Anda di halaman 1dari 38

TUMOR GASTER

PRAJOGO KUSUMA
C111 11 157

ANAMNESIS

Identitas:

Nama

Jenis kelamin : Laki-laki

Usia

Nomor RM

Tanggal masuk: 24-9-2015

: Tn. LM
: 54 tahun
: 722969

Keluhan utama: Muntah bercampur darah

Riwayat penyakit sekarang: Dialami sejak kurang lebih 2 bulan


yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Muntah darah pertama kali
dirasakan sejak 6 bulan yang lalu kemudian berhenti. Mual ada.
Pasien juga mengeluh perut yang cepat terasa penuh bila makan
dan minum. Riwayat nyeri perut ada di bagian kiri atas saat
beraktivitas muncul pertama kali sejak 6 bulan yang lalu. Pasien
mengeluhkan rasa penuh diperut yang membuat nafsu makannya
berkurang. Riwayat cepat kenyang ada. Saat ini pasien masih bisa
makan sedikit-sedikit. Riwayat penurunan berat badan sekitar 7 kg
sejak 6 bulan yang lalu. Riwayat mengkonsumsi makanan yang
diasinkan atau dibakar kadang-kadang.

Pasien juga mengeluh BAB bercampur darah atau kehitaman ada


3 bulan yang lalu. Riwayat susah BAB tidak ada. Riwayat BAB
seperti kotoran kambing tidak ada. Buang air kecil : lancar, warna
kuning

Riwayat Penyakit Sebelumnya:

Riwayat merokok ada sekitar 10 tahun yang lalu

Riwayat konsumsi alkohol ada sekitar 10 tahun yang lalu

Riwayat hipertensi tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK

Status generalis

Status generalis

Status vitalis

: sakit sedang/ gizi cukup/ compos mentis


: Tekanan darah 130/80 mmHg
Nadi 80 kali/menit
Pernapasan 20 kali/menit
Suhu 36,9o C

Status Generalis

Kepala

Rambut: Hitam, tidak mudah rontok.

Mata

: Eksoftalmus (-)

Letak

: Simetris

Pergerakan

Palpebra : Edema (-)

Kornea

: Jernih

Pupil

: Bulat, isokor

Sklera

: Tidak ikterik

Konjungtiva : Anemis

: Dalam batas normal

Telinga : Simetris, tidak terdapat serumen

Hidung : Pernafasan cuping hidung : (-)

Bibir : Sianosis (-)

Mulut

: Gusi tidak hiperemis

Lidah

: bersih

Tonsil

: T1/T1

Faring : tidak hiperemis

Leher :

Inspeksi

: Kelenjar tiroid tidak tampak membesar

Palpasi : Kelenjar tiroid tidak teraba pembesaran

JVP : R+2 cmH2O

KGB

: Tidak teraba pembesaran kelenjar supraclavicula

Thoraks

Paru

Inspeksi

: Bentuk dan pergerakan pernafasan kanan dan kiri


simetris

Palpasi

: Fremitus taktil simetris kanan=kiri

Perkusi

: Sonor pada kedua lapang paru

Auskultasi

: Suara nafas vesikuler pada seluruh lapangan paru,


wheezing (-/-), ronkhi (-/-)

KGB

: Tidak teraba pembesaran kelenjar axilla

Jantung

Inspeksi

:Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi

:Ictus cordis tidak teraba.

Perkusi

:Batas atas sela iga III garis mid klavikula kiri


Batas kanan sela iga V garis sternal kanan
Batas kiri sela iga V garis midaxillaris kiri

Auskultasi
(-)

:Bunyi jantung I II murni, reguler, murmur (-), gallop

Regio Abdomen

Inspeksi
: Perut datar, tidak tampak massa tumor, darm steifung (-),darm
contour(-)

Auskultas

Palpasi : tidak teraba massa, nyeri tekan (+)

Perkusi : Timpani, pekak pada abdomen quadran kiri atas

KGB

i: Bising usus (+), kesan normal

: Tidak teraba pembesaran kelenjar di umbilicus dan di pelvis

Rectal Toucher :

Sfingter Mencekik

Mukosa Licin

Ampulla Terisi Feses

Handscoen : Feses ada, darah tidak ada, lendir tidak ada

Pemeriksaan penunjang

Darah rutin (hasil pada tanggal 18 September 2015)

RBC

Hb : 11.2 g/dL

WBC

Ht : 36.8%

Plt : 442000/L

SGOT : 23

SGPT : 17

GDS

Albumin: 4.0

Ureum : 18

Kreatinin: 1.00

HBs Ag: Non reaktif

: 5.07 x 106/ uL
: 4.88 x 103/ uL

: 88

Oesophagography

Kontras barium dimasukkan secara oral

Tampak kontras mengisi esophagus dengan


lancar, caliber esophagus dalam batas
normal, mukosa gaster tidak tampak filling
defect

Kesan: oesophagography dalam


batas normal

Maag duodenography

Kontras barium sebanyak 200 cc dimasukkan


secara oral

Dengan fluoroscope tampak kontras mengisi


dengan lancar fundus, corpus, antrum, pylorus
gaster, duodeni.
Mukosa reguker tidak tampak filling defect dan
additional shadow

Kesan: Maag duodenography dalam batas


normal

Hasil Pemeriksaan UGIE

Skop masuk sampai second part duodenum.


Persiapan endoskopi baik (>80%). Orofaring tidak tampak kelainan

Esofagus : Mukosa dan LES tampak baik

Lambung : dijumpai massa tumor di korpus (kurvatura mayor)


4x5 cm, permukaan tumor tampak 2 ulkus yang
menggaung, rapuh, dan mudah berdarah.
Mukosa antrum tampak udem, eritem, dengan eksudat (+).
Pilorus intak

Duodeenum

: bulbus mukosa tampak normal. Second part papilla vateri

tampak baik

Biopsi : massa tumor, antrum

Kesimpulan

: - tumor lambung

- Antral gastritis superfisial grade 2

CT Whole Abdomen tanpa


Kontras

Tampak lesi isodens (33 HU) batas tegas, tepi regular, dengan ukuran 8,5 x 6,7 cm pada kurvatura
mayor area corpus yang menginfiltrasi lapisan gaster

Tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening paraaorta abdominalis

Hepar : Ukuran dan densitas parenkim dalam batas normal. Tidak tampak dilatasi vascular maupun
bile duct intra/ekstra hepatic

GB : Dinding tidak menebal, tidak tampak densitas batu.

Pankreas : Ukuran dan densitas dalam batas normal. Tidak tampak dilatasi ductus pancreaticus. Tidak
tampak mass/cyst/lesi patologik lainnya.

Lien : Ukuran dan densitas dalam batas normal. Tidak tampak mass/cyst/nodul metastasis

Kedua Ginjal : Ukuran dan densitas parenkim dalam batas normal. Tidak tampak dilatasi PCS. Tidak
tampak densitas batu/mass/cyst

VU : dinding tidak menebal, mukosa regular. Tidak tampak densitas batu/mass

Tampak kalsifikasi pada aorta abdominalis (atherosclerosis)

Tidak tampak dilatasi Loop-loop usus

Tulang-tulang intak

Kesan : Massa Gaster

Hasil Patologi Anatomi:

Makroskopik : Diterima 1 buah jaringan ukuran 19 x 20 x 9 cm sudah terbelah


tampak massa tumor dalam lumen, masas tumor 9 x 9 x 9 cm putih, padat keras
seperti tulang

Tumor

Tumor

Jaringan di Tumor

Mikroskopik: A dan B. Sediaan jaringan tumor menunjukkan proliferasi sel inti


spindle dengan inti yang sangat seluler, hiperkromatik, sedikit pielomorfik, dengan
mitosis yang cukup banyak, nekrosis minimal. Tumor tidak berbatas tegas.

C. Sediaan jaringan tumor dan jaringan lemak, pembuluh darah, tidak ada sarang
tumor.

Kesan: Malignant Gist

Resume

Pasien laki-laki usia 54 tahun datang ke RS Wahidin Sudirohusodo dengan


keluhan muntah darah. Muntah darah dialami sejak kurang lebih 2 bulan
yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Muntah darah pertama kali
dirasakan sejak 6 bulan yang lalu kemudian berhenti. Mual ada. Pasien
juga mengeluh perut yang cepat terasa penuh bila makan dan minum.
Riwayat nyeri perut ada di bagian kiri atas saat beraktivitas muncul
pertama kali sejak 6 bulan yang lalu. Pasien mengeluhkan rasa penuh
diperut yang membuat nafsu makannya berkurang. Riwayat cepat
kenyang ada. Saat ini pasien masih bisa makan sedikit-sedikit. Riwayat
penurunan berat badan sekitar 7 kg sejak 6 bulan yang lalu. Riwayat
mengkonsumsi makanan yang diasinkan atau dibakar kadang-kadang.
Riwayat demam tidak ada. Riwayat sesak tidak ada. Riwayat penyakit
dengan keluhan yang sama tidak ada, Riwayat penyakit hipertensi dan
diabetes mellitus disangkal.

Pada pemeriksaan fisis ditemukan tekanan darah: 130/80 mmHg,


nadi:80 x/menit, pernapasan : 20 x /menit, Suhu (axilla) : 36,9o
C, GCS 15 (E4M6V5). Pada pemeriksaan region abdomen,
didapatkan nyeri tekan pada abdomen regio quadran kiri atas.

Hasil pemeriksaan rectal toucher didapatkan sfingter mencekik,


mukosa licin, ampulla terisi feses. Hanschoen, feses ada, lendir
dan darah tidak ada.

Diagnosis Kerja: Tumor Gaster

Rencana Penatalaksanaan: Rencana total gastrectomi

Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan


laboratorium pasien didiagnosa sebagai Tumor Gaster. Tumor
gaster adalah tumor yang terjadi pada lambung yang dapat
didiagnosis melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, radiologi,
endoskopi dan biopsi. Tumor gaster dapat terjadi akibat diet,
infeksi, ras, dan gastritis kronik. Penatalaksanaan tumor gaster
terdiri dari pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi.

Epidemiologi

Insiden yang tinggi ditemukan di Cina, Jepang, dan Chili.

Di Jepang, insiden mencapai 70 per 100.000.

Di Eropa tengah 40 per 100.000, sedangkan di Amerika insiden


pada lelaki 10 per 100.000 populasi pertahun.

Jarang ditemukan pada kelompok usia dibawah 40 tahun, resiko


meningkat dengan meningkatnya umur. Insiden tertinggi pada
dekade ke 6.

Anatomi

Merupakan saluran pencernaan setelah oesophagus berfungsi


untuk mencerna bolus secara mekanik menggunakan gerak
peristaltik gaster dan kimiawi.

Dinding lambung memiliki 5 lapisan :

1. mukosa.

2. submukosa.

3. Propria muskularis

4. subserosa

5. serosa bagian luar

Fisiologi

Epitel lambung mempunyai 4 jenis sekresi yaitu cairan mucus,


asam lambung (HCL), enzim protease (pepsinogen) dan hormone
(gastrin)

Kendali pada pengosongan lambung:

Pengosongan distimulasi secara refleks saat merespons terhadap


peregangan lambung, pelepasan gastrin, kekentalan kimus dan jenis
makanan.

Pengosongan lambung dihambat oleh hormon duodenum yang juga


menghambat sekresi lambung dan refleks umpan balik enterogastrik
dari duodenum.

Sinyal umpan baik memungkinkan kimus memasuki usus halus pada


kecepatan tertentu sehingga dapat diproses.

Faktor Resiko

Diet

Infeksi

Herediter dan ras

Anemia pernisiosa

Reseksi gaster sebelumnya

Dysplasia mukosa gaster

Polip gaster

Gastritis kronik

Diagnosis

Anamnesis

Keluhan utama karsinoma gaster adalah: Berat badan menurun,


nyeri epigastrium, muntah, keluhan pencernaan, anoreksia,
disfagia, nausea, malaise, hematemesis, regurgitasi dan lekas
kenyang

Pemeriksaan fisis

Pemeriksan fisis dapat membantu diagnosis berupa berat badan


menurun dan anemia. Di daerah epigastrium mungkin ditemukan
suatu massa dan jika telah terjadi metastasis ke hati, teraba hati
yang ireguler dan kadang-kadang kelenjar limfe klavikula teraba.
Adanya nyeri perut, hepatomegali, asites, kelenjar limfe
subklavikuler kiri (Limfonodi Virchow)

Radiologik

Pemeriksaan radiologik yang penting adalah pemeriksaan


kontras. Dicurigai adanya keganasan bila ditemukan deformitas,
tukak, atatu tonjolan di lumen

Gastroskopi dengan biopsi multiple dan pemeriksaan sitologi


terhadap bahan sikatan tukak diperlukan untuk memastikan
diagnosis.

Endoskopi memungkinkan visualisasi langsung lokasi tumor,


ekstensi keterlibatan mukosa dan biopsi untuk diagnosis
jaringan. Pemeriksaan lain adalah: endoskopi ultrasound (EUS)
yang dapat menentukan staging tumor secara lebih akurat oleh
karena dapat melihat kedalaman invasi tumor dan menilai
perluasan ekstensi kelenjar getah bening perigastrika

CT digunakan preoperasi terutama untuk menentukan


penyebaran tahap dan extragastric dari suatu karsinoma
lambung. Selain itu, CT digunakan untuk memantau tanggapan
pasien terhadap pengobatan. MRI unggul dalam menilai hati,
tulang, dan penyebaran peritonium

Pada tumor ganas gaster sering didapatkan perdarahan dalam


tinja (occult bleeding), untuk itu perlu dilakukan tes benzidine

Jenis Tumor Gaster

Adenocarcinoma

Lymphoma

Gastrointestinal stromal tumor

Carcinoid tumor

Other cancers

Squamous cell carcinoma

Small cell carcinoma

leiomyosarcoma

Keragaman Histopatologi

Karsinoma lambung berasal dari perubahan epitel pada


membran mukosa gaster, yang berkembang pada bagian bawah
gaster, sedangkan pada atrofi gaster didapatkan bagian atas
gaster dan secara multisenter. Ada berbagai bentuk
adenokarsinoma lambung, bentuk yang sering ditemukan terdiri
dari :

Karsinoma Ulceratif

Karsinoma Polipoid

Karsinoma infiltratif

Klasifikasi

Penatalaksanaan

Pembedahan

Subtotal gastrektomi

Total gastrektomi

Diseksi nodul limfatik

Kemoterapi

Radiasi

Prognosis

5-year survival untuk adenocarcinoma gaster telah meningkat


dari 15 sampai 22% di Amerika Serikat pada 25 tahun terakhir.
Survival bergantung pada stadium pathologis (stadium TNM) dan
derajat dari diferensiasi tumor.
STAGE

5 YEARS
OBSERVED
SURVIVAL

STAGE IA

71%

STAGE IB

57%

STAGE IIA

46%

STAGE IIB

33%

STAGE
IIIA

20%

STAGE
IIIB

14%

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai