Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN PERKAWINAN SAPI POTONG

OLEH

KELOMPOK V
PUTU SUNIARI (L1A1 15 102)
BEA PURWANTI (L1A1 15 158)
NUR FTANTI (L1A1 15 160)
FITRI FEBRINA SARI (L1A1 15 021)
SUCIYANTI (L1A1 15 171)
SITI ISMAWATI (L1A1 15 128)
DESI RATNA SARI (L1A1 14 015)
RISNA WATI (L1A1 15 162)

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2017
Faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas

Faktor Genetik
Pengaruh genetik terhadap fertilitas sapi sangat rendah.rata-rata perbedaan
fertilitas pada peternak sapi tidak disebabkan oleh genetik, tapi yang banyak
mempengaruhi adalah faktor lingkungan (manajemen, makanan, penyakit dan
iklim). Akan tetapi dengan cross breeding, dapat diharapkankan terjadinya
heterosis, sedang inbreeding, pada umumnya mengurangi fertilisasi sapi
Manajemen perkawinan
Perkawinan dapat diatur agar anak-anak dapat lahir pada waktu rumput dan
makanan tersedia, umpamanya pada pertengahan musim hijau.Kalau sapi
lahir pada musim kemarau, maka mereka lahir dalam keadaan lemah dan
kerdil. Kondisi induknya juga jelek sehingga produksi susu sangat kurang.
Demikian pula keadaannya bila lahir pada awl musi hujan. Apabila lahir pada
pertengahan musim hujan, induk sapi mempunyai kondisi tubuh yang baik,
janin dan kandunganya juga kuat sebab mendapat suplai makanan yang cukup
dari induknya.
Ada dua macam metode perkawinan yaitu:
1. Hald mating
Pada hand mating penjantan dipelihara terpisah dari betina,
setelah betina birahi diambil dan dikawinkan. Kekurangannya
ialah: memerlukan perlengkapan dan tenaga yang banyak.
2. Pasture mating
Pada pasture mating, kebaikanya ialah: tidak memerlukanya
tenaga dan perlengkapan yang banyak, sedangkan
kejelekanya ialah:tidak diketahui apakah sapi betina tersebut
telah kawin ataukah belum dan tidak diketahui jantan mana
yang mengawini seekor betina.
Lama kebuntingan
Lama kebuntingan adalah adalah periode dari mulai
terjadinya fertilisasi sampai terjadinya kelahiran normal. Lama
kebuntingan ini berbeda dari satu bangsa ternak ke bangsa
ternak lainnya. Lama kebuntingan sapi Bali menurut Prasojo
(2008) adalah adalah 284,4 5,7 hari dengan kisaran 278,8
sampai dengan 290,1 hari. Lamanya kebuntingan dipengaruhi
oleh jenis sapi, jenis kelamin dan jumlah anak yang dikandung
dan faktor lain seperti umur induk, musim, sifat genetik dan
letak geografik (Prasojo, 2008).
Kelahiran Kembar
Manajemen pemberian pakan merupakan salah satu factor
kelahiran kembar, dan kelahiran kembar tidak dipengaruhi
oleh musim kelahiran. Tingkat kelahiran kembar diperoleh
dari jumlah induk yang melahirkan anak kembar
dibandingkan dengan total induk yang melahirkan. Kelahiran
kembar yang diperoleh dari KPSBU dan KPBS adalah
kelahiran kembar yang terdaftar oleh petugas kesehatan
hewan, sehingga diperkirakan kelahiran kembar yang
sesungguhnya lebih besar.
Berat Lahir
Terdapat perbedaan berat lahir antar individu dan
antar breed. Berat lahir anak sapi jantan lebih tinggi
disbanding pada anak sapi betina.Tapi perbedaan ini
dikacaukan oleh lamanya kebuntingan sebab anak
sapi jantan lebih lama dalam kandungan.

Yang mempengaruhi berat lahir adalah :


Pengaruh lama kebuntingan, umur induk, pengaruh
makanan dan bangsa ternak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai