CA HEPAR
Disusun oleh :
Sigit Indra Bestari
Pendamping :
dr. Daniel Pasaribu
: Tn. T
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Umur
: 60 tahun
Alamat
: Cigasong 03/08
Pekerjaan
:-
Agama
: Islam
Suku
: Sunda
Status Marital
: Menikah
B. ANAMNESIS
Keluhan utama: Benjolan di Perut Kanan Atas
Anamesa khusus:
Os datang ke IGD rumah sakit Cideres dengan keluhan benjolan di perut 2 bulan SMRS,
benjolan awalnya sebesar telur ayam, namun 1 bulan terakhir membesar hingga sebesar saat
ini. Keluhan disertai dengan nyeri di perut, sesak, penurunan berat badan, malas makan,
mual, lemah badan, BAB hitam seperti aspal, BAK sulit.
1 tahun SMRS os mengaku sering mengeluh cepat capek, mual, muntah, sedikit demam,
pegal-pegal, nyeri di bagian ulu hati. Namun, os mengira hanya sakit biasa dan membeli obat
warung.
Os mengaku sering mengkonsumsi alkohol ketika usia muda, os tidak pernah
mendonorkan darah, memakan makanan yang tersimpan lama atau berjamur.
C. PEMERIKSAAN FISIK
I. Kesan Umum
a. Keadaan Umum
Kesadaran
: Kompos Mentis
Kesan sakit : Sakit sedang
Gizi
: Baik
b.Keadaan sirkulasi
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi
: 104 x/menit
-tipe : Equal
-isi
: Cukup
-irama : Regular
Suhu
: 37,3 0 C
c. Keadaan pernafasan
Frekuensi
: 26 x/menit
Corak pernafasan
: Abdominothorakal
II. Pemeriksaan Khusus
a. Kepala
Tengkorak
: Tidak ada kelainan
Muka
: Simetris
Mata
Letak
: Simetris
Palpebra
: Tidak ada edema
Kornea
: Jernih
Pupil
: Isokor
Skera
: Ikterik
Konjungtiva : Tidak Anemis
Telinga
: Deformitas (-/-), otorrhea (-/-)
Hidung
:
Pernafasan cuping hidung
: Tidak ada
Simetris, deviasi septum (-), sekret (-/-), massa (-/-), PCH (-)
Bibir
Sianosis
: Tidak ada
Kering
:Gigi dan gusi : Higienisitas cukup
Lidah
: Tidak ada kelainan
Rongga mulut :
Bibir kering, mukosa mulut, lembab, faring hiperemis (-), arcus faring simetris
dengan uvula di tengah, Tonsil T1/T1 tenang.
Rongga leher :
Pharing
: Tidak hiperemis
Tonsil
: T1-T1 tenang tidak hiperemis
b. Leher
JVP
:
: Tidak meningkat
KGB
: Tidak teraba membesar
Trakea
: Tidak deviasi
Kelenjar tiroid
: Tidak ada pembesaran
Kelenjar parotid
: Tidak ada pembesaran
Retraksi Suprasternal : (-)
c. Pemeriksaan Thorax
Inspeksi
:
Bentuk Umum
: Simetris
Sela iga
: Tidak melebar
Pergerakan
: Simetris
Palpasi
:
Vokal fremitus : Kiri = kanan
Iktus cordis
-lokalisasi
-intensitas
-pelebaran
-irama
-thrill
Perkusi
Paru-paru
Cor
Auskultasi
Paru-paru
Cor
:
: Linea midclavicularis sinistra ICS V
: Kuat angkat
: Tidak ada
: Regular
: Tidak ada
: Normal
: Normal
: Suara pernafasan
Vokal resonans
Suara tambahan
: Bunyi jantung
: Vesikular
: Kiri = kanan
: Ronkhi -/-,
Wheezing -/: S1, S2normal,
S3, S4 tidak ada
: Tidak ada
Murmur
d. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
Bentuk
: Cembung
Kulit
: Normal
Pergerakan waktu nafas
: Normal
Lain-lain
: Tidak ada
Massa abdomen
: (+) di quadran kanan atas hingga epigastrium
Palpasi
Dinding perut
: Lembut
Nyeri tekan
: (+)
Defense Muscular
: (-)
Masa
: (+) berbatas tegas, keras, nyeri tekan (+)
Hepar
Pembesaran
: Ada
Nyeri tekan
: (+)
Lien
Pembesaran
: Tidak ada
Nyeri tekan
: Tidak ada
Ruang traube
: Tidak terisi
Lain-lain
:Perkusi
Timpani
Asites
: Tidak Ada
Pekak pindah
: Tidak ada
Pekak samping
: Tidak Ada
Pekak Hati
: Tidak ada
Auskultasi
:
Bising Usus
:(-)
Bruit
: Tidak ada
USG
Biopsi jaringan
E. DIAGNOSIS KERJA
Tumor Abdomen Susp Carsinoma Hepar
F. PENATALAKSANAAN
G. Prognosis
Ad Malam
PEMBAHASAN CA HEPAR
Definisi
Kanker adalah pertumbuhan dan perkembangbiakan sel-sel baru pada suatu organ
yang tumbuh abnormal, cepat, dan tidak terkendali dengan bentuk, sifat, dan gerakan yang
berbeda dari sel asalnya serta merusak bentuk dan fungsi sel asalnya. Kanker hati adalah
pertumbuhan sel yang abnormal, cepat, dan tidak terkendali pada hati sehingga merusak
bentuk dan fungsi organ hati.
Dalam keadaan normal sel hati akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel hati
yang telah mati dan rusak. Sebaliknya sel kanker akan membelah terus sehingga
terjadi penumpukan sel baru yang menimbulkan desakan dan merusak jaringan normal pada
hati. Kanker hati primer yaitu karsinoma hepatoseluler merupakan kanker
hati yang
sering dijumpai dan salah satu kanker yang paling banyak didunia. Penemuan dini
kanker hati sukar dilakukan karena awalnya tidak menimbulkan
gejala.
Akibatnya,
Menurut WHO secara histologik tipe kanker hati berdasarkan struktur sel tumor
dibedakan atas trabecular (sinusoidal), pseudoglandula (asiner), compact (padat), dan
serous.
Gambaran klinis
Pada fase subklinis belum ditemukan gejala yang jelas pada penderita, berikut gejala
yang ditemukan pada fase klinis yaitu :
1 Nyeri abdomen kanan atas
Penderita kanker hati stadium lanjut sering datang berobat karena tidak
nyaman dengan nyeri di abdomen kanan atas. Nyeri umumnya bersifat tumpul
atau menusuk, intermitten atau kontinu, sebagian area hati terasa terbebat
kencang karena pertumbuhan tumor yang cepat.
2 Massa abdomen atas : pemeriksaan fisik menemukan splenomegali
Kanker hati lobus kanan dapat menyebabkan batas atas hati bergeser ke atas,
pemeriksaan fisik menemukan hepatomegali di bawah arcus costae tapi tanpa
nodul.
3 Perut kembung timbul karena massa tumor sangat besar dan gangguan fungsi hati.
4 Anoreksia : timbul karena fungsi hati terganggu, tumor mendesak saluran
5
gastrointestinal.
Letih, mengurus : dapat disebabkan metabolit dari tumor ganas dan
Diagnosis
Melakukan pemeriksaan berkala bagi kelompok risiko tinggi seperti pengidap virus
Hepatitis B dan C, dokter, promiskus, dan bagi orang yang mempunyai anggota keluarga
penderita kanker hati. Pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan sekali pada penderita sirosis
hati dengan HBsAg positif dan pada penderita hepatitis kronis dengan HBsAg negatif
atau penderita penyakit hati kronis atau dengan sirosis dengan HBsAg negatif pernah
mendapat transfusi atau hemodialisa diperiksa 6 bulan sekali. Diagnosis dilakukan
dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
1 Anamnesis
Sebagian besar penderita yang datang berobat sudah dalam fase lanjut dengan
keluhan nyeri perut kanan atas. Sifat nyeri ialah nyeri tumpul,terus-menerus, kadangkadang terasa hebat apabila bergerak. Di samping keluhan nyeri perut ada pula
keluhan seperti benjolan di perut kanan atas
membuncit karena adanya asites. Dan keluhan yang paling umum yaitu merasa badan
semakin lemah, anoreksia, perasaan lekas kenyang.
2
Pemeriksaan fisik
Bila pada palpasi abdomen teraba hati membesar, keras yang berbenjol-benjol, tepi
tumpul lebih diperkuat, bila pada auskultasi terdengar bising pembuluh darah maka dapat
diduga sebagai kanker hati.
3
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
penderita
kanker
hati.
23
Selain
itu,
dapat
juga
dilakukan
pemeriksaan HBsAg karena pada penderita penyakit hati seperti kanker hati
ditemuka n HBsAg.
Dengan USG, hati yang normal tampak warna keabu-abuan dan tekstur merata.
Bila ada kanker akan terlihat jelas berupa benjolan berwarna kehitaman, atau
berwarna putih campur kehitaman dan jumlahnya bervariasi pada tiap
pasien, benjolan dapat terdeteksi dengan diameter 2-3 cm Untuk meminimalkan
kesalahan hasil pemeriksaan AFP, pasien sirosis hati dianjurkan pemeriksaan
USG setiap tiga bulan.
Computed Tomography Scanning (CT Scann)
CT Scann adalah pemeriksaan kanker dengan menggunakan prinsip daya
tembus sinar-X digunakan untuk mendeteksi ukuran, jumlah tumor, lokasi dan
sifat kanker hati dengan tepat.
22
dengan jaringan tubuh sekitarnya terlihat jelas, dan kanker yang paling kecil
pun sudah dapat terdeteksi.
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Pengobatan
Pemilihan pengobatan kanker hati ini sangat tergantung pada hasil pemeriksaan
radiologi. Sebelum ditentukan pilihan pengobatan hendaklah dipastikan besarnya ukuran
kanker, spesifik lokasi kanker, lesi kanker serta ada tidaknya penyebaran ke tempat lain.
Berikut pengobatan yang dilakukan pada penderita kanker hati yaitu :
1
Kemoterapi
Kemoterapi adalah pemberian anti tumor pada penderita kanker untuk
memperpanjang umur. Dilakukan dengan memberikan obat anti kanker ke
dalam arteri hepatika sehingga obat secara langsung masuk sel-sel kanker pada
hati. Obat tersebut akan mengecilkan tumor. Obat kemoterapi yang banyak
digunakan adalah 5 Fluorourasil dan Adriamisin.
2
Pembedahan
Pembedahan hati pada stadium dini penyakit merupakan pengobatan yang
paling baik dan paling bisa diharapkan memberikan penyembuhan Pembedahan
hanya dapat dilakukan bila tumor pada hati hanya 1 lobus saja serta tidak
terdapat tanda-tanda sirosis hati, karena pembedahan penderita kanker hati
yang disertai sirosis hati akan menimbulkan risiko yang tinggi dalam
pembedahan.
Radiasi
Radiasi tidak banyak peranannya dalam pengobatan kanker hati. Hal ini
disebabkan karena pada umumnya keganasan yang mengenai hati bersifat relatif
resisten terhadap pengobatan radiasi dan sel hati yang normal peka terhadap
radiasi.
Embolisasi
Pengobatan kanker dengan cara memasukkan kateter ke dalam arteri hati lalu
menyuntikkan potongan-potongan kecil berupa gel foam. Embolisasi merupakan
salah satu pengobatan penderita kanker hati yang tidak bisa lagi dibedah. Hanya
saja, jika tidak berhasil malah dapat semakin memperburuk proses sirosis hati
dan menimbulkan tejadinya metastase.
5 Transplantasi Hati
Transplantasi hati adalah tindakan pemasangan organ hati dari orang lain ke
dalam tubuh seseorang. Bila kanker hati ditemukan pada pasien yang sudah ada
sirosis hati dan ditemukan kerusakan hati yang berkelanjutan atau sudah hampir
seluruh hati terkena kanker atau sudah ada sel-sel kanker yang masuk ke vena
porta maka tidak ada jalan terapi yang lebih baik lagi dari transplantasi
hati.
Prognosis
Pada umumnya prognosis kanker hati adalah jelek. Tanpa pengobatan terjadi kematian
rata-rata sesudah 6-7 bulan sejak keluhan pertama. Dengan pengobatan hidup penderita
dapat diperpanjang sekitar 11-42 bulan. Menurut penelitian Hadi penderita kanker hati yang
ditemukan pada stadium dini, masa hidup penderita dapat lebih dari 6 tahun. Manifestasi
terakhir sebelum kematian dapat berupa koma hepatikum, perdarahan masif berupa
hematemesis dan melena, syok yang didahului oleh perasaan nyeri yang hebat di daerah hati.
Nyeri yang hebat tersebut bisa disebabkan oleh pecahnya tumor