Anda di halaman 1dari 36

TERAPI KOGNITIF

BY; BAHORI
RS DR. ERNALDI BAHAR
DEFENISI
Terapi jangka pendek yang teratur, yang
memberikan dasar berpikir pada klien
untuk mengekspresikan perasaan
negatifnya, memahami masalahnya, serta
mampu mengatasi perasaan negatifnya
dan mampu memecahkan masalah
tersebut.
TUJUAN
Mengubah pikiran dari tidak logis, negatif
menjadi objektif, rasional, positif.
Meningkatkan aktivitas.
Mengurangi perilaku yang tidak diinginkan.
Meningkatkan keterampilan sosial.
Masalah Keperawatan
Resiko bunuh diri.
Isolasi sosial.
Harga diri rendah.
Defisit perawatan diri.
Karakteristik klien
Menarik diri.
Enggan melakukan ADL.
Defisit perawatan diri.
Harga diri rendah.
Menyatakan ide bunuh diri.
Komunikasi koheran, tidak ada flight of
idea.
Delusi, halusinasi terkontrol; tidak ada
manik depresi; tidak mendapat terapi ECT.
Tujuan keperawatan
Masalah Tujuan
Risiko bunuh diri. Ide bunuh diri hilang.
Isolasi sosial. Meningkatkan hubungan
Harga diri rendah. sosial.
Defisit perawatan diri. Meningkatkan harga diri.
Meningkatkan
kemampuan merawat diri.
Tehnik kontrol mood
Tiga kolom
pikiran otomatis.
Distorsi kognitif.
Tanggapan rasional.

Panah vertikal
Contoh metode dengan tehnik tiga kolom

Pikiran otomatis Distorsi kognitif Tanggapan rasional


( kritik diri ) ( pembelaan diri )
1. Saya tidak pernah 1. Over-generalisasi 1. Omong kosong! Saya
benar. juga pernah
melakukan banyak
hal yang baik.
Contoh metode dengan tehnik tiga kolom
Pikiran otomatis Distorsi kognitif Tanggapan rasional
( kritik diri ) ( pembelaan diri )
2. Saya selalu terlambat. 2. Over generalisasi 2. Saya tidak selalu
terlambat. Coba saja
ingat saat saya datang
tepat pada waktunya.
Meskipun saya kini
terlambat lebih sering
daripada biasanya
tetapi saya akan
mengatasi masalah ini
serta mencari cara
untukk dapat lebih
menepati waktu.
Seseorang mungkin
akan kecewa karena
saya terlambat, namun
itu bukan berarti
kiamat. Mungkin
pertemuan juga tidak
mulai pada waktunya.
Contoh metode dengan tehnik panah
vertikal
Pikiran otomatis Tanggapan rasional
1. Dr. B mungkin berpikir saya 1. Hanya karena Dr. B menunjukkan kesalahan saya
itu tidak berarti bahwa selanjutnya ia juga akan
adalah seorang ahli terapi yang berpikir bahwa saya adalah seorang ahli terapi
buruk. yang buruk . Saya harus menanyakan
jika memang ia berpikir kepadanya, apakah yang sebenarnya ia pikirkan,
namun dalam beberapa kesempatan ia telah
demikian, mengapa harus memuji saya dan berkata bahwa saya mempunyai
mengecewakan saya? bakat unggul.

