Anda di halaman 1dari 32

KELOMPOK 1:

MAHARTIKA RETNO
ARKHAMUL
DWI SAPUTRA
BAB 2
SISTEM EKONOMI ISLAM DAN
ILMU EKONOMI ISLAM
ISLAM SEBAGAI SISTEM KEHIDUPAN

ILMU EKONOMI ISLAM


(Kajian/study yang VS
berhubungan dengan
metodologi)

SISTEM EKONOMI ISLAM


(Cara untuk
mengimplementasikan
ajaran Islam dalam
aktivitas ekonomi)
ISLAM SEBAGAI SISTEM KEHIDUPAN
KOMPONEN POKOK YANG HARUS
DIMILIKI:
Prinsip dasar yang melandasi
segala kegiatan ekonomi
Adanya tujuan yang ingin dicapai
Adanya kunci yang mengatur
SISTEM SYARIAH ISLAM
meliputi seluruh aspek
kehidupan manusia untuk
menjaga, menyeimbangkan, SISTEM EKONOMI
dan melestarikan hingga ISLAM
mencapai kebahagian dunia
dan akhirat
LANDASAN NILAI SISTEM EKONOMI ISLAM
Nilai Dasar Nilai Instrumental

Hakikat kepemilikan Kewajiban zakat

Keseimbangan dalam Larangan riba


berbagai aspek kehidupan
Kerjasama ekonomi
Keadilan antar sesama
mahluk Jaminan sosial

Peranan negara
LANDASAN NILAI SISTEM EKONOMI ISLAM
Nilai Filosofis Nilai Normatif

Sistem ekonomi Islam Landasan aqidah


bersifat terikat nilai
Landasan akhlaq
Sistem ekonomi Islam
bersifat dinamik Landasan syariah
LANDASAN NILAI SISTEM EKONOMI ISLAM

Secara filosofis ekonomi Islam mencakup tiga asas, yaitu:

Pertama, Kedua, Allah SWT Ketiga, keimanan


hakikatnya dunia bersifat Maha pada hari akhir
dan alam semesta Esa, pencipta dan menjadi faktor
adalah milik pengatur alam pengendali tingkah
Allah SWT semesta laku manusia
BAB 3
SEJARAH PEMIKIRAN
EKONOMI ISLAM
EKONOMI ISLAM

Suatu cabang ilmu pengetahuan yang membantu


merealisasikan kesejahteraan manusia melalui
alokasi dan distribusi sumber-sumber daya yang
langka yang seirama dengan Maqasid al-Syari
3 Mazhab
Kotemporer
Pemikiran
Ekonomi Islam

Mazhab Baqir Mazhab Alternatif


Mazhab Mainstream
As-Sadr Kritis

Dipelopori oleh Dipelopori oleh : Dipelopori oleh


Timur Kuran
Baqir as-Sadr -M.A Mannan
(Ketua Jurusan Ekonomi
Melalui karyanya -M.Umer Chapra University Of Southern
Iqtishaduna -M.Najtullah Siddiqi California)
Mazhab Baqir
As-Sadr

Menolak seluruh
Menolak Sosialisasi Gagasan Teori
Permasalahan Ekonomi
Antara ilmu Paradigma Konversi Konvensional
Ekonomi Muncul
ekonomi SDA terbatas, Term Ekonomi Yang selanjutnya
Karena Diganti dengan
Dan Islam tidak Kebutuhan Islam
ketidakadilan Teori Ekonomi
Bisa sejalan Manusia Dengan Term Yang di gali dari
Dalam Distribusi
Tak terbatas Iqtishad Al-Quran dan
Hadis
Mazhab Mainstream

Penyelesaian Mengkombinasikan
SDA terbatas,
Masalah Ekonomi Teori Ekonomi
Kebutuhan Manusia
Dengan Panduan Konvensional
Tak Terbatas
Al-Quran dan Hadis Dengan Islam
Mazhab Alternatif
Kritis

Lahir dari Analitis-kritis Ekonomi Islam juga


pergulatan Bukan hanya Harus di analisa,
Antara 2 Mazhab Pada sistem Sebab Ekonomi
sebelumnya Konvensional Islam adalah Hasil
Ijtihadi

Pandangan Mazhab
Gagasan Ekonomi Mainstream, disebut sebagai
Islam yang baru dari Jiplakan ilmu ekonomi
Mazhab Baqir, Neoklasik yang
Dipandang sudah Menghilangkan variabel
Ada di sistem Riba diganti dengan
Konvensional Variabel Zakat dan Niat
PEMIKIRAN IBNU TAYMIYAH
Pemikiran ekonomi Ibnu Taymiyyah yang cukup signifikan
adalah mengenai kompensasi wajar (just compensation), harga
wajar (just price), mekanisme pasar regulasi harga, hak
kepemilikan, konsep bunga dan uang, kebijakan moneter,
kemitraan (partnership), peran negara dan keuangan negara
(publik finance).
AL-QURAN DAN AS-SUNNAH
Just compensation (compensation of yhe equivalen)
Compensation of the equivalen adalah jumlah equivalen dari
objek tertentu dalam kondisi yang wajar yang berkaitan
dengan pengenaan tarif dan kebiasaan.
PEMIKIRAN PROF. M. ABDUL
MANNAN
tidak percaya kepada harmony of interests yang
terbentuk oleh mekanisme pasar seperti teori Adam
Smith. Sejatinya harmony of interests hanyalah
angan-angan yang utopis karena pada dasarnya
setiap manusia mempunyai naluri untuk menguasai
pada yang lain. Hawa nafsu ini jika tidak
dikendalikan maka akan cenderung merugikan
pada yang lain.
melepaskan diri dari paradigma kaum neoklasik
positivis, dengan menyatakan bahwa observasi
harus ditujukan kepada data historis dan wahyu.
mengusulkan perlunya keseimbangan antara kontrol
pemerintah dan persaingan dengan menjunjung
nilai-nilai dan norma-normasepanjang diizinkan
oleh syariah.
Islam mengizinkan pemilikan swasta sepanjang
tunduk pada kewajiban moral dan etik.
Menurutnya, zakat dan shadaqah memegang
peranan penting untuk memainkan peranan
distributifnya, sehingga paham kapitalis yang
mengarah pada individualisme tidak ada dalam
ekonomi Islam.
PEMIKIRAN M. UMER CHAPRA
Prinsip menurut Chapra tauhid dan khilafah,
karena prinsip ini merupakan bagian yang integral
dengan maqasid Asy-Syariah (tujuan syariah).
Keharmonisan antara maqasid asy-syariah dengan
worldview tidak cukup untuk mewujudkan suatu
tatanan kehidupan yang Islam.
menyelesaikan masalah kebutuhan yang tidak
terbatas pada akarnya, yaitu adanya kesadaran
yang palling dalam dari tiap individu dengan
upaya mengubah skala preferensi sesuai dengan
tuntutan fungsi khalifah dan prinsip adalah.
Bagunan Teori Ekonomi Islam

2. Al-Adl

3. Maad 1.Tauhid
Prinsip Dasar

4. Khilafah 5. Nubuwah
Penjelasan

Implikasi
Prinsip Tauhid

Memandang bahwa
Kepemilikan manusia Aktifitas ekonomi
Adalah nisbi/relatif, Diorientasikan
Yang mutlak hanya Pada tujuan ibadah
Pada Allah SWT
Lanjutan

Implikasi
Prinsip al-Adl

Larangan
Eksploitasi baik Larangan
Pemerataan Harta
Terhadap sesama Penimbunan dan
Kekayaan
Maupun dengan Monopoli Harta
alam
Lanjutan

Siddiq (Jujur,
Benar)

Tabliq Prinsip Amanah


(Keterbukaan) Nubuwah (Dapat dipercaya)

Fathanah
(Bijaksana)
Lanjutan

Prinsip Khilafah

Sumber Daya alam Pola Hidup


Persaudaraan
(SDA) adalah (Life Style ) yang
universal
Amanah sederhana
Lanjutan

Prinsip Maad
(Hasil)

Orientasi aktifitas
Ekonomi bukan
hanya hasil duniawi,
Keseimbangan
Melainkan juga Tujuan hidup
Akhirat
PERBANDINGAN SISTEM
EKONOMI
1. Sistem Ekonomi Kapitlisme
2. Sistem Ekonomi Sosialisme
3. Sistem Ekonomi Islam
4. Politik Ekonomi Islam
1. Sistem Ekonomi Kapitalisme
Ciri Ciri :
1) Kebebasan memiliki harta perseorangan
2) Kebebasan berekonomi dan persaingan bebas
3) Potensi menimbulkan ekonomi
Dampak Positif
1) Mendorong ekonomi secara signifikan
2) Meningkatkan harga produksi
3) Memotivasi pelaku ekonomi untuk memperoleh
prestasi yang terbaik
Kelemahan
1) Mengganggu tatanan perekonomian
2) Mengutamakan rasa individualis dan
mengorbankan semangat kebersamaan
3) Menurunkan rasa kebersamaan
4) Menimbulkn rasa pertentangan sosial antar kelas
sosial
5) Melahirkan sikap tidak peduli terhadap norma
agama dan sosial
2. Sistem Ekonomi Sosialisme
Prinsip prinsip dasar :
1) Harta dimiliki oleh negara
2) Setiap individu memiliki kesempatan yang sama
dalam aktivitas ekonomi
3) Politik yang tegas dan keras
Kelebihan
1) Kebutuhan pokok warga negara terpenuhi
2) Pembngunan berdasarkn perencanaan ekonomi oleh
negara
3) Produksi dikuasai dan dikelola oleh negara,
keuntungan dikembalikan kepada masyarakat luas
Kelemahan :
1) Terbatasnya tawar menawar yang mengakibatkan
kebebasan pribadi terhadap harta miliknya pun
terbatas.
2) Menghambat kebebasan berfikir dan bertindak.
3) Mencapai target pembangunan ekonomi menjadi
orientasi kehidupan dan mengabaikan aspek
kehidupan.
3. Sistem Ekonomi Islam
Prinsip dasar :
1) Adanya kebebasan berpendapat
2) Islam mengakui hak kepemilikan harta individu selagi
tidak merugikan masyarakat luas
3) Islam mengakui adanya perbedaan potensi antar
individu
4) Adanya jaminan sosial bagi tiap invidu
5) Mencegah konsetrasi kekayaan pada suatu kelompok
tertentu dan menganjurkan untuk mendistribusikan
kepada masyarakat luas.
6) Melarang menimbun kekayaan
7) Tidak ada toleransi bagi tindakan asosial
4. Politik Ekonomi Islam
Asumsi dasar :
1) Keykinan terhdp manusia islami sebagai lawan
manusia ekonomi (homo economicus)
2) Kekurangharmonisan terhadap kepentingan
3) Kepemilikan relatif atas kekayaan pribadi
4) Ketidkpercayaan atas kedaulatan konsumen dan
produsen
5) Peran negara yang terbatas
6) Penekanan terhadap sejarah
Postulat ekonomi islam dalam tahap konsepsi dan
opersional :
1) Postulat integrasi ekonomi secara total bukan isolasi
2) Postulat keamanahan ekonomi bukan kepemilikan absolut
3) Postulat kerja sama secara sadar bukan komopetisi dan
bukan kebebasan yang tidak terbatas
4) Postulat dua dimensi hasil (return) dan
pertanggungjawaban (accountbility) yaitu dunia dan
akhirat
5) Postulat penyediaan kebutuhan minimal
6) Postulat kepemilikan pribadi yang terbatas
7) Postulat penggunaan maksimal melalui sosialisasi alat-
alat produksi
8) Postulat risiko dan ketidakpastian.

Anda mungkin juga menyukai