Anda di halaman 1dari 22

PENGHANTAR / KABEL

Penghantar, kabel, dan kawat


penghantar
Penghantar ialah suatu benda yang berbentuk logam
ataupun non logam yang bersifat konduktor atau dapat
mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain.
Penghantar dapat berupa kabel ataupun berupa kawat
penghantar.
Kabel ialah penghantar logam yang dilindungi dengan
isolasi. Bila jumlah penghantar logam tadi lebih dari satu
maka keseluruhan kabel yang berisolasi tadi dilengkapi
lagi dengan selubung pelindung.
kawat penghantar ialah penghantar yang juga logam tetapi
tidak diberi isolasi. Contohnya ialah kawat grounding pada
instalasi penangkal petir atau kawat penghantar pada
sistem transmisi listrik tegangan menengah dan tinggi
milik PLN .
Macam-macam kabel instalasi
Kabel NYA
Kabel NYM
Kabel NYY
Kabel NYAF
Kabel NYFGbY/NYRGbY/NYBY
Kabel NYCY
Kabel BC
Kabel AAAC
Kabel ACSR
Kabel ACAR
Kabel NYMHYO
Kabel NYMHY
Kabel listrik pada instalasi rumah
Dalam instalasi listrik perumahan, paling tidak ada 3
jenis kabel listrik yang paling umum digunakan yaitu
kabel jenis NYA, NYM dan NYY.
Istilah NYA, NYM dan NYY ini merupakan tata nama
atau nomenklatur pada kabel.
PUIL 2000 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik tahun
2000) dalam lampiran C menjelaskan mengenai tata
nama (nomenklatur) kabel ini. Dari lampiran tersebut,
kabel NYA, NYM dan NYY berarti kabel standar
berpenghantar tembaga (huruf N) dan berselubung
isolasi dari PVC (Poli Vinil Chlorid) (huruf Y).
Kabel NYA
Kabel jenis ini di Gambar kabel NYA
gunakan untuk
instalasi rumah
berlapis bahan
isolasi PVC
tidak tahan air
(NYA adalah tipe
kabel udara) dan
mudah digigit
tikus
Karakteristik kabel NYA
Dari tabel, misalnya
kabel dengan ukuran 1
mm pada temperatur
20 C : penghantarnya
memiliki resistansi
sebesar 23.4 ohm setiap 1
km panjang kabel dan
penyekatnya memiliki
resistansi sebesar 51 M
ohm setiap 1 km panjang
kabel.
Kabel NYM
Kabel jenis ini hanya
direkomendasikan khusus
untuk instalasi tetap di dalam
bangunan yang dimana
penempatannya biasa diluar/
didalam tembok ataupun
didalam pipa (conduit).
Kabel NYM berinti lebih dari 1,
memiliki lapisan isolasi PVC
(biasanya warna putih atau abu-
abu), ada yang berinti 2, 3 atau
4.
Kabel NYM memiliki lapisan
isolasi dua lapisKabel ini dapat
dipergunakan dilingkungan
yang kering dan basah, namun
tidak boleh ditanam.
Karakteristik kabel NYM
Kabel NYY
Kabel ini dirancang untuk
instalasi tetap didalam tanah
yang dimana harus tetap
diberikan perlindungan
khusus (misalnya duct, pipa
PVC atau pipa besi).
Kabel protodur tanpa sarung
logam.
Instalasi bisa ditempatkan
didalam dan diluar ruangan,
dalam kondisi lembab
ataupun kering.
memiliki lapisan isolasi PVC
(biasanya warna hitam), ada
yang berinti 2, 3 atau 4.
Kabel NYY memiliki isolasi
yang terbuat dari bahan yang
tidak disukai tikus.
Karakteristik kabel NYY
Warna kabel menurut standard
PUIL
Kabel listrik yang digunakan pada sistem instalasi
listrik rumah biasanya terdiri atas penghantar phase,
netral dan ground.
PUIL mengatur penggunaan warna untuk penghantar
netral adalah biru, penghantar ground dengan warna
hijau atau campuran kuning-hijau, dan penghantar
phase dikhususkan dengan warna hitam.
Warna kabel
menurut
standar PUIL
Skema Sambungan Antar Kabel
Ada dua teknik pemasangan kabel yang biasa
diterapkan di sebuah rumah, yaitu inbow dan outbow.
Keduanya sama-sama menempel di dinding rumah.
Untuk teknik inbow, unit perlengkapan listrik
(stopkontak, kabel dan saklar) ditanamkan ke dalam
dinding sehingga terlihat menyatu dengan dinding.
Sedangkan teknik outbow, unit perlengkapan listrik
diletakkan pada permukaan dinding, seolah-olah
menempel dan terlihat menonjol pada permukaan
dinding.
Menyambung kabel pada
stopkontak
Kode Angka :
1 : Kabel 3 x 2,5 mm terhubung
dengan sumber listrik.
2 : Kabel 3 X 2,5 mm terhubung
dengan jalur stopkontak baru.
3 : Kabel 3 x 2,5 mm terhubung
dengan jalur stopkontak lama.

