Anda di halaman 1dari 27

Anak Berkebutuhan Khusus

Kelompok 5
Devi trianingsih
Eni maryani
Noor
Ludwy
Zesi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prevalensi AKB di USA 11,5%
WHO tahun 2007 AKB diIndonesia
7-10% dari total usia 0-18 tahun
Prevalensi AKB di Indonesia asumsi
PBB pada tahun 2013 4,2juta jiwa
Lanjutan
B. Tujuan
1. Tujuan Khusus
Mengetahui trend dan isu AKB
2. Tujuan Umum
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
AKB anak yang terlahir ataupun
tumbuh dan berkembang dengan
berbagai kekurangan baik fisik, mental
maupun intelegensi (Tri gunadi, 2011)
Lanjutan..

Disability

Impairment Handicaped

Istilah
AKB
Lanjutan..
Etiologi AKB
Prenatal masa kehamilan, kurang
gizi
Neonatal prematur, tang
verlossing, asphyxia
Post natal infeksi, luka, bahan
kimia, malnutrisi deprivation
Lanjutan..
Kelainan
Mental

Klasifikasi
AKB

Kelainan Kelainan
Fisik Emosi
Karakteristik AKB
1. Kelainan fisik
Kelainan tubuh
Kelainan indera penglihatan
Kelainan indera pendengaran
Kelainan wicara
2. Kelainan mental
Mental tinggi
Mental rendah
Berkesulitan belajar spesifik
Lanjutan..
3. Kelainan emosi dan sosial
Gangguan prilaku
Gangguan konsentrasi (ADD)
Anak hiperaktif (ADHD)
BAB III
Trend dan Isu

UU no 20 tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional
Pendidikan khusus merupakan
pendidikan bagi peserta didik yang
memiliki kesulitan dalam mengikuti
proses pembelajaran karena kelainan
fisik, emosional, mental dan sosial
Lanjutan..
1. Sekolah Inklusif adl sekolah umum
yang melaksanakan pendidikan
sesuai dengan kebutuhan siswa
dengan menggunakan kurikulum
yang fleksibel disesuaikan dengan
kemampuan dan kebutuhan setiap
siswa.
Lanjutan
Keuntungan pendidikan inklusif

Mempercepat perwujudan konsep wajib belajar


dan education for all.
Belajar untuk saling menerima, memberi dan
menghargai tanpa dibedakan oleh kecacatan
Melatih anak berkebutuhan khusus secara awal
untuk belajar berinteraksi dengan masyarakat
Meringankan tugas pendidikan luar biasa dalam
memberi layanan pendidikan bagi anak-anak
berkebutuhan khusus
Tren dan issue
Intervensi alternatif terhadap anak
dengan berkebutuhan khusus dengan
mengkombinasikan neuro
developmental treatment
dan
sensory integration
Daftar Pustaka
Tri G., 2011. Merekapun Bisa Sukses: Jakarta
Suparno., 2007, Pendidikan Anak
Berkebutuhan Khusus
Jurnal Pendidikan Khusus., 2010
Republika, Jumlah Anak Berkebutuhan
Khusus di Indonesia Tinggi, Rabu, 17 Juli
2013
Monika & Waruwu, Fidelis E.(2006).
Penanganan ABK . Jurnal provitae, 2,2 6-
20
Penanganan ABK

Jika ditemukan kejanggalan orangtua


memeriksakan anaknya ke yankes
Deteksi dini akan mempengaruhi
prognosis
Otak berkembang cepat pada usia
dibawah 5 tahun -tata laksana
terapi paling baik
Terapi perilaku
Untuk lebih mampu menyesuaikan
diri dalam masyarakat
Tidak hanya guru, anggota keluarga
dirumah harus konsisten dalam
menghadapi anak abk
Terdiri dari terapi wicara , terapi
okupasi, dan menghilangkan perilaku
asosial
Terapi wicara
Bagi anak speech delay
Pada anak dengan autisme terapis
membutuhkan pengetahuan yang
cukup mendalam tentang gejala dan
gangguan bicara yang khas
Terapi okupasi
Diterapkan pada penyandang kelainan
perilaku karena perkembangan
motorik kurang baik
Untuk memperbaiki koordinasi dan
kemampuan ototnya
Misal pada otot jari tangan dengan
menulis
Sosialisasi dengan menghilangkan
perilaku yang tidak wajar
Dimulai kepatuhan dan kontak
mata pengenalan konsep atau
kognitif melalui bahsa resptif dan
ekspresif
Ajarkan hal-hal yang berkaitan tata
krama dll
Terapi biomedik
Obat, vitamin , mineral, food
suplement
perlu diperhatikan jenis dan dosis
penggunaan
Sosialisasi ke sekolah reguler
Anak penyandang autisme yang tealh
mampu bersosialisasi dan
berkomunikasi dengan baik
sekolah normal dengan tetap di
berikan terapi perilaku
Dapat dilatih dengan teman
sebayanya
Sekolah pendidikan khusus
Pendidikan ABK tidak bisa disamakan
dengan pendidikan normal
Peran orang tua
Pengambil keputusan
Proses penyesuaian diri
Sosialisasi anak
Memperhatikan hubungan dengan
saudara-saudaranya.

Anda mungkin juga menyukai