Anda di halaman 1dari 33

Himpunan

Matematika Ekonomi

1
Definisi
Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek
yang berbeda.
Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur,
atau anggota.
Himpunan biasanya dinyatakan oleh huruf besar,
A, B, X, Y, , bila perlu dengan indeks, dan
elemennya dinyatakan oleh huruf kecil a, b, x, y,
, bila perlu dengan indeks pula.

2
Penulisan Matematis
pA berbarti bahwa objek p adalah merupakan
anggota atau unsur dari himpunan A
Jika setiap anggota dari himpunan A juga
merupakan anggota dari himpunan lain B, dengan
perkataan lain p A juga p B, maka disebut
bagian (subset) dari B.
Notasi: A B berarti A merupakan himpunan
bagian dari B

3
Penulisan Matematis
A = B berarti bahwa himpunan A sama
dengan himpunan B, yakni jika dan hanya
jika A B serta B A
Pernyataan ingkaran:
p A artinya objek p bukan merupakan
anggota dari himpunan A
A artinya A bukan merupakan himpunan
bagian dari B
4
Cara Penyajian Himpunan
1. Pendaftaran/tabular form
Setiap anggota himpunan didaftarkan secara rinci.

Contoh 3.
- Himpunan empat bilangan asli pertama: A = {1, 2, 3, 4}.
- Himpunan lima bilangan genap positif pertama: B = {4, 6, 8, 10}.
- C = {kucing, a, Amir, 10, paku}
- R = { a, b, {a, b, c}, {a, c} }
- C = {a, {a}, {{a}} }
- K = { {} }
- Himpunan 100 buah bilangan asli pertama: {1, 2, ..., 100 }
- Himpunan bilangan bulat ditulis sebagai {, -2, -1, 0, 1, 2, }.

5
2. Bentuk Pencirian/ set builder form

Notasi: { x syarat yang harus dipenuhi oleh x }

Contoh 4.
(i) A adalah himpunan bilangan bulat positif kecil dari 5
A = { x | x bilangan bulat positif lebih kecil dari 5}
atau A = { x | x P, x < 5 }
yang ekivalen dengan A = {1, 2, 3, 4}

(ii) M = { x | x adalah mahasiswa yang mengambil kuliah


Matif1 }

6
Himpunan Universal dan Kosong
Himpunan semesta atau semesta pembicaraan
adalah himpunan yang memuat sebuah objek
pembicaraan. Semesta pembicaraan mempunyai
anggota yang sama atau lebih banyak dari pada
himpunan yang sedang dibicarakan. Himpunan
semesta disebut juga sebagai himpunan universal
dan disimbolkan dengan S atau U.
Himpunan kosong adalah suatu himpunan yang
tidak mempunyai anggota dan dinotasikan dengan
atau {} 7
Contoh
Andaikan kita memiliki data beberapa himpunan berikut:
U = {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9}
A = {0,1,2,3,4}
B = {5,6,7,8,9}
C = {0,1,2,3,4}
Kesimpulan yang bisa diambil
x U dimana 0 x 9
y A dimana 0 x 4
z B dimana 5 x 9
y C dimana 0 x 4

8
Contoh...lnj
AU BU dan CU
A=C AB dan BC

9
Himpunan Saling Lepas
Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas (disjoint) jika keduanya
tidak memiliki elemen yang sama.

Notasi : A // B

Diagram Venn:
U

A B

Contoh 11.
Jika A = { x | x P, x < 8 } dan B = { 10, 20, 30, ... }, maka A // B.
10
Operasi Terhadap Himpunan
1. Irisan (intersection)

Notasi : A B = { x x A dan x B }

Contoh 15

(i) Jika A = {2, 4, 6, 8, 10} dan B = {4, 10, 14, 18}, maka A B = {4, 10}
(ii) Jika A = { 3, 5, 9 } dan B = { -2, 6 }, maka A B = . Artinya: A // B

11
2. Gabungan (union)

Notasi : A B = { x x A atau x B }

Contoh 16.
(i) Jika A = { 2, 5, 8 } dan B = { 7, 5, 22 }, maka A B =
{ 2, 5, 7, 8, 22 }
(ii) A = A
12
3. Komplemen (complement)

Notasi : A = { x x U, x A }

Contoh 17.
Misalkan U = { 1, 2, 3, ..., 9 },
(i) jika A = {1, 3, 7, 9}, maka A = {2, 4, 6, 8}
(ii) jika A = { x | x/2 P, x < 9 }, maka A = { 1, 3, 5, 7, 913}
4. Selisih (difference)

Notasi : A B = { x x A dan x B } = A B

Contoh 19
(i) Jika A = { 1, 2, 3, ..., 10 } dan B = { 2, 4, 6, 8, 10 }, maka A B
= { 1, 3, 5, 7, 9 } dan B A =
(ii) {1, 3, 5} {1, 2, 3} = {5}, tetapi {1, 2, 3} {1, 3, 5} = {2}
14
Contoh 2
Anggaplah kita mempunyai himpunan-himpunan berikut:
U = {1,2,3,4,5,6,7,8,9}
P = {1,2,3,4,5}
Q = {4,5,6,7,8}
R = {6,7,8,9}
Maka:
P Q = {1,2,3,4,5,6,7,8}
P R = {1,2,3,4,5,6,7,8,9}
Q R = {4,5,6,7,8,9}

15
Contoh 2...lnjt
P Q = {4,5} P Q = {1,2,3}
P R = {} = P R = {1,2,3,4,5}
Q R = {6,7,8} Q R ={4,5}

P = {6,7,8,9} = U P

16
Latihan
Gambarkan sebuah diagram venn yang menunjukkan
himpunan universal U dan himpunan-himpunan bagian A
serta B jika
U = {1,2,3,4,5,6,7,8}
A = {2,3,5,7}
B = {1,3,4,7,8}
Kemudian selesaikan:
a) A B c) A B e) A B
b) B A d) A B f) B A

17
Latihan lanj
1. Dari sekelompok siswa terdapat 22
orang gemar voli, 20 orang gemar tenis
meja, dan 12 orang gemar kedua-duanya
a. Gambarlah diagram Venn untuk
menunjukkan keadaan tersebut!
b. Berapa jumlah siswa yang terdapat pada
kelompok tersebut?

18
Latihan lanj
Suatu kelas terdiri atas 40 siswa. dari 40 siswa
tersebut terdapat 15 siswa senang bermain
basket 20 siswa senang sepakbola, dan 10 siswa
senang kedua-duanya
Gambarlah diagram Venn dari soal diatas!
Berapa siswa yang tidak senang baik basket maupun sepak
bola
Berapa siswa yang senang basket saja?

19
Jawab
a) {2,5} b){1,4,8} c) {3,7}
d) {1,2,3,4,5,7,8} e) {2,5} f) {1,4,8}

20
Jawab soal 2

Jumlah siswa yang terdapat pada kelompok


tersebut adalah 10 + 12 + 18 = 30 orang

21
Jawab soal 3

b. Jumlah siswa yang tidak senang baik bermain basket maupun


sepak bola adalah 40-5-10-10 = 15 orang
c. Jumlah siswa yang senang basket saja adalah 15-10 = 5 orang
d. Jumlah siswa yang senang sepak bola saja adalah 20-10 = 10
orang

22
SISTEM BILANGAN
MATEMATIKA EKONOMI
PEMBAGIAN JENIS BILANGAN
Bilangan

2; -2; 1,1; -1,1 4 2

+ Nyata Khayal
-

0,14925253993999------ 0,1492525
Hasil bagi antara 2 bilangan
bulat, pecahan desimal
Irrasional Rasional terbatas, atau desimal
berulang
Hasil bagi antara 2 bilangan
pecahan desimal tak terbatas
dan tak berulang (, e)
Hasil bagi antara 2
bilangan yang hasilnya
Hasil bagi antara 2 bilangan pecahan dg desimal tak
yang hasilnya bulat, terbatas, berulang
termasuk 0 (nol) Bulat Pecahan
1; 8 ;
;4 2/7
Hubungan perbandingan antar bilangan

Tanda Ketidaksamaan

Tanda < melambangkan lebih kecil dari


Tanda > melambangkan lebih besar dari
Tanda < melambangkan lebih kecil dari atau sama dengan
Tanda > melambangkan lebih besar dari atau sama dengan

Sifat Perbandingan
1. Jika a < b, maka a > -b

2. Jika a < b dan x > 0, maka x.a < x.b

3. Jika a < b dan x < 0, maka x.a > x.b

4. Jika a < b dan c < d, maka a+c < b+d


Operasi Bilangan
1. Kaidah Komutatif
a+b=b+a
axb=bxa

2. Kaidah Asosiatif
(a + b) + c = a + (b + c)
(a x b) x c = a x (b x c)

3. Kaidah Pembatalan

a+c=b+c axc=bxc
Maka : a = b Maka : a = b
4. Kaidah Distributif

a (b + c) = ab + ac

5. Unsur Penyama

a+0=a
ax1=4 a:1=4

6. Kebalikan
ax0=a
a x 1/a = 1
Operasi Tanda
Operasi Penjumlahan
a. (+ a) + (+b) = (+c)
b. (- a) + (- b) = (- c)
c. (+ a) + (- b) = (+ c) jika |a| > |b|
(+ a) + (- b) = (- d) jika |a| < |b|
d. (- a) + (+ b) = (+ c) jika |a| < |b|
(- a) + (+ b) = (- d) jika |a| > |b|
Operasi Tanda
Operasi Pengurangan
a. (+ a) - (+ b) = (+ c) jika |a| > |b|
(+ a) - (+ b) = (- d) jika |a| < |b|
b. (- a) - (- b) = (+ c) jika |a| < |b|
(- a) - (- b) = (- d) jika |a| > |b|
c. (+ a) - (- b) = (+ c)
d. (- a) - (+ b) = (- c)
Operasi Tanda
Operasi Perkalian
(+ a) x (+ b) = (+ c) (- a) x (- b) = (+ c)
(+ a) x (- b) = (- c) (- a) x (+ b) = (- c)

Operasi Pembagian
(+ a) : (+ b) = (+ c) (- a) : (- b) = (+ c)
(+ a) : (- b) = (- c) (- a) : (+ b) = (- c)
Operasi Bilangan Pecahan
Operasi Pemadanan
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan
Operasi Perkalian
Operasi Pembagian
Operasi Pemadanan
a a x c a a: c

b b x c b b: c

Operasi Penjumlahan dan Pengurangan

Dua buah pecahan atau lebih, hanya dapat ditambahkan atau


dikurangkan apabila mereka memiliki suku pembagi yang sama
atau sejenis. Jika suku pembaginya belum sama, maka terlebih
dahulu harus disamakan sebelum pecahan-pecahan tersebut
ditambahkan dan dikurangkan.
Operasi Perkalian

a b ab

x y xy
Operasi Pembagian

a b a y ay
:
x y x b xb

Anda mungkin juga menyukai