Kode Huruf :
A : Sambungan 3 kawat Hitam
B : Sambungan 3 kawat Biru
C : Sambungan 3 kawat Kuning
Menyambung kabel pada saklar
lampu
Kode Angka :
1 : Kabel 2 x 1,5 terhubung dengan
sumber listrik / stopkontak.
2 : Kabel 2 x 1,5 terhubung dengan
saklar tunggal.
3 : Kabel 2 x 1,5 penghubung
dengan lampu.
4 : Unit Lampu

Kode Huruf :
A : sambungan 2 kawat biru antara
kabel no. 1 dengan no. 3.
B : sambungan kawat hitam kabel
no. 1 dengan kawat biru no. 2.
C : sambungan 2 kawat hitam dari
kabel no. 2 dengan no. 3.
Skema sambungan kabel Saklar
Kode Angka :
Ganda
1 : Kabel 2 x 1,5 terhubung dengan sumber listrik /
stopkontak.
2 : Kabel 3 x 1,5 terhubung dengan saklar ganda.
3 : Kabel 3 x 1,5 penghubung antara saklar dan
sumber listrik dengan pecahan dua sambungan
kabel.
4 : Kabel 2 x 1,5 penghubung antara kabel 3 dengan
lampu.
5 : Kabel 2 x 1,5 penghubung antara kabel 3 dengan
lampu.
6 : Unit Lampu.
7 : Unit Lampu.

Kode Huruf :
A : sambungan 2 kawat biru dari kabel no. 1 dengan
no. 3.
B : sambungan kawat hitam kabel no. 1 dengan
kawat biru kabel no. 2.
C : sambungan 2 kawat hitam dari kabel no. 2
dengan no. 3.
D : sambungan 2 kawat kuning dari kabel no. 2
dengan no. 3.
E : sambungan 3 kawat biru dari kabel no. 3 dengan
no. 4 dan no. 5.
F : sambungan 2 kawat hitam dari kabel no. 3
dengan no. 4.
G : sambungan kawat kuning kabel no. 3 dengan
kawat hitam kabel no. 5.
Menggabungkan Dua Skema
Cara skema no. 1. : Unit stopkontak +
steker. Membuat jalur baru pada
jaringan kabel utama dengan unit
stopkontak diujung kabel. Awal
jaringan kabel lampu dipasangkan
steker untuk nantinya dicolokkan ke
stopkontak.
Cara skema no. 2. : Unit stopkontak +
timer + steker. Membuat jalur baru
pada jaringan kabel utama dengan unit
stopkontak di ujung kabel dan
dipasangkan timer. Awal jaringan kabel
lampu dipasangkan steker untuk
nantinya dicolokkan ke timer.
Cara skema no. 3. : Menyambung
langsung (melilitkan) kawat antar kabel
sesuai warna pembungkus kawat. Kabel
jaringan utama diputuskan, kemudian
kawat tembaga kembali dililitkan
bersama-sama jaringan kabel lampu.
Ini adalah cara yang paling sering
digunakan untuk menyambung kabel
di rumah-rumah pada umumnya.
Merangkai skema
untuk satu lantai

Gambar ini adalah skema


sederhana contoh jaringan
kabel di satu rumah untuk
memenuhi kebutuhan
sumber listrik di 3 ruangan
dalam rumah dan 1 sumber
listrik di area luar rumah.
Skenario awal (Skenario 1 dalam kotak area
garis putus-putus) adalah kabel 3 x 2,5 mm
dipasang dan ditujukan untuk selalu berakhir
di satu area / ruangan di rumah, dimana setiap
ujung kabel selalu dilengkapi dengan unit
stopkontak 2 lubang. Maksudnya, agar setiap
area / ruangan memiliki 2 sumber aliran
listrik, yaitu untuk kebutuhan lampu dan non-
lampu. Setiap awal jaringan kabel lampu
selalu dilengkapi dengan steker untuk
dicolokkan ke stopkontak. Hal yang sama jika
hendak membuat jaringan kabel stopkontak
tambahan untuk area / ruangan tersebut.
Pemisahan jalur listrik untuk lampu dan non-
lampu memang sengaja dilakukan dengan
tujuan memudahkan perawatan /
pemeliharaan masing-masing perangkat di
kemudian hari. Demikian juga kondisinya
dengan kabel jalur utama.
Baru kemudian pada
skenario
berikutnya (Skenario 2
dalam kotak area garis
putus-putus) posisi rumah
lampu dan stopkontak
dalam ruangan ditentukan.
Jadi, perencanaan jalur
kabel, titik lampu dan
stopkontak dilakukan
terbalik dari pemasangan
jalur kabel utama.
Kapasitas kemampuan hantar arus dari unit
stopkontak dan steker juga harus diperhatikan agar
tidak menyebabkan panas berlebihan pada kabel saat
setelah jaringan sedang digunakan.
Rancangan ini cocok untuk diterapkan pada rumah
dengan kapasitas instalasi listrik terpasang antara 450
VA s/d 2200 VA. Karena kebanyakan unit stopkontak
dan steker yang banyak beredar di pasaran dirancang
dengan kemampuan menghantar arus hingga kisaran
16 Ampere (3500 Watt).
TUGAS
Buatlah makalah menghenai jenis-jenis kabel
instalasi. Isi makalah terdiri dari :
Karakteristik masing-masing kabel
Fungsi dan keterangan lengkap mengenai masing-
masing kabel
Ketentuan Kuat Hantar Arus (KHA) masing-masing
kabel

Anda mungkin juga menyukai