20120310144
Nama : Tn. AM
Usia : 58 tahun
Tanggal lahir : 19 Juli 1959
Alamat : Tlepok Kulon 02/I Grabag, Purworejo
Pekerjaan : Petani
Tanggal ke poli : 11 Oktober 2017
ANAMNESIS
Medikamentosa
Cendo lyteers 0.01% 15 ml ED 4 x 1 ODS
Bedah
Ekstirpasi pterygium dan conjunctiva autograft
PROGNOSIS
Prognosis OD OS
Quo ad Visam Ad bonam Ad bonam
Quo ad Sanam Ad bonam Ad bonam
Quo ad Vitam Ad bonam Ad bonam
Quo ad Cosmeticam Ad bonam Ad bonam
EDUKASI
Konservatif
Pada pterigium yang ringan tidak perlu diobati. Untuk
pterigium derajat 1-2 yang mengalami inflamasi, pasien
dapat diberikan obat tetes mata kombinasi antibiotik dan
steroid 3 kali sehari selama 5-7 hari. Diperhatikan juga
bahwa penggunaan kortikosteroid tidak dibenarkan pada
penderita dengan tekanan intraokular tinggi atau
mengalami kelainan pada kornea (Arif., et al 2012).
Operatif
Pada pterygium derajat 3-4 dilakukan tindakan bedah
berupa avulsi pterygium. Sedapat mungkin setelah avulsi
pterygium maka bagian konjungtiva bekas pterygium
tersebut ditutupi dengan cangkok konjungtiva yang
diambil dari konjungtiva bagian superior untuk
menurunkan angka kekambuhan. Tujuan utama
pengangkatan pterygium yaitu untuk mencapai keadaan
normal gambaran permukaan mata yang licin,
memberikan hasil yang baik secara kosmetik,
mengupayakan komplikasi seminimal mungkin dan angka
kekambuhan yang rendah.
Indikasi Operasi :
1. Pterygium yang telah menimbulkan tanda-tanda
astigmatisma
2. Pterygium yang mengganggu aksis visual (pterygium
yang menjalar ke kornea sampai lebih 3 mm dari limbus;
pterygium yang mencapai jarak lebih dari separuh antara
limbus dan tepi pupil)
3. Pterygium dengan gejala iritasi yang memberat seperti
mata merah, berair, dan gatal
4. Kosmetik, terutama untuk penderita wanita.
Teknik conjungtiva autograft. Dilaporkan persentasi rekurensi nya
sebanyak 2-40% dalam beberapa penelitian prospektif. Prosedurnya
dilakukan dengan mengambil autograft dari konjungtiva
superotemporal bulbi dan graft dijahit melewati dari sclera yang
terdapat pterigium setelah eksisi daripada pterigium.
Amnion membrane transplantation : mengurangi frekuensi rekuren
pterygium, mengurangi fibrosis atau skar pada permukaan bola
mata dan penelitian baru mengungkapkan menekan TGF- pada
konjungtiva dan fibroblas pterygium. Pemberian mytomicin C dan
beta irradiation dapat diberikan untuk mengurangi rekuren tetapi
jarang digunakan.
Lamellar keratoplasty, excimer laser phototherapeutic keratectomy
dan terapi baru dengan menggunakan gabungan angiostatik dan
steroid.
PENCEGAHAN
1. Astigmat
2. Kemerahan
3. Iritasi
4. Bekas luka yang kronis pada konjungtiva dan kornea
5. Keterlibatan yang luas otot ekstraokular dapat membatasi
penglihatan dan menyebabkan diplopia.
PROGNOSIS
Prognosis OD OS
Quo ad Visam Ad bonam Ad bonam
Quo ad Sanam Ad bonam Ad bonam
Quo ad Vitam Ad bonam Ad bonam
Quo ad Cosmeticam Ad bonam Ad bonam
KESIMPULAN
Pterigium merupakan suatu jaringan yang berbentuk segitiga
atau sayap pada permukaan membran dasar sebagai akibat dari
pertumbuhan epitel limbus yang masuk ke kornea secara
sentripetal. Proliferasi tersebut diikuti dengan terjadinya
hiperplasia dari epitel konjunctiva, proliperatif, gambaran
inflamasi, serta kaya pembuluh darah. Adanya peningkatan rasa
sakit dan mata mengganjal atau merah mungkin telah ada dan
menyebar perlahan-lahan, pada akhirnya menyebabkan
penglihatan terganggu. Pasien dapat memiliki riwayat paparan
berlebihan terhadap sinar matahari atau partikel debu. Pada
pterigium derajat 3-4 dilakukan tindakan bedah berupa avulsi
pterigium dengan cangkok konjungtiva yang diambil dari
konjugntiva bagian superior untuk menurunkan angka
kekambuhan (autograft).
TERIMAKASIH