13 Bab
86 Pasal 2
1. PENGEMBANGAN YANKESTRAD
3
PELAYANAN
KESEHATAN TRADISIONAL
DEFINSI
(Undang-Undang No.36 tahun 2009)
WHO STRATEGY ON
UU No 36/2009 TRADITIONAL
Tentang Kesehatan PP MEDICINE (2014-
PASAL 47, NO 103/2014 2023)
PASAL 48 AYAT 1 YANKESTRAD
PASAL 59 AYAT 3 3 SASARAN STRATEGI
T&CM
5
TUJUAN
(pasal 2)
a. Membangun sistem yankestrad yang bersinergi
dengan yankes konvensional
b. Membangun sistem yankestrad komplementer
yang bersinergi dan dapat berintegrasi dengan
yankes konvensional di fasilitas pelayanan
kesehatan
c. Memberikan perlindungan kepada masyarakat
d. Meningkatkan mutu yankestrad
e. Memberikan kepastian hukum bagi pengguna dan
pemberi yankestrad
6
JENIS PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
(ps7)
8
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
Jenis yankestrad: Empiris
TEMPAT
N PENDIDI AREA UPAYA PENDAFTARAN
SDM KEILMUAN & PERIZINAN PELAYAN
O KAN KESEHATAN
AN
9
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
Jenis yankestrad: Komplementer
AREA UPAYA PENDAFTARAN TEMPAT
NO SDM KEILMUAN PENDIDIKAN
KESEHATAN & PERIZINAN PELAYANAN
2
Tenaga Bioultural Formal PROMOTIF. STRTKT & Mandiri atau
Kesehatan & Pergurua PREVENTIF SIPTKT di Fasilitas
Tradisional biomedis, n Tinggi KURATIF (sesuai Pelayanan
(NAKES terbukti (minimal REHABILITA perizinan Kesehatan
TRAD) secara D3) TIF nakes) Tradisional
ilmiah
PENDAFTARA
AREA UPAYA TEMPAT
NO SDM KEILMUAN PENDIDIKAN N
KESEHATAN PELAYANAN
& PERIZINAN
3
Dilakukan Kombinasi Formal PROMOTIF. STR & Fasilitas
secara yankes Perguruan PREVENTIF SIP pelayanan
bersama konvension Tinggi KURATIF kesehatan
oleh al dan (minimal REHABILITA
nakes dan yankestrad D3) TIF
nakestrad komple
menter
11
ASPEK PENDUKUNG
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL YANG AMAN, EFEKTIF,
& BERMUTU
PEMBINAAN &
PENGAWASAN
KEBIJAKAN
EDUKASI MASYARAKAT
13
PENDAFTARAN PENYEHAT TRADISIONAL (1)
PASAL 39 :
(1). Setiap penyehat tradisional yg memberikan
pelayanan kesehatan tradisional empiris wajib
memiliki STPT
(2). STPT sebagaiamana dimaksud pada ayat (1)
dikeluarkan oleh pemerintah daerah
Kabupaten/Kota tanpa dipungut biaya
(3). Untuk memperoleh STPT, Hattra mengajukan
permohonan kepada pemerintah daerah
Kabupaten/Kota
14
PENDAFTARAN PENYEHAT TRADISIONAL (2)
PASAL 39 :
(4). STPT hanya diberikan kepada penyehat
tradisional yang tidak melakukan intervensi
tubuh yang bersifat invasif
(5). Setiap Hattra hanya dapat memiliki 1 (satu)
STPT dan hanya berlaku untuk 1 (satu) tempat
praktek
(6). STPT berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun
dan dapat diperbaharui kembali selama
memenuhi persyaratan
15
PENDAFTARAN PENYEHAT TRADISIONAL (3)
PASAL 39 :
(7). Pembaharuan STPT harus melampirkan STPT
yang telah habis masa berlakuknya
(8). Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan
persyaratan untuk memperoleh STPT diatur
dengan Peraturan Menteri
16
PENDAFTARAN PENYEHAT TRADISIONAL (4)
18
KEPMENKES NO.1076 TAHUN 2003 (1)
PASAL 5 :
Tata cara memperoleh STPT ditetapkan sebagai
berikut :
a. Pengobat tradisional mengajukan permohonan
dengan disertai kelengkapan pendaftaran kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dimana
pengobat tradisional berada sebagaimana contoh
Formulir A
19
KEPMENKES NO.1076 TAHUN 2003 (2)
20
KEPMENKES NO.1076 TAHUN 2003 (3)
21
KEPMENKES NO.1076 TAHUN 2003 (4)
PASAL 6 :
(3). Bentuk STPT seperti pada Formulir C
22
3. PERIZINAN TENAGA
KESEHATAN TRADISIONAL
23
REGISTRASI DAN PERIZINAN NAKESTRAD (1)
PASAL 42 :
(1). Setiap Nakestrad harus memiliki kompetensi yang
dibuktikan dengan sertifikat kompetensi
(2). Untuk memperoleh sertifikat kompetensi, setiap
Nakestrad harus mengikuti uji kompetensi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
