Anda di halaman 1dari 36

BAB VII

HAK DAN KEWAJIBAN


WARGA NEGARA
PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
Warga negara merupakan salah satu unsur hakiki dan unsur pokok
suatu negara. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban
terhadap negaranya. Sebaliknya, negara memiliki kewajiban
memberikan perlindungan terhadap warga negaranya. Sejak
proklamasi kemerdekaan RI, ihwal kewarganegaraan diatur dalam
Undang-undang No. 3 Tahun 1946 tentang warga negara dan
penduduk negara, kemudian diubah dengan Undang-undang No.6
Tahun 1947 tentang perubahan Undang-undang No.3 Tahun 1946
dan diubah lagi dengan Undang-undang No. 8 Tahun 1947 tentang
memperpanjang waktu untuk mengajukan pernyataan berhubung
dengan kewarganegaraan negara Indonesia dan Undang-undang
No. 11 Tahun 1948 tentang memperpanjang waktu lagi untuk
mengajukan pernyataan berhubungan dengan kewarganegaraan
negara indonesia.
UUD 1945 Pasal 28E ayat 1 menjelaskan bahwa setiap orang bebas
memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal diwilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak kembali. Pernyataan tersebut
mengandung makna tentang penduduk atau orang-orang yang
tinggal dalam wilayah negara. UUD 1945 Pasal 26 Ayat 2
menyebutkan penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang-
orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Berdasarkan
pasal-pasal tersebut diatas, penduduk yang tinggal dalam wilayah
negara dapat dikelompokkan menjadi :
1. Penduduk, yaitu orang yang dimiliki domisili atau tempat
tinggal tetap di wilayah negara Indonesia, yang dapat
dibedakan menjadi warga negara asli dan warga negara asing.
2. Bukan penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam
negara Indonesia bersifat sementara sesuai visa (surat izin
untuk memasuki suatu negara dan tinggal sementara yang
diberikan oleh pejabat suatu negara yang dituju) yang
diberikan negara melalui kantor imigrasi.
Pengertian hak secara umum ialah sesuatu yang sepatutnya
diterima seseorang setelah ia menunaikan kewajiban, sedangkan
kewajiban adalah sesuatu yang seharusnya dan wajib dilakukan
seseorang dengan legitimasi yang berlaku dalam masyarakat
ataupun dalam hukum. Hak dan kewajiban warga negara
Indonesia terhadap negara diatur oleh UUD 1945 dan aturan
hukum lainnya yang merupakan turunan dari hak-hak umum
yang digariskan oleh UUD 1945.
Hak warga negara adalah sesuatu yang dapat dimiliki oleh
warga negara dari negaranya, seperti hak untuk hidup secara
layak dan aman, pelayanan dan hak lain yang diatur dalam
undang-undang. Adapun kewajiban warganegara terhadap
negara adalah kewajiban untuk membela negara dan menaati
undang-undang.
ASAS KEWARGANEGARAAN

1. Asas Kewarganegaraan berdasarkan keturunan dan


kelahiran
a. Asas Keturunan
Asas keturunan (Ius sanguinis) adalah penentuan status
kewarganegaraan berdasarkan darah atau keturunan.

b. Asas Kelahiran
Asas kelahiran (Ius Soli) adalah penentuan status
kewarganegaraan berdasarkan tempat atau daerah kelahiran
seseorang; artinya, apabila seseorang lahir di suatu wilayah
negara, maka ia berhak mendapatkan status warga negara
tersebut.
2. Asas Kewarganegaraan berdasarkan Perkawinan

a. Asas Kesatuan Hukum


Asas kewarganegaraan yang diperoleh atas adanya
pemahaman dan komitmen yang sama dari suami dan
istri untuk menjalankan hukum yang sama.
b. Asas Persamaan Derajat
Asas yang menentukan bahwa suatu perkawinan tidak
menyebabakan perubahan status kewarganegaraan
pihak masing-masing. Oleh karena itu, suami ataupun
istri dapat memiliki kewarganegaraan asal.
Berkaitan dengan status kewarganegaraan, persoalan akan
muncul apabila sebuah negara menerapkan secara tegas asas
kewarganegaraan tertentu. Persoalan-persoalan itu dikenal
sebagai berikut :
Apatride, yaitu seseorang tidak memperoleh status
kewarganegaraan tertentu oleh karena ia lahir di sebuah
negara yang menganut ius sanguinis.
Bipatride, yaitu seseorang memiliki kewarganegaraan
ganda oleh karena orang tersebut berasal dari orang tua
yang negaranya menganut ius sanguinis sedangkan ia
lahir di negara yang menganut ius soli.
Multipatride, yaitu seseorang yang memiliki lebih dari
dua status kewarganegaraan, seperti penduduk yang
tinggal diperbatasan antara dua negara.
Guna mengatasi persoalan status kewarganegaraan diatas,
setiap negara memiliki peratutan sendiri yang prinsip-
prinsipnya bersifat universal. Bagi negara Indonesia,
persoalan kewarganegaraan diatur oleh UUD 1945 Pasal
28D Ayat 4: setiap orang berhak atas status
kewarganegaraan. UU No. 62 Tahun 1958 tentang
kewarganegaraan Indonesia menyatakan bahwa cara
memperoleh kewarganegaraan Indonesia adalah kerena
kelahiran, kerena pengangkatan, karena perkawinan,
karena turut ayah dan ibu, karena pernyataan, dan karean
pewarganegaraan, yaitu tata cara bagi orang asing untuk
memperoleh kewarganegaraan RI melalui permohonan,
seperti ditegaskan dalam UU No. 12 Tahun 2006 sebagai
yang menggantikan UU No. 62 Tahun 1958, dan UU No. 3
Tahun 1976 tentang perubahan Pasal 18 UU No. 62 Tahun
1958.
1. Karena Kelahiran
Akta yang dimiliki oleh warga negara dari Kantor Catatan
Sipil Kabupaten/ Kota sebagai bukti tanggal, bulan, tahun
(waktu), dan tempat kelahiran setelah kantor tersebut
menerima usul pengajuan yang berisi bukti kelahiran baik dari
rumah sakit/ bersalin maupun instansi yang berwenang seperti
kelurahan.
2. Karena Pengangkatan
Adalah keputusan negara untuk memberikan kesempatan bagi
anak warga negara asing melalui pengangkatan.
Pengangkatan ini berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 67
Tahun 1958 dan sesuai dengan surat Edaran Menteri
Kehakiman tanggal 5 Januari 1959 dengan bukti adanya
pernyataan sah dari buku catatan tentang pengangkatan anak
asing dari pemerintah melalui Menteri Kehakiman. Sebaliknya
bahwa anak warga negara Indonesia (WNI) yang belum berusia
5 tahun diangkat secara sah sebagai anak oleh warga negara
asing berdasarkan penetapan pengadilan tetap diakui sebagai
WNI (Menurut UU No. 12 tahun 2006 Pasal 5 Ayat 2).
3. Karena Perkawinan
Adalah keputusan Presiden mengenai pemberian hak kewarganegaraan atas
dasar perkawinan yang dibuktikan denga buku nikah yang diperoleh warga
negara dari kanto Urusan Agama (KUA) Departemen Agama RI.

4. Karena Turut Ayah dan Ibu


Adalah keputusan Presuden mengenai pemberian hak kewarganegaraan
karena keikutsertaan warga negara tersebut dengan ayah dan ibunya.

5. Karena Pernyataan
Adalah keputusan presiden mengenai pemberian hak kewarganegaraan
kepada warga negara melalui pembuatan pernyataan yang berisi mengenai
kehilangan. Kewarganegaraan ini berdasarkan Surat Edaran Menteri
Kehakiman No. JB.3/ 166/ 22, tanggal 30 September 1958, tentang bukti
memperoleh/ kehilangan kewarganegaraan RI dengan pernyataan.

6. Karena Pewarganegaraan
Adalah keputusan Presiden mengenai diterimanya permohonan perolehan hak
kewarganegaraan dengan memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan
oleh undang-undang. Bukti kewarganegaraan berdasarkan permohonan adalah
Petikan Keputusan Presiden tentang permohonan dikabulkan dan permohonan
melakukan pengucapan sumpah dan janji setia kepada RI.
PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
1. Asas Khusus Penyusunan UU No. 12 Tahun 2006
Bebarapa asas khusus yang menjadi dasar penyusunan UU No.
12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI, antara lain :
a. Asas kepentingan nasional adalah asas yang
menentukan bahwa peraturan kewarganegaraan
mengutamakan kepentingan nasional Indonesia, yang
bertekad mempertahankan kedaulatan sebagai negara
kesatuan yang memiliki cita-cita dan tujuannya sendiri.
b. Asas perlindungan maksimum adalah asas yang
menentukan bahwa pemerintah wajib memberikan
perlindungan penuh kepada setiap WNI dalam keadaan apa
pun baik di dalam maupun di luar negri.
c. Asas persamaan didalam hukum dan pemerintah
adalah asas yang menentukan bahwa setiap WNI
mendapatkan perlakuan yang sama di dalam hukum dan
pemerintah.
d. Asas kebenaran substantif adalah prosedur
kewarganegaraan seseorang tidak hanya bersifat
administratif, tetapi juga disertai substansi dan syarat-
syarat permohonan yang dapat dipertanggungjawakan
kebenarannya.
e. Asas nondiskriminatif adalah asas yang tidak
membedakan perlakuan dalam segala hal ikhwal yang
berhubungan dengan warga negara atass dasar suku,
ras, agama, golongan, jenis kelamin dan gender.
d. Asas pengakuan dan penghormatan terhadap hak
asasi manusia adalah asas yang dalam segala hal
ikhwal yang berhubungan dengan warga negara harus
menjamin, melindungi, dan memuliakan hak asasi
manusia pada umumnya dan hak warga pada khususnya.
e. Asas keterbukaan adalah asas yang menentukan
bahwa dalam segala hal ikhwal yang berhubungan
dengan warga negara harus dilakukan secara terbuka.
f. asas publisitas adalah asas yang menentukan bahwa
seseorang yang memperoleh atau kehilangan
kewarganegaraan RI diumumkan dalam Berita Negara
RI agar masyarakat mengetahuinya.
ASAS-ASAS DALAM UU NO. 12 TAHUN 2006

Asas-asas yang dianut dalam UU No.12 Tahun 2006


berkenaan dengan status kewarganegaraan Indonesia
adalah sebagai berikut :
a. Asas ius sanguinis (law of the blood)
Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara
tempat kelahiran.
b. Asas ius soli (law of the soil)
asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan negara tempat kelahiran, yang
diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan
ketentuan yang dianut dalam undang-undang ini.
c. Asas kewarganegaraan tunggal
Asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi
setiap orang
d. Asas kewarganegaraan ganda terbatas
Asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi
anak-anak sesuai dengan ketentuan yang dianut dalam
undang-undang ini.

Undang-undang ini pada dasarnya tidak mengenal


kewarganegaraan ganda (bipatride) ataupun
kewarganegaraan (apartide). Kewarganegaraan ganda
yang diberikan kepada anak dalam undang-undang ini
merupakan suatu pengecualian.
PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

