LEPRA - Stase Kulit
LEPRA - Stase Kulit
Pembimbing:
dr. Desidera, SpKK.
Disusun oleh:
Sulaiman Bin Zaini
112015195
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. W
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 44th
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
ANAMNESA
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 12 July
2017, pukul 11.30 WIB
Riwayat
Penyakit Tidak ada
Keluarga
STATUS DERMATOLOGIKUS
Regio fasialis
Regio anti tragus
Lokasi
Selulitis, erisipelas
BANDING ataupun psoriasis.
TATALAKSANA
Medika Mentosa Non Medika Mentosa
Regimen ROM ,(kombinasi Pasien secara rutin perlu menjaga
diri kebersihan diri,terutama pada
dalam satu tablet), sekali regio yang mengalami penurunan
dosis tunggal/bulan selama fungsi neurologis.
Tangan atau kaki yang anestetik
24 bulan berturut-turut. dapat direndam setiap hari
Rifampisin 600 mg selama 10-15 menit
Ofloksasin 400 mg Istirehatkan regio yang terlihat
kemerahan atau melepuh.
Minosiklin 100 mg Hindari tekanan yang berlebihan
Vitamin B kompleks 2x/hari pada regio lesi, misalnya dengan
elevasi tungkai saat istirehat atau
Kontrol per 3 bulan mencegah berjalan kaki dalam
jangka waktu yang lama
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad Bonam
Quo ad functionam : dubia ad Malam
Quo ad sanationam : Malam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Istilah kusta berasal dar bahasa sansekerata,
yakni kusta berarti kumpulan gejala-gejala kulit
secara umum.
Penyakit kusta atau lepra disebut juga Morbus
Hansen, sesuai dengan nama yang menemukan
kuman.
Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh
Mycobacterium leprae.
Kusta menyerang berbagai bagian tubuh
diantaranya saraf dan kulit
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS
Primer mengakibatkan alopesia pada alis mata dan bulu mata, juga
dapat mendesak jaringan mata lainnya
Mata Sekunder : rusaknya N.fasialis yang dapat membuat paralisis
N.orbitkularis palpebrarum , lagoftalmus yang selanjutnya,
menyebabkan kerusakan mata lainnya
GEJALA PADA REAKSI
Reaksi ENL Reaksi Reversal/upgrading
Umumnya terjadi pada Umumnya pada kusta tipe
kusta tipe BL atau LL. BT, BB dan BL.
Gejala konstitusional Gejala konstitusi lebih
berupa demam, menggigil, ringan dari ENL. Gejala kulit
mual, nyeri sendi, sakit pada
saraf dan otot. lesi-lesi kusta menjadi lebih
banyak dan lebih aktif
Pada kulit timbul eritema,
nodus dan bila nodus pecah secara mendadak. Tidak
menimbulkan ulkus timbul nodus dan kadang
Nyeri neuritik ada jejak neuritis.
Nyeri neuritik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tipe TT : ditemukan
Indeks tuberkel (giant cell,
Bakteri (IB) limfosit)
Tipe LL : ditemukan
Indeks sel busa (Virchow
Morfologi cell/sel lepra)
Pewarnaan Pemeriksaan
ziehl Nelsen Histopatologi
Pemeriksaan
Tes Lepromin
Serologik