Anda di halaman 1dari 43

PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT

PAKSA

Pengertian dan Dasar


Penagihan
Surat Teguran, SPSS & Surat
Paksa
Penyitaan
Pemblokiran
Lelang

Pencegahan

Penyanderaan

Angsuran & Penundaan


Penghapusan Piutang Pajak
Gugatan, Sanggahan & Pidana
Penagihan Pajak
PENGERTIAN & DASAR HUKUM PENAGIHAN

UU NOMOR 19 TAHUN
1997TENTANG PENAGIHAN
PAJAK DENGAN SURAT
PAKSA STDD UU NOMOR 19
TAHUN 2000
SERANGKAIAN TINDAKAN AGAR PP
MELUNASI UTANG PAJAK DAN BIAYA
PENAGIHAN PAJAK DENGAN
MENEGUR ATAU MEMPERINGATKAN,
MELAKSANAKAN PENAGIHAN
SEKETIKA DAN SEKALIGUS
MEMBERITAHUKAN SP,
MENGUSULKAN PENCEGAHAN,
MELAKSANAKAN PENYITAAN,
MELAKSANAKAN PENYANDERAAN,
MENJUAL BARANG YANG TELAH
DISITA
UTANG PAJAK

PAJAK YANG MASIH HARUS DIBAYAR


TERMASUK SANKSI ADMINISTRASI
BERUPA BUNGA, DENDA ATAU KENAIKAN
YANG TERCANTUM DALAM SURAT
KETETAPAN PAJAK BERDASARKAN
KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN PERPAJAKAN

BIAYA PENAGIHAN PAJAK

1. PELAKSANAAN SURAT PAKSA.


2. SURAT PERINTAH PELAKSANAAN
PENYITAAN.
3. PENGUMUMAN LELANG
4. PEMBATALAN LELANG
5. JASA PENILAI
6. BIAYA LAINNYA SEHUBUNGAN
DENGAN PENAGIHAN
Dasar Penagihan (Pasal 18 KUP)

STP

SKPKB

SKPKBT

SK Pembetulan

SK Keberatan Yang
menyebabkan
jumlah pajak
Putusan Banding
yang masih
harus dibayar
Peninjauan Kembali bertambah
DASAR PENAGIHAN
PMK NOMOR 24/PMK.03/2008

PBB BPHTB
STP
SKBKB
PBB

SKBKBT

STB
5
PEJABAT PENAGIHAN PAJAK
Pejabat ditunjuk oleh:

Pajak Pusat Pajak Daerah

Ditunjuk oleh Menteri Ditunjuk oleh Kepala


Keuangan Berwenang
Daerah

1. mengangkat dan memberhentikan Jurusita Pajak.


2. menerbitkan :
Surat Teguran, Surat Peringatan atau Surat lain yang sejenis
Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus;
Surat Paksa;
Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan;
Surat Perintah Penyanderaan;
Surat Pencabutan Sita;
Pengumuman Lelang;
Surat Penentuan Harga Limit;
Pembatalan Lelang; dan
surat lain yang diperlukan untuk pelaksanaan penagihan pajak.
HAK MENDAHULU
Pasal 21 ayat 1, 2 dan 3 UU KUP ( UU NO 16 TAHUN 2000 stbdtd
UU NO. 28 TAHUN 2007

(1) Negara mempunyai hak mendahulu untuk utang pajak


atas barang-barang milik Penanggung Pajak.
(2) Meliputi pokok pajak, sanksi administrasi berupa
bunga, denda, kenaikan, dan biaya penagihan pajak.
(3) Hak mendahulu untuk utang pajak melebihi segala hak
mendahulu lainnya, kecuali terhadap:
a. biaya perkara yang hanya disebabkan oleh suatu
penghukuman untuk melelang suatu barang bergerak
dan/atau barang tidak bergerak;
b. biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan
barang dimaksud; dan/atau
c. biaya perkara, yang hanya disebabkan oleh
pelelangan dan penyelesaian suatu warisan.

7
HAK MENDAHULU
Pasal 21 ayat 3 A UU KUP NO. 28 TAHUN 2007

(3a) Dalam hal Wajib Pajak dinyatakan pailit, bubar, atau


dilikuidasi maka kurator, likuidator, atau orang atau
badan yang ditugasi untuk melakukan pemberesan
dilarang membagikan harta Wajib Pajak dalam pailit,
pembubaran atau likuidasi kepada pemegang
saham atau kreditur lainnya sebelum menggunakan
harta tersebut untuk membayar utang pajak Wajib
Pajak tersebut.

8
HAK MENDAHULU HILANG
Pasal 21ayat(4), dan ayat(5) UU KUP ( UU NO 16 TAHUN 2000
stbdtd UU NO. 28 TAHUN 2007

UU No 28 THN 2007 SETELAH


LAMPAU 5 TAHUN SEJAK
DITERBITKANNYA

STP; SKPKB; SKPKPBT;


SK PEMBETULAN;
SK KEBERATAN;
PUTUSAN BANDING
Yang mengakibatkan pajak
yang harus dibayar
bertambah.
Perhitungan Jangka
Waktu

- SEJAK TANGGAL PEMBERITAHUAN SURAT PAKSA;


- BATAS AKHIR SEJAK PENUNDAAN DIBERIKAN;
- ATAU SEJAK TANGGAL JATUH TEMPO ANGSURAN
9
TERAKHIR (Pasal 26 PP No 80 Tahun 2007)
DALUWARSA PENAGIHAN
Pasal 22 Ayat (1) UU KUP

Hak Untuk Melakukan Penagihan Pajak

UU NO. 28 THN 2007

Daluwarsa setelah Lampau


Waktu 5 Tahun

Terhitung Sejak Terbit STP,


SKPKB, SKPKBT, SK
Pembetulan, SK Keberatan,
Putusan Banding, Peninjauan
Kembali 10
DALUWARSA PENAGIHAN
TERTANGGUH
Pasal 22 Ayat (2) UU KUP 28 TAHUN 2007

Apabila: Daluwarsa Sejak:

Diterbitkan SP tanggal disampaikan surat paksa

Pengakuan Utang dari WP/PP tgl surat permohonan angsuran


baik langsung atau tidak atau penundaan pembayaran
langsung diterima

Diterbitkan SKPKB ex tgl diterbitkan SKPKB ex pasal


pasal13 ayat(5) atau 13 ayat(5) atau SKPKBT ex
SKPKBT ex pasal15ayat(4) pasal 15 ayat(4)

tanggal penerbitan Surat


dilakukan penyidikan tindak
Perintah Penyidikan tindak
pidana di bidang perpajakan.
pidana di bidang perpajakan.
11
SAAT JATUH TEMPO PEMBAYARAN &
PENYAMPAIAN SURAT TEGURAN
Pasal 27 PP Nomor 80 Tahun 2007

T S
Wajib Jatuh
U
Pajak SETUJU Tempo I
1 Bulan D R
A
A
T
Pembahasan Sejak K
Akhir Hasil Terbit
Pemeriksaan 7 T
SKP L hari E
U G
WP Usaha Kecil
Jatuh N U
Tempo
& Di Daerah SETUJU A R
Tertentu 2 Bulan
S A
N
12
SAAT JATUH TEMPO & PENYAMPAIAN SURAT TEGURAN
Pasal 27 PP Nomor 80 Tahun 2007 & Pasal 9 PMK Nomor 24/PMK.03/2008

T
Tidak Jatuh Tempo
Mengajukan
Keberatan
Pengajuan
(3 Bulan)
I
D S
Tidak A U
R
Mengajukan
Banding Jatuh Tempo K A
Pengajuan
Atas
Tidak Keputusan
(3 Bulan) T
Pembahasan Setuju Keberatan
7
Akhir Hasil Wajib Pajak Sebagian
L hari

Pemeriksaan T
/Seluruh Mengajukan
U E
nya atas Banding Jatuh Tempo
SKPKB/ Atas 1 bulan sejak N G
Putusan
Keputusan
SKPKBT Keberatan
Banding A U
R
S A
Mencabut N
Pengajukan Sebelum Tidak
Keberatan Tanggal Lunas 7
Setelah diterima Surat
Sejak hari
Pemberitahuan
Jatuh Utk Hadir Tgl Pen-
Tempo cabutan
Pelunasan 13
ALUR DAN JADWAL
PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK
Dasar Hukum :
UU No 19 Tahun 2000
UU No 28 Tahun 2007 UTANG PAJAK &
BIAYA
PP No 80 Tahun 2007 Langsung,
Pos, PENAGIHAN
PMK No 24/PMK.03/2008 Ekspedisi/ PENCABUTAN
kurir dgn SITA` PUTUSAN
bukti PENGADILAN
kirim

LUNAS

7 hari SURAT 21 hari 2X24 jam SPMP/ Barang


SKP SP PENYITAAN 14 HARI TDK LUNAS Bergerak
TEGURAN
SKPKB 1X

SKPKBT Jatuh tempo


SPMP
PENGUMUMAN
JURUSITA + 2 SAKSI
dll PARATE EXECUTIE
BAP SITA LELANG
DIBERITAHUKAN
BRG BERGERAK & BRG
OLEH JURUSITA
TDK BERGERAK
PAJAK
BRG YG DISITA DILARANG: Barang
DIBUAT BAP SP DIPINDAHTANGANKAN Tdk
DISEWAKAN 14 hari Bergerak
DIPINJAMKAN 2X
DISEMBUNYIKAN
DIHILANGKAN
DIRUSAK
PENYITAAN ATAS REK.
PELAKSANAAN
BANK & EFEK LELANG

PENGUMUMAN DI
PENCEGAHAN PENYANDERAAN SYARAT:
MEDIA MASA UTANG PAJAK Rp100 jt
DIRAGUKAN ITIKAD BAIK
JANGKA WAKTU:
6 BLN DPT DIPERPANJANG MAX 6 BLN
AKIBAT:
UTANG PAJAK TDK HAPUS &
PENAGIHAN TETAP DILAKSANAKAN 14
* KEP / IJIN MENKEU
PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS
(Ps 20 KUP jo PS.6 PPSP JO.PS.13 PMK NO.24/PMK.03/2008
Tindakan penagihan pajak yang dilaksanakan oleh Jurusita Pajak kepada PP
tanpa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh
utang pajak dari semua jenis pajak, masa pajak, dan tahun pajak

Apabila
a. PP akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya atau berniat untuk itu;
b. PP memindahtangankan barang yang dimiliki atau yang dikuasai dalam rangka
menghentikan atau mengecilkan kegiatan perusahaan atau pekerjaan yang dilakukan di
Indonesia;
c. Adanya tanda-tanda PP akan membubarkan badan usahanya, atau menggabungkan
usahanya, atau memekarkan usahanya, atau memindahtangankan perusahaan yang
dimiliki atau dikuasainya,atau melakukan perubahan bentuk lainnya;
d. Badan usaha akan dibubarkan oleh negara; atau,
e. terjadi penyitaan atas barang PP oleh pihak ketiga atau terdapat tanda-tanda kepailitan.

a. nama WP/ WP dan PP


Diterbitkan SPPSS oleh b. besarnya utang pajak
Pejabat sebelum SP c. perintah untuk membayar
d. saat pelunasan pajak
SURAT PAKSA
(Ps 7 PPSP jo PS.15 PMK NO 24/PMK.03/2008
dengan berkepala

Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Mempunyai kekuatan eksekutorial.


