Oleh :
Trianto
Utami Sri M
Salsabila T A
Ahsanu Amala
Debora Sitepu
Mahfud Razan
Pemanfaatan tenaga angin sebagai sumber energi di Indonesia bukan tidak mungkin
dikembangkan lebih lanjut. Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir
Indonesia, total kapasitas terpasang dalam sistem konversi energi angin saat ini
kurang dari 800 kilowatt.
Di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing
80 kilowatt (kW) sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas sama
menyusul dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga unit,
Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-
masing satu unit.
Potensi energi angin di Indonesia umumnya berkecepatan lebih dari 5 meter per detik
(m/detik). Hasil pemetaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)
pada 120 lokasi menunjukkan, beberapa wilayah memiliki kecepatan angin di atas 5
m/detik, masing-masing Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi
Selatan, dan Pantai Selatan Jawa.
Menurut ilmu fisika energi kinetik dari sebuah benda dengan massa m dan kecepatan v
adalah E, dengan asumsi bahwa kecepatan v tidak mendekati kecepatan cahaya. Rumus
ini berlaku juga untuk menhitung energi kinetik yang diakibatkan oleh gerakan angin,
sehingga ;
= , ..............................(i)
Dengan E = energi (j)
m = massa udara (kg)
v = kecepatan angin (m/s)
Bila suatu blok udara yang mempunyai penampang A dan bergerak dengan kecepatan v
maka jumlah massa yang melewati adalah:
= .............................(ii)
Dengan A = penampang ( )
v = kecepatan angin (m/s)
q = kepadatan udara (/ )
Dengan melihat persamaan (i) dan (ii) kita dapat mengetahui daya yang di hasilkan
dari energi angin, sebagai berikut :
= , ............(iii)
Dengan p = daya (Watt)
q = Kepadatan udara (/ )
A = penampang ( )
v = kecepatan angin (m/s)
Untuk keperluan praktis sering dipergunakan rumus aproksimasi yang sederhana,
yaitu hanya dengan memperhatikan besaran kecepatan angin dan luas penampang
sudu, maka didapatkan rumus sebagai berikut :
= .............................(iv)
Dengan P = daya (kW)
k = konstanta (, )
A = penampang (m2 )
V = kecepatan angin (km/jam)
Dari rumus (iv) besaran k dan A digambarkan sebagai konstanta. Pada prinsipnya
besaran k mewakili suatu faktor seperti geseran dan efisiensi sistem, yang juga
tergantung dari kecepatan angin v. Luas penampang sudu A tergantung dari
bentuk sudu. Dalam buletin 17 FAO internal working yang berjudul Windmills for
water lifting and the generator of electricity on the farm yang ditulis oleh E.W
Golding, daya yang di hasilkan dari energi angin dirumuskan sebagai berikut:
=
Dengan P = daya (kW)
k = konstanta (, )
F = faktor = 0,5926
A = panampang
E = efisiensi rotor dan peralatan lain
V = kecepatan angin (m/s)
Gaya gaya angin yang bekerja pada sudu
sudu kincir pada dasarnya terdiri atas tiga
komponen yaitu sebagai berikut :