Oleh :
VANJI IRAWAN : 1210070100061
L/O/G/O
Identitas pasien
NAMA : G
UMUR : 1Th 10 bln
ALAMAT : Sinapa
MR : 131303
TANGGAL MASUK : 27/09/2017
www.themegallery.com
Anamnesa
www.themegallery.com
Riwayat penyakit sekarang
www.themegallery.com
Pemeriksaan fisik
Status generalis
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : -
Frekuensi nadi : 110x/menit
Frekuensi nafas : 26 x/menit
Suhu : 390 C
BB : 12 Kg
www.themegallery.com
Next..
Kepala : KA -/-,SI-/-
Thorak : Bj 1&2 murni . Murmur (-)
Vesikuler ki & ka, rh +/+, wh -/-
Abdomen : NT(-), NL(-), BU (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat
www.themegallery.com
Pemeriksaan penunjang
Darah rutin
Hb : 10,8 g/dL
Ht : 34 %
WBC : 11.630 /uL
Trombosit : 319.000 /uL
www.themegallery.com
Diagnosa kerja (IGD)
Suspek Bronkopneumonia
www.themegallery.com
Tindakan pengobatan
www.themegallery.com
Poin pembahasan
www.themegallery.com
Apakah anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sudah lengkap dan
tepat, serta diagnosanya benar ?
www.themegallery.com
Anamnesa Analisa kasus
IGD
Batuk dan Pada poin batuk dan pilek tidak ditanyakan sejak
pilek (+) kapannya, sifat batuk (kering atau berdahak).
Apakah ada orang yang batuk disekitar pasien.
Anamnesa penulis
Batuk dan pilek ada dirasakan sejak 3 hari yang
lalu, batuk tidak berdahak. Hilang timbul dan ketika
batuk sesak menigkat.
Teori bronkiolitis
Batuk dan pilek timbul 1-2 hari setelah gejala
demam, batuk kering khas untuk bronkiolitis.
www.themegallery.com
Anamnesa Analisa kasus
IGD
Nafas sesak Pada poin nafas sesak tidak ditanyakan sejak
(+) kapan sesaknya, berulang atau baru pertama kali.
Pencetus sesaknya, perbedaan sesak saat baring
atau duduk. menciut atau tidak
Anamnesa penulis
Sesak nafas ada dirasakan sejak 2 hari yang lalu,
sebelumnya pasien tidak pernah mengalami sesak,
sesak meningkat saat pasien batuk, sesak tidak
dipengaruhi oleh perubahan posisi. Tidak menciut
Teori bronkiolitis
Sesak timbul 2-3 hari setelah gejala demam, sesak
tidak dipengaruhi oleh posisi. Dan kadang disertai
mengi
www.themegallery.com
Anamnesa Analisa kasus
IGD
Mual (-), Pada poin ini penulis tidak setuju jika keluhan
muntah (-), mimisan dan gusi berdarah di letakkan bersama
mimisan (-), dengan mual dan muntah, sebab gusi berdarah dan
gusi mimisan biasanya pada anamnesa demam, dimana
berdarah (-)
digunakan untuk menyingkirkan diagnosa demam
dengan perdarahan.
Anamnesa penulis :
Mual tidak ada, muntah tidak ada
Nafas Nafas menciut seharusnya ditanyakan bersamaan
menciut (-), dengan anamnesa sesak nafas.
keluhan Poin keluhan lain sangat baik untuk ditanyakan
Lain tidak
agar pasien dapat menjelaskan keluhan lain yang
ada
dirasakan pasien.
www.themegallery.com
Anamnesa Analisa kasus
IGD
Kejang (-) Kejang seharusnya ditanyakan bersamaan poin
BAB & demam.
BAK Tidak ditanyakn adanya penurunan nafsu makan
normal (pada pasien terdapat penurunan nafsu makan
Riwayat sejak 2 hari sebelum masuk RS)
penyakit Tidak ditanyakan apakah anak rewel atau tidak
dahulu. Pada poin RPD hanya ditanyakan riwayat kejang,
Riawayat riwayat pernah sesak nafas sebelumnya tidak
kejang tidak ditanyakan. Riwayat pengobatan juga tidak
ada ditanyakan
Riwayat imunisasi
Riwayat Riwayat kelahiran
penyakit Riwayat tumbuh kembang
keluarga Tidak ditanyakan apakah ada kelurga yang
menderita penyakit yang sama, penyakit keturunan
dan kejiwaan, dan penyakit menular. www.themegallery.com
Anamnesa Analisa kasus
IGD
Riwayat Teori bronkiolitis
penyakit Faktor resiko
dahulu. Usia
Riawayat Prematuritas : bayi lahir premature kemungkinan
kejang tidak menderita RSV-associated hospitalization lebih
ada tinggi dari pada bayi cukup bulan
Chronic lung desease of prematurity
Riwayat
penyakit
Orang tua perokok
keluarga/
kebiasaan
orang tua
Riwayat
sosioekono Sosioekonomi rendah
mi
www.themegallery.com
Pemeriksaan fisik IGD Analisa kasus
www.themegallery.com
Pemeriksaan fisik IGD Analisa kasus
Status lokalis :
Palpasi : Fremitus taktil sama kiri dan kanan
Kepala :KA -/-,SI-/-
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Thorak :Bj 1&2 murni . Murmur
Auskultasi: Rhonki (+/+), wheezing (+/+),
(-)
Teori bronkiolitis
Vesikuler ki & ka, rh +/+, wh -/-
Abdomen :NT(-), NL(-), BU (+) Obstruksi saluran respiratori-bawah akibat
normal
respons inflamasi akut akan menimbulkan
Ekstremitas : Akral hangat
gejala ekspirasi memanjang hingga wheezing.
Usaha usaha pernapasan yang dilakukan anak
untuk mengatsi obstruksi akan menimbulkan
napas cuping hidung dan retraksi intercostal.
Selain itu juga dapat ditemukan rhonki dari
pemeriksaan auskultasi paru (respirologi
www.themegallery.com
anak IDAI)
Pemeriksaan fisik IGD Analisa kasus
www.themegallery.com
Pemeriksaan penunjang Analisa kasus
Hb : 10,8 g/dL Pada pemeriksaan laboratorium sudah
Ht : 34 % cukup dilakukan
WBC :11.630 /uL Teori brokiolitis
Trombosit : 319.000 /uL Pemeriksaan darah rutin kurang
bermakna karena biasanya jumlah
leukosit normal, demikian pula untuk
pemeriksaan elektrolit lainnya. Pulse
oxymetri harus dilakukan pada setiap
anak yang datang ke RS dengan
bronkiolitis. Hal ini dilakukan untuk
jenis perawatan pasien.
www.themegallery.com
Pemeriksaan Analisa kasus
anjuran
Pemeriksaann virologi
Rapid diagnosis infeksi virus pada saluran nafas
adalah cost effective karena mengurangi lama
perawatan, penggunaan antibiotik dan
pemeriksaan mikrobiologi.
www.themegallery.com
Apakah penatalaksanaan pada pasien ini
sudah tepat ?
www.themegallery.com
TERAPI IGD ANALISA KASUS
www.themegallery.com
TERAPI IGD ANALISA KASUS
www.themegallery.com
TERAPI IGD ANALISA KASUS
www.themegallery.com
Kesimpulan
www.themegallery.com
Pada pasien ini juga disingkirkan diagnosa susp
bronkopneumoni, karena pada anamnesa ditemukan
demam baru 4 hari, tidak mengigil serta usia anak yang
dibawah 2 tahun, selain itu juga ditemukan sesak dan
batuk pilek 1-2 hari setelah demam timbul. Pada
pemeriksaan fisik juga ditemukan adanya nafas cuping
hidung,wheezing serta retraksi intercostalis. Pada
pemeriksaan laboratorium leukositnya tidak terlalu tinggi
sedang kan pada bronkopneumonia leukositosis.
Untuk tatalaksana penulis yaitu oksigen, bronkodilator,
paracetamol,d, dexametason. Dengan dosis yang sudah
ditulis di atas. Dan penulis tidak menganjurkan pemberian
antibiotik
(Sumber respirologi IDAI)
www.themegallery.com
Terima kasih
www.themegallery.com