Anda di halaman 1dari 12

DERMATITIS ATOPIK

OLEH
KELOMPOK 1
PENGERTIAN
Dermatitis atopik merupakan penyakit
inflamasi yang disebabkan karena faktor
alergen dengan ditandai adanya erupsi
pada kulit makulo papuler dengan
kemerahan, gatal, lesi, kulit kering, dan
adanya eksudasi (Pengantar Ilmu
Keperawatan Anak,2006: hal.137).
ETIOLOGI

Faktor Genetik,
Faktor Imunologik,
Faktor Psikologik,
Faktor pencetus yang dapat memperburuk
dermatitis atopik (makanan, inhalan, dan
alergen lain, kelembaban rendah, keringat
berlebih, penggunaan bahan iritasi).
MANIFESTASI KLINIK

Gejala utama dermatitis atopik ialah


gatal (pruritus).
Bentuk infantil (2 bulan-2 tahun).
Bentuk anak (3-11 tahun)
PATOFISIOLOGI
Sekitar 70% penderita ditemukan riwayat stigmata atopi (herediter)
berupa asma bronchial, rinitis alergik, konjungtivitis alergik dan
dermatitis atopik dalam keluarganya.Keadaan atopi ini diturunkan,
mungkin tidak di ekspresikan oleh gen tunggal, tetapi oleh banyak gen
(polygenic).Pada penderita dermatitis atopik, ditemukan peningkatan
jumlah IgE di dalam serum. Antigen akan ditangkap oleh fagosit
kemudian akan dipresentasikan ke sel T2 Helper (Sel Th2) . Sel Th2
akan memproduksi Sitokin kemudian mengaktifkan seL-sel B untuk
tumbuh dan berdiferensiasi sehingga menghasilkan Antibodi IgE. IgE
menempel di sel mast, lalu melepaskan mediator kimia berupa
Histamin.Histamin dianggap sebagai zat penting yang memberi reaksi
dan menyebabkan pruritus. Histamin menghambat kemotaksis dan
menekan produksi sel T sehingga terjadi peningkatan IgE yang akan
menyebabkan pruritus (rasa gatal) pada penderita. Sel mast akan
meningkat pada lesi dermatitis atopik kronis. Sel ini mempunyai
kemampuan melepaskan histamin.Histamin sendiri tidak dapat
menyebabkan lesi ekzematosa.Kemungkinan zat tersebut menyebabkan
pruritus dan eritema, mungkin karena garukan akibat gatal
menimbulkan lesi ekzematosa.Pada pasien dermatitis atopik kapasitas
untuk menghasilkan IgE secara berlebihan diturunkan secara genetik.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Darah perifer ditemukan eosinofilia dan
peningkatan kadar IgE.
Darah perifer ditemukan eosinofilia dan
peningkatan kadar IgE.
Percobaan asetilkolin.
Percobaan histamin
ASKEP
1. PENGKAJIAN
Data subyektif Tanyakan :
1. Pruritus 1. Riwayat penyakit dahulu
2. Nyeri 2. Riwayat alergi kulit
3. Kecemasan 3. Riwayat penyakit sekarang
4. Malu 4. Riwayat pengobatan
Data obyektif sebelumnya
1. Eritema 5. Riwayat psikososial
2. Vesikel
3. Warna
4. Suhu
5. Kelembapan / kekeringan
6. Tekstur kulit
7. Lesi
8. Vaskularitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kerusakan integritas kulit b/d adanya lesi, perubahan
pigmentasi, penebalan epidermis dan kekakuan kulit.
Nyeri b/d agen cedera fisik: adanya vesikel atau bula,
erosi , papula, garukan berulang
Ganguan citra tubuh b/d penyakit dermatitis.
INTERVENSI
1. Kerusakan integritas kulit b/d adanya lesi, perubahan
pigmentasi, penebalan epidermis dan kekakuan kulit.
Tujuan: Setelah diberikan tindakan keperawatan 3x24 jam
kondisi kulit klien menunjukkan perbaikan.
Kriteria hasil :
Klien akan mempertahankan kulit agar mempunyai hidrasi
yang baik dan turunnya peradangan
INTERVENSI
Mandi paling tidak sekali sehari selama 15 20 menit.
Gunakan air hangat jangan panas.
Gunakan sabun yang mengandung pelembab atau sabun
untuk kulit sensitive. Hindari mandi busa.
Kolaborasi: oleskan/berikan salep atau krim yang telah
diresepkan 2 atau tiga kali per hari.
2. Nyeri b/d agen cedera fisik: adanya vesikel atau bula, erosi ,
papula, garukan berulang.
Tujuan: Setelah diberikan tindakan keperawatan 3x24 jam, rasa
nyeri pasien dapat berkurang
Kriteria Hasil:
Melaporkan nyeri berkurang/ terkontrol.
Menunjukkan ekspresi wajah/ postur tubuh rileks.
Berpartisipasi dalam aktivitas dan tidur atau istirahat dengan tepat.
Intervensi:
Observasi keluhan nyeri, perhatikan lokasi atau karakter dan
intensitas skala nyeri (0-10 ).
Ajarkan tehnik relaksasi progresif, nafas dalam guided imagery.
Kolaborasi: Berikan obat sesuai indikasi topikal maupun sistemik;
pentoksifilin
3. Ganguan citra tubuh b/d penyakit dermatitis
Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan 3x24 jam pengembangan
peningkatanpenerimaan diri pada klien tercapai.
Kriteria Hasil :
Mengembangkan peningkatan kemauan untuk menerima keadaan diri.
Mengikuti dan turut berpartisipasi dalam tindakan perawatan diri.
Melaporkan perasaan dalam pengendalian situasi.
Menguatkan kembali dukungan positif dari diri sendiri.
Mengutarakan perhatian terhadap diri sendiri yang lebih sehat.
Menggunakan teknik penyembunyian kekurangan dan menekankan teknik
untukmeningkatkan penampilan.
Intervensi :
Kaji adanya gangguan citra diri (menghindari kontak mata,ucapan merendahkan
diri sendiri).
Berikan kesempatan pengungkapan perasaan.
Dukung upaya klien untuk memperbaiki citra diri , spt merias, merapikan.
Mendorong sosialisasi dengan orang lain.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai