Lecturenote KWN
Lecturenote KWN
TIK :
Setelah pertemuan ini, mhs. Diharapkan dapat:
1. Memahami nomenclatur (pengertian dari judul)
mata kuliah ini serta pokok-pokok bahasan yg
akan dibahas dan didiskusikan selama
beberapa kali pertemuan;
2. Memahami hakekat dan pengertian Pendidikan
Kewarganegaraan;
3. Memahami kompetensi dan tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan.
KULIAH Pendidikan
Kewarganegaraan (Kuliah 1)
Dosen : Dr. Mardenis, SH., M.Si
PENDIDIKAN :
usaha sadar untuk mempersiapkan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran
dan atau latihan bagi pelaksanaan perannya di
masa datang (Pasal 1 ayat 1 UU No. 2/1989: ttg
Pokok2 Pendidikan Nasional)
Kewarganegaraan:
pendidikan yang menjelaskan hubungan
antara warga dengan negara secara
timbal balik. Hubungan antara warga
dengan negara melahirkan hak dan
kewajiban antara kedua belah pihak yang
harus ditunaikan untuk tercapainya
tujuan negara
B. Pendidikan
Kewarganegaraan Sebagai
bagian dari mkpk
Pengaruh globalisasi yang ditandai dengan
kuatnya pengaruh lembaga - lembaga
kemasyarakatan internasional, negara - negara
maju yang ikut mengatur perca turan perpoliti
kan,perekonomian, sosial budaya serta
pertahanan,dan keamanan global.
Isuisu global yang meliputi demokratisasi,hak
asasi manusia, dan lingkungan hidup dan terorisme
turut pula mempengaruhi keadaan nasional
Globalisasi yang ditandai oleh pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi
Khususnya di bidang informasi,
komunikasi, dan transportasi, membuat
dunia menjadi transparan seolah-olah
menjadi sebuah kampung tanpa mengenal
batas negara.
Kondisi ini menciptakan struktur
baru,yaitu struktur global.
Kondisi ini akan mempengaruhi
struktur dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk
mempersiapkan peserta didik melalui
kegiataaan bimbingan, pengajaran dan atau
latihan bagi pelaksanaan perannya di masa
datang (Pasal 1 ayat 1 UU No.2/1989 ttg:
Pokok2 Pendidkan Nasional).
Berdasarkan rumusan di atas terlihat
bahwa pendidikan setidaknya terdiri atas:
Daniel Goleman:
Peran IQ bagi keberhasilan seseorang
dalam karir hanya 20%, sadangkan peran EQ
adalah 80%.
Mengenai Kepribadian
Kepribadian (personality) adalah ciri-ciri
seseorang secara totalitas yang
membedakannya dengan orang lain.
Kepribadian nasional (national personality)
adalah ciri-ciri suatu bangsa secara
totalitas yang membedakannya dengan
bangsa lain.
Pkn adalah bagian dari pendidikan dlm
rangka pembentukan watak bangsa.
Watak(karakter) hanya bisa dibentuk
dan dikembangkan melalui proses
pendidikan, tidak bisa dengan pengajaran.
Karena itu, PKn perannya sangat penting
dan strategis dalam upaya membangun
watak bangsa yang saat ini tengah dilanda
oleh krisis multi dimensi, termasuk krisis
kepribadian.
Bagaimanakah kepribadian bangsa
Indonesia?
Sesuai dengan sila-sila Pancasila, maka
karakter bangsa Indonesia adalah sbb:
1. Religius =taat beragama
2. Humanis = menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan
3. Nasionalis = mencintai tanah air
4. Demokratis
5. Sosialis
PERTEMUAN 3
TIK :
Setelah pertemuan ini, mhs. Diharapkan
dapat:
1. Memahami kompetensi yang diharapkan
dari mata kuliah Kewarganegaraan
2. Memahami tujuan dari mata kuliah
Kewarganegaraan itu sesndiri
C. Kompetensi dari Pendidikan KWN
Perenungan kefilsafatan
percobaan untuk menyusun suatu
sistem pengetahuan yang rasional, yang
menandai untuk memahami dunia
tempat kita hidup, maupun untuk
memahami diri kita sendiri.
Hubungan filsafat dan agama,(Al-kindi)
bahwa yang paling luhur dan mulia di antara
segala seni manusia adalah filsafat yang
bertujuan menyingkap hakikat kebenaran, dan
bertindak sebagai kebenaran itu sendiri.
agama dan falsafat memiliki semangat dan
tujuan yang sama yaitu kebenaran. Yang
membedakan hanyalah jalan untuk mencapai
tujuan tersebut.
Agama : mutlak oleh pemeluknya lantaran
berasal dari Tuhan, falsafah : lebih bersifat
relatif
Cabang Utama
Filsafat
TIK:
Setelah pertemuan ini, mhs diharapkan dapat :
1. Mengetahui landasan ontologi, epistemologi
dan aksiologi filsafat Pancasila
2. Memahami manfaat filsafat pancasila
3. Memahami lima sila peradaban pancasila
4. Memahami dan menjelaskan Pancasila sebagai
dasar dan ideologi negara Indonesia
Epistemologi
Secara garis besar membahas segenap
proses dalam usaha memperoleh kebenaran
pengetahuan.
Secara umum kebenaran dibedakan ke dalam 4
bagian sbb:
a. Kebenaran religius: yakni kebenaran yang
dibanguan berdasarkan kaedah-kaedah
agama atau keyakinan tertentu dan
kebenarannya bersifat absolut.
b. Kebenaran filoasofis: merupakan
kebenaran dari hasil perenungan dan
pemikiran refleksi ahli filsafat.
c. Kebenaran estetis: adalah kebenaran
yang berdasarkan penilaian indah dan
buruk, serta cita rasa estetis.
Kebenaran ilmiah: pada dasarnya
merupakan kebenaran yang telah memenuhi
syarat-syarat ilmiah (objektif, logis, sistematis,
kritis, dll) yang sifat kebenarannya adalah relatif.
Yang termasuk dalam epistemologi antara
lain logika, metode ilmiah, dan filsafat ilmu. Pada
umumnya persoalan-persoalan yang senantiasa
terkandung dalam epistemologi meliputi :apakah
pengetahuan itu?, bagaimanakah manusia dapat
mengetahui sesuatu? Darimana pengetahuan
dapat diperoleh?bagaimana validitas pengetahuan
dapat dinilai?,dll.
Aksiologi
Merupakan cabang filsafat yang membicarakan
tentang nilai. Persoalan utama pada nilai tersebut ada
pada hakikat nilai itu sendiri, kriterianya dan keberadaan
suatu nilai.
Bagian aksiologi yang membahas penilaian manusia
dari sudut baik dan jahat dikaji dalam etika. Persoalan-
persoalan dalam etika diantaranya adalah: apa yang
dimaksud baik atau buruk secara moral?, apa syarat-
syarat sesuatu perbuatan dikatakan baik secara
moral?,dll.
Sedangkan bagian aksaiologi yang mengkaji
penilaian atas sesauatu dari sudut pandang indah dan
jelek dibahas dalam estetika, seperti: apakah keoindahan
itu?Keindahan bersifat objektif ataukah subjektif?, dll.
B. Manfaat filsafat
Kegiatan filsafat merupakan perenungan
sedalam-dalamnhya untuk sampai kepada intinya.
Dengan demikian kita dapat merasakan hidup
yang lebih sadar sebagai manusia. Dengan
kesadaran itu kita dapat mengetahui keunggulan
dan kelemahan kita serta batas-batasnya.
Dengan berfilsafat tidak menjadikan kita
tenggelam dalam kejasmanian saja (kurang
berpikir), karena pada hakekatnya jiwalah yang
merupakan dasar atau inti dari segala kegiatan
dan prinsip hidup.
Dengan berfilsafat menyebabkan kita
lebih cerdas dan tangkas dalam kehidupan
sehari-hari dan dapat memahami letak
kesukaran dan melihat apa apa yang
menjadi pokok persoalan.
Yang paling penting dari kesemuanya
adalah bahwa filsafat mengajarkan dan
melatih kita untuk berpandangan luas dan
tidak picik dalam memandang dunia.
C. Pancasila sebagai suatu sistem
filsafat
TIK:
Setelah pertemuan ini, mhs diharapkan dapat:
1. Memahami dan menjelaskan tentang konsep
negara hukum
2. Memahami dan menjelaaskan tentang
konsep negara hukum Eropa Kontinental dan
negara hukum Anglo Saxon
KULIAH V
NEGARA HUKUM
Ubi societas ibi ius,di mana ada
masyarakat, di situ ada hukum. Setiap negara
di dunia ini memiliki hukumnya mading-masing,
yakni hukum yg dibuat oleh masyarakatnhya
sendiri dan harus pula dipatuhi oleh masyarakat
itu sendiri.
Persoalannya lagi adalah apakah hukum
yg berlaku tsb responsif (otonom) ataukah
hukum yg elitis (menindas) yg erat kaitannya
dengan sistem pmerintahaan yg dilaksanakan di
negara tsb.
A. Pengertian Negara Hukum
Plato dlm bukunya Nomoi merumuskan
bahwa penyelenggaraan pemerintahan yg
baik adalah yg diatur oleh hukum.
Aristoteles (murid Plato), dalam bukunya
Politica, juga merumuskan bahwa suatu
negara yg baik adalah negara yg diperintah
dgn konstitusi dan berkedaulatan hukum.
Bagi Aristoteles, yg memerintah dlm
negara bukanlah manusia melainkann pikiran
yg adil, dan kesusilaanlah yg menentukan
baik buruknya suatu hukum.
Pengertian (Sambungan...)
Wirjono Prodjodikoro: negara hukum adalah
suatu negara yg di dlm wilayahnya adalah:
a. Semua alat-alat perlengkapan negara,
khususnya alat-alat perlengkapan dari
pemerintah dlm tindakannya baik thd para
warga negara maupun dlm saling berhubungan
nasing-masing, tidak boleh sewenang-wenang,
melainkan harus memperhatikan peraturan-
peraturan hukum yg berlaku.
b. Semua orang (penduduk) dlm hubungan
kemasyarakatan hrs tunduk pd peraturan-
peraturan hukum yg berlaku.
B. Bentuk Negara Hukum
Dilihat dr bentukn ya, negara hukum
dibedakan sbb:
a. Negara hukum formal (Ngr. Hukum dlm arti
sempit), yakni suatu negara hukum di mana
pemerintah dlm berhubungan dgn warga
negaranya bertindak laksana penjaga
malam.
b. Negara hukum material (dlm arti luas), yakni
pemerin tah tidak saja berkewajiban
melindungi wargaanya, tetapi juga hrs
(aktif) memajukan kesejahteraan sosial
rakyatnya.
C. Negara Hukum Eropa
Kontinental dan Anglo Saxon
Ciri-ciri Negara Hukum Eropa Kontinental
(Rechtsstaat) menurut Immanuel Kant adalah:
a. Adanya perlindungan terhadap HAM
b. Adanya pemisahan kekuasaan dalam negara
tsb
Berdasarkan rumusan Kant ini, lahirlah
negara yg disebut konsep negara hukum penjaga
malam atau negara polisi, di mana kekuasaan
negara baru bertibdak apabila terdapaat
perselisihan (sengketa) antar individu dlm
masyarakat.
Teori Frederich Julius Stahl
Dlm perkembangan berikutnya, pemikiran
negara hukum Eropa Kontinental banyak
dipengaruhi ole faham Liberal yg menjunjung
faham negara kesejahteraan (welfare state),
sehingga konsep negara hukum Eropa
Kontinental bergeser ke arah bentuk negara
hukum kesejahteraan. F. J. Stahl dlm teorinya
merumuskan bentuk negara hukum
kesejahteraan ini sbb:
Ciri-ciri welfare state(Stahl):
a. Adanya jaminan thd perlindungan HAM
b. Adanya pemisahan kekuasaan
c. Adaanya pemerintahan berdasarkan UU
d. Adanya peradilan administrasi negara
KETAHANAN NASIONAL
TIK:
Setelah pertemuan ini mhs diharapkan
dapat:
1. Memahami dan menjelaskan tentang
pengertian dan hakekat Ketahanan
Nasional sebagai strategiis Indonesia
2. Memahami dan menjelaskan tentang
perkembangan ketahanan nasional
A. Pengertian dan Konsepsi Dasar
Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional merupakan istilah
khas Indonesia dan baru dikenal sejak
sekitar awal tahun 1960-an dan kemudian
semakin populer sejak setelah tahun 1965,
terutama pasca tragedi G-30S-PKI dan
setelah berdirinya Lembaga Pertahanan
Nasional (LEMHANNAS).
Selanjutnya Lemhannas pulalah yang
semakin mempopulerkan istilah Ketahanan
Nasional serta menyempurnakan baik
rumusan begitu juga substansinya.
Lanjutan Istilah.
Presentasi Makalah 3