Gizi ibu hamil adalah makanan atau zat-zat gizi yang
dibutuhkan oleh seorang ibu yang sedang hamil baik
pada trimester I, trimester II, dan trimester III dan harus cukup jumlah dan mutunya dan harus dipenuhi dari kebutuhan makan sehari-hari sehingga janin yang dikandungnya dapat tumbuh dengan baik serta tidak mengalami gangguan dan masalah. 1. Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh anda dan pertumbuhan bayi. 2. Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi protein, lemak, vitamin, mineral). 3. Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi bayi. 4. Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat, kadar gula darah, dan tekanan darah. 1. Kalori (Energi) Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru. Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses metabolisme jaringan baru. Tubuh anda memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan. Protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap harinya, lebih banyak 25 gram dibandingkan yang lain. Menambahkan protein ke dalam makanan merupakan cara yang efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein. Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam perkembangan embrio. Folat juga membantu mencegah cacat pada otak dan tulang belakang (neural tube defect). Kekurangan folat juga dapat meningkatkan kehamilan kurang umur (prematur), bayi dengan berat badan lahir rendah (bayi berat lahir rendah/BBLR), dan pertumbuhan janin yang kurang. Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi (Pelebaran). Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot, dan sekresi (mengeluarkan) hormon. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Lemak merupakan sumber energi yang disimpan dalam tubuh sebagai cadangan energi. Asupan lemak dalam makanan dianjurkan tidak melebihi 30% dari jumblah total energi yang dibutuhkan. Air merupakan bagian terbesar dari sel-sel tubuh, dan tubuh manusia mengandung lebih kurang 69% gas air. Dianjurkan minum air 6-8 gelas/hari. Air juga mempunyai peranan penting dalam mendorong peristaltic (gerakan meremas) usus sehingga dapat mencegah konstipasi (BAB keras). 1. Kopi dan teh Kafein pada kopi dapat meningkatkan risiko keguguran dan bayi berat badan rendah. Teh yang dikonsumsi berlebihan juga dapat mengganggu penyerapan zat gizi pada usus. 2. Alkohol dan Rokok Konsumsi alkohol dan merokok berbahaya bagi janin karena apa yang dikonsumsi ibu juga dikonsumsi janin, padahal kondisi fisiknya masih sangat rentan. 3. Makanan mentah/setengah matang Makanan mentah dan setengah matang dapat membawa bibit penyakit penyebab listeriosis (bakteri) dan toksoplasmosis (jamur) yang berbahaya bagi janin. 4. Ikan tertentu yang kaya merkuri Beberapa ikan tertentu yang mengandung merkuri tinggi seperti mackerel (biasanya dalam kaleng), kerang dan ikan pari sebaiknya dihindari. 5. Hindari Mengkonsumsi Makanan Cepat Saji Hindari mengkonsumsi makanan cepat saji karena makanan tersebut hanya akan membuat janin semakin tidak sehat 1. Penyebab kekurangan gizi pada ibu hamil biasanya sering terjadi pada trimester I, karena pada saat itu secara pisiologis ibu yang hamil akan mengalami mual, muntah sehingga kekurangan selera makan yang mengakibatkan kekurangan asupan makanan. 2. Tidak jarang pula kekurangan gizi tersebut diakibatkan oleh penyakit kehamilan seperti hipertensi (tekanan darah) dan gerafidarum. 3. Sosial ekonomi yang tidak memadai. 4. Kekurangan pengetahuan. 1. Pada Trismester I Pemberian vitamin, mineral, dan air, diet tinggi kalsium dan rendah pospor agar tidak terjadi deminerallisasi, dan sebagian protein. Tetapi zat besi tidak boleh diberikan karena dapat memperberat mual dan muntah, tapi dapat digantikan dengan vitamin yang mengandung asam folat. 2. Pada trismester II dan III Pemberian kebutuhan gizi sama prinsipnya pada trismester I. Tapi pada trismester II dan III sudah dapat diberikan zat besi dan pada trismester III pemberian lemak harus dibatasi supaya bayi yang dilahirkan tidak terlalu gemuk sehingga proses persalinan dengan baik dan aman/lancer. 1. Umur 2. Berat Badan 3. Suhu Lingkungan 4. Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang zat Gizi dalam makanan 5. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan 6. Aktivitas 7. Status Kesehatan 8. Status Ekonomi