Kedudukan hukum Surat Paksa = putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap.
a. nama WP/WP&PP
memuat b. dasar penagihan
c. besarnya utang pajak
d. perintah untuk membayar

Diterbitkan apabila:

PP tidak melunasi utang pajak s/d tgl jatuh tempo & kepadanya telah diterbitkan ST
atau Surat Peringatan;
Terhadap PP sudah dilaksanakan PSS; atau
PP tidak memenuhi ketentuan dalam keputusan persetujuan angsuran atau penundaan
pembayaran.
PEMBERITAHUAN SURAT PAKSA
(PS.10 UU PPSP JO.PS.17 &18
PMK NO 24/PMK.03/2008)
Kepada Penanggung Pajak Orang Pribadi:
di tempat tinggal, tempat usaha atau tempat lain yang memungkinkan.
pada orang dewasa yang bertempat tinggal bersama atau bekerja di
tempat Penanggung Pajak.
salah seorang ahli waris atau pelaksana wasiat atau yang mengurus
harta peninggalannya, apabila WP meninggal dunia dan harta warisan
belum terbagi
ahli waris, apabila WP telah meninggal dunia & harta warisan telah
Dengan pernyataan dan dibagi
penyerahan salinan
Surat Paksa kepada PP,
dituangkan dlm BAPS kepada Penanggung Pajak Badan:
Pengurus, meliputi direksi,komisaris,pemegang saham
pengendali/mayoritas
kepala perwakilan,kepala cabang,penanggung jawab untuk BUT
Direktur,pemilik modal/orang yg ditunjuk
melaksanakan&mengendalikan&bertanggungjawab thd perusahaan
Ketua/orang yg melaksanakan&mengendalikan&bertanggungjawab atas
yayasan
Pegawai tetap ditempat kedudukan badan ybs., jika pengurus tidak
17
ditemui.
PEMBERITAHUAN SURAT PAKSA
(PS.19 PMK NO 24/PMK.03/2008)

1. KURATOR
WP PAILIT 2. HAKIM PENGAWAS
3. BHP

WP BUBAR LIKUIDATOR

WP DGN
KUASA PENERIMA KUASA
KHUSUS

18
KENDALA
PEMBERITAHUAN SURAT
PAKSA
(Ps 10 (7)&(8) jo PS.20 PMK
NO 24/PMK.03/2008)

SP
PP/PIHAK2 PS.17- JSPN MENINGGALKAN DIANGGAP
19 MENOLAK SP & DICATAT DLM DIBERITAHUKA
MENERIMA SP BERITA ACARA N

PEMBERITAHUAN
SP MNRT PS.17-19 SP DISAMPAIKAN
TDK DPT MELALUI PEMDA
DILAKSANAKAN

WP/PP TDK
DIKETAHUI SP DISAMPAIKAN DENGAN CARA:
TMPT 1.SALINAN SP DITEMPEL DI PAPAN
TINGGAL/TMP PENGUMUMAN PEJABAT YG
USAHA/TMP MENERBITKAN
KEDUDUKAN 2. PENGUMUMAN DIMEDIA MASSA
3. DENGAN CARA LAIN
19
PENYITAAN
Dilakukan berdasarkan SPMP jika PP tidak melunasi utang pajak setelah lewat 2x24
jam setelah SP diberitahukan.
Oleh Jurusita Pajak dengan 2 (dua) orang saksi.
Penyitaan dapat dilakukan, meskipun PP tidak hadir asalkan salah seorang saksi dari
berasal dari Pemda, dan BAPS ditandatangani oleh PP dan saksi-saksi

