Anda di halaman 1dari 18

Penerapan kimia dalam

kehidupan sehari-hari
(Vaksin)
Kelompok VII
Ilyana
Syarifah
Ahmad khairu
Wida usmansyah
Mellisa Zulya Hartini
Definisi Vaksin
Vaksin Vaccinia
Vacca
(cacar
(sapi)
sapi)

Bahan antigenik yang digunakan untuk


menghasilkan kekebalan aktif terhadap
suatu penyakit sehingga dapat mencegah
atau mengurangi pengaruh infeksi oleh
organisme alami atau liar.
Jenis- Jenis Vaksin
Live attenuated Bakteri atau virus yang sudah
vaccine dilemahkan daya virulensinya
Bakteri atau virus yang dimatikan dengan zat
Inactivated vaccine
kimia (formaldehid).
Beberapa jenis bakteri yang menimbulkan
Vaksin Toksoid penyakit dengan memasukkan racun
dilemahkan ke dalam aliran darah.

Vaksin Acellular dan Virus atau bakteri dengan melakukan kloning


Subunit dari gen virus atau bakteri melalui
rekombinasi DNA, vaksin vektor virus dan
vaksin antiidiotipe.
Jenis- Jenis Vaksin
Teknologi rekombinan (bioteknologi)
Vaksin Rekombinan dengan memanfaatkan gen pengkode
antigen dari virus atau bakteri penyebab
penyakit.

Vaksin Acellular dan


Vaksin DNA
Subunit

Vaksin Idiotipe
Proses Pembuatan Vaksin
Virus harus bebas dari kotoran
Benih Virus
Benih harus disimpan dalam kondisi ideal

Pertumbuhan Media
Virus pH

Pemisahan
Virus
Proses Pembuatan Vaksin
Memilih
Vaksin bisa dibuat baik dari virus yang dilemahkan
Strain Virus
atau virus yang dimatikan
Proses Pembuatan Vaksin
Pengontrolan Kondisi kebersihan laboratorium
kualitas Semua transfer virus dan media
Pekerja yang melakukan prosedur (Tyvek sekali
pakai, sarung tangan, sepatu bot, jaring rambut,
dan masker wajah)
Ruangan pabrik

Gaun Tyvek untuk melindungi


pekerja yang membuat dan
mengemas vaksin
Proses Pembuatan Vaksin
Proses Produsen obat harus memenuhi persyaratan lisensi
Perizinan yang ketat yang ditetapkan oleh hukum dan
diberlakukan oleh Food and Drug
Administration (FDA).
Cara Menyimpan Vaksin
Standar Vaksin live attenuated
Penyimpanan
Vaksin Vaksin varicella dan zoster : disimpan di suhu -
15oC s.d. 25oC.
Vaksin tifoid oral, flu semprot, Yellow Fever,
Japanesse B encephalitis : di simpan di suhu 2-
8oC.
Vaksin live attenuated
vaksin tetanus, difteri, pertusis, HPV, vaksin flu
trivalen, hepatitis A, hepatitis B, Hemofilus
influenza tipe B, Pneumokokal polisakarida,
Meningokokal polisakarida, Tifoid suntik :
disimpan di kulkas antara suhu 2oC sampai 8oC
Cara shake test Kocok vial secara kuat selama 30 detik
Tempatkan vaksin pada permukaan yang datar
Amati sedimentasi apakah terbentuk atau tidak
Bandingkan dengan vial beku di sebelah vaksin yang dites.

Barang barang lain yang Termometer


dibutuhkan untuk menjaga Ice pack gel yang sudah
cold chain dibekukan di Cool box atau vaccine
carrier
2. Standar Penyimpanan Vaksin
menurut Depkes RI dan WHO
vaksin harus didinginkan O Dasar yang menjadi
pada temperatur 2-8 C dan
o
pertimbangan dalam
tidak membeku. Sejumlah memilih cold chain antara
vaksin (DPT, Hib, Hepatitis B dan lain meliputi jumlah
Hepatitis A) akan tidak aktif bila sasaran, volume vaksin
beku. yang akan dimuat, sumber
Menurut Petunjuk energi yang ada, sifat,
Pelaksanaan Program fungsi serta stabilitas suhu
Imunisasi, Depkes RI 1992, sarana penyimpanan, suku
sarana penyimpanan vaksin cadang dan anjuran WHO
disetiap tingkat administrasi atau hasil penelitian atau
berbeda. Ditingkat pusat, uji coba yang pernah
sarana penyimpanan vaksin dilakukan. Tingginya
adalah kamar dingin/cold room frekuensi pengeluaran dan
pengambilan vaksin dapat
menyebabkan potensi
vaksin cepat menurun.
O Untuk menjaga rantai dinding O Cara penyimpanan untuk
vaksin yang disimpan pada vaksin sangat penting
lemari es dipuskesmas, perlu karena menyangkut potensi
diperhatikan hal-hal sebagai dan daya antigennya.
berikut : Beberapa vaktor yang
Pengaturan dan penataan mempengaruhi
vaksin didalam lemari es penyimpanan vaksin adalah
Pengontrolan suhu lemari es antara lain suhu, sinar
dengan penempatan matahari dan kelembaban.
termometer didalam lemari O Sesuai Pedoman Teknis
ditempat yang benar dan Imunisasi Tingkat
pencatatan suhu pada kartu Puskesmas, Depkes RI
suhu atau grafik suhu sebanyak 2005, vaksin hepatitis B,
dua kali sehari pada pagi dan DPT, TT, dan DT tidak boleh
siang hari. terpapar pada suhu beku
Pencatatan data vaksin dibuku karena vaksin akan rusak
catatan vaksin meliputi tanggal akibat meningkatnya
terima atau dikeluarkan, nomor konsentrasi zat pengawet
batch, tanggal kadaluarsa, yang merusak antigen.
jumlah terima atau dikeluarkan
dan jumlah sisa yang ada.
Cara Kerja Vaksin didalam
Tubuh Manusia
O Darah mengandung sel Makrofag adalah sel darah putih
yang menelan dan mencerna kuman,
darah merah, untuk memakan sel-sel mati. Makrofag
membawa oksigen ke meninggalkan bagian dari kuman
menyerang disebut antigen. Tubuh
jaringan dan organ-organ mengidentifikasi antigen sebagai
lainnya, darah juga benda berbahaya dan merangsang
tubuh untuk menyerang mereka.
mengandung sel Antibodi memusnahkan antigen
kekebalan tubuh atau sel dengan bantuan makrofag. Antibodi
darah putih, untuk diproduksi oleh sel darah putih yang
bernama Limfosit B.
memerangi infeksi. Sel-sel Limfosit T adalah tipe sel darah
darah putih ini terutama putih yang berguna untuk
terdiri dari limfosit B, menyerang. Mereka menyerang sel
tubuh yang telah terinfeksi.
limfosit T dan makrofag.
O Vaksin dapat membantu tubuh dengan membuat kekebalan
yang serupa dengan proses infeksi primer. Namun infeksi
yang disebabkan oleh vaksin tidak menyebabkan suatu
penyakit namun dapet merangsang sistem imun untuk
memproduksi Limfosit T dan antibodi. Kadang-kadang
setelah mendapatkan vaksin, infeksi imitasi ini dapat
membuat gejala ringan seperti demam. Gejala ringan ini
adalah wajar dan dapat dianggap bahwa tubuh sedang
membuat kekebalan.
O Setelah infeksi buatan ini berlalu, tubuh akan dipenuhi
Limfosit T memori juga Limfosit B yang akan mengingat cara
untuk memerangi penyakit di kemudian hari.Namun
dibutuhkan waktu sekitar beberapa minggu bagi tubuh
untuk membentuk limfosit T dan limfosit B setelah vaksinasi.

Anda mungkin juga menyukai