Anda di halaman 1dari 6

AUTISME

DEFINISI
Autisme berasal dari bahasa Yunani autos yang berarti segala sesuatu yang
mengarah pada diri sendiri. Autisme pertama kali dikemukakan oleh Dr. Leo Kanner
1943, seorang psikiatri Amerika. Istilah autisme dipergunakan untuk menunjukkan
suatu gejala psikosis pada anak-anak yang unik dan menonjol yang sering disebut
dengan sindroma Kanner. Dalam kamus psikologi umum (1982),
autisme berarti preokupasi terhadap pikiran dan khayalan sendiri atau dengan kata
lainlebih banyak berorientasi kepada pikiran subyektifnya sendiri daripada
melihatkenyataan atau realita kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu penderita
autismesering disebut orang yang hidup di alamnya sendiri

EPIDEMIOLOGI
Pada tahun 2010, prevalensi autisme pada kanak mencapai 1 dari 68 anak. Anak
laki laki lebih banyak terkena autisme 4-5 kali dibandingkan anak perempuan
dengan perbandingan 1 di antara 42 anak laki laki dan 1 di antara 189 anak
perempuan di masyarakat. Anak kulit putih ditemukan lebih cenderung 30%
terkena autism dibandingkan anak kulit hitam dan 50% dibandingkan dengan anak
Hispanik. Gangguan autis terjadi pada semua ras, etnik, dan kelompok social
ekonomi.
ETIOLOGI
Kausa dari gangguan autis masih belum diketahui. Beberapa hipotesis yang diduga sebagai
penyebab autis antara lain komplikasi obstetrik, infeksi, genetik, faktor biologis, psikososial dan
keluarga, neuroanatomis, biokimia dan paparan zat-zat toksik.
DIAGNOSIS
Gangguan perkembangan pervasif yang ditandai oleh adanya kelainan dan/atau hendaya
perkembangan yang muncul sebelum usia 3 tahun, dan dengan ciri kelainan fungsi dalam tiga
bidang : interkasi sosial, komunikasi, dan perilaku yang terbatas, dan berulang.
Biasanya tidak jelas ada periode perkembangan yang normal sebelumnya, tetapi bila ada,
kelainan perkembangan sudah menjadi jelas sebelum usia 3 tahun, sehingga diagnosis sudah
dapat ditegakkan.
Selalu ada hendaya kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik (reciprocal social
interaction). tampak sebagai kurangnya respons terhadap orang lain dan/atau kurangnya
modulasi terhadap perilaku dalam konteks sosial.
Demikian juga terdapat hendaya kualitatif dalam komunikasi. Ini berbentuk kurangnya
penggunaan ketrampilan bahasa yang dimiliki di dalam hubungan sosial.
Kondisi ini juga ditandai oleh pola perilaku, minat dan kegiatan yang terbatas, berulang, dan
stereotipik. Ini berbentuk kecenderungan untuk bersikap kaku dan rutin dalam berbagai aspek
kehidupan sehari-hari.
Semua tingkatan IQ dapat ditemukan dalam hubungannya dengan autisme, tetapi pada tiga
perempat kasus secara signifikan terdapat retardasi mental.
DIAGNOSIS BANDING
Retardasi mental. Keterampilan sosial dan komunikasi verbal/non verbal pada
anak retardasi mental adalah sesuai dengan usia mental mereka. Tes intelegensi
biasanya menunjukkan suatu penurunan yang menyeluruh dari berbagai tes,
berbeda dengan anak autistik hasil tes nya tidak menunjukkan hasil yang rata-rata
sama. Kebanyakan anak dengan taraf retardasi yang berat dan usia mental yang
sangat rendah menunjukkan tanda-tanda autisme yang khas, seperti gangguan
dalam interaksi sosial, stereotipi, dan buruknya kemampuan berkomunikasi
Skizofrenia. Kebanyakan anak dengan skizofrenia secara umum nampak normal
pada saat bayi sampai sekitar usia 2-3 tahun, dan baru kemudian muncul
halusinasi dan waham, gejala yang tidak terdapat pada autisme. Biasanya anak
dengan skizofrenia tidak retardasi mental, sedang pada autisme sekitar 75-80%
adalah retardasi mental.
Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Kebanyakan anak anak dengan
autism akan hiperaktif pada saat usia kanak kanak ataupun sekolah sehingga
mirip dengan anak dengan ADHD namun saat anak bertambah tua maka gejala
penyakit ini akan lebih jelas di mana pada pasien autis akan menampakkan gejala
menjauhi interaksi sedangkan ADHD akan menjadi hiperaktif. Gangguan dalam
memusatkan dan mempertahankan perhatian dan juga perilaku yang impulsive
terlihat pada ADHD.
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Escitalopram (Lexapro) menunjukkan adanya perbaikan pada 61% anak pada
iritabilitas, letargi, stereotype, hiperaktivitas, dan gangguan bicara. Sedangkan
pada uji methylphenidate (Ritalin) ditemukan efek yang lebih baik dari
placebo pada 49 % anak. Obat anti psikotik dapat mengurangi agresi atau
perilaku mencederai diri.
Non Medikamentosa
Terapi wicara
Terapi okupasi
Terapi Integrasi Sensorik
Terapi edukasi
Terapi perilaku
PROGNOSIS
Satu dari tiga menunjukkan kemampuan untuk mandiri. Sekitar 1 dari 10
menunjukkan hasil yang bagus dan dapat hidup mandiri.
Salah satu faktor yang memengaruhi prognosis autis adalah bicara yang
komunikatif pada umur 5 hingga 7 tahun dan lingkungan yang suportif dan
mampu memenuhi kebutuhan anak yang lebih. Intervensi dini yang diberikan
melalui diagnosis yang lebih dini juga akan mendukung prognosis anak
dengan autis lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai