Anda di halaman 1dari 18

Matakuliah : Penganggaran Bisnis

Tahun : 2 0 12

PERENCANAAN & PENGENDALIAN


ARUS KAS

Pertemuan ke-13

1
PERENCANAAN KAS
Anggaran Kas menunjukkan Rencana Arus Kas Masuk
(cash inflows) dan Arus Kas Keluar (cash outflows) dan
posisi akhir pada setiap periode
Kebanyakan perusahaan-2 menyusun rencana arus kas
jk. panjang maupun jk. pendek (1 tahun rencana laba)
Pada dasarnya Anggaran Kas terdiri dari 2 bagian, yaitu
Rencana Penerimaan Kas (arus kas masuk) dan Rencana
Pengelu- aran (arus kas keluar)
Rencana arus kas masuk dan keluar menunjukkan perlu-
nya kemungkinan pembelanjaan jika terjadi defisit kas
dan perlu perencanaan investasi jika terjadi kelebihan kas
Anggaran kas memiliki hubungan erat secara langsung
dengan anggaran-2 lain, misalnya rencana penjualan, ang
-garan Piutang & Biaya dan Anggaran Pengeluaran Modal
2
Tujuan utama Anggaran Kas, adalah :
1. Menunjukkan kemungkinan posisi kas sebagai akibat dari operasi
perusahaan
2. Identifikasi kemungkinan kekurangan atau kelebihan kas
3. Menentukan perlunya pembelanjaan atau tersedianya kas yang
menganggur untuk investasi
4. Mengkoordinasikan kas dengan jumlah modal kerja, penjualan,
investasi dan utang
5. Menentukan dasar yang sehat untuk pengendalian posisi kas secara
terus menerus
Penyusunan Anggaran Kas menjadi tanggungjawab Bagian Keuangan.
Karena penyusunan anggaran ini berdasarkan anggaran-2 lain, maka
Bagian Keuangan harus bekerja sama dengan manajer-2 lain karena
keputusan -2 mereka langsung berpengaruh terhadap arus kas
perusahaan.
Penyusunan anggaran kas harus realisitis dan harus ada keseimbangan
antara tersedianya kas dengan kegiatan-2 yang memerlukan kas
3
DIMENSI WAKTU P & P KAS
Biasanya Perencanaan & Pengendalian Kas meliputi 3 di
mensi waktu, yaitu Anggaran Kas Jangka Panjang, Angga-
ran Kas Jk. Pendek dan Anggaran Kas untuk Operasional

Anggaran Kas Jangka Panjang :


Sesuai dengan dimensi waktu dari pengeluaran modal dan
Rencana Laba Strategis Jangka Panjang. Estimasi peneri-
maan kas (terutama dari penjualan barang atau jasa dan
pinjaman ) dan estimasi pengeluaran kas (terutama untuk
biaya-2, pengeluaran modal dan pembayaran utang) me -
rupakan dasar yang sehat untuk keputusan-2 yang menyang
kut keuangan, untuk penggunaan kas dan untuk kredit
jangka panjang
4
Anggaran Kas Jangka Pendek :
Sesuai dengan Rencana Laba taktis jangka pendek.
Anggaran Kas jangka pendek memerlukan rencana atau
estimasi kas masuk dan kas keluar yang rinci yang secara
langsung berkaitan dengan rencana laba tahunan; misalnya
estimasi penerimaan kas dari penjualan dan estimasi
pengeluaran kas untuk membayar pembelian mesin-mesin
dan peralatan baru
Anggaran Kas untuk Operasional :
Digunakan oleh perusahaan terutama untuk perencanaan &
pengendalian aliran kas masuk dan keluar berdasarkan
kegiatan sehari-hari (day-to-day operation)
Tujuan utama anggaran ini adalah untuk pengendalian kas
yang dinamis atas posisi kas dalam rangka meminimalkan
biaya bunga dan opportunity cost karena kas yang
menganggur
5
PENDEKATAN PENYUSUNAN
ANGGARAN KAS
Ada 2 pendekatan yang dapat digunakan dalam
menyusunan Anggaran Kas, yaitu :
1. Pendekatan Penerimaan & Pengeluaran Kas (cash
receipt and disbursements approach)
Sumber-sumber penerimaan kas muncul dari transak-
si-2 seperti penjualan tunai, penerimaan piutang dan
piutang wesel, bunga yang diterima dari investasi,
penjualan aktiva tetap dan penghasilam lain-lain
Pengeluaran kas muncul dari berbagai pembayaran
tunai, misal pembelian bahan baku, upah langsung,
biaya-2 tunai (excl. penyusutan ) pembelian aktiva
tetap untuk periode ybs. pajak dan pembay.dividen. 6
Pada pendapata ini semua pos yang besifat
accrual harus dijabarkan terlebih dahulu
kedalam cash bacis .
Pendekatan ini mudah digunakan jika
perusahaan telah membuat laba komprehensif
karena semua data telah tersedia scara rinci.
Pendekatan ini berguna untuk menyusun
Anggaran Aliran Kas jangka pendek.

7
2. Pendekatan Akuntansi Keuangan (Financial
Accounting atau Income Statement approach)
Pendekatan ini, banyak digunakan oleh perusahaan,
terutama untuk penyusunan Anggaran Kasa Jangka
Panjang.
Pendekatan ini, tidak memerlukan data yang rinci
Pendekatan ini, penyusunan aliran kas mulai dari
Laporan Laba/Rugi, kemudian laporan tersebut
disesuaikan dengan cara mengubah dari accrual basis
menjadi cash basis
Berikut ini merupakan contoh penyusunan Anggaran Kas
dengan pendekatan akuntansi keuangan
8
PT.Tawon Jakarta
Anggaran Arus Kas Jangka Panjang
Komponen Arus Kas Tahun ini Proyeksi Tahun yad
2005 2006 2007 2008

Posisi Kas awal (1.000) 160


Aliran Kas masuk :
Laba setelah pajak 400
Penyesuaian :
PH. & Amortisasi 70
Kenaikan modal kerja (10)
Laba bersih (cash basis) 460
Sumber-2 kas lain :
Penjualan saham 100
Utang jk. Panjang 80
Penjualan Akt. Tetap 30
Jumlah Arus Kas Masuk 210 670
Arus Kas Keluar :
Sinking fund 20
Pembayaran dividen 40
Pembay. Utang jk.panjang 550
Pembelian aktiva tetap 150
Jumlah Arus Kas Keluar 760 10 9
Posisi Kas Akhir 170
PT.Tawon Jakarta
Proyeksi L/R dan Arus Kas
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006
Proyeksi R/L Kap. 80% Kap. 90% Kap. 100% Kap. 110% Kap.
120%
Rp % Rp. % Rp. % Rp. % R p. %

Penjualan 8.000 9.000 10.000 (100) 11.000 12.000


Biaya-2 Variabel :
Bahan baku
T.K Langsung
Overhead pabrik
Biaya Distribusi
Biay aAdm.Umum
Jumlah Biaya Variabel 7.000 (70)
Laba Kontribusi 3.000 (30)
Biaya Tetap :
Overhead pabrik
Distribusi
Administrasi Umum
Jumlah Biaya Tetap 2.500 (25)
Laba Operasi 500 (5 )
P a j a k 250 (2,5) 10
Laba Bersih 250 (2,5)
Kap. 80% Kap. 90% Kap. 100% Kap. 110% Kap.
120%
Proyeksi Arus Kas Rp % Rp. % Rp. % Rp. % R p. %

Saldo Kas Awal 40


Sumber-2 Kas :
Laba Bersih 250
Penyesuaian :
- PH & Amortisasi 100
- Penurunan Persediaan 12
- Kenaikan Uang muka ( 5)
- Kenaikan Piutang ( 7)
Laba bersih (cash basis) 350
Pinjaman 100 +
Jumlah Arus Kas Masuk 450
Tersedia Kas 490
Kebutuhan Kas :
- Dividen 40
- Penur. Utang jk.panjang 30
- Kenaikan Aktiva Tetap 300
Jumlah Kebutuhan Kas 370
Saldo Kas Akhir 120
11
PENGENDALIAN POSISI KAS
Bagian keuangan bertanggungjawab atas
pengendalian posisi kas
Realisasi penerimaan dan pengeluaran kas biasanya
berbeda dengan rencana seperti yang ditunjukkan
dalam rencana laba. Perbedaan ini dapat dise - babkan
oleh :
1. Perubahan variabel-2 yg mempengaruhi kas, misal
tingkat pajak
2. Kejadian-2 yang mendadak dan tidak diharapkan
yang mempengaruhi operasi perusahaan , atau
3. Kurang pengendalian kas
12
Sistem pengendalian kas yang efektif sangat penting
mengingat akibat-2 potensial yang mungkin terjadi
Jika perusahaan menghadapi situasi yang bisa menye-
babkan kesulitan kas, manajemen dapat menghindari/
mengurangi situasi terburuk dengan cara :
1. Meningkatkan usaha pengumpulan piutang
2. Mengurangi biaya-biaya kas
3. Menunda pengeluaran modal
4. Menunda pembayaran utang
5. Mengurangi Persediaan, dan
6. Mengubah waktu operasi yang mempengaruhi kas
13
Dengan asumsi bahwa perencanaan telah dilaksanakan
dengan efektif, maka selanjutnya pengendalian kas
sebaiknya dilakukan dengan dua prosedur sebagai
berikut :
Evaluasi terus menerus (continuous evalution)
Evaluasi dilakukan secara terus menerus dan
memperhitungkan kemungkinan posisi kas dimasa
yad. Hal ini meliputi evaluasi periodik dan laporan
rutin, biasanya bulanan, dan estima- si posisi kas yad.
(periode sisa)

14
Pengendalian Kas dengan Catatan Data Harian atau
Mingguan
Sebenarnya catatan harian atau mingguan adalah
untuk meminimalkan biaya bunga serta memperta-
hankan jumlah kas yang cukup.
Biasanya, cara ini digunakan oleh perusahaan yang
me miliki permintaan kas sangat tidak teratur
(berfluktuasi) atau perusahaan yang memiliki banyak
cabang dengan aliran kas yang besar.
Dengan laporan harian, perusahaan yang memiliki
banyak ca- bang dapat memindahkan saldo kas dari
cabang satu ke cabang lain yang memerlukan kas
tanpa harus mengeluarkan bunga
15
Rencana Penjualan CV. Orange Garden selama 5 bulan pertama
tahun 2005 sbb. :
Januari : 10.800 unit Pebruari : 15.600 unit Maret : 12.200
unit April : 10.400 unit dan Mei : 9.800 unit
Pada tgl. 1 Januari 2005 diperkirakan perusahaan akan memiliki
persediaan barang jadi sebesar 7.200 unit dan Persediaan pada
akhir April 2005 diperkirakan sebanyak 3.600 unit
Setiap unit barang jadi akan membutuhkan 4 unit material A
dengan harga Rp 25,- dan 5 unit material B dengan harga Rp. 15,-
per unit. Perusahaan menginginkan persediaan akhir material
setiap bulannya sebanyak 1,5 kali kebutuhah material bulan
berikutnya.
Dengan data diatas anda diminta untuk :
a. Menyusun Anggaran barang yang harus diproduksi bulan
Januari s/d April 2005
b. Menyusun Anggaran Kebutuhan Bahan Baku terperinci bulan
Januari s/d Maret 2005 16
CV. Orange Garden
Anggaran Produksi Januari April 2005
Januari Pebruari Maret April
Penjualan 10.800 15.600 12.200 10.400
Persediaan Akhir 6.300 5.400 4.500 3.600
Jumlah 17.100 21.000 16.700 14.000
Persediaan Awal 7.200 6.300 5.400 4.500
Produksi 9.900 14.700 11.300 9.500

CV. Orange Garden


Anggaran Kebutuhan Material Januari April 2005
Bulan Produksi Material A Material B
SUR Kebutuhan SUR
Kebutuhan
Januari 9.900 4 39.600 5 49.500
Pebruari 14.700 58.800 73.500
Maret 11.300 45.200 56.500
April 9.500 38.000 47.500
Jumlah 45.400 181.600 227.000

17
CV. Orange Garden
Anggaran Pembelian Material A Januari Maret 2005

Bulan Kebutuh. Pers.Akhir Jumlah Pers.Awal Pembel Nilai Pembel.

Januari 39.600 88.200 127.800 0 127.800 Rp 3.195.000


Pebruari 58.800 67.800 126.600 88.200 38.400 960.000
Maret 45.200 57.000 102.200 67.800 34.400 860.000
April 38.000 57.000 0
Jumlah 181.600 Rp 5.015.000

CV. Orange Garden


Anggaran Pembelian Material B Januari Maret 2005

Bulan Kebutuh. Pers.Akhir Jumlah Pers.Awal Pembel Nilai Pembel.

Januari 49.500 110.250 159.700 0 159.700 Rp 2.396.250


Pebruari 73.500 84.750 158.250 110.250 48.000 720.000
Maret 56.500 71.250 127.750 84.750 43.000 645.000
April 47.500 71.250 0
Jumlah 227.000 Rp 3.761.250

18

Anda mungkin juga menyukai