Anda di halaman 1dari 21

Antropologi

Minggu ke 2

LIA AULIA FACHRIAL, S.Psi., M.Si


Ruang Lingkup Antropologi
William A. Haviland (1985)
Antropologi fisik : memusatkan perhatian pada
manusia sebagai organisme biologis yang
berkembang dan hendak ditentukan bagaimana
dan apa sebabnya bangsa bangsa berbeda
menurut keadaan fisiknya. Salah satu fokusnya
adalah EVOLUSI MANUSIA.
Asal mula munculnya manusia dan
perkembangannya kemudian (Paleontologi
manusia)
Bagaimana dan apa sebabnya manusia masa kini
secara biologis berbeda (Variasi manusia)
Antropologi budaya:
Etnologi : Adat istiadat, struktur kekerabatan,
sistem politik dan ekonomi, agama, cerita-cerita
rakyat, kesenian dan musik;
Linguistik : Asal usul bahasa
Arkeologi : Peninggalan sejarah, alat alat, patung
patung
Koentjaraningrat (1996)
Antropologi Biologi
Paleo-antropologi: ilmu bagian yang meneliti asal usul
terjadinya dan evolusi manusia dengan mempergunakan
sisa-sisa tubuh yang telah membatu (fosil) tersimpan dalam
lapisan bumi yang harus didapat oleh si peneliti dengan
berbagai metode penggalian.

Antropologi fisik: bagian ilmu antropologi yang mencoba


mencapai suatu pengertian tentang sejarah terjadinya
beragam manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya.
(co: ciri-ciri tubuh baik lahir (fenotipe) warna kulit, warna
dan bentuk rambut, tinggi dan bentuk tubuh, maupun yang
dalam (genotipe) golongan darah dsb).
Dalam arti khusus dinamakan somatologi
Antropologi Budaya
Prehistori: mempelajari sejarah perkembangan dan
penyebaran semua kebudayaan manusia di bumi
sebelum manusia mengenal huruf.
Zamaan prehistori dipelajari oleh ilmu prehistori,
zaman histori dipelajari oleh ilmu sejarah.
Penelitian ilmu prehistori adalah bekas-bekas
kebudayaan yang berupa benda-benda dan alat-
alat, atau artefak-artefak yang tersimpan dalam
lapisan bumi.
Etnolinguistik: ilmu yang berkaitan erat dengan
ilmu antropologi. Penelitiannya berupa daftar
kata-kata, pelukisan tentang ciri dan tata bahasa
serta beratus-ratus bahasa suku bangsa yang
tersebar diberbagai tempat dan kebudayaan suku
bangsa.
Dari bahan itu telah berkembang berbagai
macam metode analisis kebudayaan serta
berbagai metode untuk menganalisis dan
mencatat bahasa bahasa yang tidak mengenal
tulisan.
Etnologi: ilmu yang mencapai pengertian
mengenai asas-asas manusia, dengan
mempelajari kebudayaan dalam kehidupan
masyarakat dari sebanyak mungkin suku bangsa
yang tersebar di seluruh muka bumi pada saat
ini.
Dua golongan penelitian dalam etnologi: 1)
menekankan pada bidang diakronis (descriptive
integration); 2) menekankan pada bidang
sinkronis (generalizing approach)
Descriptive integration: mengolah dan mengintegrasikan
menjadi satu hasil penelitian dari sub ilmu antropologi fisik,
etnolinguistik, ilmu prehistori dan etnografi.
Keterangan pokok yang diolah dalam descriptive integration
yaitu keterangan etnografi; sedangkan bahan seperti fosil
(paleoantropologi), ciri ras (bahan dan somatologi), artefak-
artefak(bahan dan prehistori), bahasa lokal (bahan dari
etnolinguistik), diolah menjadi satu dan di integrasikan
menjadi satu dengan bahan etnografi tasu.
Tujuan descriptive integration: mencari pengertian tentang
sejarah perkembangan suatu daerah, artinya mencoba
memandang suatu daerah pada bidang diakrionisnya.
Generalizing approach: mencari asas persamaan
beragam masyarakat dari kelompok-kelompok
manusia.
Metode nya terdiri dari dua golongan: 1) menuju
ke arah penelitian mendalam dan bulat dari
sejumlah masy dan kebudayaan yang terbatas; 2)
menuju ke arah perbandingan merata sejumlah
unsur terbatas dalam sebanyak mungkin jumlah
masyarakat.
Etnopsikologi
Etnopsikologi berkembang sekitar tahun 20an.
Muncul karena banyaknya penelitian-penelitian
antropologi dengan menggunakan konsep
psikologi: 1) Kepribadian bangsa; 2) peranan
individu dalam proses perubahan adat istiadat;
dan 3) masalah nilai universal dari konsep-konsep
psikologi.
Antropologi Spesialisasi
Tahun 1930, ahli antropologi Inggris Raymon W.
Firth, mulai meneliti dengan metode antropologi,
gejala ekonomi pedesaan, penghimpunan modal,
pengerahan tenaga, sistem produksi dan
pemasaran lokal dari hasil pertahnian dan
perikanan di Oseania dan Malaysia.
Dari berbagai aktivitas penelitian tsb, para murid
Firth dan ahli antropologi lain, menimbulkan
spesialisasi antropologi yang pertama, yaitu :
Antropologi Ekonomi
Spesialisasi antropologi lain baru berkembang
setelah perang dunia II dalam hubungan dengan
masalah pembangunan di negara-negara
berkembang.
Kemudian muncul spesialisasi antropologi lain
yaitu antropologi pembangunan yang
menggunakan metode-metode, konsep-konsep
dan teori-teori antropologi untuk mempelajari hal-
hal yang berkaitan dengan pembangunan
masyarakat desa. Sikap petani terhadap teknologi
baru, dsb.
Erat hubungannya dengan pembangunan desa, para
ahli antropologi juga meneliti masalah pendidikan,
yang di banyak negara berkembang mengalami
perkembangan. Penelitian tsb menyebabkan
timbulnya antropologi pendidikan.
Dalam pembangunan masyarakat desa, para ahli
antropologi sering diminta oleh para dokter
kesehatan masy untuk membantu dalam hal
meneliti atau memberi data mengenai masalah
konsepsi dan sikap penduduk desa tentang
kesehatan, ttg sakit, ttg obat2an tradisional, dll
kemudian dikenal dengan antropologi kesehatan.
Karena pesatnya laju pertumbuhan penduduk, para ahli
antropologi kesehatan bersama dengan para dokter dan ahli
demografi dibeberapa negara, kini dikerahkan untuk meneliti
dan memecahkan masalah keluarga berencana. Hal tersebut
melahirkan spesialisasi ilmu antropologi baru yaitu
antropologi penduduk.
Pada negara berkembang, pembangunan nasional awalnya di
orientasikan ke arah pembangunan ekonomi, tidak dapat
lepas dari proses perubahan dan perkembangan politik yang
terjadi. Namun ahli politik tidak dapat mendalami kejadian
dan gejala politik serta persaingan dan kerja sama antara
kekuatan dan partai politik dinegara tsb, tanpa
memperhatikan latar belakang kebudayaan, sistem nilai dan
sistem norma manusia yang menjalankan politik tsb,
kemudian munculnya spesialisasi antropologi politik.
Spesialisasi yang paling baru dalam antropologi,
yaitu subilmu antropologi untuk psikiatri.
Dilapangan muncul persoalan mengenai aspek
sosial budaya yang dapat melatarbelakangi jiwa dan
emosi yang tertekan dan ahli antropologi yang
banyak mengetahui tentang psikologi dan masalah
kesehatan jiwa, serta dapat membantu psikiater.
Sehingga muncullah antropologi kesehatan jiwa.
Antropologi Terapan
Secara umum, antropologi terapan adalah
satu bidang dalam ilmu antropologi
tempat pengetahuan (knowledge),
ketrampilan (skills), dan sudut-pandang
(perspective). Ilmu antropologi digunakan
untuk menolong mencari solusi bagi
masalah-masalah praktis kemanusiaan dan
memfasilitasi pembangunan.
Antropologi terapan ini diadakan untuk
langsung diaplikasikan sesuai situasi dan
kondisi. Misalnya; pasukan militer yang
ditugaskan ke daerah konflik, mereka perlu
dibekali dengan Antropologi yang langsung
bisa diaplikasikan di daerah konflik sehingga
misi yang mereka emban dapat tercapai.
Sejarah mencatat bahwa kekerasan tidak
dapat dikalahkan dengan kekerasan. Dengan
mengenal dan mengetahui bagaimana
masyarakat dan budaya daerah konflik, maka
perdamaian akan terwujud.
Antropologi terapan mengkaji atau berhubungan
dengan budaya-budaya dan kelompok sosial yang
hidup pada masa kini (living cultures and
contemporary peoples).
Studi antropologi terapan adalah berkenaan
dengan kebutuhan dan masalah nyata yang
dihadapi kelompok sosial tersebut pada masa kini,
seperti masalah konflik etnis, pengangguran,
bencana alam, penyalahgunaan obat, HIV/AIDS,
kemiskinan struktural, ethnic cleansing, dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai