Anda di halaman 1dari 17

PRESENTASI KULIAH KERJA LAPANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK REPUBLIK INDONESIA


24 28 JULI 2017
NAMA KELOMPOK D1 :
1. KHAFIDHOTUL ANITA 201512048
2. LILIS ALFIYANI 201512065
3. SITI UMAROH 201512139
4. SILVI RAFIKA DEWI 201512141
5. MEUTIA HAYYU RADIAN S 201512149
6. M. KAFKA E 201512150
7. VICKY KUSUMA DEWI 201512161
8. MARLETA OKA PRATANIA 201512165
9. NUNING BUDI RISTANTI 201512167
10.CHOLIFAH WULANDARI 201512168
11.ARI SUTRISNO 201512184

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
KEMENTRIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
FUNGSI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (DJP)

BIDANG PERPAJAKAN

Perumusan & Pelaksanaan kebijakan

Pemberian Bimbingan Teknis & Evaluasi


DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
Penyusunan norma, Standar, Prosedur & Kriteria

Pelaksanaan Administrasi DJP


33 Kantor Wilayah & 341 Kantor Pelayanan Pajak yang tersebar diseluruh Indonesia
Pajak sudah menjadi bagian kehidupan kita
Apa itu
PAJAK ?
RAKYAT NEGARA

PAJAK adalah pungutan wajib yang dibayar rakyat untuk negara dan akan
digunakan untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat umum. Pajak
merupakan iuran yang bersifat memaksa yang dibayarkan untuk negara.
Artinya pajak adalah iuran yang berasal dari rakyat dan untuk rakyat.
SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK

DULU SEKARANG
Official Assesment Self Assesment
Tegas terhadap Wajib Merangkul Wajib Pajak
Pajak (WP) (WP)
UU yang mengatur
Self Assesement,
daluwarsa
penagihan
Sistem perpajakan yang memberikan kepercayaan
Pasal 22 UU KUP. Aturan terakhir, UU No. 28 tahun dan tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk :
2007, daluwarsa penagihan ditetapkan 5 (lima tahun saja). a. Berinisiatif mendaftarkan dirinya untuk
Dalam jangka waktu 5 tahun tersebut, DJP dapat mendapatkan NPWP (nomor pokok wajib
melakukan koreksi terhadap SPT yang dilaporkan oleh pajak).
Wajib Pajak. b. Menghitung, membayar dan melaporkan
*) DJP hanya bisa melakukan koreksi atas isi SPT Wajib sendiri pajak terutang.
Pajak jika DJP memiliki data, keterangan dan bukti bahwa Self Assesment mempunyai sistem salah satunya
SPT Wajib Pajak tidak benar. daluwarsa penagihan.
UNTUK APA PAJAK ?
SUBSIDI BBM,
LISTRIK,PUPUK,BLT,
RASKIN DAN PEMBIAYAAN DALAM
JAMKESMAS RANGKA KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT PEMBANGUNAN
SARANA UMUM (JALAN,
JEMBATAN, SEKOLAH,
GAJI PNS RUMAH SAKIT, KANTOR
TNI/POLRI POLISI)
PERBAIKAN
INSFRASTUKTUR
PAJAK

Pajak Pusat Pajak Daerah

Direktorat Jenderal Pajak Direktorat Jenderal Bea Pajak Pemerintah Povinsi Pajak Pemerintah
(DJP) dan Cukai (DJBC) Kabupaten/Kota

1. PPH. 1. Bea masuk. 1. Pajak kendaraan 1. Pajak Hotel.


2. PPN. 2. Bea keluar. bermotor. 2. Pajak restaurant
3. PPnBm. 3. Cukai. 2. Bea balik nama KB. reklame.
4. PPB P3. 3. Pajak parkir.
5. Bea Materai. 4. Pajak hiburan.
5. Pajak penerangan
jalan.
6. Pajak galian gol. C.
7. PBB P2.
Di Indonesia, bagian
dari APBN negara
diperoleh dari
penerimaan pajak.
Dari 5 tahun terahkir
2011-2015
pendapatan negara
dari penerimaan pajak
meningkat
dibandingkan dari
penerimaan sumber
daya alam.
UPAYA DIRJEN Melakukan reformasi perpajakan yang telah dicanangkan
PAJAK DALAM pada tanggal 9 Desember 2016 dengan KMK Nomor
885/KMK.03/2016 tentang Pembentukan Tim Reformasi
MENINGKATKAN Perpajakan yang didukung oleh presiden Republik
PENDAPATAN PAJAK Indonesia.
Sebagai contoh berikut upaya-upaya DJP :
1.Berdasakan pembagian fungsi mengalami perubahan menjadi
fungsi pelayanan dan pengawasan.
2.Pemerintah telah menyediakan konsultan pajak secara gratis
bagi para Wajib Pajak yang ingin konsultasi mengenai pajak yang
akan dibayarkan.
3.Sistem penerimaan pajak menggunakan sistem self assesment.
4.Sistem pembayaran juga telah mengikuti kemajuan teknologi,
berikut fasilitas bagi WP:
a) E-billing
b) Fasilitas Vitual assisteant dan live chatting
c) E-Fom 1770 dan 1770S
d) E-Bukpot
5. Diadakannya program Amnesti Pajak
Amnesti Pajak adalah program pengampunan yang diberikan
PROGRAM
oleh pemerintah kepada wajib pajak meliputi penghapusan
pajak yang seharusnya terutang. Penghapusan sanksi AMNESTI
administrasi perpajakan, serta penghapusan sanksi pidana
dibidang perpajakan atas harta yang diperoleh pada tahun 2015
dan sebelumnya yang belum dilaporkan dalam SPT, dengan cara
PAJAK
melunasi seluruh tunggakan pajak yang dimiliki dan membayar
uang tebusan.

PERIODE PROGRAM

30 September 2016 31 Maret 2017

Ungkap, Tebus , Lega


MENGAPA HARUS IKUT AMNESTI
PAJAK ?
Kebijakan Amnesti Pajak adalah terobosan kebijakan yang
didorong oleh semakin kecilnya kemungkinan untuk
menyembunyikan kekayaan di luar wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia karena semakin transparannya sektor
keuangan global dan meningkatnya intensitas pertukaran
informasi antarnegara. Kebijakan Amnesti Pajak juga tidak akan
diberikan secara berkala. Setidaknya, hingga beberapa puluh
tahun ke depan, kebijakan Amnesti Pajak tidak akan diberikan lagi.
1. Wajib Pajak Orang Pribadi
2. Wajib Pajak Badan
3. Wajib Pajak yang bergerak di bidang
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Siapa saja yang dapat (UMKM)
memanfaatkan Amnesti 4. Orang Pribadi atau Badan yang
Pajak ? belum menjadi Wajib Pajak
WP datang ke kantor WP Melengkapi WP menyampaikan
KPP/Tempat lain yang dokumen daftar Amnesti Surat Pernyataan ke
disahkan Menteri Pajak Kantor Pelayanan Pajak

KETERANGAN :
Menteri atau pejabat
Jika jangka waktu 10 hari kerja
menerbitkan Surat
sebagaimana dimaksud Menteri atau
Keterangan dalam WP mendapatkan tanda
pejabat belum menerbitkan Surat
jangka waktu paling terima Surat Pernyataan
Keterangan, Surat Pernyataan dianggap
lama 10 hari kerja
diterima
Wajib Pajak dapat menyampaikan
Surat Pernyataan paling banyak 3 (tiga)
kali dalam jangka waktu terhitung sejak
Undang-Undang ini mulai berlaku
sampai dengan tanggal 31 Maret 2017

TATA CARA PENGAJUAN AMNESTI PAJAK


Mengapa harus
bayar PAJAK ?

Anda mungkin juga menyukai