Setiap penyitaan Jurusita Pajak membuat BAPS ditandatangani oleh Jurusita Pajak, PP,
dan saksi-saksi
Dalam hal PP adalah badan maka BAPS ditandatangani oleh pengurus, kepala
perwakilan, kepala cabang, PP, pemilik modal atau pegawai tetap perusahaan
Walaupun PP tidak hadir, penyitaan tetap dapat dilaksanakan
Berita Acara Pelaksanaan Sita tetap mempunyai kekuatan mengikat meskipun PP
menolak untuk tanda tangan.
Salinan BAPS dapat ditempelkan pada barang bergerak/tidak bergerak yg disita atau
ditempat barang bergerak/tidak bergerak yg disita berada, ditempat umum
Atas barang yg disita ditempel segel sita
TUJUAN PENYITAAN
Tujuan penyitaan adalah memperoleh jaminan pelunasan
utang pajak dari Penanggung Pajak.
Oleh karena itu, penyitaan dapat dilaksanakan tehadap
semua barang Penanggung Pajak, baik yang berada di
tempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan
Penanggung Pajak, atau di tempat lain maupun yang
penguasaannya berada ditangan pihak lain.
Yang dimaksud dengan penguasaan berada ditangan pihak
lain, misalnya disewakan atau dipinjamkan,
sedang yang dimaksud dibebani dengan hak tanggungan
sebagai jaminan pelunasan utang tertentu, misalnya barang
yang dihipotekan, digadaikan, atau diagunkan.
OBYEK SITA
Penyitaan dilaksanakan terhadap milik PP yang berada pada tempat tinggal,
tempat usaha, tempat kedudukan, atau tempat lain, termasuk yang
penguasaannya pada pihak lain atau yang dijaminkan sebagai pelunasan utang
tertentu
Terhadap PP Badan dilaksanakan terhadap barang milik perusahaan,
pengurus, kepala perwakilan,kepala cabang, PP, pemilik modal, ditempat
kedudukan, tempat tinggal dan tempat lain

Barang Bergerak
mobil, perhiasan, uang tunai, deposito Barang Tidak Bergerak
berjangka, tabungan, saldo rekening koran, giro, tanah, bangunan, kapal dengan isi
atau bentuk lainnya yg dipersamakan dgn itu, kotor tertentu
obligasi, saham, atau surat berharga lainnya,
piutang, penyertaan modal pada perusahaan
lain
Sampai dengan nilai barang yg disita cukup untuk melunasi utang pajak dan biaya
penagihan pajak
Penyitaan dapat dilakukan terhadap barang milik perusahaan, pengurus, kepala perwakilan, kepala cabang,
penanggung jawab, pemilik modal.
Hak lain yg dapat disita diatur dengan PP
BARANG BERGERAK YANG DIKECUALIKAN
DARI PENYITAAN

a. pakaian dan tempat tidur beserta perlengkapannya;


b. persediaan makanan & minuman selama 1 bulan;
c. perlengkapan PP yang bersifat dinas;
d. buku-buku bertalian dengan jabatan/pekerjaan PP;
e. peralatan dalam keadaan jalan yang masih digunakan sehari-hari dgn jumlah tidak lebih
dari Rp 20.000.000,00; dan
f. peralatan penyandang cacat yang digunakan PP dan keluarga yg menjadi
tanggungannya

Perubahan besarnya nilai peralatan Penambahan jenis barang bergerak


ditetapkan oleh Menteri. yang dikecualikan
dari penyitaan diatur dengan Peraturan
Pemerintah.

Barang yang disita mudah busuk atau cepat rusak dikecualikan dari
lelang
Penitipan Barang Sitaan

BARANG
SITAAN

Dititipkan

Penanggung
Pajak

Kecuali
menurut Jurusita perlu disimpan

Kantor Tempat lain:


Pejabat Bank, Pegadaian
PENCABUTAN SITA

BERDASARKAN SURAT PENCABUTAN SITA

Lunas Putusan Putusan Ditetapkan lain


Pengadilan Badan Peradilan oleh Menteri/
Pajak Kepala Daerah

Barang yang disita kepemilikannya terdaftar, tindasan SPS


disampaikan ke instansi tempat barang tersebut terdaftar
PENYITAAN KEKAYAAN PP DI BANK
PP No 135 Tahun 2000
KMK No 563/KMK.04/2000
Kep. Dirjen No KEP-627/PJ./2001 jo. Perdirjen No 109/PJ./2007

