SINDROM NEFROTIK
Pembimbing :
dr. Misriani, Sp.PD
CASE REPORT
DATA PRIBADI
Nama : Mariana
Umur : 28 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Sungai raya
Suku : Aceh
Masuk RS : 25 April 2016 Jam : 16:30 WIB
Anamnesis
Keluhan Utama
Bengkak kedua tungkai
Telaah
Pasien datang ke RSUD Langsa dengan keluhan
bengkak kedua tungkai sejak 7 hari yang lalu. Awalnya
bengkak pada kelopak mata terutama pada pagi hari dan
berkurang pada siang dan sore hari. Bengkak pada kedua
tungkai dan perut juga ikut membesar. BAB sedikit dan
BAK pekat seperti teh sedikit sedikit 5cc tanpa disertai
darah.
.
Riwayat
PENYAKIT TERDAHULU
Tidak ada
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Asma
RIWAYAT PEMAKAIAN OBAT
Tidak ada
RIWAYAT SOSIAL DAN KEBIASAAN
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga,
merokok (-), alkohol (-)
Anamnesa Organ
Jantung Tidak Ada Kelainan Tulang Tidak Ada Kelainan
Kencing
Hati dan Saluran Tidak Ada Kelainan Panca indra Tidak Ada Kelainan
Empedu
Blood Group O -
Cek Gula Darah
Jenis Pemeriksaan Hasil/Satuan Rujukan
DIAGNOSIS KLINIS
Sindroma Nefrotik
PENATALAKSANAN
FARMAKOLOGIS
- Triway
- Cefotaxime 1g/12 jam
- Ranitidin 1A/12 jam
- Furosemide 1x40mg
- Captopril 12,5 mg 2x1/2
- Dexanta Syr 3x1
PENATALAKSANAAN
NON FARMAKOLOGIS
Bed Rest
FOLLOW UP
Tgl S O A P
26/04/ - Bengkak kedua kaki - Oedem kedua Sindroma Nefrotik Non Farmakologis
2016 tungkai, periorbital - Istirahat
(+) Farmakologis
- Asites (+) - Triway
- Anemis palpebra - Cefotaxime 1g/12
(+) jam
- Sens: CM - Ranitidin 1A/12 jam
- TD: 110/70 mmHg - Furosemide 1x40mg
- N: 72x/i - Captopril 12,5 mg
- RR: 18x/i 2x1/2
- Temp: 36,9 c - Dexanta Syr 3x1
Tgl S O A P
27/04/ - Nyeri ulu hati - Conjuntiva palpebra Sindroma Nefortik Non Farmakologis
2016 (+) - Istirahat
- Oedem tungkai (+) Farmakologis
- Sens: CM - Triway
- TD: 120/80 mmHg - Cefotaxime
- N: 82x/i 1g/12 jam
- RR: 22x/i - Ranitidin 1A/12
- Temp: 37,5 c jam
- Furosemide
1x40mg
- Captopril 12,5
mg 2x1/2
- Dexanta Syr 3x1
Tgl S O A P
28/04/ - Demam (-) - Anemis Sindrom nefrotik Non Farmakologis
2016 - Mual (+) konjungtiva (+) - Istirahat
- Muntah (-) - Oedem tungkai Farmakologis
(+) - Lansoprazole
- Sens: CM 2x30 mg
- TD: 120/80 - Metil
- N: 78x/i Prednisolon
- RR: 20x/i 4mg 4-0-4
- Temp: 26,5 c - Furosemide
1x40mg
- Sohobion
1x300mg
PENDAHULUAN
Sindrom nefrotik (SN) merupakan salah
satu manifestasi klinik glomerulonefritis (GN)
ditandai dengan edema anasarka, proteinuria,
massif adalah sekumpulan manifestasi klinis
yang ditandai oleh proteinuria masif lebih dari
3,5 g/1,73 m2, hipoalbuminemia kurang dari 3,5
g/dl, hiperkolestrolemia, dan lipiduria.
DEFINISI
Sindrom nefrotik (SN) adalah sekumpulan
manifestasi klinis yang ditandai oleh proteinuria
masif (lebih dari 3,5 g/1,73 m2 luas permukaan tubuh
per hari), hipoalbuminemia (kurangdari 3 g/dl),
edema, hiperlipidemia dan lipiduria.Umumnya
nefrotik sindrom disebabkan oleh adanya kelainan
pada glomerulus yang dapat dikategorikan dalam
bentuk primer atau sekunder
EPIDEMIOLOGI
Pada anak-anak (< 16 tahun) paling sering
ditemukan nefropati lesi minimal (75%-85%) dengan
umur rata-rata 2,5 tahun, 80% < 6 tahun saat diagnosis
dibuat dan laki-laki dua kali lebih banyak dari pada
wanita. Pada orang dewasa paling banyak nefropati
membranosa (30%-50%), umur rata-rata 30-50 tahun
dan perbandingan laki-laki dan wanita 2 :1. Kejadian SN
idiopatik 2-3 kasus /100.000 anak /tahun sedangkan
pada dewasa 3/1000.000/tahun. Sindrom nefrotik
sekunder pada orang dewasa terbanyak disebabkan
oleh diabetes mellitus.
ETIOLOGI
Glomerulonefritis (GN) sekunder:
Glomerulonefritis a). Infeksi:
(GN) primer: HIV, Hepatitis Virus B dan C
Sifilis, Malaria, Skistosoma
GN lesi minimal (GNLM) TBC, Lepra
Glomerulosklerosis fokal b). Keganasan:
(GSF) Adenokarsinoma paru, Payudara,
Kolon, Limfoma Hodgki, Mieloma
GN membranosa (GNMN) multiple, dan Karsinoma Ginjal
GN membranoproliferatif c). Penyakit jaringan penghubung:
(GNMP) SLE, Artritis Reumatoid
GN proliferatif lain d). Efek obat dan toksin:
Obat NSAID, Preparat Emas,
Penisilinamin, Probenesid, Captopril
e). lain-lain:
Diabetes Mellitus, Amiloidosis, Pre-
eklamsi, Sengatan lebah
KLASIFIKASI
Secara klinis dibagi menjadi 3 kelompok :
Sindrom Nefrotik
Sekunder
PATOFISIOLOGI
PROTEINURIA
ALBUMIN PLASMA
PRODUKSI ALBUMIN
DAN SINTESIS EDEMA
LIPOPROTEIN RENIN-ANGIOTENSIN
CAIRAN EKSTRASEL
ALDOSTRERON
KADAR TG & LDL
Infeksi
Hipovolemi
Hambatan pertumbuhan
Efek samping obat-obatan
Gagal ginjal
Prognosis