Anda di halaman 1dari 18

PORTOFOLIO

FLAIL CHEST
Disusun oleh :
dr. Dhira Taramadia Westiartika
Pendamping :
dr. M. Syaifur Rochman

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


CIDERES MAJALENGKA

KETERANGAN UMUM
PASIEN
Nama : Tn. M
Jenis Kelamin : Pria
Umur : 62 tahun
Alamat : Cikasarung 003/001
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Agama : Islam
Suku : Sunda
Status Marital : Menikah
Masuk Rumah Sakit : 9 November 2015

ANAMNESIS
Keluhan utama: Sesak napas
Anamesa khusus:
Sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit mengeluhkan
sesak napas setelah sebelumnya pasien mengalami
jatuh dari pohon dan terjatuh dengan posisi terlentang
kemudian pasien tertimpa oleh ranting pohon.
Keluhan sesak juga disertai dengan keluhan nyeri saat
menarik napas. Keluhan lain yang dirasakan yaitu
dada yang terasa berat. Pada saat kejadian pasien
masih sadar dan tidak pingsan. Keluhan panas badan
tidak ada. Mual dan muntah tidak ada.

Pasien
mengaku
sebelumnya
sudah
mengkonsumsi paracetamol namun nyeri saat
menarik napas tidak berkurang.
Saat kejadian pasien tidak langsung dibawa ke
rumah sakit melainkan dibawa ke tukang pijat
dan dipijat. Setelah 3 hari kemudian karena
pasien bertambah nyeri dan sesak pasien dibawa
ke IGD RSUD Cideres.

PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Kesan sakit : Kompos mentis, sakit sedang
b.Keadaan sirkulasi
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Nadi
: 90 x/menit regular, equal, isi cukup
Suhu
: 36,7 C
c. Keadaan pernafasan
Frekuensi
: 28 x/menit
Corak pernafasan : Abdominothorakal
Inpirasi: ekspirasi : 1:1

II. Pemeriksaan Khusus


c. Thorax
Inspeksi :
Bentuk Umum
:
Simetris
Sela iga
: Tidak
melebar, tidak
menyempit
Pergerakan : Tidak
simetris
Retraksi intercostal :
()
Gerakan Paradoksal :
(+)

Palpasi

Vokal fremitus

: Kiri < kanan

Iktus cordis

-lokalisasi

: ICS V linea midclavicularis sinistra

-intensitas

: Tidak kuat angkat

-pelebaran

: ()

-thrill : ()
Perkusi
Paru-paru

: Kanan

: Sonor
Kiri

Batas paru hepar


Peranjakan

: Redup
: tidak dilakukan

: tidak dilakukan

Cor
:
Batas kanan
: tidak dilakukan
Batas kiri
: tidak dilakukan
Batas atas
: tidak dilakukan
Auskultasi
Paru-paru : Suara pernafasan : Vesikular
Vokal resonansi : Kiri < kanan
Suara tambahan : Ronkhi -/+,
Wheezing -/Cor
: Bunyi jantung : S1,S2 normal,
S3,S4 tidak ada
Murmur
: Tidak ada

USULAN
PEMERIKSAAN
Laboratorium:
Hematologi Hb, leukosit, Ht,
trombosit, LED
Kimia darah
Urinalisa
Foto Thorax PA

FOTO THORAX PA

DIAGNOSIS KERJA
Flail
Chest
Sinistra+Fraktur
Clavicula Sinistra 1/3
Distal

Pre-operatif :

PENATALAKSANAAN

O2 2-4 liter via nassal canul


Infus Ring As 20 gtt/menit
Cefoperazone Sulbactam 2x1 gr iv
Ranitidin 2x1 amp
Ketorolac 2x30 mg
Tramadol 2x50 mg

Operatif :
Pemasangan chest tube dan WSD
Rujuk ke RSHS bagian bedah thorax dan
kardiovaskular agar dapat dilakukan pemasangan

PEMBAHASAN
DEFINISI
Flail chest adalah area thorax yang melayang
karena adanya lebih dari tiga fraktur iga multiple
yang berurutan dan memiliki garis fraktur lebih
dari dua (segmented) pada setiap iganya.

ETIOLOGI
1.Trauma tumpul dada (KLL, jatuh) fraktur costa
2.Trauma tembus luka tusuk, luka tikam, luka
tembak
3.Kelainan patologis Osteoporosis,
sternectomy, dan multiple myeloma

total

Segmen yang mengambang akan bergerak ke dalam


selama fase inspirasi dan bergerak ke luar selama fase
ekspirasi, sehingga udara inspirasi terbanyak memasuki
paru kontralateral dan banyak udara ini akan masuk
pada paru ipsilateral selama fase ekspirasi; keadaan ini
disebut dengan respirasi pendelluft.

PENATALAKSANAAN
1. Primary Survey
a. Airway dengan control servikal
b. Breathing dan ventilasi
c. Circulation dengan kontrol perdarahan
d. Disability menilai tingkat kesadaran (GCS),
menilai pupil
e. Exposure, buka pakaian penderita, cegah
hipotermia dengan beri selimut hangat dan
tempatkan pada ruangan yang cukup hangat.

2. Tambahan Primary Survey


a. Pasang monitor EKG
b. Kateter urin dan lambung
c. Monitor laju nafas, analisis gas darah
d. Pulse oksimetri
e. Pemeriksaan rontgen standar
f. Laboratorium darah
3. Resusitasi fungsi vital dan reevaluasi
a. Penilaian respon penderita terhadap
pemberian cairan awal
b. Nilai perfusi organ serta awasi tanda-tanda
syok.
4. Secondary Survey

5. Terapi Definitif
a. Fiksasi internal dengan menyatukan fragmenfragmen yang terpisah dengan operatif
b. Indikasi Operasi (stabilisasi) pada flail chest
6. Rujuk
Pasien dirujuk apabila rumah sakit tidak mampu
menangani pasien karena keterbatasan SDM
maupun fasilitas serta keadaan pasien yang
masih memungkinkan untuk dirujuk.

KOMPLIKASI
Komplikasi utama adalah gagal napas,
sebagai akibat adanya ineffective air
movement, yang seringkali diperberat
oleh edema atau kontusio paru, dan
nyeri

PROGNOSIS
Selama ini, pasien dengan flail chest
dilaporkan memiliki angka mortalitas
sebesar 510% jika pasien sampai di
RS dalam keadaan masih hidup.
Mortalitas akan meningkat dengan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai