Helicobacter pylori

HELICOBACTER PYLORI

H. pylori menyebabkan:
gastritis
duodenal/ gastric ulcer
carcinoma
Morfologi :
Berbentuk spiral/ lengkung
bersifat Gram negatip
Patogenesis :
H. pylori hidup optimal pada pH 6-7 pada mukus
gastrik dekat epitel : pH 7,4
Toksin, LPS, NH3 merusak sel mukosa
H. pylori tidak invasiv
 INFEKSI BAKTERI
Proses infeksi:
Bakteri melekat pada sel target proliferasi
invasi ke sel / jaringan
menghasilkan toksin

Infeksi bakteri patogen pada umumnya melalui:

Membran mukosa saluran nafas
Membran mukosa saluran pencernaan
Membran mukosa saluran kemih
Membran mukosa genital
Kulit yang terluka
 PATOGENESIS
Patogenesis penyakit infeksi meliputi:
inisiasi proses infeksi
mekanisme terjadinya gejala penyakit

Faktor virulensi bakteri patogen:

faktor perlekatan
kemampuan proliferasi
adanya toksin
kemampuan invasi kedalam sel/jaringan inang
siderofor
patogenitas intraseluler
antifagositosis
antigen heterogen
enzim (mis: protease, hialuronidase, laktamase)
Helicobacter pylori
(scale: x 10,000)
 EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi
H. pylori terdapat pada mukosa lambung pada :
< 20% (pada usia dibawah 30 tahun)
40-60% (pada usia 60 tahun, termasuk yang
asimptomatik)
Di negara berkembang prefalensi infeksi H. pylori 80%
 IDENTIFIKASI H. pylori

Bahan pemeriksaan:
biopsi lambung
Kultur:
pada media Skirrows dengan vankomisin,polimiksin B dan
trimetroprim
media agar coklat denag antibiotika
Inkubasi pada 37oC selama 3-6 hari
Koloni : buram, diameter 1-2mm
Identifikasi:
oksidase/ katalase/ urease positif
 PENGOBATAN H. pylori

Metronidazol *
Bismuth subsalicylate / bismuth subcitrate +
amoxicillin
Bismuth subsalicylate/ bismuth subcitrate +
tetracycline
dalam 14 hari
 TES UREASE

Koloni
Sampel hasil biopsi sampel + media yang
mengandung urea dan indikator warna kalau ada
urease terjadi perubahan warna
Tes invivo: Urea berlabel 13C atau 14 C diminum
bila ada H. pylori terdeteksi CO2 berlabel dari
pernafasan
PRAKTIKUM
Enterobacteriaceae meliputi beberapa Genus

Escherichia Shigella Klebsiella

Salmonella Yersinia Proteus

Edwarsiella Citrobacter
Enterobacter Serratia
Morganella Providencia
Erwinia Hafnia

COLIFORM
Dinding sel bakteri Gram
negatip
LPS: Lipo poli sakarida
A: protein OMP A
PP: protein porin
LP: lipo protein
PPS: periplasma
PG: peptidoglikan
CP: protein pembawa
CM: membran sitoplasma
 IDENTIFIKASI BAKTERI
1. MIKROSKOPIK
Pengecatan sederhana: dengan satu macam cat
Pengecatan deferensial dengan 2 macam cat

Cat Gram: Prep + A (kristal violet)/+ B(iod) dibuang

+ C (alkohol+aseton) dicuci
+ D (safranin) dicuci dikeringkan
* Gram positip: ungu; Gram negatip: merah

Cat ZN (Zeil Nellson):

Prep + A (merah) dibuang
+ B (asam/alkohol) dengan pemanasan dicuci
+ C (biru).
* ZN Positip: merah; ZN negatip: biru
 IDENTIFIKASI BAKTERI
2. KULTUR ditumbuhkan pada media
Media subur (agar darah) untuk berbagai jenis bakteri
Media diferensial (Mc Conckey)memfermentasi laktosa/ tidak
Media eksklusif (agar telurit)untuk Corynebacterium diphterie
Media biokimiawi untuk identifikasi
3. SEROLOGI reaksi antigen antibodi
Serum penderita (ada antibodi) + Antigen spesifik
Bakteri yang diidentifikasi + Antibodi spesifik
4. MOLEKULER
PCR (polymerase chain reaction)
untuk mendeteksi adanya gen tertentu
Hibridisasi (dengan prob)
Sequencing (pengurutan basa DNA)
untuk mengetahui perbedaan urutan basa
IDENTIFIKSI ENTEROBACTERIACEAE
Sampel pemeriksaan
media deferensial
(Mac. Conkey)

fermentasi laktosa?

Cepat (merah) Lambat Tidak (jernih)

E. coli Seratia Salmonella
Klebsiella Citrobacter Shigella
Enterobacter Providensia Proteus

IDENTIFIKASI
 SAMPEL PEMERIKSAAN

Infeksi Salmonella:
Feses / usapan rektum: minggu ke 2 (tifoid), segera setelah
infeksi (enterocolitis) media transport: Carry Blair/
amies/ selenit sistein broth
Darah: minggu ke 1-2 (tifoid), selama demam
(ekstraintestinal) media transport larutan empedu (1:5)
Infeksi Shigella dan bakteri penyebab diare lain:
Feses/ usapan rektum media transport: Carry Blair/
Amies/ Stuard/ Alkali pepton
 Media untuk Kultur dan identifikasi

Media untuk kultur:

Mc. Conkey
DCLS (Deoxycholate Citrate Lactose Sucrose
SS (Salmonella Shigella)
Media untuk identifikasi:
KIA (Kliger Iron Agar)
SSS (Semi Solid Sucrose)
LIA (Lysine Iron Agar)
MIO (Motility Indol Ornithin)
Media transport:
BGS (Buffer Glycerol Saline) - Alkali pepton
Carry and Blair - Stuart
Amies - Kaldu pepton
Identification

Colonies on Mac Conkey

agar
Salmonella typhi
Shigella dysenteriae
Proteus
BEBERAPA TEKNIK KERJA ASEPTIS