Anda di halaman 1dari 13

ENERGI ANGIN

Oleh :
Trianto
Utami Sri M
Salsabila T A
Ahsanu Amala
Debora Sitepu
Mahfud Razan
Pemanfaatan tenaga angin sebagai sumber energi di Indonesia bukan tidak mungkin
dikembangkan lebih lanjut. Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir
Indonesia, total kapasitas terpasang dalam sistem konversi energi angin saat ini
kurang dari 800 kilowatt.
Di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing
80 kilowatt (kW) sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas sama
menyusul dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga unit,
Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-
masing satu unit.
Potensi energi angin di Indonesia umumnya berkecepatan lebih dari 5 meter per detik
(m/detik). Hasil pemetaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)
pada 120 lokasi menunjukkan, beberapa wilayah memiliki kecepatan angin di atas 5
m/detik, masing-masing Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi
Selatan, dan Pantai Selatan Jawa.

PERKEMBANGAN ENERGI ANGIN


SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
Angin adalah udara yang bergerak, dan terjadi karena adanya perbedaan tekanan di permukaan bumi
ini.
Sekitar 5.000 tahun yang lalu bangsa Mesir kuno telah mengenal teknologi energi angin, mereka
memanfaatkannya untuk menggiling gandum.
Tahun 5000 SM untuk menggerakkan baling-baling perahu di Sungai Nil dan Tahun 200 SM, Cina telah
memanfaatkan energi angin untuk pompa air.
Perkembangan paling maju terjadi di Belanda dimana mulai banyak dikembangkan beragam bentuk
dari kincir angin, oleh sebab itu pula belanda dijuluki negeri kincir angin (Energy Information
Administration).
Perkembangan teknologi kincir angin terus berlanjut hingga tahun 1920 di Amerika, di mana kincir
tersebut mulai digunakan untuk membangkitkan listrik. Kincir angin yang digunakan untuk
membangkitkan energi listrik biasanya disebut dengan turbin angin.
Denmark dan Jerman merupakan eksportir terbesar dari turbin besar.
Saat ini, London Array adalah ladang angin lepas pantai terbesar di dunia dengan kapasitas mencapai
1000 MW
Tenaga angin mampu memenuhi kebutuhan energi dunia hingga 12 persen pada tahun 2020
SISTEM DAN TEKNOLOGI

Pembangkit listrik tenaga angin adalah salah


satu teknologi pembangkit listrik yang
menggunakan angin sebagai sumber energi
untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit
ini dapat mengkonversikan energi angin
menjadi energi listrik dengan menggunakan
turbin angin atau kincir angin.
BAGIAN BAGIAN KINCIR ANGIN
1. Anemometer, Mengukur kecepatan angin dan
mentransmisikan data kecepatan angin ke controller
2. Blades, Kebanyakan turbin memiliki dua atau tiga bilah.
Angin bertiup di atas baling-baling menyebabkan bilah-
bilahnya "diangkat" dan diputar.
3. Brake, Rem cakram, yang bisa diaplikasikan secara
mekanis, elektrik, atau hidrolik untuk menghentikan rotor
dalam keadaan darurat.
4. Controller, Pengontrol menyalakan mesin.
5. Gear Box, Gears menghubungkan poros berkecepatan
rendah ke poros berkecepatan tinggi dan meningkatkan
kecepatan rotasi
6. Generator, Biasanya generator induksi off-the-shelf yang
menghasilkan listrik AC 60-siklus.
7. Nacelle, Nacelle duduk di atas menara dan berisi kotak
roda gigi, poros berkecepatan rendah dan tinggi,
generator, pengontrol, dan rem. Beberapa nacelles
cukup besar untuk dibawa helikopter.
8. Pitch, Blade diputar, atau dilempar, keluar dari angin
untuk mengendalikan kecepatan rotor dan menjaga rotor
agar tidak berputar dengan angin yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah untuk menghasilkan listrik.
9. Rotor, Pisau dan hub bersama disebut rotor.
10. Tower, menara yang lebih tinggi memungkinkan turbin
untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan
lebih banyak listrik.
11. Wind direction, Ini adalah "turbin angin" turbin, yang
disebut karena beroperasi menghadap ke angin. Turbin lain
dirancang untuk menjalankan "angin sepoi-sepoi,"
menghadap jauh dari angin.
12. Wind vane, Mengukur arah angin dan berkomunikasi
dengan penggerak yaw untuk mengarahkan turbin dengan
benar sehubungan dengan angin.
13. Yaw drive, Turbin angin kencang menghadap ke angin;
Penggerak yaw digunakan untuk menjaga agar rotor tetap
menghadap angin saat arah angin berubah. Turbin angin
sepoi-sepoi tidak memerlukan drive yaw, angin meniup arah
angin melawan rotor.
14. Yaw motor, kekuatan yaw drive
Tinjauan fisis dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya angin akan
memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian
belakang turbin angin. Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik dengan
teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang dengan material
ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat stator yang bentuk
fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros
generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya
karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu.
Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik
untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan
oleh generator ini berupa AC (alternating current) yang memiliki bentuk gelombang
kurang lebih sinusoidal. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai
sebelum dapat dimanfaatkan.
TINJAUAN FISIS PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA ANGIN
PERHITUNGAN ENERGI ANGIN

Menurut ilmu fisika energi kinetik dari sebuah benda dengan massa m dan kecepatan v
adalah E, dengan asumsi bahwa kecepatan v tidak mendekati kecepatan cahaya. Rumus
ini berlaku juga untuk menhitung energi kinetik yang diakibatkan oleh gerakan angin,
sehingga ;
= , ..............................(i)
Dengan E = energi (j)
m = massa udara (kg)
v = kecepatan angin (m/s)
Bila suatu blok udara yang mempunyai penampang A dan bergerak dengan kecepatan v
maka jumlah massa yang melewati adalah:
= .............................(ii)
Dengan A = penampang ( )
v = kecepatan angin (m/s)
q = kepadatan udara (/ )
Dengan melihat persamaan (i) dan (ii) kita dapat mengetahui daya yang di hasilkan
dari energi angin, sebagai berikut :
= , ............(iii)
Dengan p = daya (Watt)
q = Kepadatan udara (/ )
A = penampang ( )
v = kecepatan angin (m/s)
Untuk keperluan praktis sering dipergunakan rumus aproksimasi yang sederhana,
yaitu hanya dengan memperhatikan besaran kecepatan angin dan luas penampang
sudu, maka didapatkan rumus sebagai berikut :
= .............................(iv)
Dengan P = daya (kW)
k = konstanta (, )
A = penampang (m2 )
V = kecepatan angin (km/jam)
Dari rumus (iv) besaran k dan A digambarkan sebagai konstanta. Pada prinsipnya
besaran k mewakili suatu faktor seperti geseran dan efisiensi sistem, yang juga
tergantung dari kecepatan angin v. Luas penampang sudu A tergantung dari
bentuk sudu. Dalam buletin 17 FAO internal working yang berjudul Windmills for
water lifting and the generator of electricity on the farm yang ditulis oleh E.W
Golding, daya yang di hasilkan dari energi angin dirumuskan sebagai berikut:
=
Dengan P = daya (kW)
k = konstanta (, )
F = faktor = 0,5926
A = panampang
E = efisiensi rotor dan peralatan lain
V = kecepatan angin (m/s)
Gaya gaya angin yang bekerja pada sudu
sudu kincir pada dasarnya terdiri atas tiga
komponen yaitu sebagai berikut :

Gaya aksial a, yang mempunyai arah sama


dengan arah angin.
Gaya sentrifugal s, yang meninggalkan titik
tengah
Gaya tangensial t, yang menghasilkan
momen, bekerja tegak lurus pada radius dan
yang merupakan gaya produktif.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PLTB
Kelebihan Kekurangan
1. Sifat angin yang terbarukan, hal ini 1. Membutuhkan waktu yang lama dalam
berarti eksploitasi sumber energi ini menetapan sumber daya angin dan
tidak akan membuat sumber daya persetujuan untuk pengadaan ladang
angin yang berkurang seperti halnya angin untuk pengembangan proyek
penggunaan bahan bakar fosil. Oleh
karenanya tenaga angin dapat energi angin.
berkontribusi dalam ketahanan 2. Pembangkit listrik tenaga angin ini tidak
energi dunia di masa depan. sepenuhnya ramah lingkungan, terdapat
2. Tenaga angin juga merupakan beberapa masalah yang terjadi akibat
sumber energi yang ramah penggunaan sumber energi angin
lingkungan, dimana penggunaannya sebagai pembangkit listrik, diantaranya
tidak mengakibatkan emisi gas adalah dampak visual , derau suara,
buang atau polusi yang berarti ke beberapa masalah ekologi, dan
lingkungan. keindahan.

Anda mungkin juga menyukai