Pemblokiran:
Pemblokiran diajukan oleh Kepala KPP/KPPBB
disertai dengan Salinan SP dan SPMP
Pimpinan bank atau pejabat bank yang ditunjuk
wajib melaksanakan pemblokiran seketika setelah
menerima permintaan pemblokiran Kepala
KPP/KPPBB
Pimpinan bank atau pejabat bank yang ditunjuk
membuat berita acara pemblokiran yang
tindasannya disampaikan kpd PP dan Kepala
KPP/KPPBB
Sebelum dilakukan penyitaan, PP dapat
mengajukan permohonan kepada Ka. KPP/KPPBB
menggunakan harta yang diblokir tersebut untuk
melunasi biaya penagihan pajak dan utang pajak
PENYITAAN
Jurusita Pajak setelah menerima berita acara pemblokiran
memerintahkan kpd PP untuk memberi kuasa kepada
bank agar memberitahukan saldo kekayaannya kpd
Jurusita Pajak
Dalam hal PP tidak memberi kuasa kepada bank, Kepala
KPP/KPPBB meminta Gubernur BI melalui Menkeu untuk
memerintahkan bank memberitahukan saldo kekayaan PP
kpd Ka. KPP/KPPBB
Setelah saldo kekayaan PP diketahui, Jurusita Pajak
melakukan penyitaan
Jurusita Pajak membuat berita acara pelaksanaan sita,
dan ditandatangani oleh Jurusita Pajak, saksi-saksi dan
pimpinan bank atau pejabat bank yang ditunjuk
Jurusita Pajak menyampaikan salinan berita acara
pelaksanaan sita kpd PP dan pimpinan bank ybs

Main Menu
PEMINDAHBUKUAN DAN PENCABUTAN
PEMBLOKIRAN

Setelah jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak


penyitaan, Ka.KPP/KPPBB meminta kepada
pimpinan bank untuk memindahbukukan harta
kekayaan PP yang tersimpan pada bank ke kas
negara sejumlah yg tercantum dalam Berita Acara
Pelaksanaan Sita

Sebelum jangka waktu 14 (empat belas) hari


berakhir, PP dpt juga mengajukan permohonan
kpd Ka.KPP/KPPBB untuk menggunakan barang
sitaan tersebut untuk melunasi utang pajak dan
biaya penagihan pajak

Apabila utang pajak dan biaya penagihan pajak


telah terlunasi baik melalui pemindahbukuan oleh
bank maupun atas permohonan PP kepada
Ka.KPP/KP PBB,maka Ka.KPP/KP PBB wajib
melakukan pencabutan pemblokiran dengan
mengajukan permohonan pencabutan pemblokiran
kepada pimpinan bank

Main Menu
LELANG
Pengumuman lelang minimum 14 hari setelah pelaksanaan penyitaan

Pelaksanaan lelang minimum 14 hari setelah pengumuman lelang

Pengumuman lelang:
Barang bergerak dilakukan sebanyak 1 kali
Barang tidak bergerak dilakukan sebanyak 2 kali
Nilai barang kurang dari Rp 20 juta tidak harus melalui media massa
mengajukan pemintaan lelang.
menghadiri pelaksanaan lelang:
- menentukan dilepasnya barang;
Pejabat - menandatangani Risalah Lelang.

dan Jurusita pajak beserta sanksi sesuai


keluarganya dilarang membeli barang ketentuan yg
sitaan yg dilelang. berlaku.
PELAKSANAAN LELANG

walaupun WP mengajukan
keberatan & belum
memperoleh keputusan
tetap dapat keberatan.
dilaksanakan
tanpa dihadiri PP.

Lelang

PP melunasi;
tidak dilaksanakan
Putusan PN;
Putusan BPSP;
objek lelang musnah.
PENCEGAHAN

Syarat Kuantitatif : Utang pajak sekurang-kurangnya sebesar Rp100 juta.


