNP
Penatalaksanaan
1. Terapi Konservatif
Tirah baring
2. Medikamentosa
Analgetik dan NSAID
Pelemas otot: digunakan untuk mengatasi spasme
otot
Opioid: tidak terbukti lebih efektif dari analgetik biasa.
Pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan
ketergantungan
Kortikosteroid oral: pemakaian masih menjadi
kontroversi namun dapat dipertimbangkan pada
kasus HNP berat untuk mengurangi inflamasi.
Analgetik ajuvan: dipakai pada HNP kronis
3. Terapi fisik
- Traksi pelvis
- Diatermi/kompres panas/dingin
- Korset lumbal
- Latihan
- Proper body mechanics
Terapi Operatif
- Laminectomy
- Discectom
- Mikrodiskectomy :
Saran
Istirahat mutlak di tempat tidur, kasur harus yang padat. Diantara
kasur dan tempat tidur harus dipasang papan atau plywood agar
kasur jangan melengkung. Sikap berbaring terlentang tidak
membantu lordosis lumbal yang lazim, maka bantal sebaiknya
ditaruh di bawah pinggang. Penderita diperbolehkan untuk tidur
miring dengan kedua tungkai sedikit ditekuk pada sendi lutut.

Istirahat mutlak di tempat tidur berarti bahwa penderita tidak boleh


bangun untuk mandi dan makan. Namun untuk keperluan buang air
kecil dan besar orang sakit diperbolehkan meninggalkan tempat
tidur. Oleh karena buang air besar dan kecil di pot sambil berbaring
terlentang justru membebani tulang belakang lumbal lebih berat lagi.
Analgetika yang non adiktif perlu diberikan untuk menghilangkan
nyeri. Selama nyeri belum hilang fisioterapi untuk mencegah atrofi
otot dan dekalsifikasi sebaiknya jangan dimulai, setelah nyeri sudah
hilang latihan gerakan sambil berbaring terlentang atau miring harus
diajurkan.

Masa istirahat mutlak dapat ditentukan sesuai dengan tercapainya


perbaikan. Bila iskhilagia sudah banyak hilang tanpa menggunakan
analgetika, maka orang sakit diperbolehkan untuk makan dan mandi
seperti biasa. Korset pinggang atau griddle support sebaiknya
dipakai untuk masa peralihan ke mobilisasi penuh.

Penderita dapat ditolong dengan istirahat dan analegtika serta


nasehat untuk jangan sekali-kali mengangkat benda berat, terutama
dalam sikap membungkuk.
PROGNOSIS
Sebagian besar pasien akan membaik
dalam 6 minggu dengan terapi konservatif.
Sebagian kecil berkembang menjadi
kronik meskipun sudah diterapi.
Pada pasien yang dioperasi : 90%
membaik terutama nyeri tungkai,
kemungkinan terjadinya kekambuhan
adalah 5%
TERIMA KASIH..
^_^

Anda mungkin juga menyukai