Anda di halaman 1dari 36

OLEH :

Ni Kadek Anna Juliana A (21)


Ni Made Lilis Suryani (29)
Ni Made Sri Mahoni (34)
Ni Made Yulan Pravita Sari (35)
PENGERTIAN NARKOBA

JENIS JENIS NARKOBA

CARA PENGGUNAAN NARKOBA

EFEK PENGGUNAAN NARKOBA

MANFAAT NARKOBA

DAMPAK PENYALAHGUNAAN
NARKOBA
UPAYA PENCEGAHAN &
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
PENGERTIAN

Narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat/bahan


berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya
oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah NAPZA
(Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif).

Semua istilah ini, baik "narkoba" atau


NAPZA, mengacu pada sekelompok zat
yang umumnya mempunyai resiko
kecanduan bagi penggunanya. Menurut
pakar kesehatan narkoba sebenarnya
adalah psikotropika yang biasa dipakai
untuk membius pasien saat hendak
dioparasi atau obat-obatan untuk
penyakit tertentu. Namun kini presepsi
itu disalah gunakan akibat pemakaian
yang telah diluar batas dosis.
NARKOTIKA

PSIKOTROPIKA

ZAT ADIKTIF
NARKOTIKA

Narkotika adalah suatu obat atau zat


alami, sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menyebabkan turunnya kesadaran,
menghilangkan atau mengurangi hilang rasa
atau nyeri dan perubahan kesadaran yang
menimbulkan ketergantungan akan zat
tersebut secara terus menerus.
Berdasarkan UU No 22 tahun 1997 narkotika diklasifikasikan menjadi 3
golongan yaitu :

GOLONGAN I

GOLONGAN II

GOLONGAN III
Berdasarkan UU No 22 tahun 1997 narkotika diklasifikasikan menjadi 3
golongan yaitu

GOLONGAN I Narkotika yang paling


GOLONGAN I
berbahaya .Daya adiktifnya
sangat tinggi. Golongan ini
GOLONGAN II tidak boleh digunakan untuk
kepentingan apa pun, kecuali
untuk penelitian atau ilmu
GOLONGAN III pengetahuan. Contohnya :
ganja, heroin, kokain,
morfin, opium, dan lain-lain.
Berdasarkan UU No 22 tahun 1997 narkotika diklasifikasikan menjadi 3
golongan yaitu :

GOLONGAN I

Narkotika yang memiliki


GOLONGAN II
daya adiktif kuat, tetapi
bermanfaat untuk
GOLONGAN III pengobatan dan
penelitian. Contohnya
adalah petidin, dan
turunannya, benzetidin,
betametadol, dan lain-
lain.
Berdasarkan UU No 22 tahun 1997 narkotika diklasifikasikan menjadi 3
golongan yaitu :

GOLONGAN I
GOLONGAN I

GOLONGAN II

GOLONGAN III Narkotika yang memiliki daya


adiktif ringan, tetapi
bermanfaat untuk
pengobatan dan penelitian.
Contohnya kodein dan
keturunannya.
Berdasarkan Cara Pembuatannya, Narkotika Dibedakan Ke Dalam 3 Jenis

1. NARKOTIKA ALAMI
Narkotika yang zat adiktifnya diambil dari tumbuh-
tumbuhan (alam). Contohnya : ganja, daun koka, hasis dan opium.

Ganja terbuat dari daun, bunga, biji, dan Kokain diperoleh dari hasil
ranting muda tanaman mariyuana ekstraksi daun tanaman koka
(Cannabis sativa) yang sudah kering. (Erythroxylum coca).

GANJA DAUN KOKA


2. Narkotika semisintetis

Narkotika alami yang diolah dan diambil zat aktifnya (intisarinya)


agar memiliki khasiat yang lebih kuat sehingga dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan kedokteran. Contohnya : morfin, kodein, heroin dan kokain.

Heroin adalah keturunan dari morfin Mofrin adalah alkoloida yang


atau opioda semisintatik dengan merupakan hasil ekstraksi serta
proses kimiawi yang dapat isolasi opium dengan zat kimia
menimbulkan ketergantungan / tertentu untuk penghilang rasa
kecanduan yang berlipat ganda sakit atau hipnoanalgetik bagi
dibandingkan dengan morfin. pasien penyakit tertentu.

