Wilayah pesisir pantai Oesapa merupakan suatu kawasan yang
termasuk dalam lingkup Taman Wisata Alam Laut Kota Kupang, dimana perairan pesisir dan lautnya terdapat berbagai ekosistem seperti padang lamun (Seagrass), algae (Seaweed), pantai berpasir, pantai berbatu, dan jenis ekosistem lainnya, serta berbagai jenis ikan, udang, moluska dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kehidupan masyarakat setempat (Risamasu, 2010.) Degradasi Fisik Habitat Kerusakan fisik habitat (degradasi) wilayah pesisir dan laut akan mengakibatkan penurunan kualitas ekosistem. Hal ini terjadi pada ekosistem mangrove, terumbu karang, dan rumput laut atau padang lamun. Umumnya rusaknya habitat di daerah pesisir adalah akibat aktivitas manusia seperti konversi hutan mangrove untuk kepentingan pemukiman, pembangunan infrastruktur, dan perikanan tambak. Indonesia memiliki cadangan hutan mangrove tropis terluas di dunia dengan luas sekitar 3,8 juta ha atau sekitar 3040 % dari jumlah seluruh hutan mangrove dunia Hutan mangrove di Indonesia terpusat di Irian Jaya dan Maluku (71%), Sumatra (16%), Kalimantan (9%) dan Sulawesi (2,5%). Penyebab Degradasi Fisik Habitat Pantai Oesapa 1. Sampah dan limbah yang dibuang masyarakat di wilayah pesisir pantai Oesapa
2.Pengerukan untuk pembangunan pemukiman
di wilayah pesisir pantai Oesapa Permasalahan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Pantai Oesapa maka dapat
disimpulkan beberapa permasalahan yang terdapat di pantai Oesapa yang dapat mengakibatkan degradasi, antara lain:
Kurangnya penegakan hukum di wilayah pesisir pantai Oesapa
Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya slogan-slogan mengenai pemeliharaan wilayah pesisir di pantai Oesapa Kurangnya kesadaran dari masyarakat Hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat setempat dan wisatawan yang datang ke pantai tersebut tanpa memperhatikan kebersihan di pantai tersebut dengan adanya sampah-sampah yang berserakan hampir diseluruh wilayah pesisir pantai Oesapa. solusi Penanggulangan kerusakan lingkungan pesisir dan laut Tujuan penanggulangan: Meningkatkan kesadaran masyarakat Meningkatkan kemampuan masyarakat Pemilihan aktivitas ekonomi masyarakat yang ramah lingkungan Memberikan pelatihan sistem pengawasan dan pelaksanaan lingkungan. kesimpulan