Syarat Kualitatif : diragukan itikad baiknya.

Berdasarkan keputusan Menteri atas permintaan Pejabat/atasan Pejabat. memuat :


identitas PP, alasan & jangka waktu.

Jangka waktu pencegahan untuk masa 6 bulan, dpt diperpanjang selama-lamanya 6 bulan

Keputusan pencegahan disampaikan kepada :


PP, Menteri Kehakiman, Pejabat, atasan Pejabat ybs., Kepala Daerah setempat

Dapat dilaksanakan thd beberapa orang sbg PP WP Badan atau ahli waris

Pencegahan tidak mengakibatkan hapusnya utang pajak dan terhentinya pelaksanaan


penagihan pajak
PENCEGAHAN

adalah
larangan
yang bersifat Penanggung

DEFINISI

SYARAT
DASAR HUKUM

sementara
PASAL terhadap
Pajak yg
mempuNyai
29 S.D. Penanggung utang pajak
32 UU Pajak sekurang-
tertentu
PPSP untuk keluar
kurangnya
sebesar
dari wilayah Rp100 juta
Negara
diragukan
Republik
itikad
Indonesia
baiknya
berdasarkan
alasan
tertentu

Main Menu
PENYANDERAAN
(PASAL 33 S.D. 36 UU PPSP)

pengekangan sementara waktu kebebasan


Penanggung Pajak dengan menempatkannya
di tempat tertentu
(Pasal 1 angka 21 uu PPSP)

Penanggung Pajak yg mempuyai utang pajak sekurang-kurangnya


sebesar Rp100 juta dan diragukan itikad baiknya

Jangka waktu penyanderaan paling lama 6 bulan, dpt


diperpanjang untuk selama-lamanya 6 bulan

33
PENYANDERAAN TDK BOLEH
DILAKSANAKAN

PENANGGUNG
PENANGGUNG PAJAK
PAJAK

BERIBADAH
BERIBADAH SIDANGRESMI
SIDANG RESMI PENGADILAN
PEMILIHAN UMUM

PENCEGAHAN & PENYANDERAAN THD PENANGGUNG


PAJAK TDK MENGAKIBATKAN HAPUSNYA UTANG
PAJAK & TERHENTINYA PELAKSANAAN PENAGIHAN
PAJAK

34
PENANGGUNG PAJAK YG DISANDERA DILEPAS:

a. APABILA UTANG PAJAK & BIAYA


PENAGIHAN PAJAK TELAH DIBAYAR LUNAS
b. APABILA JANGKA WAKTU YG DITETAPKAN
DLM SURAT PERINTAH PENYANDERAAN
ITU TELAH DIPENUHI
c. BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN YG
TELAH MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM
TETAP
d. BERDASARKAN PERTIMBANGAN
TERTENTU DARI MENTERI ATAU
GUBERNUR KDH TK I

35
UTANG PAJAK YANG DISANDERA
DAN TEMPAT PENYANDERAAN

Penyanderaan terhadap PP tidak mengakibatkan


hapusnya utang pajak dan terhentinya pelaksanaan
penagihan pajak.

Tempat penyanderaan, tata cara penyanderaan, rehabilitasi nama


baik dan pemberian ganti rugi

Peraturan Pemerintah
ANGSURAN & PENUNDAAN

Dasar hukum

UU KUP

PP NO 80
TAHUN 2007

PMK
NO.184/PMK.03/
2007

PERDIRJEN
NO.38/PJ./2008
PELUNASAN UTANG PAJAK
MELALUI PENGANGSURAN & PENUNDAAN

PENUNGGAK
PAJAK YANG MEMBERIKAN
PUTUSAN PENGANGSURAN
WAJIB PAJAK ATAU PENUNDAAN
PENANGGUNG ATAS NAMA
PAJAK PEJABAT DIREKTUR JENDERAL
PAJAK

PENGANGSURAN ADALAH
SUBJEK PELUNASAN HUTANG PAJAK
YANG TERLIBAT DENGAN CARA MENYERAHKAN
1. PASAL 9 UNDANG-UNDANG SEDIKIT DEMI SEDIKIT ATAU
NOMOR 28 TAHUN 2007 PEMBAYARAN TIDAK
TENTANG KUP SEKALIGUS
2. PASAL 9 s.d. 12
DASAR HUKUM PENGANGSURAN DEFINISI
PERMENKEU NO.
184/PMK.03/2007 DAN PENUNDAAN ADALAH
3. PERDIRJEN PAJAK NO. KEP-
38PJ.2008
PENUNDAAN PENANGGUHAN ATAU
MENGUNDURKAN UNTUK
SEMENTARA WAKTU
PELUNASAN HUTANG PAJAK

SYARAT & ALUR


PROSES PENGANGSURAN & PENUNDAAN
ALUR DAN JADWAL
PROSES PERMOHONAN PENGANGSURAN ATAU
PENUNDAAN PEMBAYARAN PAJAK

WAJIB PAJAK BOLEH


MENGAJUKAN PERMOHONAN
PENGANGSURAN ATAU
PENUNDAAN PEMBAYARAN
UTANG PAJAK

Jatuh tempo

7 hari
SURAT
SKP
TEGURAN
SKPKB 9 hari
SKPKBT
dll

ISI PERMENKEU
NO. 184/PMK.03/2007

(1) BATAS WAKTU DIRJEN PAJAK MEMBERIKAN KEPUTUSAN ATAS


PERMOHONAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PASAL 9
(KEPUTUSAN HARUS DITERBITKAN PALING LAMBAT 7 HARI ISI KEPDIRJEN PAJAK
SETELAH PERMOHONAN DITERIMA DENGAN LENGKAP). NO. PER-38/PJ/2008
(2) APABILA BATAS WAKTU DIRJEN PAJAK DALAM MEMBERI
KEPUTUSAN TELAH TERLAMPAUI, MAKA PERMOHONAN SURAT KEPUTUSAN
DIANGGAP DITERIMA. ANGSURAN ATAU
(3) TERHADAP UTANG PAJAK YANG SUDAH DITERBITKAN SURAT PENUNDAAN HARUS
KEPUTUSAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD AYAT 1 DAN 2, TIDAK DITERBITKAN PALING LAMA
DAPAT LAGI DIAJUKAN UNTUK MENGANGSUR ATAU MENUNDA 7 (TUJUH) HARI SETELAH
PEMBAYARAN. TANGGAL DITERIMANYA
PERMOHONAN
(4) MASA PEMBERIAN ANGSURAN ATAU PENUNDAAN
(PENGANGSURAN ATAU PENUNDAAN DIBERIKAN TIDAK
MELEBIHI JANGKA WAKTU 12 BULAN.
PENGHAPUSAN

KMK No.565/KMK.04/2000

KMK No 539 / KMK.03 / 2002

Kep Dirjen No. KEP-15 /


PJ./2004

S. Dirjen No. S-145/PJ.75/2006


ALASAN PENGHAPUSAN PIUTANG
PAJAK

DALUWARSA

SEBAB LAIN
GUGATAN, SANGGAHAN & PIDANA
PENAGIHAN PAJAK

DASAR HUKUM

PS.23 KUP
PS.38 UU PS. 41A UU
JO.PS. 37
PPSP PPSP
UU PPSP
GUGATAN

Pelaksanaan SP, SPMP atau Pengumuman lelang

keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak

keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan


perpajakan selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1)
dan Pasal 26; atau

penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan


Keberatan yang dalam penerbitannya tidak sesuai
dengan prosedur atau tata cara yang telah diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

PENGADILAN PAJAK

Anda mungkin juga menyukai