HEROIN MORFIN
3. Narkotika sintetis

Narkotika palsu yang dibuat dari bahan kimia dan digunakan untuk
pembiusan bagi mereka yang mengalami ketergantungan narkoba.
Narkotika sintesis berfungsi sebagai pengganti sementara untuk mencegah
relaps sehingga penyalahgunaan dapat menghentikan ketergantungannya.
Contohnya: petidin, naltrexon, amfetamin, metadon, dekstropropakasifen
dan deksamfetamin.
Golongan Psikotropia adalah Zat atau obat yang dapat
menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat
dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya
halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan
alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta
mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.
Pemakaian Psikotropika dalam jangka panjang tanpa
pengawasan dan pembatasan medis bisa menimbulkan dampak
yang lebih buruk, tidak saja menyebabkan ketergantungan
namun juga menimbulkan berbagai macam penyakit serta
kelainan fisik maupun psikis si pemakai bahkan menimbulkan
kematian.
Golongan I, mempunyai potensi yang sangat kuat
dalam menyebabkan ketergantungan dan dinyatakan
sebagai barang terlarang. Contoh: ekstasi, LSD, dan
DOM.
1. EKSTASI (XTC)
Ekstasi (XTC) adalah salah satu obat bius yang
biasnya berbntuk pil/tablet dan kapsul, yang
dapat memberikan rangsangan yang kuat
terhadapt sistem syaraf manusia.
.
2. Sabu-sabu
Narkoba jenis psikotropika ini berbentuk kristal seperti gula,
tidak berwarna dan berbau, dalam bahasa medis lebih dikenal dengan
nama methamphetamine. Jenisnya antara lain gold river, coconut dan
kristal namun ada juga yang berbentuk tablet. Sabu-sabu juga di kenal
dengan julukan Glass, Quartz, Hirropon, Ice Cream.

Obat ini juga mempunyai pengaruh yang kuat terhadap syaraf. Si


pemakai sabu-sabu akan selalu bergantung pada obat bius itu dan akan
terus berlangsung lama, bahkan bisa mengalami sakit jantung atau bahkan
kematian.

Pemakaian:
Dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminium foil sehingga
mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang lain. Kemudian asap yang
ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong (sejenis pipa yang didalamnya
berisi air). Air Bong tersebut berfungsi sebagai filter karena asap
tersaring pada waktu melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai yang
memilih membakar sabu-sabu dengan pipa kaca karena takut efek jangka
panjang yang mungkin ditimbulkan aluminium foil yang terhirup.
Golongan II, mempunyai potensi yang kuat dalam menyebabkan
ketergantungan. Contoh: amfetamin, metamfeamin (sabu), dan fenetilin

Golongan III, mempunyai potensi sedang dalam menyebabkan


ketergantungan, dapat digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep
dokter. Contoh: amorbarbital, brupronorfina, dan mogadon (sering
disalahgunakan).

Golongan IV, mempunyai potensi ringan dalam menyebabkan


ketergantungan, dapat digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep
dokter. Contoh: diazepam, nitrazepam, lexotan (sering disalahgunakan), pil
koplo (sering disalahgunakan), obat penenang (sedativa), dan obat tidur
(hipnotika).
Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika &
Psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Zat yang tergolong dalam kategori bahan adiktif :

1. Rokok
Rokok adalah gulungan bubuk tembakau yang
mengandung senyawa psikoaktif yang disebut
nikotin. Bubuk tembakau dalam rokok telah
banyak diberi zat adiktif seperti :cengkih,
kemenyan, klembak, dan zat zat organik
lainnya.