2. Seorang yang berpengalaman hanya dapat


menunjukkan kekuatan serta kelemahan spesifik
2. Itu artinya bahwa saya memang saya sebagai seorang terapi. Setiap kali seorang
memberi cap buruk pada saya, maka semua itu
seorang terapis yang bodoh hanya suatu pernyataan yang terlalu global,
karena dia seorang yang merusak dan tidak berguna. Saya tokh telah
berpengalaman. banyak berhasil dengan kebanyakan pasien saya,
sehingga tidak benar lah saya buruk , tidak
andaikan saya memang peduli siapapun yang mengatakannya.
seorang ahli terapi yang buruk,
lalu apa artinya bagiku?
Distorsi kognitif
1. Pemikiran segalanya atau tidak sama
skali
Melihat segala sesuatu dalam kategori
hitam atau putih.
Contoh : jika prestasi anda kurang dari
sempurna, maka anda memandang diri
anda sendiri sebagai seorang yang gagal
total.
2. Over generalisasi
memandang suatu peristiwa yang negatif
sebagai sebuah pola kekalahan tanpa
akhir.
contoh : seorang murid yang gagal dalam
ujian berpikir saya tidak akan pernah
lulus ujian yang lainnya dalam semester
ini dan saya akan keluar dari sekolah ini .
3. Personalisasi
memandang diri sebagai penyebab suatu
peristiwa eksternal yang negatif ang
kenyataannya tidaklah demikian.
contoh : Direktur saya mengatakan
bahwa prduktivitas perusahaan kami
menurun, tapi saya tahu ia sebenarnya
sedang membicarakan saya .
4. Berpikir dikotomi
berpikir dengan ekstream bahwa semua
hal adalah semuanya baik atau semuanya
buruk.
contoh : jika suami saya meninggalkan
saya, saya mungkin akan mati .
5. Pembencanaan
Berpikir yang buruk tentang orang atau
kejadian.
contoh : saya lebih baik tidak
mengajukan diri untuk promosi ditempat
pekerjaan karena saya tidak akan
mendapatkannya dan saya merasa diri
saya sangat buruk .
6. Membuat abstrak yang selektif
Meemfokuskan pada detail tapi tidak pada
informasi yang relevan.
Contoh : seorang istri percaya bahwa
suaminya tidak mencintainya karena ia
pulang kerja larut malam, tetapi sang istri
menolak perhatian yang di berikan oleh
suami, hadiah yang dibawanya dan acara
khusus mereka rencanakan bersama.
7. Kesimpulan yang tidak beralasan
Menarik kesimpulan negatif tanpa bukti
yang mendukung.
Contoh : Seorang wanita mudah
menyimpulkan teman saya tidak suka
kepada saya karena saya tidak
mengirimkan kartu ulang tahun untuknya .
8. Membaca pikiran
Percaya bahwa seseorang tahu pikiran
orang lain tanpa memvalidasinya terlebih
dahulu.
Contoh : Mereka mungkin berpikir saya
gendut dan malas .
9. Membesar-besarkan atau mengecilkan
Melebih-lebihkan suatu hal atau
mengecilkan suatu hal secara tidak tepat.
Contoh : saya telah menghanguskan
makan malam itu, itu menunjukan betapa
tidak mampunya saya.
10. Perfeksionis
Merasa butuh untuk melakukan segala
sesuatu secara sempurna agar merasa
dirinya baik.
Contoh : Saya akan menjadi seorang
yang gagal apabila saya tidak mendapat
nilai A pada semua ujian saya.
11. Eksternalisasi harga diri
Mengukur nilai seseorang berdasarkan
pendapat orang lain.
Contoh : saya harus selalu kelihatan
cantik kalau tidak teman-teman saya tidak
mau berada di dekat saya.
12. Filter mental
Menemukan hal kecil yang negatif dan
terus memikirkannya sehingga pandangan
tentang realita menjadi gelap.
13. Mendiskualifikasi hal positif
Menolak pengalamanpengalaman positif
dengan bersikeras bahwa semua itu
bukan apa-apa .
14. Penalaran emosional
Menganggap emosi-emosi yang negatif
mencerminkan realita yang sebenarnya.
Contoh : saya merasa begitu, maka
pastilah begitu .
15. Memberi cap dan salah memberi cap
Bentuk ekstrim dari over-generalisasi;
memberi cap yang negatif kepada diri
sendiri.
Contoh : saya memang seorang yang
sial , saya memang seorang yang bodoh
.
Pelaksanaan terapi kognitif
Sesi Tujuan
I Ungkap pikiran otomatis.
II Alasan .
III Tanggapan .
IV Menuliskan .
V Penyelesaian masalah.
VI Manfaat tanggapan.
VII Ungkap hasil.
VIII Catatan harian .
IX Support system.
Rencana intervensi
Sesi 1
- Jelaskan tujuan terapi kognitif.
- Identifikasi masalah : what ,
where , when , who .
- Diskusikan sumber masalah.
- Diskusikan pikiran dan perasaan.
- Catat pikiran otomatis, klasifikasikan
dalam distorsi kognitif
Rencana intervensi
Sesi II
Review ulang
Diskusikan pikiran otomatis
Tanya penyebab
Beri respon
Tanyakan tindakan klien
Anjurkan menulis perasaan
RTL; hasil tulisan klien akan dibahas
Rencana intervensi
Sesi III
Diskusikan hasil tulisan
Dorong untuk beri pendapat
Beri umpan balik
Dorong untuk ungkap keinginan
Beri persepsi perawat terhadap keinginan
Beri reinforcement positif
Jelaskan metoda tiga kolom
Diskusikan cara menggunakan metoda tiga
kolom
Anjurkan menulis pikiran otomatis dan cara
penyelesaiannya
Rencana intervensi
Sesi IV
Tanya perasaan saat menulis buku harian
Dorong untuk mengomentari tulisan
Beri respon dan umpan balik
Anjurkan untuk lakukan
RTL : hasil tulisan akan didiskusikan
Rencana intervensi
Sesi V
Diskusikan kembali prinsip terapi 3 kolom
Tanyakan stresor/ masalah baru dan respon
penyelesaian
Tanyakan kemampuan menanggapi pikiran otomatis
negatif
Beri reinforcement positif
Anjurkan tulis pikiran otomatis dan tanggapan rasional
saat menghadapi masalah
Rencana intervensi
Sesi VI
Diskusikan perasaan setelah menggunakan
tanggapan rasional
Beri umpan balik
Diskusikan manfaat tanggapan rasional
Tanyakan apakah dapat menyelesaikan
masalah
Tanyakan hambatan yang dialami
Beri persepsi perawat
Diskusikan cara mengatasi hambatan
Anjurkan untuk mengatasi sesuai kemampuan
Beri reinforcement positif
Rencana intervensi
Sesi VII
Diskusikan perasaan setelah menggunakan
terapi kognitif
Beri reinforcement positif dan pendapat
perawat
Diskusikan manfaat yang dirasakan
Tanyakan apakah dapat menyelesaikan
masalah
Beri persepsi terhadap hambatan yang
dihadapi
Diskusikan hambatan yang dialami dan cara
mengatasi
Anjurkan mengatasi sesuai kemampuan
Beri reinforcement positif
Rencana intervensi
Sesi VIII
Tanya apakah selalu mengisi buku harian
Beri reinforcement positif
Diskusikan manfaat buku harian
Anjurkan membuka buku harian bila
menghadapi masalah yang sama
Tanyakan kesulitan dan diskusikan cara
penggunaan yang efektif
Rencana intervensi
Sesi IX
Support system ;
Keluarga
Teman
kelompok
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai