SINDROM NEFROTIK
Pembimbing :
dr. Misriani, Sp.PD
CASE REPORT
DATA PRIBADI
Anamnesis
Riwayat
Anamnesa Organ
Jantung Tidak Ada Kelainan Tulang Tidak Ada Kelainan
Kencing
Hati dan Saluran Tidak Ada Kelainan Panca indra Tidak Ada Kelainan
Empedu
Blood Group O -
Cek Gula Darah
Jenis Pemeriksaan Hasil/Satuan Rujukan
Sindrom Nefrotik
Sekunder
PATOFISIOLOGI
PROTEINURIA
ALBUMIN PLASMA
CAIRAN INTERSTISIEL
CAIRAN INTRAVASKULAR
PRODUKSI
ALBUMIN DAN EDEMA
SINTESIS RENIN-ANGIOTENSIN
LIPOPROTEIN
CAIRAN EKSTRASEL
ALDOSTRERON
KADAR TG & LDL
RETENSI Na & H2O
REABSORPSI Na PADA TUBULUS
LIPIDURIA
Diagnosis
1. Manifestasi Klinis
Lemas, urin berbusa, kehilangan nafsu makan
Hipertensi
Garis putih pada kuku (muehrckes band)
merupakan tanda hypoalbuminemia
Edema anasarca (generalisata) menyebabkan
pertambahan berat badan
Pada urinalisis dapat ditemukan oval fat bodies
2. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Darah perifer lengkap, hipoalbuminemia, fungsi hati,
profil lipid, elektrolit, guladarah, hemostasis
Urinalisis (proteinuria, albuminuria, hematuria, sedimen
urin), urin dipstick
Protein urin kuantitatif 24 jam
Pemeriksaan titer ANA, Antu dsDNA, C3, C4, HbsAg, antu
HCV, anti HIV
Elektroforesis protein apabila dicurigai myeloma
multiple.
Biopsy ginjal untuk diagnose pasti.[4]
penatalaksanaan
Pengobatan SN terdiri dari pengobatan spesifik
yang ditujukan terhadap penyakit dasar dan
pengobatan non-spesifik untuk mengurangi
proteinuria, mengontrol edema dan mengobati
komplikasi.
Diagnosis Banding
Infeksi
Hipovolemi
Hambatan pertumbuhan
Efek samping obat-obatan
Gagal ginjal
Prognosis