Zat zat yang berbahaya dalam rokok


1. Karbon monoksida dikenal dikenal sebagai zat racun. Pada batas jumlah
tertenut, manusia akan mati jika menghirup gas ini. Gas monoksida akan
mengikat hemoglobin dalam darah manusia sehingga kemampuan fungsi
darah untuk mengikat oksigen berkurang.
2. Nikotin adalah senyawa kimia yang berbahaya dengan rumus kimia CHN.
Nikotin dapat menimbulkan efek ketagihan atau ketergantungan serta
menyebabkan tumbuhnya sel sel kanker pada paru paru. Nikotin pada
asap rokok yang dihisap hanya membutuhkan waktu 9 dtk untuk mencapai
otak manusia. Akibatnya tekanan darah naik, ritme pernapasan meningkat,
dan sistem saraf pusat tertimulasi.
3. Tar merupakan sisa pembakaran yang dapat dilihat pada pipa rokok.
Warnanya hitam dan lengket. Tar juga akan membuat gigi, jari, dan kuku
perokok berwarna kuning kehitaman. Zat sisa ini amat berbahaya karena
merupakan bahan karsinogenik (bahan penyebb kanker). Selain itu tar
mengakibatkan gerak rambut getar disaluran pernapasan berhenti.
Padahal rambut getar ini berfungsi untuk mencegah bahan- bahan yang
berbahaya masuk kesaluran pernapasan.
4. Nitrogen oksida gas ini dapat menimbulkan keinginan tertawa spontan
yang tidak jelas alasannya, gas yang mempunyai rumus kimia NO ini dapat
menekan rasa sakit kepala pada manusia sehingga digunakan sebagai
obat bius di bidang medis.
5. Gas hidrogen sianida
6. Amonia adalah gas yang berbau sangat busuk, beracun, dan bersifat
korosif.
7. Metanol adalah senyawa kimia dai alkohol sederhana yang juga beracun.
2. Kelompok alkohol dan minuman lainnya
yang dapat menimbukan hilangnya
kesadaran / memabukkan dan menimbulkan
ketagihan karena mengandung etanol etil
alkohol, yang berpengaruh menekan
susunan syaraf pusat.

Pemakaian rokok dan alkohol, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan,
karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA
lain yang lebih berbahaya.

3. Thinner dan zat zat lain yang jika


dihirup dapat memabukkan, seperti
lem kayu, penghapus cair, aseton,
cat, bensin, dan lain sebagainya.
Dimakan, dihisap, dihirup
melalui hidung,
Ditempel kekulit,
disuntikan
Melalui dubur
dll
EFEK PENGGUNAAN NARKOBA
Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA
dapat digolongkan menjadi 3 golongan :
1. Golongan Depresan ( Downer ). Adalah jenis NAPZA yang
berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat
pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat tertidur bahkan tak
sadarkan diri. Contohnya: Opioda ( Morfin, Heroin, Codein ), sedative
( penenang ), Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer (anti cemas ).
2. Golongan Stimulan ( Upper ). Adalah jenis NAPZA yang
merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis
ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan bersemangat.
Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.
3. Golongan Halusinogen. Adalah jenis NAPZA yang dapat
menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran
dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga
seluruh persaan dapat terganggu. Contoh: Kanabis ( ganja ).
Dampak Penyalahgunaan Narkoba

LANGSUNG

TIDAK LANGSUNG
Dampak Langsung Narkoba Bagi
Jasmani / Tubuh Manusia
1. Gangguan pada jantung
2. Gangguan pada hemoprosik
3. Gangguan pada traktur urinarius
4. Gangguan pada otak
5. Gangguan pada tulang
6. Gangguan pada pembuluh darah
7. Gangguan pada endorin
8. Gangguan pada kulit
9. Gangguan pada sistem syaraf
10. Gangguan pada paru-paru
11. Gangguan pada sistem pencernaan
12. Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS,
Hepatitis, Herpes, TBC, dll.
13. Dan banyak dampak lainnya yang merugikan badan manusia.
Dampak Langsung Narkoba Bagi
Kejiwaan / Mental Manusia

1. Menyebabkan depresi mental.


2. Menyebabkan gangguan jiwa berat / psikotik.
3. Menyebabkan bunuh diri
4. Menyebabkan melakukan tindak kejehatan,
kekerasan dan pengrusakan.
Dampak Tidak Langsung Narkoba
1. Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan
perawatan kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat
beracun.
2. Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik.
Selain itu biasanya tukang candu narkoba akan bersikap anti
sosial.
3. Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang
memakai zat terlarang.
4. Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan
dari sekolah atau perguruan tinggi alias DO / drop out.
5. Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya
pecandu narkoba akan gemar berbohong dan melakukan tindak
kriminal.
6. Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban
Tuhan serta menjalani kehidupan yang dilarang oleh ajaran
agamanya.
7. Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat
menyiksa lahir batin.
PENCEGAHAN

Saat ini ada 3 tipe pencegahan penyalahgunaan


narkoba yang dilakukan oleh Badan Narkotika
Nasional (BNN) yaitu :
1. Pencegahan Primer
2. Pencegahan Sekunder
3. Pencegahan Tertiary
Pencegahan Primer merupakan tindakan pencegahan yang
dilakukan sejak dini supaya orang tidak menyalahgunakan
narkoba. Tindakan pencegahan ini ditujukan untuk lebih kurang
246 juta rakyat Indonesia yang belum tercemar narkoba dan
perlu proteksi dari akibat buruk narkotika.
Pencegahan Sekunder adalah untuk menginisiasi penyalahguna
narkoba yang baru saja menggunakan atau mencoba-coba.
Mereka perlu disadarkan supaya nantinya tidak berkembang
menjadi pecandu karena efek adiktif dari narkoba yang
dikonsumsi. Pecegahan ini menitik beratkan pada mengarahkan
si penyalahguna narkoba untuk melalukan pola hidup sehat
dalam keseharian mereka (healthy lifestyle). Selain itu juga
dibantu agar mereka menjalani terapi maupun rehabilitasi.
Pencegahan Tersier ditujukan bagi para pecandu yang sudah
lama mengonsumsi narkoba dan bergaul dnegan barang haram
ini. Dalam tahap pencegahan ini para pecandu akan
direhabilitasi. Ini karena para pecandu tersebut pada dasarnya
adalah seseorang yang sakit sehingga perlu disembuhkan. Dalam
masa rehabilitasi para pecandu akan dipulihkan dari
ketergantungan sehingga
PENANGGULANGAN

Upaya Penanggulangan Pecandu Narkoba


1. Preventif
Pendidikan Agama sejak dini
Pembinaan kehidupan rumah tangga yang harmonis
dengan penuh perhatian dan kasih sayang.
Menjalin komunikasi yang konstruktif antara orang
tua dan anak
Orang tua memberikan teladan yang baik kepada
anak-anak.
Anak-anak diberikan pengetahuan sedini mungkin
tentang narkoba, jenis, dan dampak negatifnya
2. Tindakkan Hukum

Dukungan semua pihak dalam pemberlakuan


Undang-Undang dan peraturan disertai tindakkan
nyata demi keselamatan generasi muda penerus dan
pewaris bangsa. Sayangnya KUHP belum mengatur
tentang penyalah gunaan narkoba, kecuali UU No
:5/1997 tentang Psikotropika dan UU no : 22/1997
tentang Narkotika.
3. Rehabilitasi

Didirikan pusat-pusat rehabilitasi berupa


rumah sakit atau ruang rumah sakit secara khusus
untuk mereka yang telah menderita ketergantungan.
1) Penggunaan Narkotika
Kokain digunakan sebagai penekan rasa sakit
dikulit, digunakan untuk anestesi (bius) khususnya
untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan.
Kodein merupakan analgesik lemah. Kekuatannya
sekitar 1/12 dari morfin. Oleh karena itu, kodein
tidak digunakan sebagai analgesik, tetapi sebagai
anti batuk yang kuat.
Morfin, terutama digunakan untuk menghilangkan rasa
nyeri yang hebat yang tidak dapat diobati dengan analgetik
non narkotika. Apabila rasa nyeri makin hebat maka dosis
yang digunakan juga makin tinggi. Semua analgetik
narkotika dapat menimbulkan adiksi (ketagihan). Morfin
juga digunakan untuk mengurangi rasa tegang pada
penderita yang akan dioperasi.
Heroin adalah obat bius yang sangat mudah membuat
seseorang kecanduan karena efeknya sangat kuat. Obat ini
bisa ditemukan dalam bentuk pil, bubuk, dan juga dalam
bentuk cairan. Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali
lebih kuat dari morfin dan sering disalahgunakan orang.
Heroin disebut juga putaw.
Methadone, saat ini Methadone banyak digunakan
orang dalam pengobatan ketergantungan opium.
Antagonis opioid (analgetik narkotika) telah dibuat
untuk mengobati overdosis opioid dan
ketergantungan opioid dan digunakan sebagai
analgesia bagi penderita rasa nyeri.
Meperidin (sering juga disebut petidin, demerol, atau
dolantin), digunakan sebagai analgesia.Obat ini efektif
untuk diare. Daya kerja meperidin lebih pendek dari
morfin.
2) Penggunaan Psikotropika
Asam barbiturat (pentobarbital dan secobarbitol)
sering digunakan untuk menghilangkan cemas
sebelum operasi (obat penenang)

Anda mungkin juga menyukai