Anda di halaman 1dari 14

Interaksi Obat

(Fase Metabolisme)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA

Disusun oleh :
1. Abdul Husni 14330078
2. Amalia Nurindahsari 14330080
3. Ranita Harby Tsyaniyah 14330096
4. Zurena 14330105
5. Ardini Enggarwati 14330118
6. Azhar Muharam 14330125
7. Fiky Danya 17330704
Interaksi obat ???? Mekanisme Interaksi Obat
Adalah perubahan efek suatu obat akibat Secara umum, ada 2 mekanisme
pemakaian obat lain / oleh makanan, obat interaksi obat :
tradisional dan senyawa kimia lain.
1. Interaksi Farmakokinetik
Interaksi obat yang signifikan dapat terjadi Interaksi farmakokinetik terjadi ketika
jika dua atau lebih obat digunakan suatu obat mempengaruhi
bersama-sama. Absorbsi
Distribusi
Interaksi obat secara klinis penting bila
Metabolisme
berakibat peningkatan toksisitas atau
sebagai pengurangan efektivitas obat.
Ekskresi

Sehingga meningkatkan / mengurangi


jumlah obat yang tersedia untuk
menghasilkan efek farmakologisnya
2. Interaksi Farmakodinamik Metabolisme ???
Biasanya dihubungkan dengan kemampuan suatu obat
untuk mengubah efek obat lain tanpa mengubah sifat- Metabolisme obat adalah proses
sifat farmakokinetiknya
Mekanisme yang terlibat dalam interaksi
modifikasi biokimia senyawa obat
farmakodinamik adalah perubahan efek pada jaringan oleh organisme hidup, pada
atau reseptor. umumnya dilakukan melalui proses
Contoh : enzimatik.
Proses metabolisme obat merupakan
Interaksi farmakodinamik Aditif salah satu hal penting dalam
a. Efek obat A =1, efek obat B = 1 penentuan durasi dan intensitas
Efek kombinasi keduanya = 2
khasiat farmakologis obat.
b. Potensiasi efek A = 0, efek B = 1
Efek kombinasi A+B = 2

c. Sinergisme efek A = 1
Efek B = 1, Berarti efek kombinasi A+B = 3

d. Antagonisme efek A = 1
Efek B = 1, Berarti efek kombinasi A+B = 0
Interaksi pada metabolisme obat

1. Perubahan Pada Fase metabolisme

Reaksi tahap I
(melibatkan oksidasi, reduksi atau hidrolisis)
obat-obatan menjadi senyawa yang lebih polar.

Reaksi tahap II
Melibatkan terikatnya obat dengan zat lain
Misal: Asam glukuronat sebagai glukuronidasi.
27 untuk membuat senyawa yang tidak aktif.
Mayoritas reaksi oksidasi fase I dilakukan oleh
enzim sitokrom P450 .
Reaksi fase II

Disebut pula reaksi konjugasi, biasanya


merupakan reaksi detoksikasi dan
melibatkan gugus fungsional polar
metabolit fase I, yakni gugus karboksil,
hidroksil dan amino (NH2)
Yang terjadi melalui reaksi metilasi,
asetilasi, sulfasi, dan glukoronidasi.
Reaksi fase II akan meningkatkan berat
molekul senyawa obat, & menghasilkan
produk yang tidak aktif.
2. Induksi Enzim 3. Inhibisi Enzim

Ketika barbiturat secara luas Adalah menyebabkan berkurangnya


digunakan sebagai hipnotik, perlu metabolisme obat, sehingga obat
terus dilakukan peningkatan dosis terakumulasi di dalam tubuh.
seiring waktu untuk mencapai efek
hipnotik yang sama.
Alasannya bahwa barbiturat
Berbeda dengan.....
meningkatkan aktivitas enzim
Induksi Enzim
mikrosom sehingga meningkatkan Adalah mungkin memerlukan waktu
laju metabolisme dan ekskresinya beberapa hari bahkan Seminggu untuk
berkembang sepenuhnya.
Inhibisi enzim dapat terjadi dalam waktu
2-3 hari, sehingga terjadi perkembangan
toksisitas yang cepat.
4. Interaksi isoenzim

Sitokrom P450 & Siklosporin


Dimetabolisme oleh CYP3A4
Rifampisin menginduksi isoenzim ini,
sedangkan ketokonazol menghambatnya,
sehingga tidak mengherankan bahwa
rifampisin mengurangi efek siklosporin
sementara & ketokonazol meningkatkannya
Proses perubahan senyawa asing tersebut
dinamakan Biotransformasi.
Interaksi Obat Carbamazepine
Terhadap Induksi Enzim

PEMBAHASAN Efek Farmakologis


Carbamazepine digunakan untuk terapi epilepsi
I. Data Farmakodinamika Carbamazepine semua jenis baik kejang parsial maupun menyeluruh.
- Efek Farmakologis Ketika obat ini digunakan, fungsi ginjal dan hati serta
- Mekanisme kerja parameter hematologi harus dipantau.
- Efek samping
- Dosis obat Meskipun efek carbamazepine pada manusia mirip
dengan efek fenitoin, kedua obat ini berbeda dalam
2.Data Farmakokinetik Carbamazepine sejumlah hal yang kemungkinan penting.
- Adsorbsi
- Distribusi Carbamazepine diketahui menghasilkan respons
- Metabolisme terapeutik pada pasien mania-depresif, & mempunyai
- Ekresi efek antidiuretik yang kadang-kadang dikaitkan
- Klirens dengan berkurangnya konsentrasi hormon antidiuretik
(ADH) di dalam plasma.
Mekanisme Kerja Efek Samping
Efek samping penggunaan
Seperti fenitoin, carbamazepine membatasi carbamazepine adalah pusing, vertigo,
perangsangan berulang potensial aksi yang dipicu ataksia, diplopia dan penglihatan kabur.
oleh depolarisasi terus menerus pada neuron- Efek samping lainnya berupa mual,
neuron spinalis kordata atau korteks mencit yang muntah, anemia aplastik, agranulositosis,
dipertahankan secara in vitro.
dan reaksi alergi berupa dermatitis,
eosinofilia, limfadenopati, dan
Ini tampaknya diperantarai oleh melambatnya laju
pemulihan saluran Na+ yang diaktivasi tegangan splenomegali. Gejala intoksikasi akut
dari keadaan terinaktivasi. Efek carbamazepine ini dapat berupa stupor/koma, iritabel,
tampak jelas pada konsentrasi dalam rentang kejang dan depresi napas
terapeutik di dalam CSS manusia.

Efek carbamazepine bersifat selektif pada


konsentrasi ini, karena tidak ada efek pada aktivitas
spontan atau pada respons terhadap GABA atau
glutamat yang diberikan secara iontoforetik.
Dosis Obat Data Farmakokinetika
- Dosis pada anak dengan usia Carbamazepine
kurang dari 6 tahun 100 mg sehari,
anak usia 6-12 tahun, 2 kali 100 mg - Absorbsi
sehari.
- - Dosis awal 200 mg 2 kali sehari. - Distribusi
Dosis dewasa : dosis awal 2 kali - Metabolisme
200 mg sehari pertama. - Eksresi
- Dosis pemeliharaan berkisar antara
800-1200 mg sehari untuk dewasa
atau 20-30 mg/kgBB untuk anak.
Metabolisme Induksi Enzim dan Sifat Autoinduksi
Carbamazepine
- Carbamazepine dimetabolisme di hati, khususnya
oleh enzim sitokrom P450 dengan isoenzimnya - Beberapa obat misalnya fenobarbital,
adalah CYP3A4 dan CYP2C8. Carbamazepine carbamazepine, etanol & rifampisin Guna
dimetabolisme menghasilkan metabolit aktif meningkatkan aktivitas enzim-enzim yang
10,11-epoksikarbamazepin memetabolisme obat.
- Untuk mempercepat kerja dari CYP3A4 untuk
mengubah carbamazepine menjadi 10,11-
- Mekanisme yang terlibat tidak jelas, tetapi
epoksikarbamazepin. zat-zat kimia yang mempengaruhi sekuens
DNA spesifik membangkitkan produksi dari
enzim yang sesuai, biasanya adalah suatu
Selanjutnya diubah . . . . -
subtype sitokrom P-450.
Akan tetapi, tidak semua enzim yang
berperan pada induksi adalah enzim
- Menjadi 10,11- dihidroksikarbamazepin yang tidak
mikrosomal. Sebagai contoh, dehidrogenase
aktif oleh enzim epoksihidrolase untuk
alcohol hepatik terjadi dalam sitoplasma
diekskresikan ke ke urin.
- Jumlah carbamazepine dikonversi menjadi 10,11-
epoksikarbamazepin sebagai jalur metabolisme
utama.
Eliminasi

- Sekitar 25% dari dosis yang diabsorpsi,


dieksresikan dalam urin sebagai metabolit
10,11-dihidroksi karbamazepin Klirens
- 2% sebagai 10,11-epoksikarbamazepin
- 10% dalam bentuk obat yang tidak - Klirens obat adalah suatu ukuran
termetabolisme (unchanged drug) eliminasi obat dari tubuh tanpa
- Total obat yang diekskresikan ke dalam mempermasalahkan mekanisme
urine sebesar 37% dari keseluruhan obat prosesnya.
yang diabsorpsi. - Umumnya, jaringan tubuh atau organ
- Selain diekskresi melalui urin, dianggap sebagai suatu kompartemen
carbamazepine dikeluarkan melalui feses cairan dengan volume terbatas
sebesar 30% yaitu dalam bentuk metabolit (volume distribusi) dimana obat
10,11-epoksikarbamazepin. terlarut di dalamnya.
Identifikasi Potensi Interaksi Obat
(Metabolisme)

4. Penggunaan ciprofloxacin dan Propanolol

- Berpotensi mengakibatkan interaksi obat.


- Efek farmakologis dari propanolol yang dimetabolisme
oleh sitokrom P-450 dapat meningkat.
- Ciprofloxacin dapat menurunkan klirens propanolol
dengan menghambat metabolismenya di hati.
- Penghambatan metabolisme propanolol akan
meningkatkan ketersediaan propanolol dalam sirkulasi
sistemik, sehingga efeknya lebih besar & lebih lama.
- Peningkatan efek farmakologi dari propanolol akan
meningkatkan resiko hipotensi, Interaksi obat ini
memiliki signifikansi moderate.

Berdasarkan Stockleys
Drug Interaction,
Drug Interaction Facts,
Medscape,

Azithromycin & Digoxin


IND ONE SIA Thanks for Listening
Our presentation

Anda mungkin juga menyukai