Anda di halaman 1dari 15

Disusun oleh :

Amelia 7. Ratna Ayu


Kesumawati Muslimah
(1513021030) (1513021044)
Desiyanti Yusuf 8. Ridwan Saputra
(1513021078) (1513021018)
Dewi Maharani 9. Suci Indah
(1513021058) Saputri
(1513021020)
Luthfiana Ulfa H
(1513021082) 10. Tiurlina
Sidabalok
Novia Mardatila (1513021072)
(1513021084)
6. Puja Kattrin
(1513021066)
Definisi

Larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih.


Berdasarkan daya hantarnya larutan terbagi 2, yaitu larutan elektrolit
dan nonelektrolit
Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Ini
terjadi karena dalam larutan mengalami ionisasi. Contohnya NaCl, HCl,
NaOH dan lain lain
Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
listrik sehingga dalam larutannya tidak terjadi ionisasi. Contohnya
larutan Gula, Urea, Alkohol dan lain lain
pH LARUTAN

Ph adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat


keasaman suatu larutan. Larutan asam mempunyai pH lebih kecil dari
7, larutan basa mempunyai pH lebih besar dari 7, sedangkan larutan
netral mempunyai pH= 7.
pH LARUTAN

Asam Basa

Asam adalah suatu bahan yang Basa adalah suatu bahan yang
apabila dilarutkan di dalam air, apabila dilarutkan di dalam air,
menghasilkan ion H+ (ion menghasilkan ion OH- (ion
hidrogen) hidroksida).
Penentuan pH larutan : Penentuan pH larutan :
pH = log [H+] pOH = log [OH-]
pH LARUTAN
Cara menghitung derajat keasaman

Asam Kuat Asam Lemah


Elektrolit kuat (mengion hampir Tidak mengalami ionisasi sempurna dalam air.
sempurna dalam air) Jika asam monoprotik le<mah kita asumsikan
sebagai HA, maka ionisasinya dalam air
HA (aq) H+ (aq) + A- (aq)
Konstanta kesetimbangan untuk ionisasi asam ini adalah:
pH LARUTAN
Cara menghitung derajat keasaman

Basa Kuat Basa Lemah


MOH(aq) M+(aq) + OH-(aq)
Sehingga memiliki tetapan kesetimbangan:

Karena [M+] = [OH-], maka :


HIDROLISIS

Hidrolisis garam merupakan reaksi


penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion
garam dengan air sehingga on positif dan ion
negatif dari garam akan bereaksi dengan air
membentuk asam dan basa asalnya.
Komponen hidrolisis garam

1. Hidrolisis Garam dari 2. Hidrolisis Garam dari


Asam lemah dan Basa Kuat Asam Kuat dan Basa Lemah

Jika suatu garam dari asam lemah Garam dari asam kuat dan basa
dan basa kuat dilarutkan dalam air, lemah jika dilarutkan dalam air
maka kation dari basa kuat tidak juga akan mengalami hidrolisis
terhidrolisis sedangkan anion dari
asam lemah akan mengalami sebagian. Hal ini disebabkan
hidrolisis. karena kation dari basa lemah
Jadi garam dari asam lemah dan dapat terhidrolisis, sedangkan
basa kuat jika dilarutkan dalam air anion dari asam kuat tidak
akan mengalamihidrolisis parsial mengalami hidtrolisis.
atau hidrolisis sebagian.
3. Garam dari asam 4. Garam dari basa
kuat dan basa kuat lemah dan asam
lemah
Garam dari basa lemah dan
Garam dari asam kuat dan basa
asam lemah mengalami
kuat tidak mengalami hidrolisis, hidrolisis total dan sifat
sehingga larutannya bersifat larutannya bergantung pada
netral ( pH = 7 Garam dari basa Ka dan Kb.
kuat dan asam lemah
Larutan Penyangga