PASAL 43 :
Setiap Nakestrad yg menjalankan praktik wajib memiliki
STRTKT dan SIPTKT
24
REGISTRASI DAN PERIZINAN NAKESTRAD (2)
PASAL 44 :
(1). STRTKT diberikan oleh konsil setelah memenuhi
persyaratan
(2). Persyatan meliputi :
a. Memiliki ijazah pendidikan di bidang kestrad
b. Memiliki sertifikat kompetensi
c. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan
mental
25
REGISTRASI DAN PERIZINAN NAKESTRAD (3)
28
REGISTRASI DAN PERIZINAN NAKESTRAD (6)
PASAL 46 :
(1). Tenaga kesehatan tradisional hanya dapat memiliki paling banyak
2 (dua) SIPTKT
(2). SIPTKT sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
masing-masing hanya berlaku untuk 1 (satu) tempat
(3). Bagi tenaga kesehatan tradisional dengan pendidikan di bawah
sarjana, diploma empat, atau sarjana terapan bidang kesehatan
tradisional komplementer, hanya dapat memiliki 1 (satu) SIPTKT
PASAL 47 :
Pembaharuan SIPTKT dilaksanakan dengan melampirkan STRTKT yang
masih berlaku sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
29
REGISTRASI DAN PERIZINAN NAKESTRAD (7)
PASAL 48 :
SIPTKT dinyatakan tidak berlaku apabila :
1. Dicabut berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Masa berlakunya habis tidak diperpanjang
3. Tenaga yang bersangkutan pindah tempat praktik/kerja
4. Tenaga yang bersangkutan meninggal dunia; atau
5. Atas permintaan tenaga kesehatan tradisional
PASAL 49 :
Ketentuan lebih lanjut mengenai perizinan tenaga kesehatan
tradisional diatur dengan Peraturan Menteri
30
4. PUBLIKASI DAN PERIKLANAN
31
PUBLIKASI DAN PERIKLANAN
(ps 67-69)
Penyehat Tradisional Tenaga Kesehatan Tradisional
Wajib memasang papan Wajib memasang papan nama
nama praktik praktik
(nama, tata cara pelayanan, (jenis, tempat & jam pelayanan
waktu pelayanan, dan STPT) serta gelar keahlian yang sesuai,
SIPTKT)
Dilarang melakukan dapat melakukan iklan dan
publikasi dan iklan publikasi yankestrad
komplementer sesuai
peraturan perundang-
undangan
32
PENGGUNAAN ALAT DAN TEKNOLOGI
(Pasal 23-24)
HATTRA NAKESTRAD
Hanya dapat menggunakan Dilarang menggunakan alat
alat & teknologi yang aman kedokteran dan penunjang
bagi kesehatan & sesuai diagnostik kedokteran
dengan kecuali bila sesuai dengan
metode/keilmuannya
metode, kompetensi dan
Dilarang menggunakan alat kewenangannya
kedokteran & penunjang
diagnostik kedokteran
Penggunaan alat &
teknologi harus memiliki
izin dari Menteri
33
5. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
34
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
(ps 75-82)
1. Pembinaan dan pengawasan dilaksanakan
oleh Menteri.
2. Menteri dapat melimpahkan wewenang
kepada gubernur, dan/atau bupati/walikota.
3. Bentuk pembinaan: KIE, pemberdayaan
masyarakat, pendayagunaan nakestrad & pembiayaan
4. Menteri atau kepala dinas dapat
mengangkat tenaga pengawas.
35
6. SANKSI ADMINISTRATIF
36
SANKSI ADMINISTRATIF
(ps 83-84)
PENYEHAT NAKESTRAD/ PENYELENGGARA
TRADISIONAL NAKESTRAD ASING FASYANKESTRAD
Teguran lisan; Teguran lisan; Teguran lisan;
Teguran Teguran tertulis; Teguran tertulis;
tertulis; dan/atau dan/atau
dan/atau Pencabutan izin. Pencabutan izin.
Pembatalan
STPT.
37
7. KETENTUAN PERALIHAN
38
KETENTUAN PERALIHAN
(ps 84-85)
Hattra, nakestrad, Panti Sehat, Fasyankestrad, dan Fasyankes
yang memberikan yankestrad Empiris, yankestrad
Komplementer, dan yankestrad Integrasi harus menyesuaikan
dengan Peraturan Pemerintah ini paling lama 2 (dua) tahun
sejak PP ini diundangkan.
Nakes yang memiliki keahlian kesehatan tradisional tetap
dapat memberikan yankestrad Integrasi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan tempatnya bekerja paling lama 7 (tujuh) tahun
sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan.
39
TERIMA KASIH