Anda di halaman 1dari 15

Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu

MEKANISME AKREDITASI
SATUAN PENDIDIKAN KERJASAMA
LANDASAN YURIDIS
1. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas .
2. PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan PP
No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas PP No 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Permendikbud No. 59 Tahun 2012 tentang Badan
Akreditasi Nasional.
4. Permendikbud No. 31 Tahun 2014 tentang Kerja
Sama Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan
Oleh Lembaga Pendidikan Asing dengan Lembaga
Pendidikan di Indonesia.
5. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No.
105/C/KEP/LN/2014 Tentang Petunjuk teknis
Kerjasama Penyelenggaraan dan Pengelolaan
Pendidikan Dasar Oleh LPA dan LPI di Indonesia
6. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No.
1941/D/KEP/KP/2014 Tentang Petunjuk teknis
Kerjasama Penyelenggaraan dan Pengelolaan
Pendidikan Menengah Oleh LPA dan LPI di
Indonesia
1. Standar Pengelolaan

2. Standar Pendidik dan Tenaga


Kependidikan,

3. Standar Kompetensi Lulusan

KOMPONEN 4. Standar Isi


INSTRUMEN
AKREDITASI SPK
5. Standar Proses

6. Standar Penilaian
Standar Penilaian

7. Standar Pembiayaan

8. Standar Sarana dan Prasarana


Pasal 5: Persyaratan mengikuti
Akreditasi oleh BAN
Pasal 8: Peserta didik

Pasal 9: Pendidik

Pasal 10: Tenaga Kependidikan


Permendikbud No 31
Tahun 2014 Yang Pasal 11: Kurikulum
Terkait dengan
Instrumen Akreditasi
Pasal 12: Proses Pembelajaran

Pasal 13: Penilaian Pendidikan

Pasal 14: Sarana Prasarana

Pasal 15: Pengelolaan

Pasal 16: Pembiayaan


MEKANISME AKREDITASI
SATUAN PENDIDIKAN KERJASAMA (SPK)
1. BAN-S/M menentukan alokasi SPK yang akan diakreditasi dan
berkoordinasi dengan Direktorat terkait

2. BAN-S/M melakukan sosialisasi dan memberitahukan kepada


SPK untuk melakukan registrasi secara on-line melalui
website BAN S/M.

3. BAN-S/M mengirimkan file elektronik Perangkat Akreditasi


kepada SPK yang akan diakreditasi.

4. SPK mengisi Instrumen Akreditasi dan Instrumen


Pengumpulan Data dan Informasi Pendukung.

5. SPK mengirimkan isian Instrumen Akreditasi kepada BAN-S/M


secara On-Line
6. BAN-S/M BAN-S/M mengirim
menetapkan surat pemberitahuan
ke SPK
kelayakan SPK Tidak
Layak
Layak
7. BAN-S/M menugaskan asesor melaksanakan visitasi

8. Anggota BAN S/M melakukan validasi hasil visitasi.

9. BAN-S/M BAN-S/M mengirim


menetapkan hasil surat pemberitahuan
dan rekomendasi Tidak ter- ke SPK
akreditasi. akreditasi

Terakreditasi

10. BAN-S/M mensosialisasikan hasil akreditasi SPK


kepada yang berkepentingan.
1. Penyusunan rencana jumlah dan alokasi SPK
BAN-S/M menyusun perencanaan jumlah dan alokasi SPK yang
akan diakreditasi sesuai dengan alokasi APBN untuk setiap
jenis/jenjang.
BAN-S/M berkoordinasi dengan Direktorat terkait untuk
menentukan satuan/program pendidikan yang akan diakreditasi
sesuai prioritas dan persyaratan yang berlaku.

2. Sosialisasi dan pengumuman secara on-line kepada SPK


BAN-S/M melakukan sosialisasi akreditasi termasuk
Permendikbud No. 31/2014 dan mengumumkan secara on-line
(website BAN S/M) kepada SPK yang memenuhi syarat agar
mendaftarkan diri untuk diakreditasi.
3. Penyampaian Perangkat Akreditasi ke SPK
BAN-S/M mengirimkan file elektronik Perangkat Akreditasi ke
SPK yang akan diakreditasi.

4. Pengisian Instrumen Akreditasi dan Instrumen Pengumpulan Data


dan Informasi Pendukung
SPK menelaah perangkat akreditasi secara keseluruhan.
SPK mengisi (a) Instrumen Akreditasi, dan (b) Instrumen
Pengumpulan Data dan Informasi Pendukung, secara obyektif
dengan berpedoman pada Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen
Akreditasi.
5. Pengiriman Isian Instrumen Akreditasi
Sekolah/madrasah mengirimkan berkas akreditasi secara on-line kepada BAN-S/M
Instrumen akreditasi yang sudah diisi lengkap, dilengkapi dengan dokumen berikut:
a. Surat pernyataan kepala SPK tentang keabsahan data dalam instrumen
akreditasi.
b. Surat keputusan ijin pendirian SPK yang berlaku dari Direktorat Jenderal terkait.
c. Surat perjanjian kerjasama penyelenggaraan SPK antara LPI dan LPA dengan
melampirkan sertifikat akreditasi masing-masing.
d. Daftar jumlah siswa pada semua tingkatan kelas pada tahun berjalan.
e. Surat kepemilikan dan foto sarana dan prasarana yang dimiliki.
f. Daftar tenaga pendidik dengan ketentuan paling sedikit 30% WNI.
g. Daftar tenaga kependidikan dengan ketentuan paling sedikit 80% WNI.
h. Keterangan pelaksanaan kurikulum yang berlaku:
1. Surat ijin menteri tentang penggunaan sistem pendidikan negara lain.
2. Surat pernyataan tentang penggunaan kurikulum nasional.
3. Surat pernyataan tentang adanya mata pelajaran Pendidikan Agama, PKn
dan Bahasa Indonesia untuk peserta didik WNI.
4. Surat pernyataan tentang adanya mata pelajaran Bahasa Indonesia dan
Budaya Indonesia untuk WNA.
5. Surat pernyataan menyelenggarakan Ujian Nasional bagi peserta didik WNI.
i. Daftar siswa yang lulus pada tahun terakhir.
j. Foto copy ijazah Master/Magister atau yang sederajat dari kepala sekolah dan
koordinator akademik.
6. Penetapan kelayakan sekolah/madrasah untuk divisitasi
Anggota BAN-S/M melakukan evaluasi terhadap isian instrumen
akreditasi dan mengaudit dokumen yang diserahkan oleh SPK.
Audit dilakukan terhadap dokumen persyaratan mengikuti
akreditasi yang diserahkan.
Evaluasi isian instrumen dilakukan dengan mengecek pemenuhan
kriteria nilai minimal terakreditasi dan korelasi antar nilai
komponen akreditasi.
Berdasarkan hasil evaluasi dan audit dokumen tersebut, rapat
pleno BAN-S/M menetapkan daftar SPK yang akan divisitasi .
7. Penugasan Tim Asesor
BAN-S/M menugaskan tim asesor melaksanakan visitasi ke SPK,
dilengkapi dengan surat tugas, dokumen dan format-format yang
diperlukan untuk melaksanakan visitasi.
Tim asesor melaksanakan visitasi sesuai pedoman dan kode etik
asesor yang berlaku.
Tim asesor menyampaikan laporan visitasi kepada BAN-S/M,
disertai dokumen:
Berita acara pelaksanaan visitasi
Laporan individu
Laporan Tim Asesor
Rekomendasi
Foto sarpras, kegiatan sekolah/madrasah, dan kegiatan visitasi.
Soft copy file data sesuai format pendataan
8. Validasi hasil visitasi.
Hasil visitasi yang dilaporkan oleh tim asesor perlu divalidasi untuk
menjamin bahwa proses dan hasil akreditasi sudah sesuai ketentuan.
Validasi proses akreditasi dilakukan terhadap (a) kesesuaian asesor
dengan penugasan, (b) kesesuaian waktu pelaksanaan visitasi, (c)
kesesuaian tahapan visitasi, (d) berita acara pelaksanaan visitasi
yang ditandatangani kepala sekolah/madrasah dilengkapi dengan
foto pelaksanaan akreditasi.
Validasi hasil akreditasi dilakukan terhadap (a) kelengkapan
laporan hasil visitasi, (b) ketepatan menghitung nilai akhir
akreditasi, (c) kesesuaian kondisi obyektif sekolah/madrasah secara
umum dengan hasil visitasi, dan (d) kesesuaian nilai akhir akreditasi
dengan rekomendasi.
Validasi dilakukan oleh Anggota BAN-S/M. Apabila ditemukan
penyimpangan dalam proses dan hasil visitasi, BAN-S/M dapat
menugaskan asesor berbeda untuk melakukan visitasi ulang.
9. Penetapan hasil dan rekomendasi akreditasi
BAN-S/M menetapkan hasil akreditasi SPK melalui rapat pleno
penetapan hasil akhir akreditasi yang dihadiri oleh sekurang-
kurangnya 50% plus satu dari jumlah anggota BAN-S/M.
Penetapan hasil akreditasi diputuskan melalui musyawarah
mufakat dan apabila tidak tercapai kesepakatan, keputusan
diambil melalui suara terbanyak (voting). Hasil pleno penetapan
akreditasi dituangkan dalam berita acara.
Rapat pleno penetapan hasil akreditasi menetapkan:
1. Hasil dan peringkat akreditasi (hard and soft copy file).
2. Rekomendasi tindak lanjut.
Apabila hasil rapat pleno sudah dinyatakan final, BAN-S/M
menerbitkan surat keputusan hasil dan peringkat akreditasi, serta
menerbitkan sertifikat akreditasi untuk setiap SPK.
10. Sosialisasi hasil akreditasi
BAN-S/M mensosialisasikan hasil akreditasi SPK kepada Dirjen
terkait, masyarakat, dan pengguna lain melalui website dan
forum lainnya.

Anda mungkin juga menyukai