Larutan penyangga, larutan dapar,


atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk mempertahankan
nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi
kimia berlangsung. Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah
pH-nya hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat
atau basa kuat. Sehingga pH akhirnya tidak jauh berbeda dengan pH
awal.
Secara umum, larutan penyangga digambarkan sebagai
campuran yang terdiri dari:
Asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (ion A-), campuran ini
menghasilkan larutan bersifat asam.
Basa lemah (B) dan asam konjugasinya (BH+), campuran ini
menghasilkan larutan bersifat basa.
Komponen larutan penyangga terbagi menjadi:

Larutan penyangga yang Larutan penyangga yang


bersifat asam bersifat basa
Larutan ini mempertahankan pH pada Larutan ini mempertahankan pH
daerah asam (pH < 7). Untuk mendapatkan
larutan ini dapat dibuat dari asam lemah pada daerah basa (pH > 7). Untuk
dan garamnya yang merupakan basa mendapatkan larutan ini dapat
konjugasi dari asamnya. Adapun cara dibuat dari basa lemah dan garam,
lainnya yaitu mencampurkan suatu asam
lemah dengan suatu basa kuat dimana yang garamnya berasal dari asam
asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah kuat. Adapun cara lainnya yaitu
berlebih. Campuran akan menghasilkan dengan mencampurkan suatu basa
garam yang mengandung basa konjugasi
dari asam lemah yang bersangkutan. Pada lemah dengan suatu asam kuat
umumnya basa kuat yang digunakan seperti dimana basa lemahnya dicampurkan
natriumNa), kalium, barium, kalsium, dan berlebih.
lain-lain.
Cara kerja larutan penyangga
Larutan penyangga asam

Pada penambahan asam Pada penambahan basa

Penambahan asam (H+) akan Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH-
dari basa itu akan bereaksi dengan ion H+ membentuk
menggeser kesetimbangan ke kiri. air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser
Dimana ion H+ yang ditambahkan ke kanan sehingga konsentrasi ion H+ dapat
dipertahankan. Jadi, penambahan basa menyebabkan
akan bereaksi dengan ion CH3COO- berkurangnya komponen asam (CH3COOH), bukan ion
membentuk molekul CH3COOH. H+. Basa yang ditambahkan tersebut bereaksi dengan
asam CH3COOH membentuk ion CH3COO- dan air.
CH3COO-(aq) + H+(aq) CH3COOH(aq) + OH-(aq) CH3COO-(aq) +
CH3COOH(aq) H2O(l)
Larutan penyangga basa

Pada penambahan asam Pada penambahan basa

Jika ditambahkan suatu asam, maka Jika yang ditambahkan adalah


ion H+ dari asam akan mengikat ion suatu basa, maka kesetimbangan
OH-. Hal tersebut menyebabkan bergeser ke kiri, sehingga
kesetimbangan bergeser ke kanan, konsentrasi ion OH- dapat
sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang
dipertahankan. Disamping itu ditambahkan itu bereaksi dengan
penambahan ini menyebabkan
berkurangnya komponen basa (NH3), komponen asam (NH4+),
bukannya ion OH-. Asam yang membentuk komponen basa
ditambahkan bereaksi dengan basa (NH3) dan air.
NH3 membentuk ion NH4+. NH4+ (aq) + OH-(aq) NH3
NH3 (aq) + H+(aq) NH4+ (aq) (aq) + H2O(l)
Perhitungan pH Larutan Penyangga

Larutan penyangga asam Larutan penyangga basa

Dapat digunakan tetapan ionisasi Dapat digunakan tetapan ionisasi


dalam menentukan konsentrasi ion dalam menentukan konsentrasi ion
H+ dalam suatu larutan dengan H+ dalam suatu larutan dengan
rumus berikut: rumus berikut:
[H+] = Ka x a/valxg atau [OH-] = Kb x b/valxg atau
pH = p Ka - log a/g pOH = p Kb - log b/g
dengan, Ka = tetapan ionisasi asam pH = 14 - pOH
lemah dengan, Kb = tetapan ionisasi basa
a = jumlah mol asam lemah
lemah b = konsentrasi basa lemah
g = jumlah mol basa g = konsentrasi asam konjugasi
konjugasi

Anda mungkin juga menyukai