WNI Menurut UU No. 12 Tahun 2006


a. Yang disebut WNI menurut UU No. 12 Tahun 2006
adalah :
b. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-
undangan dan atau berdasarkan perjanjian Pemerintah
RI dengan negara lain sebelum UU No. 12 Tahun 2006
ini berlaku sudah menjadi WNI.
c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang
ayah dan ibu WNI.
d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang
ayah WNI dan ibu warga negara asing
e. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang
ayah warga negara asing dan ibu WNI
f. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang
ibu WNI, tetapi ayahnya tidak memiliki
kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya tidak
memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.\
g. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah
ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan
ayahnya WNI.\
h. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang
ibu WNI.
i. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang
ibu warga negara asing yang diakui oleh seorang ayah
WNI sebagai ankanya dan pengakuan itu dilakukan
sebelum anak tersebut 18 tahun atau belum menikah.
j. Anak yang lahir diwilayah negara RI yang pada waktu
lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan
ibunya.
k. Anak yang baru lahir yang ditemukan diwilayah negara
RI selama ayah dan ibunya tidak diketahui.
l. Anak yang lahir diwilayah negara RI apabila ayah dan
ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak
diketahui keberadaannya.
m. Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara RI dari
seorang ayah dan ibu WNI yang karena ketentuan dari
negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.
n. Anak dari seorang ayah dan ibu yang telah dikabulkan
permohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah atau
ibunya meninggal dunia sebelum mengucpkan sumpah
atau menyatakan janji setia.
Berdasarkan ketentuan UU No. 12 Tahun 2006 ini :
Anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum
berusia 18 tahun atau belum menikah diakui secara sah
oleh ayahnya yang kewarganegaraan asing tetap diakui
sebagai WNI.
AnakWNI yang belum berusia 5 tahun diangkat secara sah
sebagai anak oleh warga negara asing berdasarkan
penetapan pengadilan tetap diakui sebagai WNI.
Dalam hal status berkewarganegaraan ganda, setelah
berusia 18 tahun atau sudah menikah anak tersebut harus
menyatakan memilih salah satu kewarganegaraannya.
Pernyataaan untuk memilih kewarganegaraan dibuat
secara tertulis dan disampaikan kepada Pejabat dengan
melampirkan dokumen sebagaimana ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan, dalam waktu paling
lambat 3 tahun setelah anak berusia 18 tahun atau sudah
menikah.
2. Syarat dan Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan
Persyaratan untuk memperoleh kewarganegaraan RI, yaitu :
a) Telah berusia 18 tahun atau sudah menikah
b) Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat
tinggal di wilayah negara RI paling singkat 5 tahun
berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-
turut.
c) Sehat jasmani dan rohani.
d) Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara
Pancasila dan konstitusi UUD 1945.
e) Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak
pidak yang diancam dengan pidana penjara 1 tahun atau
lebih.
f) Jika dengan memperoleh kewarganegaraan RI, tidak
menjadi kewarganegaraan ganda.
g) Memiliki pekerjaan dan/ atau berpenghasilan tetap.
h) Membayar uang perwarganegaraan ke kas negara.
Tata cara permohonan memperoleh kewarganegaraan :
Permohonan perwarganegaraan diajukan di Indonesia
oleh permohonan secara tertulis dalam bahasa
Indonesia di atas kertas bermaterai cukup kepada
Presiden melalui Menteri.
Berkas permohonan pewarganegaraan disampaikan
kepada Pejabat.
Menteri meneruskan permohonan tersebut disertai
dengan pertimbangan kepada Presiden dalam waktu
paling lambat 3 bulan terhitung sejak tanggal
permohonan diterima.
Permohonan pewarganegaraan dikenai biaya, yang
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
3. Kehilangan Kewarganegaraan RI
WNI kehilangan kewarganegaraannya jika yang
bersangkutan :
a. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya
sendiri.
b. Tidak menolak atau tidak melepaskan
kewarganegaraan lain, sedangkan orang
bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu.
c. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh
Presiden atas permonannya sendiri, yang
bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah
menikah, bertempat tinggal di luar negeri, dan
dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan RI tidak
menjadi tanpa kewarganegaraan.
d. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih
dahulu dari Presiden.
e. Secara suka rela masuk dalam dinas negara dinas asing,
yang jabatan dalam dinas semacam itu di Indonesia
sesuai dengan ketentuan peturan perundang-undangan
hanya dapat dijabat oleh WNI.
f. Secara suka rela mengangkat sumpah atau menyatakan
janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara
asing tersebut.
g. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan
sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu
negara asing.
h. Memiliki paspor atau surat yang bersifat paspor dari
negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai
tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara
lain atas namanya.
i. Bertempat diluar wilayah negara RI selama 5 tahun
terus-menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa
alasan yang sah, dan dengan sengaja tidak menyatakan
keinginannya untuk tetap menjadi WNI sebelum jangka
waktu 5 tahun itu berakhir, dan setiap 5 tahun
berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan
pernyataan ingin tetap menjadi WNI kepada perwakilan
RI yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang
bersangkutan padahal Perwakilan RI tersebut telah
memberitahukan secara tertulis kepada yang
bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak
menjadi tanpa kewarganegaraan.
PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
Hak dan kewaiban warga negara sebagaimana dinyatakan dalam UUD 1945
merupakan ketentuan dasar bagi warga negara untuk dijadikan sumber hukum dan
pedoman bagi warga negara dan pemerintah negara dalam upaya membela negara
melalui berbagai bidang kehidupan nasional. Secara garis besarnya, hak dan
kewajiban warga negara dalam UUD 1945 dicantumkan pada :
1. Pasal 6 tentang pencalonan Presiden dan Wakil Presiden.
2. Pasal 26 tentang warga negara dan penduduk.
3. Pasal 27 tentang kedudukan warga negara dalam hukum dan pemerintah
4. Pasal 28 tentang berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.
5. Pasal 28 A-1 tentang hak asasi manusia Indonesia
6. Pasal 28 J tentang kewajiban warga negaraIndonesia dalam menjalankan hak
dan kebebasannya.
7. Pasal 29 tentang kebebasan memeluk agamanya masing-masing
8. Pasal 30 tentang hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara
9. Pasal 31 tentang hak dan kewajiban warga negara mengikuti pendidikan
10. Pasal 34 tentang hak fakir miskin dan anak terlantar memperoleh jaminan
kesehatan sosial.
1. Hak Warga Negara Indonesia

a. Setiap orang berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak


b. Berhak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan
c. Berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan
d. Berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, serta
perlindungan terhadap kekerasan dan diskriminasi
e. Berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya.
f. Berhak mendaptkan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi,
seni dan budaya untuk meningkatkan kualitas hidupnya demi
kesejahteraan hidup manusia
g. Berhak memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan
negara.
h. Berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di
depan hukum.
i. Berhak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja
j. Berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintah
k. Berhak atas status kewarganegaraan
l. Bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya,
memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan,
memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali.
m. Berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakaan
pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
n. Berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat.
o. Berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi
untuk mengembangkan pribadi dan lingkungannya
sosialnya, serta berhak untuk mecari, memperoleh,
memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia.
p. Berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah
kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan
perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau
tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
q. Berhak bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajar marabat manusia dan berhak
memperoleh suaka politik negara lain.
r. Berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
s. Berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan menfaat yang sama guna mencapai
persamaan dan keadilan
t. Berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan
dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermatabat.
u. Berhak memiliki hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak
boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun.
v. Berhak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan
pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dan dihadapan
hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apa pun.
w. Berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar
apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap
perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
x. Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras
dengan perkembangan zaman dan peradaban
2. Kewajiban Warga Negara Indonesia

Wajib membayar pajak


Wajib membela pertahanan dan keamanan negara.
Wajib menghormati hak asasi orang lain
Wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan
dengan undang-undang untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain
Wajib mengikuti pendidikan dasar.
PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
1. Hak Negara Republik Indonesia
Hak negara atau pemerintah menurut UUD 1945
meliputi :
a. Menciptakan peraturan dan undang-undang yang
dapat mewujudkan ketertiban dan keamanan bagi
keseluruhan rakyat.
b. Melakukan monopoli terhadap sumber daya yang
menguasai hajat hidup orang banyak
c. Memaksa setiap warga negara untuk taat pada
hukum yang berlaku.
2. Kewajiban Negara Republik Indonesia
Kewajiban negara atau pemerintah menurut UUD
1945 meliputi :
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia
e. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
memeluk agama dan kepercayaannya.
f. Negara wajib membiayai pendidikan khususnya
pendidikan dasar
g. Negara berkewajiban mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional.
h. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan
sekurang-kurangnya 20% dari anggaran belanja
negara dan belanja daerah.
i. Negara memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
j. Negara memajukan kebudayaaan manusia ditengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan
masyarakat dengan melihara dan mengembangkan
nilai-nilai budayanya
k. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah
sebagai kekayaan kebudayaan nasional.
l. Negara menguasai cabang-cabang produksi terpenting
bagi negara dan menguasai hidup orang banyak
m. Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam demi
kemakmuran rakyat
n. Negara berkewajiban memelihara fakir miskin dan
anak-anak terlantar.
o. Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang
lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan
p. Negara bertanggung jawab atas persediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum
yang banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Budiardjo, Miriam, 2000. Dasar-dasar ilmu politik.
Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Kawan Pustaka. 2007. UUD 1945 dan Perubahannya.
Jakarta: Penerbit Kawan Pustaka.
Srijanti, A. Rahman, Purwanti, S.K. 200F. Etika
Berwarga Negara : Pendidikan Kewarganegaraan
untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Penerbit Salemba
Empat.
UU RI No. 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan
Indonesia
UU RI No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai